I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di

dokumen-dokumen yang mirip
2014 STUDI OPTIMASI PEMBUATAN KOMBUCHA DARI EKSTRAK TEH HITAM SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Amerika misalnya, sebagian besar masyarakat menyukai minuman ini, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari seduhan tanaman teh ( Camelia sinensis ). Secara umum teh

BAB I PENDAHULUAN. nutrien untuk menumbuhkan bakteri yang diinginkan. Pembuatan kombucha, teh

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PERBANDINGAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DENGAN ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DAN JENIS JAMBU BIJI TERHADAP KARAKTERISTIK JUS

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBUCHA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya di era modern ini banyak hasil pengolahan ikan yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. dan kandidiasis. Dermatomikosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dalam susu dapat dimanfaatkan oleh tubuh. Di dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teh sarang semut merupakan salah satu jenis teh herbal alami yang terbuat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB 1 PENDAHULUAN. Buah kersen merupakan buah yang keberadaannya sering kita jumpai

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

I. PENDAHULUAN. cara ditempuh, antara lain memperhatikan dan mengatur makanan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena saat ini menunjukkan bahwa penggunaan produk-produk alami

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan konsumsi yang berbeda-beda, antara lain untuk kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, teh berasal dari tanaman teh (Camellia sinensis). Teh Camellia

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan hidup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. padat dan sering menjadi pelengkap untuk makan roti, dan dibuat inovasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

P PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN PADA PENGOLAHAN MINUMAN SERBUK SIRSAK TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN. Sirup merupakan salah satu produk olahan cair yang dikonsumsi

PENDAHULUAN. mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian besar

KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berusaha untuk tetap sehat dan panjang umur dalam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO menunjukkan proporsi kematian di negara berkembang dengan. sebanyak (39%), kanker (27%), dan PTM lainnya (30%).

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air, dengan konsumsi per

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nurfahmia Azizah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Astawan (2008), jambu biji merupakan buah yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) PADA KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR VITAMIN C (Asam askorbat) SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyak masyarakat Indonesia mengkonsumsi buah-buahan bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. minuman saat ini mengutamakan tiga hal yaitu: manfaat untuk kesehatan, back to

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

BAB I PENDAHULUAN. Konsumsi kafein berguna untuk meningkatkan kewaspadaan, menghilangkan kantuk dan menaikkan mood. Namun, konsumsi kafein sebaiknya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh (Camellia sinensis) merupakan salah satu minuman terpopuler di

PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahan pangan hasil pertanian seperti buah-buahan, umbiumbian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyeduhan. Produk teh tidak hanya dihasilkan dari daun teh, namun dapat. dihasilkan dari daun lain seperti daun sirsak.

Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan dan kecantikan. Karena kandungan madu yang kaya akan

I. PENDAHULUAN. makanan selingan berbentuk padat dari gula atau pemanis lainnya atau. makanan lain yang lazim dan bahan makanan yang diijinkan.

AGUSTIN WULANDARI A

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

I. PENDAHULUAN. dari daerah beriklim tropis. Pemanfaatan buah naga merah (Hylocereus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

I. PENDAHULUAN. yaitu permen keras, permen renyah dan permen kenyal atau permen jelly. Permen

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ORGANOLEPTIK KOMBUCHA DAUN KELOR DENGAN LAMA FERMENTASI DAN KONSENTRASI DAUN KELOR YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit infeksi jamur yang menyebabkan penyakit kulit dan kuku

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan, seperti bagian biji yang dibuang begitu saja.

I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan masyarakat perkotaan yang penuh dengan polusi, limbah, dan

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

I. PENDAHULUAN. mengkonsumsi buah pare (Widayanti dkk., 2013).

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menghasilkan bau, sebagai zat harus bersifat menguap. Dua zat atau. atau saling menutupi (Setyaningsih, dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teh adalah salah satu minuman terkenal di dunia, termasuk di Indonesia. Teh juga merupakan salah satu bahan penyegar yang penggunaannya populer di Indonesia selain kopi dan coklat, hal ini disebabkan rasa dan aroma yang khas pada air seduhan teh (Coopley dan Van Arsdel, 1964). Pada saat ini, sebagian masyarakat telah mengkonsumsi teh sebagai minuman ringan, yang diseduh dengan air panas dan ditambah gula sebagai pemanis. Namun, saat ini di Indonesia belum banyak yang mengetahui bahwa teh manis yang telah diinokulasikan dengan sejenis kultur simbiotik campuran antara bakteri dan khamir atau yang dikenal dengan Symbiotic Culture of Bactery and Yeast (SCOBY), dapat dikonsumsi sebagai minuman kesehatan (Silaban, 2005). Minuman teh kombucha mempunyai rasa masam dibandingkan dengan teh biasa, sehingga dapat dijadikan sebagai minuman penyegar dan menyehatkan bagi kesehatan (Silaban, 2005). Kombucha dimanfaatkan untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai macam penyakit yang sudah lama dilakukan di beberapa negara Asia. Minuman ini sudah terbukti dapat meningkatkan stamina tubuh, meningkatkan kerja usus halus, menurunkan berat badan, menurunkan kolesterol, menormalkan fungsi organ-organ tubuh,

mengobati asam urat, mencegah kanker dan meningkatkan kekebalan tubuh manusia (Alick dan Barthomelow, 2002). Sebagai minuman, hingga saat ini kombucha belum pernah menimbulkan efek fatal bagi yang mengkonsumsinya (Alick dan Barthomelow, 2002). Kombucha sebenarnya adalah simbiosis dari interaksi beberapa bakteri dan khamir. Umumnya, kombucha dibuat dengan bahan dasar larutan teh hitam yang diberi gula pasir, namun sekarang ini banyak penelitian kombucha dengan menggunakan bahan baku dedaunan yang memiliki kandungan antioksidan dan tanin yang tinggi (Naland, 2008). Tanaman teh (Camellia sinensis) mempunyai kandungan tanin alami yang tinggi, yaitu 13 % dari berat kering teh hitam (Harler, 1964). Daun teh yang telah direndam ke dalam air yang panas akan memiliki rasa khas yang menjadi ciri dari tanin. Senyawa tanin jika dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan akan menghambat penyerapan mineral, contohnya adalah zat besi (Salunke, 2001). Teh hitam mengandung senyawa polifenol yang telah mengalami oksidasi, sehingga dapat mengikat mineral seperti Fe, Zn, dan Ca, juga dapat mengikat protein (Hidayanti, 2014). Oleh karena itu, mengatasi masalah ini, disarankan agar minum teh dan kopi tidak pada saat waktu makan. Makanan yang mengandung banyak vitamin C dapat menetralisir dampak tanin pada penyerapan zat besi (Salunke, 2001). Salah satu sumber yang kaya akan vitamin C adalah buah jambu biji. Buah jambu biji juga merupakan sumber antioksidan alami yang bermanfaat bagi tubuh. Buah jambu biji (Psidium guava L.) banyak

3 mengandung asam askorbat (11 87 mg / 100 g berat segar) (Salunkhe dan Kadam, 1995). Buah jambu biji mengandung vitamin C tiga sampai enam kali lebih tinggi dari pada jeruk (Thaipong, 2006). Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) mengandung 25 mg / 100 g jeruk (Hariana, 2006), sedangkan kandungan vitamin jeruk manis (Citrus sinensis) mengandung 27 49 mg / 100 g daging jeruk (Kusuma, 2007). Dengan demikian, melalui penelitian ini diharapkan dapat melengkapi kandungan gizi kombucha tersebut, terutama vitamin C dan antioksidannya. Kombucha yang ditambahkan dengan kombinasi sari buah jambu biji juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan waktu mengkonsumsi bahan pangan berbasis teh, disamping buah jambu biji yang dapat meningkatkan kadar antioksidan, produk kombucha ini dapat diminum setiap saat tanpa khawatir mengurangi penyerapan gizi yang lainnya. B. Keaslian Penelitian Suhardini (2014), melakukan studi optimasi pembuatan kombucha dari ekstrak teh hitam serta uji aktivitas antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum terbentuknya teh kombucha serta aktivitas antioksidan hasil dari kondisi optimumnya. Metode yang digunakan Dini (2014), untuk penentuan kondisi optimum didasarkan pada ketebalan nata, serta pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunkan metode DPPH. Berdasarkan hasil penelitiannya, diperoleh kondisi optimum terbentuknya kombucha berdasarkan waktu fermentasi teroptimasi diperoleh

4 selama 14 hari, kadar teh sebesar 1,2 % b/v, dan kadar starter sebesar 3 % b/v + 10 % v/v. Aktivitas antioksidan pada kombucha yang dihasilkan pada kondisi optimum diperoleh 90,19 % jauh lebih besar daripada teh biasanya yaitu 48,04 %. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sun (2015), tentang peningkatan kadar total fenolik dan aktivitas antioksidan teh kombucha dengan penambahan jus rumput gandum, menggunakan metode Folin ciocalteu untuk penghitungan kandungan total fenolik, pengujian kandungan total flavonoid dengan menggunakan bahan alumunium klorida, penghitungan komposisi fenolik menggunakan HPLC, penentuan aktivitas antioksidan dengan metode DPPH, kapasitas antioksidan ekuivalen trolox dan kapasitas absorbansi radikal oksigen. Sampel penambahan jus rumput gandum dan teh didapatkan hasil terbaik untuk menangkap radikal bebas yaitu 60 ml jus rumput gandum dengan kombucha 60 ml dengan lama fermentasi 3 hari. C. Masalah Penelitian 1. Apakah kombinasi teh dan sari buah jambu biji (Psidium guajava L.) memengaruhi kualitas kombucha (sifat kimia, mikrobiologis dan organoleptik) dan aktivitas antioksidan? 2. Berapakah kombinasi teh dan sari buah jambu biji yang akan menghasilkan sifat kimia, mikrobiologis dan organoleptik yang terbaik pada produk kombucha?

5 D. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kualitas dan aktivitas antioksidan teh kombucha dengan kombinasi teh dan sari buah jambu biji terhadap sifat kimia, mikrobiologi, dan organoleptik 2. Mengetahui kombinasi teh dan sari buah jambu biji yang menghasilkan sifat kimia, mikrobiologis dan organoleptik terbaik pada produk kombucha E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi masyarakat yang ingin mengkonsumsi minuman sehat dengan nilai gizi tinggi, terutama antioksidan dan mempunyai citarasa yang disukai, sehingga dapat memenuhi kebutuhan antioksidan masyarakat. Hasil penelitian ini juga bertujuan untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat akan keberadaan minuman fermentasi kombucha.