BAB IV PEMBAHASAN. Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association. telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada masa penjajahan Portugis, ketergantungan pedagang. separuh dari seluruh produksi kopi dikuasai orang Timor Portugis,

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. Secara umum ekspor menurut Amir (2000:100) menjelaskan. bahwa ekspor adalah mengeluarkan barang barang dari peredaran

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

Proses dan Prosedur Ekspor. Pertemuan ke-3

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

Kekhususan Jual Beli Perusahaan

-2- teknologi, melindungi neraca pembayaran dan/atau neraca perdagangan, meningkatkan produksi, dan memperluas kesempatan kerja. Di lain sisi, pemilih

Amelia Febriani Kelompok 3 Buku Kerja Dokumen Produk Ekspor

BAB II LANDASAN TEORI. termasuk diantara barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu tahun tertentu

MAKALAH NEGOSIASI DAN SALES CONTRACT

Prosedur Dasar Pembayaran Internasional. By : Afrila Eki Pradita, S.E., MMSI

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN. A. Prosedur Transaksi Ekspor dan Impor dengan Mekanisme L/C pada Citi

BAB II LANDASAN TEORI. ketentuan yang berlaku (Rinaldy, 2000: 77). Dalam aktivitas ekspor ada beberapa tahapan - tahapan yang

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian auditing menurut Al. Haryono Jusup (2001) dalam bukunya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG CARA PEMBAYARAN BARANG DAN CARA PENYERAHAN BARANG DALAM KEGIATAN EKSPOR DAN IMPOR

: 41/M-DAG/PER/9/2009

SURAT PERMOHONAN CUSTOMS ADVICE UNTUK IMPORTASI YANG MERUPAKAN TRANSAKSI JUAL BELI ATAU PERMOHONAN VALUATION RULING

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 41/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN EKSPOR IMPOR

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Aset. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-DAG/PER/7/2008

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

Pertemuan ke-4. Incoterm 2010

BAB II LANDASAN TEORI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

BAB I. Pendahuluan. khususnya di bidang ekonomi internasional. Kelancaran serta kesuksesan

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 26/M-DAG/PER/12/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR KOPI MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DOKUMEN EKSPOR IMPOR. Hertiana Ikasari, SE, MSi

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-21/BC/1997 TENTANG PERSETUJUAN PEMBERITAHUAN NILAI PABEAN SEBELUM PENGAJUAN PIB

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang menghubungkan

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.04/2010 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

LAMPIRAN. Hasil Wawancara 1. Jabatan: Manajer Operasional PT. BARUGA CARGOTRANS. 1. PT. BARUGA CARGOTRANS perusahaan yang bergerak di bidang

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium Versi 1.0.0

BAB II PROSES PERDAGANGAN LUAR NEGERI

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pengertian pajak menurut (Mardiasmo; 2011) Pajak adalah iuran rakyat

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

pengangkut kepelabuhan, petugas DJBC tidak membongkar isi dari kontainer itu jika memang tidak ada perintah untuk pemeriksaan.) Setelah barang impor

MEMASUKI PASAR LUAR NEGERI

Pendanaan Ekspor dan Impor

No.17/49/DPM Jakarta, 21 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DEVISA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

CONTOH FORMAT SURAT PENGAJUAN KEBERATAN KOP SURAT ORANG YANG MENGAJUKAN KEBERATAN

Lampiran Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 10/M-DAG/PER/5/201141/M-DAG/PER/9/2009 Tanggal : 3 MEI September 2009

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

PETUNJUK TEKNIS PENGISIAN FORM RTE BAGI NASABAH

BAB XIII PROSEDUR IMPOR - 1

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-29242/PP/M.XVI/19/2011. menurut Pemohon Banding : CIF USD565, menurut Terbanding : CIF USD750,000.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/11 /PBI/2003 TENTANG PEMBAYARAN TRANSAKSI IMPOR GUBERNUR BANK INDONESIA,

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-28454/PP/M.XV/19/2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

BAB II LANDASAN TEORI

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

Fair Trade USA Ketentuan-Ketentuan Harga Khusus dan Premium

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

PROSEDUR EKSPOR MEBEL DI CV.ACLASS SURAKARTA

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM

Lampiran 1. Prosedur Ekspor Barang Secara Umum

2. PENGEPAKAN, KEMASAN,

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

Surat Kredit (LC) dan SKBDN

1. Biaya Sea Transportation (Freight) USD48,308, Biaya Insurance USD 465, USD48,774,332.00

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG KEBIJAKSANAAN KELANCARAN ARUS BARANG UNTUK MENUNJANG KEGIATAN EKONOMI

: bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah Penetapan Nilai Pabean sebesar CIF USD 17,507.12;

BAB I PENDAHULUAN. Adanya kemajuan dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang informasi yang berperan penting dalam kehidupan

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB I PENDAHULUAN. Pengenalan transaksi ekspor impor

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan indonesia letaknya yang strategis, menjadikan

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

HUKUM PERDAGANGAN INTERNASIONAL. Oleh : LUSIA NIA KURNIANTI SH, M.H

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Audit operasional atas fungsi pembelian dan hutang usaha pada PT Prima Auto

BAB III PERLINDUNGAN KONSUMEN PADA TRANSAKSI ONLINE DENGAN SISTEM PRE ORDER USAHA CLOTHING

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

BAB II LANDASAN TEORI. bagaimana penambahan manfaat atau penciptaan faedah baru dilaksanakan dalam

MEKANISME PENYELESAIAN PEMBAYARAN KEGIATAN EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT DAN BILL EXCHANGE. Oleh: Suyanti

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Profil Perusahan 4.1.1. Cooperativa Café Timor Pada tahun 1994, National Cooperative Business Association telah mengorganisir petani ke Badan Koperasi Nasional yang dikenal Cooperativa Café Timor dengan rencana menjadi usaha koperasi Timor Lorosa e yang mandiri dan indepeden untuk memproduksi kopi bermutu tinggi untuk ekspor. Cooperativa Café Timor mendapat dukungan dari National Cooperative Business Association CLUSA dari Amerika Serikat (Liga Koperasi dari Amerika Serikat) dan Koperasi Bisnis Internasional yang didanai oleh United State Agency for International Development (USAID). Saat ini, Cooperativa Café Timor yang merupakan perusahan swasta terbesar yang berinvestasi langsung di Timor Leste. Selain itu, CCT merupakan pemasok kopi pada perusahan raksasa pengespor kopi yang bermarkas di Amerika Serikat dan merupakan pembeli terbesar kopi CCT yang terus menerus meningkatkan keuntungan dari tahun ke tahun di pasar internasional. 45

Koperasi Coopertiva Café Timor telah memainkan peran penting dalam penciptaan lapangan kerja dan pendapatan bagi penduduk pedesaan Timor-Leste. Koperasi ini mempunyai 23.000 petani anggota koperasi kopi organik di daerah produksi kopi dan 350 karyawan tetap serta 3000 karyawan tidak tetap. 4.1.2. Timor Corporation, Ltd Perusahan Timor Corporation Ldt adalah salah satu prosesor dan eksportir kopi di Timor Leste yang berdiri pada tahun 2000 dengan Nomor Izin Usahan 02977 yang beralamat di Delta 1 Comoro Dili Timor Leste. Perusahan ini bergerak dalam bidang pengespor kopi dimana dalam kegiatannya sehari hari adalah pembelian kopi dari Kabupaten (Ermera, Liquica, Maubara, Maubisi, Same, Ainaro, Lolotoe) dan pengespor kopi ke Eropa, Asia dan Amerika. Perusahan Timor Corporation, Ltd memiliki tenaga kerja sebanyak 123 orang dan berasal dari pribumi Timor Leste. Perusahaan ini membeli petani kopi parchment dan kolektor serta bekerja aktif terutama di Timor Leste selama musim panen kopi, yaitu bulan Mei sampai bulan November. Perusahaan ini sebagian besar dimiliki dan dikendalikan oleh seorang pengusaha yang 46

berbasis di Australia dan juga memiliki kepentingan bisnis lainnya di Australia, Kenny Lay. Sampai saat ini, Timor Corporation Ltd merupakan perusahan berinvestasi pengespor langsung di Timor Leste yang telah menginvestasikan lebih dari $ 1,5 juta dalam pabrik dan peralatan pengolahan kopi untuk ekspor. 4.2. Kualitas Dan Kuantitas Kopi Ekspor. 4.2.1. Kualitas Kopi Ekspor Kopi Timor Leste adalah kopi organik. Kualitas kopi yang diperoleh adalah kualitas biji kopi hijau (green bean) Robusta dan Arabica beans yang diekspor ke luar negeri. Tetapi sebelumnya kopi diproses di perusahan untuk menjaga kualitas kopi. Seperti Cooperativa Café Timor membeli kopi buah merah Cherry dan diproses (mengumpulkan kopi dari petani, kelompok petani koperasi dan kemudian pengolahan) secara basah menjadi biji kopi (green bean). Wawancara dari peneliti dengan Manager Agribusines Coperativa Café Timor menjelaskan bahwa: Kompanha CCT hola deit café bokon Cherry robusta no arabika husi agrikultor sira nebee ku u dereitamente hodi produs hanesan standar ba kompanha Coperativa Café Timor nian hodi hetan café nebee kualidade diak atu 47

eksporta ba rai liur. (Untuk memperoleh kualitas kopi yang baik, Perusahan Coperativa Café Timor hanya membeli kopi buah merah Cherry robusta dan arabika yang dipetik secara langsung oleh petani sebagai standar CCT untuk diproses dan hasilnya diekspor ke luar negeri). Perusahan Timor Corporation Ldt membeli kopi parchment dan diproses (mengumpulkan kopi dari petani dan agen (kolektor) dan kemudian proses pengolahan) menjadi menjadi biji kopi hijau (green bean) untuk diekspor. Wawancara dari peneliti dengan Manager Timor Corporation, Ldt menjelaskan bahwa: Kompanha Timor Corporation hola café maran (parchment) robusta no arabika nebee produs husi povu no agensia sira. Iha prosesu makina hili kafe ba kualidade kafé ba parte tolu; kualidade premeiru, kualidade segundu no kualidade terseiru. Kafé musan kiik monu rasik ba ida idak nia fatin, café aat monu ba fatin ida. Kafe barak mak monu iha terseiru kualidade. (Perusahan Timor Corporation membeli kopi parchment robusta dan arabika dari masyarakat dan agensia (kolektor) dan perusahan memproduksinya. Dalam proses produksi, mesin membagikan kopi pada tiga bagian kualitas; kualitas pertama, kualitas kedua dan kualitas ketiga. Biji kopi akan sendirinya jatuh pada tempatnya dan banyak kopi yang jatuh pada kualitas ketiga). 48

4.2.2. Kuantitas Kopi Ekspor Kuantitas kopi ekspor selama lima tahun terakhir berbeda beda pada Cooperativa Café Timor. Berdasarkan Tabel 4.1. menunjukkan bahwa kuantitas ekspor tahunan kopi secara berfluktuasi dari tahun 2007 2011 adalah kopi deskripsinya green bean Arabika dan Robusta. Negara tujuan ekspor CCT adalah negara Amerika Serikat dan di jumlah negara di bagian Eropa. Tabel 4.1: Ekspor Kopi pada perusahan Coorporativa Café Timor antara tahun 2007-2013. Tahun Kopi Cherry (ton) Kopi Green bean (ton) Kuantitas Kopi Ekspor (ton) 2007 6,999 1, 400 1,151 2008 18,716 3,913 3,238 2009 10,173 2,035 1,750 2010 17,043 3,409 2,788 2011 2,549 542 384 2012 Tidak tersedia Tidak tersedia 2013 Tidak tersedia Tidak tersdia Tidak tersedia Tidak tersdia Tujuan Ekspor Amerika Serikat & Eropa Sumber Data: Cooperativa Café Timor (CCT), 2014 49

Perusahan Timor Corporation, Ldt, membeli kopi parchment Robusta dan Arabica dan memproduksinya menjadi biji kopi hijau (green bean). Berdasarkan Tabel 4.2. menunjukan bahwa kuantitas ekspor kopi Arabika lebih besar dari kopi Robusta pada tahun 2009-2013. Dalam invoice berdasarkan deskripsinya Timor Arabica and Robusta Coffee Beans Semi Washed Maubesse Mix Screen. Negara yang menjadi tujuan ekspor perusahan Timor Corporation, Ldt adalah negara bagian Eropa, Australia dan Amerika Serikat. Tabel 4.2: Ekspor Kopi pada perusahan Timor Corporation, Tahun Ltd antara tahun 2009-2013. Kopi Robusta Beans (ton) Kopi Arabica Beans (ton) Kuantitas Kopi Expor (ton) Tujuan Ekspor 2009 2,112 4,262 6,374 Eropa 2010 2,419 4,954 7,373 (Jerman, Portugal 2011 2.592 5,318 7,910 dan 2012 2,342 4,723 7,066 Spanyol) dan 2013 2,650 5,146 7,795 Amerika Sumber Data: Perusahan Timor Corporation, Ltd, 2014 4.2.3. Panel Penjualan Kopi Kepada Perusahan. Perusahan Cooperativa Café Timor sebagai perusahan koperasi dengan nama Cooperativa Café Organik (CCO) dengan anggota koperasinya kurang lebih 21 ribu orang di daerah produksi 50

kopi yang berada enam Kabupaten di Timor Leste; Liquica, Ermera, Ainaro, Same, Maubessi dan Maliana. Perusahan membeli kopi cherry dari petani dengan menawarkan harga beli kopi buah merah yang telah matang berwarna sebesar $ 0.35 /kg di lokasi (tempat) produksi kopi. Perusahan membeli kopi Cherry dan mengendalikan tahapan pengolahan dengan menggunakan dua pendekatan pengolahan, yaitu pengolahan kopi Cherry ke parchment dan biji kopi hijau (green bean) dimana pembeli semua langkah dalam proses pengolahan kopi Cherry di pabrik pengolahan Cooperativa Café Timor di lokasi Maubessi, Ermera dan Railaco dengan tujuan untuk menjaga kualitas kopi sebelum pengankutan ke pabrik pusat Cooperativa Café Timor di Dili. Pada proses menggiling basah, pulp, dan pengeringan, dimana sekitar 5 kg kopi buah merah mendapatkan 1 kg parchment setara dengan CCT membayar 0.35 /kg adalah kopi buah merah (pada dasar berat saja, ini setara dengan $ 1,75/kg untuk parchment, tanpa memperhitungkan biaya untuk pengolahan). Pendekatan lain sebagai pendekatan pengolahan kopi parchment menjadi kopi biji kopi hijau (green bean) dilakukan di pusat perusahaan Cooperativa Café Timor di Dili, dimana pengolahan 1 kg parchment mendapatkan rata rata sebesar 0.80 kg 51

biji kopi hijau (green bean) dengan biaya pengolahan ke green bean sebesar $ 0.60/kg dan perusahan Cooperativa Café Timor mendapatkan harga green bean sebesar $ 1.84/kg. Untuk melakukan pemeriksaan kopi organik dan mengalami perbedaan premium di Fee On Board (FOB) sebesar $ 0.10/kg green bean. Berdasarkan pre-receivval advice form bahwa Cooperativa Café Timor melakukan penyerahan barang dengan cara Freight Collect dimana perusahan menanggung barang melewati pagar kapal di pelabuhan pengapalan dan wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang sampai ke pelabuhan tujuan. Perusahan dituntut menuntut untuk mengurus formalitas ekspor dan menanggung segala resiko. Tabel 4.3: Proses konversi Kopi Cherry ke green bean pada Coorperativa Café Timor (CCT) Proses Parchment (kg) $/kg Rata rata $/kg Green bean Cherry 5 Harga cherry 0.35 1.84 Proses parchment Green bean 0.80 1 Harga parchment Transport parchment Biaya proses ke green bean 1.75 0.02 0.58 52

Petani, kelompok petani (produksi, pengakutan, dll) CCT Maubissi & Ermera, Railaco: pulp, cuci, pengangkutan CCT Dili (pengeringan, pengilingan, penyimpanan, pengiriman, transportasi CCT (Ekspor ke Amerika, Europa, dll) Harga kopi Cherry = $ 0.35/kg Harga kopi Cherry = $ 0.35/kg Cherry (5 kg = 1 kg parchment) 1 kg parchment = 0.80 kg green bean CCT Green bean: $ 1.84/ kg/green bean) Panel 1: Proses konversi Kopi Cherry ke green bean pada Coorperativa Café Timor (CCT)) Perusahan Timor Corporation sebagai perusahan yang aktif pembeli dan eksportir terutama dalam selama musim panen kopi. Perusahan ini membeli kopi parchment melalui kolektor di daerah produksi kopi yang berada enam Kabupaten di Timor Leste; Liquica, Ermera, Ainaro, Same, Maubessi dan Maliana, meliputi kolektor pedesaan, sopir truk, atau pedagang kecil (agen) dan sering bertindak sebagai eksportir bagi perusahan. Perusahan membayar kolektor dan kepada petani kopi parchment dengan menawarkan harga beli yang berbeda - beda, bagi petani kopi sebesar $ 1.20 53

1.50/kg. Sedangkan bagi pedagang (kolektor dan eksportir) sebesar $ 1.60 1.70 /kg. Proses pengolahan kopi parchment menjadi biji kopi hijau (green bean) di pabrik di Dili, sekitar 1 kg kopi parchment mendapatkan rata rata $ 0.67 kg green bean dan perusahan mendapatkan harga green bean rata rata sebesar $ 1.75/kg. Perusahan ini melakukan proses kopi parchment menjadi kopi green bean di pabrik di Dili. Jenis penyerahan barang yang dilakukan perusahaan berdasarkan kontrak adalah menggunakan F.O.B (free on board) dimana tanggung jawab barang serta biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman barang ditanggung oleh perusahaan sampai di atas kapal pelabuhan eksportir. Selain itu, menggunakan jenis penyerahan barang yang dilakukan perusahaan menggunakan dengan Freight Collect dimana perusahan menanggung barang melewati pagar kapal dipelabuhan pengapalan dan wajib membayar semua biaya dan ongkos angkut yang perlu untuk mengangkut barang - barang sampai ke pelabuhan muat namun asuransi menjadi tanggungan penerima barang. Perusahan eksportir dituntut menuntut untuk mengurus formalitas ekspor kopi. 54

Tabel 4.4: Proses Kopi Parchment Pada Perusahan Timor Trader Corporation, Ltd Beli Parchment $/kg Proses Parchment ke green bean Kg parc ment Proses (Transport parchment & Biaya proses ke green bean) /kg Rata rata Kg Green bean Rata rata $/kg Green bean Petani 1.20 1.50 1 - - Kolektor 1.60-1.70 1 - - Timor Corp 1 Petani: 0.25 0.55 Trader: 0.05 0.15 0.67 1.75 Petani, kelompok petani (produksi, pengakutan, dll) Agen, pengumpul (mengumpulka, pengangkutan) Timor Corporation, Ldt (pengeringan, pengilingan, penyimpanan, pengiriman, transportasi) Timor Corporation, Ldt (Ekspor ke Jerman, Amerika dll) Harga kopi parchment = $ 1.20 1.50/kg (tergantung pada kualitas) Cherry (4-5 kg = 1 kg parchment) Beli parchment = $ 1.20 1.50/kg Trader jual = $ 1.60 1.70/kg Beli parchment = $ 1.20 1.60/kg 1 kg parchment = 0.67 kg green beans Timor Corp, Ldt: FOB $ 1.75 kg/green bean) Panel 2: Proses Kopi Parchment Pada Perusahan Timor Corporation, Ldt 55

4.3. Proses Terjadinya Kontrak Dagang dan Sistem Pembayaran Ekspor Pada Cooperativa Café Timor. 4.3.1. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Pada Cooperativa Café Timor. Kontrak perdagangan kopi Timor Leste dapat dibuat dalam kontrak di masa yang akan datang (futute contract), kontrak yang digunakan oleh perusahan CCT dengan importir tetap yang membeli output sebelum panen dimulai pada bulan Januari sampai bulan Juli. Seperti CCT dengan perusahan raksasa pengecer kopi Starburcks yang bermarkas di Amerika Serikat dan merupakan pembeli terbesar kopi CCT dari tahun ke tahun. Perusahan Starburcks Coffee di Amerika Serikat melakukan negosiasi kontrak dengan Cooperativa Café Timor di Timor Leste pada bulan Januari dengan persyaratan adalah untuk pengiriman bulan Oktober sampai di Oakland dan setuju membayar harga New York C plus ditambah dengan premium yang terpatok pada tanggal pengampalan. CCT memilih untuk mengirim kopi pesanan pembeli tersebut pada tanggal dan bulan yang ditentukan, harga aktualnya akan berdasarkan pada harga pasar internasional pada bulan dan tanggal tersebut ditambah premium yang telah disepakati bersama dalam kontrak. 56

Proses kontrak dagang ekspor yang di lakukan oleh Cooperativa Café Timor dengan Starburcks Coffee Company. Wawancara dari peneliti dengan Manager Agribusnes Coffee Cooperativa Café Timor menjelaskan bahwa: Kompanha Starbucks kria Letter of Credit hanesan jaminan ida ba kompanha Cooperativa Café Timor iha sistema transaksaun bazeia ba kontratu nebee halo tiha ona katak kafe sai ona husi pontekais ba fatin destinasaun. (Perusahan Starburcks membuat Letter of Credit untuk Cooperativa Café Timor sebagai salah satu jaminan dalam sistem pembayaran ketika penyerahan barang dilakukan diatas kapal dan siap berangkatkan ke tujuan). Melalui beberapa tahap adalah sebagai berikut: 1. Letter of Credit (L/C). 1. Promotion. Perusahan bekerjasama dengan National Cooperative Business Association (NCBA) dari Amerika Serikat yang didanai oleh USAID di Timor Leste sehingga para importir dapat dengan mudah dikenal produk yang dihasilkan dan datang langsung ke kantor Cooperativa Café Timor di Dili Timor Leste. 2. Inquiry. Importir yang berminat akan mengirimkan letter of inquiry kepada perusahan. Didalam letter of inquiry berisikan permintaan penawaran harga dengan 57

memberitahukan kualitas barang yang diinginkan oleh importir, harga satuan, nama pelabuhan yang diinginkan, tanggal dan waktu pengiriman dan tanggal pengapalan. 3. Offer sheet. Perusahan memenuhi permintaan importir dengan mengirim surat penawaran yang sering disebut offer sheet. Offer sheet berisikan keterangan yang sesuai dengan permintaan importir seperti uraian barang, dan memberikan keterangan apakah barang tersebut sudah mendapatkan mutu internasional atau belum. Hal lain yang dicantumkan didalam offer sheet antara lain waktu penyerahan, syarat penyerahan, waktu pengapalan dan waktu pengepakan. 4. Ordersheet. Importir mempelajari offer sheet dan menyetujinya maka importir akan menempatkan surat pesanan dalam bentuk order sheet, didalamnya tercamtum waktu penyerahan dan syarat penyerahan yang disepakati termasuk nama bank yang digunakan dalam membuka L/C dan nama bank penerus L/C yang ada di negara eksportir yang ditunjuk oleh eksportir sendiri. Dokumen yang disyaratkan dan harus dikirimkan seperti invoice, BL, packing list, weight note, dan certificate of origin, syarat 58

pengapalan: berisi pelabuhan muat, partial shipment, pelabuhan tujuan. 5. Sale s Conract. Perusahan menyiapkan sales contract sesuai dengan data dari offer sheet dan order sheet ditambah dengan keterangan seperti syarat pengapalan shipment dan transhipment. Kontrak itu ditandatangani oleh perusahan dan dikirim kepada importir dan ditandatangani sebagai tanda persetujuan atas sale s contract itu dan contract dibuat dalam dokumen. 6. Sale s Confirmation. Importir mempelajari dengan seksama dan bila dapat menyetujuinya kemudian mendatangani dan mengembalikan kepada eksportir. Satu copy ditahan oleh importir sebagai dokumen asli transaksi. Kedua sales confirmation yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. 7. L/C Aplication. Importir meminta kepada bank devisanya di Amerika Serikat untuk membuka sebuah L/C sebagai dana untuk melunasi hutannya kepada eksportir, sejumlah yang telah disepakati dalam sales contract dan sesuai dengan syarat. L/C yang dibuka adalah atas nama perusahan eksportir. Bank devisa yang diminta importir membuka L/C 59

ini disebut opening bank. Opening bank ini yang bertangung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada perusahan sebagai penerima L/C tersebut. 8. L/C Confirmation. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya dinegara perusahan eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat atau telex. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh opening bank korespondennya untuk disampaikan kepada eksportir. Bank koresponden yang diminta opening bank untuk menyampaikan pembukaan L/C, yaitu advising bank (Bank Mandiri). 9. L/C Advice. Advising bank setelah meneliti keabsahan atas pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. 10. Ships goods. Perusahan menyiapkan dan mengirim barang yang dipesan oleh importir. 11. Perusahan menyerahkan dokumen ekspor atas barang yeng dikirim kepada importir sesuai dengan perintah dalam 60

L/C. Advisng bank melihat kelengkapan dokumen, jika persyaratan sudah sesuai dengan L/C maka advising bank membayarkan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C kepada ekportir apabila barang sampai ditangan importir. 12. Opening bank mengembalikan uang kepada advising bank atas pembayaran barang yang diberikan kepada ekportir. 13. Opening bank menyerahkan dokumen barang kepada importir. Importir membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C atas barang tersebut untuk mengambil dokumen barang yang diimpornya. 4.3.2. Sistem Pembayaran Ekspor Pada Cooperativa Café Timor Sistem pembayaran yang digunakan Cooperative Café Timor dalam transaksi untuk menyelesaikan perdagangannya, yaitu menggunakan Letter of Credit (L/C). Jenis L/C yang digunakan adalah L/C irrevocable karena pembayaran dijamin dengan syarat semua dokumen yang dipersyaratkan dalam Letter of Credit telah sesuai dan tidak ada penyimpangan, eksportir dan importir dapat mengkonfirmasikan dari bank sebagai jaminan pembayaran apabila 61

adanya persetujuan pembatalan dapat dilakukan. Dari sistem pembayaran dengan L/C adanya jaminan pembayaran atas barang yang telah dikirim kepada importir setelah dipenuhinya syarat - syarat yang diminta dalam L/C. Dari keterangan diatas proses kontrak dagang yang menimbulkan penggunaan sistem pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) dapat dilihat pada gambar 3. berikut ini: 62

10. Ships Goods Importir: Starburcks Coffee Company 1. Promotion 2. Inquriy 3. Offer sheet 4. Order sheet 5. Sales contract 6. Sales confirmation Exportir: Cooperativa Café Timor 13. Issuing Bank Check 7. L/C application 9. Adiviced L/C Confirmation 11. Dokument negotiation Opening Bank: Amerika 8. L/C confirmation 12. Negotition Bank Check Advice Bank: Mandiri Dili Gambar 3: Proses Kontrak Dagang Dan Sistem Pembayaran L/C Pada Cooperativa Café Timor 63

4.4. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Dan Siste Pembayaran Pada Timor Coporation, Ldt. 4.4.1. Proses Terjadinya Kontrak Dagang Pada Timor Coporation, Ldt Pada perusahan Timor Corporation, Ltd dalam kontrak perdagangan kopi Timor Leste dapat dibuat untuk saat tertentu, baik kontrak di masa yang akan datang (futute contract) dan kontrak yang bersifat segera. Kontrak yang digunakan oleh perusahan Timor Corporation dengan importir yang membeli output tergantung dari order importir melalui perusahan pusat Timor Corporation di Melbourne, Australia. Seperti Timor Corporation, Ltd dengan perusahan Hamburge Coffee Company di Jerman, merupakan pembeli terbesar kopi. Proses kontrak dagang ekspor yang dilakukan Timor Corporation, Ldt melalui berbagai tahap, yaitu mulai dari mempromosikan, inquiry (surat permintaan harga), offersheet (surat penawaran harga), ordersheet (surat persetujuan), kontrak dagang ekspor, sampai persetujuan kontrak sebagai tanda bukti dalam proses ekspor untuk para importir diluar negeri. Proses tersebut melalui tahap sebagai berikut: 64

1. Promotion. Perusahan memperkenalkan komoditas ekspor kepada importir yang melalui perusahan Timor Corporation, Ldt pusat di Melbourne, Australia. Tahap ini merupakan korespondensi antara perusahan dengan calon importir, yaitu bernegosiasi. 2. Inquiry. Dalam tahap ini sudah ada langkah lebih lanjut mengenai perdagangan. Importir setelah mengetahui komoditas yang di promosikan oleh perusahan kemudian importir menghubungi perusahan pusat dengan mengirimkan letter of inquiry. Letter of inquiry ini memuat beberapa ketentuan seperti bagaimana kualitas barang tersebut apakah berkualitas, kemudian mengenai waktu penyerahan barang apabila calon importir tersebut benar-benar akan membeli atau memesan. Selain itu, perusahaan akan mengirimkan sampel barang tersebut kenegara mereka. Hal ini di lakukan dengan maksud agar importir merasa yakin bahwa produk yang ditawarkan oleh perusahaan merupakan produk yang berkualitas dengan dikirimkannya barang tersebut kenegara mereka untuk importir yang memesan barang tersebut dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini dilakukan karena perusahaan benar-benar menghindari kerugian yang akan 65

mempengaruhi jalannya perusahaan. Selama ini importir yang berminat untuk membeli produk yang di tawarkan oleh perusahaan dengan menyampaikan letter of inquiry melalui teleks, facsimile atau langsung datang ke kantor perusahan. 3. Offersheet. Setelah menerima letter of inquiry dari importir, perusahan mempelajarinya dalam hal meneliti jenis komoditas yang bisa di tawarkan dan berapa jumlah yang bisa di ekspor, meneliti perkembangan harga, menghubungi perusahaan pelayaran untuk menentukan waktu pengapalan (shipment date) dan menentukan cara pembayaran ekspor. Setelah mengambil berbagai tindakan yang telah di sebutkan di atas, perusahaan mengambil keputusan dan mengirimkan surat penawaran harga (offer sheet) yang menyatakan bersedia untuk mengespor komoditas yang telah di pesan oleh importir dengan berbagai persyaratan, misalnya: harga, waktu pengiriman, syarat penyerahan dan cara pembayaran. Tujuan dari surat penawaran harga (offer sheet) yang dibuat oleh perusahan adalah untuk memberikan informasi lebih lengkap kepada importir mengenai nama, mutu, cara pengepakan, jumlah yang ditawarkan, harga jual dan tempat penyerahan, waktu pengapalan, cara pembayaran. Disini perusahaan selalu 66

memberikan pilihan kepada importir untuk memilih cara pembayaran yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, misalnya perusahaan akan menawarkan cara pembayaran perdagangan tersebut dengan menggunakan L/C atau non L/C, hal ini dilakukan untuk melancarkan kegiatan perdagangan terutama masalah pembayaran, perusahaan beranggapan dengan hal itu bisa menambah kepercayaan antara kedua belah pihak, sehingga hubungan ini bisa berlanjut untuk jangka waktu yang panjang. 4. Ordersheet. Setelah importir menerima offer sheet dari perusahan, kemudian importir mempelajari isi maupun syaratsyarat dari surat penawaran tersebut dengan cermat. Jika terdapat isi atau persyaratan yang tidak setuju atau ingin di ubah importir dapat mengkonfirmasikan dengan perusahan terlebih dahulu melalui e-mail atau langsung ditambahkan dalam surat pesanan (ordersheet) yang akan dikirim. Segala sesuatu permintaan dari importir merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan demi menjaga hubungan serta nama baik perusahaan dalam dunia bisnis. Perusahaan cermat dan hati-hati dalam mempelajari isi dari order sheet dari importir, segala bentuk perubahan yang di 67

inginkan importir harus segera di pelajari dengan benar agar tidak terjadi kesalahpahaman antara kedua belah pihak yang berakibat fatal. Perusahaan selama ini selalu menanggapi segala perubahan yang di inginkan importir dengan pertimbangan asalkan tidak merugikan dan kesepakatan tersebut sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Setelah terjadi kesepakatan yang di penuhi oleh perusahan dan juga oleh importir, serta importir telah mengirimkan ordersheet kepada perusahan, maka secara hukum telah terjadi kontrak dagang ekspor. 5. Export Sale s Contract. Dalam tahap ini merupakan tahap yang di anggap oleh perusahaan sebagai tahap final, karena dalam tahap ini sudah merupakan kesepakatan akhir untuk mengambil perjanjian perdagangan yang tinggal ditandatangani oleh kedua belah pihak. Perusahaan akan mempersiapkan kontrak dagang ekspor sesuai dengan isi dari syarat-syarat yang telah di sepakati di dalam offer sheet dan order sheet. Isi dari kontrak dagang ekspor yang di buat oleh perusahaan antara lain berisi tentang kesepakatan bersama yaitu niali dari harga barang, jumlah barang, alat pembayaran, cara mengirim barang, cara pengapalan, nama perusahan 68

pelayaran, nama bank, klausul asuransi, pelabuhan muat dan bongkar, tanggal pengapalan terakhir, dan juga ditambah dengan keterangan lain seperti claim, serta dokumen yang diminta seperti invoice, packing list, B/L, weight of note, dan certificate of origin. Kontrak dagang ekspor tersebut ditandatangani oleh perusahan dan dikirimkan kepada importir untuk ditandatangani pula oleh importir sebagai tanda persetujuan atau kontrak dagang ekspor yang telah disepakati bersama. Sale s contract ini dibuatkan aslinya dalam rangkap (two original). 6. Sale s Confirmation. Importir mempelajari isi dari kontrak dagang ekspor tersebut, jika setuju dengan isi dan persyaratan lainya kemudian menandatangani sale s contract tersebut dan mengirimkannya kembali kepada perusahan. Satu original copy ditahan oleh importir sebagai dokumen asli transaksi atau disebut juga dengan sale s confirmation. 7. L/C Aplication. Importir meminta kepada bank devisanya di Amerika Serikat untuk membuka sebuah L/C sebagai dana jaminan kepada eksportir, sejumlah yang telah disepakati dalam sales contract. L/C yang dibuka atas nama perusahan eksportir. Bank devisa yang diminta importir membuka L/C ini 69

disebut opening bank. Opening bank ini yang bertangung jawab melakukan pembayaran atas L/C kepada perusahan sebagai penerima L/C tersebut. 8. L/C Confirmation. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespondennya dinegara perusahan eksportir. Penegasan pembukaan L/C dalam bentuk tertulis itu disebut L/C confirmation yang diteruskan oleh opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada eksportir. Bank koresponden yang diminta opening bank untuk menyampaikan pembukaan L/C. 9. L/C Advice. Advising bank setelah meneliti keabsahan atas pembukaan L/C yang diterimanya dari opening bank meneruskan pembukaan L/C itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. 10. Ships goods. Perusahan menyiapkan dan mengirim barang yang dipesan oleh importir berdasarkan kontrak dagang yang disepakati. 11. Perusahan menyerahkan dokumen ekspor atas barang yeng dikirim kepada importir sesuai dengan perintah dalam L/C. Advisng bank melihat kelengkapan dokumen, jika persyaratan 70

sudah sesuai dengan L/C maka advising bank membayarkan sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C kepada ekportir apabila barang sampai ditangan importir. 12. Opening bank mengembalikan uang kepada advising bank atas pembayaran barang yang diberikan kepada ekportir. 13. Opening bank menyerahkan dokumen barang kepada importir. Importir membayar sejumlah uang sesuai dengan nilai yang disebutkan dalam L/C atas barang tersebut untuk mengambil dokumen barang yang diimpornya. 4.4.2. Sistem Pembayaran Pada Timor Coporation, Ldt. Sistem pembayaran ekspor yang digunakan pada perusahan Timor Corporation, Ldt, yaitu sistem pembayaran dengan Letter of Credit dan non Letter of Credit (advanced payment) berdasarkan kontrak dagang yang disepakatinya antara perusahan dengan pihak importir. Jenis L/C yang yang digunakan selama ini adalah irrevocable L/C sehingga jika adanya perubahan persetujuan dari bank penerbitnya, eksportir dan pemohon dari L/C tersebut sebelum perubahan, modifikasi atau pembatalan dapat dilakukan. Untuk pembayaran menggunakan L/C dilakukan pada importir yang dianggap masih baru. 71

Sedangkan untuk importir tetap perusahan dilakukan dengan pembayaran cara non L/C yaitu dengan cara TT (telegraphic transfer) dengan uang muka 30% terlebih dahulu untuk ditransferkan menjadi jaminan dan sebelum pelunasan pembayaran diselesaikan pihak importir. Pembayaran ini dilakukan berdasarkan kepercayaan yang sudah lama antara importir dan eksportir. Wawancara dari peneliti dengan Manager Timor Corporation, Ldt menjelaskan bahwa: Sasaan nee atu sai husi pontekais ona ba simgapore, importir sira foo kedan 30%, I seluk nee kuandu café to o ona sira nia fatin ona aumenta 70%, bainhira sira loke, koko diak hotu. (Penyerahan barang dilakukan diatas kapal menuju Singapur, pihak importir melakukan pembayaran 30% dan pelunasan 70% dilakukan setelah barang sampai tempat tujuan yang ditentukan importir dalam keadaan baik). Dari keterangan diatas proses kontrak dagang yang menimbulkan penggunaan sistem pembayaran dengan Letter of Credit (L/C) dapat dilihat pada gambar 4. berikut ini: 72

14. 15. Importir: Humburg Coffee Company 10. Ships Goods 1. Promotion 2. Inquriy 3. Offer sheet 4. Order sheet 5. Sales contract 6. Sales confirmation Exportir: Timor Corporation 13. Issuing 16. Bank 7. L/C application 9. Adiviced L/C Confirmation 11. Dokument negotiation s Opening Bank: 17. Amerika 18. 8. L/C confirmation 12. Negotition Bank Check Advice Bank: Banku Nasional Ultramarinu (BNU) Gambar 4: Proses Kontrak Dagang Dan Sistem Pembayaran L/C Pada Timor Corporation, Ldt 4.5. Permasalahan Pada Kontrak Dagang Ekspor Permasalahan yang terjadi dalam kontrak dagang ekspor kopi terletak pada sebagai berikut: 1. Permasalahan yang terjadi dalam kontrak dagang ekspor pada Coopertaiva Café Timor adalah kualitas dan mutu kopi 73

yang diekspor. Kualitas kopi menjadi faktor penentu kontrak dagang ekspor. Kopi kualitas tinggi dengan memiliki sertifikasi organik secara resmi yang dapat digolongkan organik serta sertifikasi yang diakui internasional, namun kualitas tetap reject dari perusahan importir diluar negeri karena CCT kurang perhatian pada kualitas kopi. Tindakan ini importir menurunkan harga kopi. 2. Sementra pada perusahan Timor Corporation, Ltd mengalami kerugian sebesar $ 500.000 pada tahun 2007, dimana kerugian itu ada pada kualitas dan mutu kopi yang diekspor dimana kualitas kopi yang diekspor tidak sama dengan kualitas kopi sampel yang telah dikrim oleh perusahan kepada importir. Tindakan tersebut importir dapat menurunkan harga kopi. Tindakan ini terjadi sebagian besar kopi Timor Leste diproduksi secara tradisional sehingga golongan kualitas rendah dari industri kopi Timor Leste dan berkualitas jauh lebih rendah dan dijual dengan harga yang rendah. 3. Membutuhkan waktu untuk mengurus dokumen dan mendapatkan dokumen dibagian jasa layanan, seperi customes. 74