2015 PERBANDINGAN MOTIVASI BEROLAHRAGA BERDASARKAN OLAHRAGA KOMPETISI DAN OLAHRAGA REKREASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (

BAB I PENDAHULUAN. setiap individu. Berbagai jenis olahraga dari yang murah dan mudah dilakukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Langgeng Wening Puji, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Perubahan pola hidup manusia adalah akibat dari dampak era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Irman Rediansyah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menerus merupakan aspek yang harus dibina dalam olahraga. sampai sasaran perilaku. McClelland dan Burnham (2001), motivasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 MOTIF MASYARAKAT MELAKUKAN JENIS AKTIVITAS OLAHRAGA DILAPANGAN SABUGA BERDASARKAN USIA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Yandi Useandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

2015 HUBUNGAN TINGKAT PEND IDIKAN PELATIH D ENGAN PERFORMA ATLET SEKOLAH SEPAK BOLA D I KOTA BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu gerakan olah tubuh yang memberikan efek

2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.

YADY SUPRIYATNA, 2014 KONTRIBUSI TINGKAT VO2 MAX TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI DALAM OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Motivasi berprestasi memiliki peranan penting yang harus dimiliki oleh setiap

2015 KORELASI ANTARA GOAL SETTING DENGAN MOTIVASI BERLATIH ATLET EKSTRAKULIKULER FUTSAL MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan bagian dari civitas akademika yang berperan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial. Yang mana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlian Ferdiansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aktivitas atau kegiatan yang positif dan bermanfaat untuk dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

2016 PROFIL KEMAMPUAN DAYA TAHAN AEROBIK, KEKUATAN MAKSIMAL, POWER,

2015 PENGARUH LATIHAN LOMPAT D ENGAN MENGGUANAKAN BOLA YANG D IGANTUNG TERHAD AP KETERAMPILAN SMASH D ALAM PERMAINAN BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dunia saat ini. Tujuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga melalui slogan Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan

Medan Tennis Center- Structure as Architecture BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan, maka dapat diperoleh

2016 MOTIVASI KETERLIBATAN SISWA DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA LABORATORIUM PERCONTOHAN UPI BANDUNG

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

2015 DERAJAT KEBUGARAN JASMANI ANGGOTA KOMUNITAS PELESTARI PERMAINAN TRADISIONAL HONG KOTA BANDUNG

oleh: Agus Supriyanto M.Si

2015 PERBANDINGAN TINGKAT DISIPLIN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER BULUTANGKIS DAN KARATE DALAM PEMBELAJARAN PENJAS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

2015 KONSTRUKSI TES KELINCAHAN D ALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sportifitas dan jiwa yang tak pernah mudah menyerah dan mereka adalah

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan keluarga merupakan suatu tempat terjadinya interaksi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rahayu Nuryaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga telah menjadi sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurut Anwar (2001:33) dalam Meyrifan (2011:14) semakin tinggi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gilang Ginanjar H, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Generasi muda merupakan potensi bangsa yang perlu dibina untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEKUATAN MAKSIMAL OTOT TUNGKAI DAN FREKUENSI LANGKAH (CADENCE) TERHADAP KECEPATAN SPRINT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

KOMPLEKS GEDUNG OLAHRAGA DI WONOSOBO

2016 HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN TINGKAT PARTISIPASI SISWA-SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS DALAM CABANG OLAHRAGA JUDO

2015 PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS X IIS SMA KARTIKA XIX-2 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Stadion Si-jalak Harupat merupakan stadion kebanggaan masyarakat kabupaten

2015 GAMBARAN PENGETAHUAN LANSIA MENGENAI SENAM LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI PERTIWI KOTA BANDUNG

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEDUNG OLAH RAGA DI SEMARANG BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Royan Rizalul Fiqri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Pada dekade belakangan ini gaya hidup manusia semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Miftahul Rohmawati, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adli Hakama, 2013

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. integral dari pendidikan secara keseluruhan. Tujuan pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. Afrian Dhea Fahmi, 2015 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GIZI ATLET SQUASH DENGAN POLA MAKAN PASCA KOMPETISI

2016 HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN SEBELUM BERTANDING DENGAN PERFORMA ATLET PADA CABANG OLAHRAGA BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Melalui aktivitas jasmani memberi kesempatan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Balakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendidkan jasmani merupakan suatu kajian yang sangat luas, untuk peningkatan gerak manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. luar jam sekolah melalui kegiatan ektsrakurikuler. keolahragaan butir C (diklusppra, 1999:2), sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

A. Latar Belakang Masalah

baik dan benar. Para pemain sebaiknya berlatih dengan rutin dan penuh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan jogging, berlari, berjalan, bersepeda, bermain basket, futsal,

ANALISIS INTERAKSI SOSIAL ATLET BOLA VOLI KLUB ANANTA KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetisi kemenangan merupakan suatu kebanggaan dan prestasi. serta keinginan bagi setiap orang yang mengikuti pertandingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakaria Nur Firdaus, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dilepaskan dalam

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kegiatan olahraga sering dilakukan oleh setiap orang hampir setiap hari dengan jenis olahraga yang berbeda-beda. Setiap orang berbeda jenis olahraganya berdasarkan motivasi atau sesuai dengan kesenangannya masing-masing. Bahkan dalam satu keluarga saja pasti melakukan jenis olahraga yang berbeda-beda. Walaupun berbeda tetapi tujuan aktivitas olahraga pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu tujuan kebugaran jasmani yang memadai. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terancang yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya. Tujuan dari olahraga yaitu sehat, namun saat ini tujuan olahraga tidak hanya itu tetapi untuk pencapaian prestasi bisa di katagorikan dalam olahraga kompetisi, contoh dari olahraga kompetisi yaitu olahraga beladiri yang berkonteks pada kekuatan fisik contohnya yaitu, gulat, judo, boxing, tarung derajat, dan lain sebagainya. Untuk mencapai kepuasan dan kegembiraan yaitu olahraga rekreasi, contoh dari olahraga rekreasi yaitu, jalan santai, jogging, dan lain sebagainya. Olahraga sudah menjadi kegiatan yang memang tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, bahkan dari kecil, remaja, dewasa, maupun usia lanjut. Olahraga pada saat ini begitu banyak digemari oleh masyarakat banyak, salah satu olahraga yang di gemari yaitu olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. Menurut Subroto (2008. Hlm 108) dalam Arfianto (2013. Hlm 2) menyatakan bahwa olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberikan kepuasan dan kesenangan. Pada dasarnya pelaku olahraga rekreasi melakukan kegiatan olahraga, seperti ada yang lebih suka melakukan olahraga jogging, senam, bersepeda, dan lain sebagainya. Olahraga rekreasi pun bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, karena kegiatan olahraga rekreasi tidak membutuhkan hal-hal yang akan mempersulit seseorang untuk berolahraga, olahraga rekreasi banyak sekali manfaatnya, salah

2 satunya yaitu menurunkan tingkat stress yang berlebihan. Berbeda halnya dengan olahraga kompetisi, menurut Deaux, Dane, dan Wrightsman (1993), mengatakan bahwa kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau sekelompok individu atau kelompok yang memilih untuk bekerja sama atau kompetisi tergantung dari struktur reward dalam suatu situasi. Dalam kehidupan yang kita jalani pasti penuh persaingan untuk bertahan hidup, dari persaingan tersebut timbulah suatu perlombaan yang menghasilkan pemenang. Kemenangan dihasilkan karena adanya kerja keras dari hasil latihan. Latihan merupakan suatu proses dimana dilakukan berulang-ulang dalam jangka waktu yang relatif panjang dan kemudian ditingkatkan secara bertahap berdasarkan kemampuan individual. Latihan yang dilakukan sehari-hari tujuannya untuk meningkatkan teknik, fisik, taktik dan lain sebagainya. Dalam olahraga kita mengenalnya sebagai prestasi yang mana itulah hasil dari kerja keras selama waktu latihan. Kedua olahraga tersebut saling membutuhkan yang namanya motivasi, Tingkat motivasi dan sumber motivasi akan mempengaruhi daya juangnya, jika kurangnya motivasi, otomatis daya juangnya pun ikut berkurang, jika motivasinya tinggi, maka daya juangnya pun juga tinggi. Maka motivasi tidak bisa terlepas dari kedua olahraga tersebut yaitu olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita sendiri agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, baik itu dari diri kita sendiri atau pun dari orang lain. Dan motivasi merupakan salah satu yang sangat penting diperhatikan dalam berolahraga, karena hal ini sangat berpengaruh dalam kinerja seseorang dalam melakukan kegiatan olahraga. Menurut Sarlito (2006) dalam Husdarta (2014. Hlm 33) menjelaskan bahwa, Motivasi merupakan istilah yang lebih umum, yang menunjukkan kepada seluruh proses gerakan itu, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkan oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir dari gerakan atau perbuatan. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam mengerjakan suatu hal agar kita dapat mencapai suatu tujuan yang kita

3 inginkan. Yang dibutuhkan untuk pencapaian (intriksik) yaitu motivasi yang timbul dalam diri sendiri, seperti harapan, minat, cita-cita dan aspek lain secara internal yang melekat pada seseorang. Sedangkan (ekstrinsik) yaitu yang muncul dari luar diri pribadi sesorang, seperti kondisi lingkungan, reward, bahkan karena merasa takut oleh hukuman merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi. Universitas Pendidikan Indonesia, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, program studi Ilmu Keolahragaan membutuhkan motivasi dalam olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. Pada kenyataannya mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan membutuhkan dorongan ketika melakukan kegiatan apapun itu. Jika atlet tidak membutuhkan dorongan atau motivasi, bagaimana atlet tersebut bisa mencapai titik tertinggi yaitu prestasi, salah satu contohnya jika seorang atlet tidak berlatih pasti akan mendapat hukuman, karena atlet tersebut melalaikan program latihan akibat rasa malas, latihan yang terlalu monoton, dan rasa jenuh ketika berlatih, hal itu bisa membuat atlet turun dari tingkat prestasinya dan itu berkaitan terhadap motivasinya. Jika motivasi olahraga kompetisi pada atlet meningkat, hal tersebut akan membuahkan hasil yaitu atlet menjadi rajin latihan, dan atlet mendapat berbagai motivasi dari faktor-faktor lainnya, dan akan mencapai ke tahap tertinggi yaitu prestasi. Berbeda halnya dengan olahraga kompetisi, pelaku olahraga rekreasi tanpa ada hukuman, dan tidak ada target yang ingin dicapai tetapi hal itu menjadi motivasi pelaku yang sangat tinggi. Dan olahraga rekreasi hanya untuk kesenangan, ketika tidak dilakukan tidak akan mendapat hukuman, karena hanya ingin meluangkan waktu dengan berolahraga. Namun kenyataannya, orang-orang lebih tertarik terhadap olahraga rekreasi, dan hal ini mengindikasikan jika terdapat motivasi yang tinggi pada peminatnya. karena hal tersebut tidak punya tuntutan apapun dan dari siapapun. Sehingga banyak yang lebih berminat dan lebih termotivasi untuk melakukan olahraga rekreasi. Dari masalah diatas peneliti ingin menganalisis tentang perbedaan motivasi berolahraga pada pelaku olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. Hal ini penting untuk melihat apakah ada berbedaan dari kedua olahraga tersebut dikaitkan dengan

4 motivasi. Selain itu belum ada analisis khusus dari permasalahan diatas, peneliti belum menemukan teori khusus diantara masalah tersebut, dan peneliti tertarik untuk meneliti. Adapun judul dari penelitian ini yaitu Perbandingan Motivasi Berolahraga Berdasarkan Pelaku Olahraga Kompetisi Dan Pelaku Olahraga Rekreasi. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran motivasi berolahraga mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan yang menekuni olahraga kompetisi? 2. Bagaimana gambaran motivasi berolahraga mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan yang menekuni olahraga rekreasi? 3. Apakah terdapat perbedaan motivasi berolahraga mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan berdasarkan olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditulis. Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui gambaran motivasi berolahraga mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan yang menekuni olahraga kompetisi. 2. Untuk mengetahui gambaran motivasi berolahraga mahasiswa program studi Ilmu Keolahragaan yang menekuni olahraga rekreasi. 3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara motivasi berolahraga dalam olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. D. Manfaat dan Signifikansi Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan yang telah dipaparkan diatas, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini yaitu : 1. Bagi Lembaga

5 Sebagai bahan acuan untuk para pakar olahragawan dan referensi yang bermanfaat. 2. Bagi Peneliti Membantu menambah wawasan peneliti dalam melaksanakan penelitian, dan dapat mengembangkan ilmu yang didapati ketika dalam proses penelitian. 3. Bagi Mahasiswa Dapat membantu untuk mengetahui dan dapat mengembangkan apa yang ada dalam isi penelitian ini. 4. Bagi Lembaga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber atau rincian untuk menambah penelitian ilmiah dan dapat dikembangkan lebih lanjut dan terperinci. 5. Bagi Dosen Dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk bisa lebih mengetahui secara detail tentang mahasiswanya. E. Struktur Organisasi 1. BAB 1 PENDAHULUAN Bab 1 peniliti menulis suatu tahapan pertama yang menjelaskan tentang motivasi dalam olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi. Jika seseorang melakukan olahraga pasti membutuhkan motivasi, baik itu motivasi dari dalam dan dari luar. Dan dalam bab 1 ini peneliti ingin memberikan informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan. Adapun urutan penulisannya yaitu : A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

6 C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Struktur Organisasi Skripsi 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Bab 2 peneliti menulis suatu tahapan kedua yang menjelaskan tentang teoriteori yang berkaitan pada variable penelitian. Dan kemudian menghubungkan antara variable independen dan variable dependen. Adapun urutan penulisannya yaitu : A. Teori teori yang berkaitan dengan motivasi, olahraga kompetisi, dan olahraga rekreasi. B. Penelitian terdahulu C. Posisi teoretis D. Hipotesis penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Bab 3 peneliti menjelaskan tahapan ketiga yang menjelaskan tentang metode penelitian yang akan peneliti lakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif komparatif. Kemudian peneliti menjelaskan instrument dan langkah-langkah yang akan peneliti lakukan pada saat penelitian. Adapun cara penulisan dalam bab 3 yaitu : A. Desain Penelitian B. Partisipan C. Populasi Dan Sampel D. Instrument Penelitian E. Prosedur Penelitian F. Analisis Data

7 4. BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN Bab 4 peneliti menjelaskan tentang gambaran motivasi dalam olahraga kompetisi dan olahraga rekreasi, kemudian menjelaskan tentang analisis data hasil penelitian, dan membahas hasil penemuan penelitian. 5. BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Bab 5 penulis menjelaskan tentang penyimpulan hasil penelitian dan memberikan saran kepada mahasiswa, atlet, pelatih, dan para ilmuan dibidang psikologi olahraga untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. Adapun cara penulisannya yaitu : A. Simpulan B. Implikasi dan Rekomendasi