BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. cabang ilmu dalam islam yang dikenal dengan fiqih muammalah. Aspek. hubungan antara umat satu dengan umat yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. bagi kaum muslimin untuk menapaki kehidupan fana di dunia ini dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian merupakan bidang penting dalam sebuah negara. Hasil-hasil

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMANFAATAN OBJEK DARI PRAKTIK PARON HEWAN (SAPI) DI DESA GUNUNG SERENG KECAMATAN KWANYAR KABUPATEN BANGKALAN

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan manusia dan pengetahuan teknologi yang dimiliki. 1

BAB I PENDAHULUAN. lebih lagi menyangkut lembaga perekonomian umat Islam. Hal ini karena agama

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. 1 Bank secara. kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah.

BAB I PENDAHULUAN. jalan penggantian berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Allah SWT agar

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

BAB II LANDASAN TEORI. kepastian dana pendidikan anak sesuai rencana untuk setiap cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. pinjam meminjam, sewa menyewa, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan. berpegang pada Al-Qur an dan hadis sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam memperkenankan negara untuk mengatur masalah perekonomian agar

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas kehidupan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai tauhid atau

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat untuk berkomunikasinya antar anggota keluarga dan juga. sebagai tempat berkumpulnya sebuah keluarga.

Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang, baik jumlah maupun waktunya. 1. berkaitan dengan industri. Dalam aktivitas bisnis berusaha menggunakan

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP JUAL BELI MOWALU DI TINJAU DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI DESA AMOHOLA KECAMATAN MORAMO KABUPATEN KONAWE SELATAN

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI DOA DI PEMAKAMAN UMUM JERUK PURUT JAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Praktik Denda bagi Pihak Penggadai Sawah oleh Penerima Gadai di Desa

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain agar mereka tolong-menolong dalam semua kepentingan hidup

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD UTANG PIUTANG BERHADIAH DI DESA SUGIHWARAS KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,


BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Implementasi Produk Jasa Letter of Credit (L/C) di Bank Syariah

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN JUAL-BELI HASIL PERTANIAN DENGAN CARA BORONGAN ( Di Desa Sabulakoa, Kec. Landono, Kab.

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan ini disebut sebagai muamalah. Muamalah ialah hubungan antar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERALIHAN AKAD SIMPANAN QURBAN MENJADI PEMBIAYAAN QURBAN DI KJKS DAARUL QUR AN WISATAHATI SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan di Indonesia telah berkembang pesat dan banyak kota-kota

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH BORONGAN PADA BURUH PABRIK PT INTEGRA INDOCABINET BETRO SEDATI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Islam merupakan agama (ad-din) yang rahmatan lil alamin, artinya

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. 2004, hlm Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil (BMT), UII Pres Yogyakarta,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, UPP-AMP YKM, Yogyakarta, 2002, hlm.

BAB IV ANALISIS TENTANG ARISAN TEMBAK DI DESA SENAYANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BAB I PENDAHULUAN. terus meningkat. Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan. kemunculan bank atau lembaga keuangan ini sangat didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berdasarkan kepada firman Allah SWT yang. termaktub didalam Al-Qur an dan sunnah Rasulullah saw.

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB IV ANALISA HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA IKLAN PERSEROAN TERBATAS RADIO SWARA PONOROGO

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

Telah menjadi kehendak Allah SWT, bahwa manusia harus hidup tolong. menolongbermasyarakat dan saling membantu antara satu dengan yang lainnya.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Terhadap Praktek Pinjam Pakai Sepeda Motor

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli hukum Islam memberikan pengertian harta ( al-maal ) adalah. disimpan lama dan dapat dipergunakan waktu diperlukan.

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB IV CV BINTANG ELMI VISION LAMONGAN. Untuk mendapatkan gambaran tentang implementasi shirkah yang

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

BAB II GAMBARAN UMUM GADAI EMAS (AR-RAHN) DALAM FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJLIS UALAMA INDONESI (DSN-MUI) TENTANG RAHN DAN RAHN EMAS

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

BAB I PENDAHULUAN. lain. Sehingga, hidup mereka dapat berjalan sebagaimana mestinya, dan mesin

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan manusia terbatas adanya,

KAFA>LAH BIL UJRAH PADA PEMBIAYAAN TAKE OVER DI BMT UGT

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur semua aspek kehidupan manusia, baik aqidah, ibadah, akhlak. membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama paling sempurna dari semua agama di dunia. Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. ini telah ditetapkan dan diterangkan secara jelas di dalam kitab suci Al-Quran

Muza>ra ah dan mukha>barah adalah sama-sama bentuk kerja sama

BAB I PENDAHULUAN. seseorang individu dengan penciptanya (hablum minallah), namun mencakup

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB III. Koperasi (Syirkah Ta awuniyah) bersal dari perkataan Co dan Operation yang mengandung arti kerja sama untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan. Dalam hal ini perlunya interaksi antara sesama. Di samping. hidup. Dalam ekonomi dikenal dengan istilah bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari kesempitan dan dapat memenuhi hajat hidupnya. menujukkan jalan dengan bermu amalat.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada PT. BPR Syariah Al-Wadi ah )

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang komprehensif ( rahmatan lil 'alamin) yang mengatur semua aspek kehidupan manusia yang telah disampaikan oleh Rasulullah Muhammad saw. Salah satu bidang yang diatur adalah masalah aturan atau hukum, baik yang berlaku secara individual maupun sosial, atau lebih tepatnya, Islam mengatur kehidupan dalam bermasyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari berinteraksi dengan sesamanya, karena manusia dijadikan Allah swt. sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, sehingga manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan selalu melakukan kerja sama antara satu pihak dengan pihak yang lain. Olehnya itu, setiap muslim hendaknya berperilaku sesuai dengan ajaran Islam. Artinya, moral Islam harus menjadi pegangan pokok dari setiap perilaku ekonomi dalam menentukan suatu kegiatan apakah baik atau buruk. 1 Fiqh mu'amalah adalah salah satu bidang dalam Islam yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta benda. 2 Kegiatan transaksi mu'amalah atau perekonomian harus didasarkan pada Syari'at Islam yang mengatur perilaku 1 Akhmad Mujahid, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,20 07), h. v 2 Mashur Malaka, Fiqhi Muamalah, (Buku Ajar: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Sultan Qaimuddin Kendari), h. 2 1

2 manusia dalam kehidupannya yang diperoleh dari dalil-dalil Islam secara perinci dan akurat. Oleh karena itu, pemahaman terhadap fiqh mu'amalah sangatlah penting bagi kehidupan manusia, hal ini disebabkan fiqh mu'amalah merupakan aturan yang menjadi pengarah dan penggerak kehidupan manusia. 3 Adapun ruang lingkup mu'amalah banyak macamnya, salah satunya ialah kontrak kerja sama dengan sistem ijarah (upah). Dalam ijarah terdapat ketetapan akad, ketetapan akad yang dimaksud adalah menetapkan upah atau bagi hasil antara Mu'jir dan Musta'jir (pemberi upah dan yang menerima upah). Salah satu kontrak kerja sama yang banyak kita temukan yaitu usaha peternakan. Peternakan merupakan salah satu profesi yang lazim dilakukan oleh masyarakat pedesaan bahkan masyarakat kota sekalipun, baik dikelola sendiri maupun dipercayakan kepada orang lain dengan perjanjian pemberian upah berupa anak sapi kepada pihak pemelihara. Pelaksanaan kontrak jasa pemeliharaan hewan yang menerapkan pengupahan dengan anak yang dilahirkan (perkembangbiakan), dapat kita temukan di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan, dan jenis hewan yang dipelihara adalah sapi. Adapun sistem dan cara pengupahan dari pemeliharaan ternak sapi ini sangatlah menarik, sebab dalam aplikasinya mereka tidak membayarnya dengan uang dari hasil penjualan sapi tersebut, atau uang dari pemilik sapi sebagai upah yang disepakati, melainkan si pemilik memberikan upah dalam bentuk sapi, 3 Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007), h. viii

3 dengan perhitungan sebagai berikut: untuk kelahiran anak pertama dari sapi yang dirawat oleh orang yang dipercayakan pemiliknya, maka anak sapi tersebut seluruhnya milik orang yang menjadi pemilik sapi, dengan kata lain perawat sapi tidak memperoleh apa-apa selama kurun waktu tersebut. Setelah sapi yang dipelihara melahirkan untuk yang kedua kalinya, maka anak sapi tersebut barulah menjadi milik dan sekaligus sebagai upah kepada orang yang dipercayakan untuk merawat sapi tersebut. Begitupun sebaliknya, jika kesepakatan kedua pihak bahwa pemelihara akan menerima upah dari anak pertama, maka anak selanjutnya (ke-2) akan dimiliki oleh pemilik sapi, nanti setelah anak ke-3, barulah akan kembali diserahkan kepada pemelihara sebagai upah, dan begitu seterusnya. Oleh karena itu, dari kasus yang terjadi di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang aplikasi sistem pengupahan dari pemeliharaan ternak sapi yang terjadi di desa Aoreo ini, dengan judul "Praktik Upah Anak pada Pemeliharaan Ternak Sapi dalam Perspektif Ekonomi Syari'ah (Studi di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan)". B. Batasan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis akan membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu mengenai praktik upah anak pada pemeliharaan ternak sapi antara pemilik dan pemelihara, serta pandangan ekonomi Syari'ah terhadap praktik bagi hasil tersebut. C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4 1. Bagaimana praktik upah anak pada pemeliharaan ternak sapi di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan? 2. Bagaimana perspektif ekonomi Syari'ah terhadap praktik upah anak pada pemeliharaan ternak sapi di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui praktik upah anak pada pemeliharaan ternak sapi di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan! 2. Untuk mengetahui perspektif ekonomi Syari'ah terhadap praktik upah anak pada pemeliharaan ternak sapi di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan! E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan acuan untuk digunakan sebagai berikut: 1. Teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu karya ilmiah yang dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan masukan yang dapat mendukung bagi peneliti lain yang tertarik dalam bidang penelitian yang sama. 2. Praktis Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan pemahaman tentang pelaksanaan kerja

5 sama dalam bisnis dengan sistem bagi hasil sesuai dengan perspektif ekonomi Syari'ah. F. Definisi Operasional Sebagai upaya untuk menghindari kekeliruan persepsi mengenai judul penelitian ini, diperlukan penjabaran definisi operasional sebagai berikut: 1. Upah anak adalah imbalan yang diberikan kepada pekerja dalam hal pemeliharaan hewan ternak berupa anak dari hasil perkembangbiakan/kelahiran induk hewan yang dipeliharanya (anak). Upah anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemberian upah berupa anak sapi kepada pekerja/pemelihara sebagai imbalan dari hasil perkembangbiakan induk sapi yang dipeliharanya. 2. Pemeliharaan adalah kombinasi dari berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memelihara fasilitas produksi termasuk mesin dan alat-alat produksi lainnya atau untuk memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima. 4 Pemeliharaan yang dimaksud adalah pemeliharaan pada hewan sapi yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Desa Aoreo, baik dipelihara langsung oleh pemiliknya maupun dipelihara oleh orang lain yang telah mendapat kepercayaan dari pihak pemilik sapi. 3. Ternak sapi adalah salah satu sumber daya penghasil bahan makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi, dan penting artinya di dalam kehidupan masyarakat. 5 4 http://duniaanarchy.blogspot.co.id/2013/12/definisi-pemeliharaan-maintenance.html, diakses tgl. 29 april 2017 5 Y. Bambang Sugeng, Sapi Potong, (Jakarta: PT Penebar Swadaya, 2003), h. 4

6 Ternak sapi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah ternak sapi yang terdapat di Desa Aoreo, yang merupakan salah satu jenis hewan ternak yang sengaja dipelihara untuk mendapatkan keuntungan. 4. Ekonomi Syari'ah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis, dan akhirnya menyelesaikan permasalahanpermasalahan ekonomi dengan cara-cara yang Islami. Yang dimaksud dengan cara-cara Islami disini adalah cara-cara yang didasarkan atas ajaran agama Islam, yaitu Al-qur'an dan Sunnah Nabi. 6 Ekonomi Syari'ah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praktik bagi hasil pemeliharaan pada ternak sapi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Aoreo jika dilihat dari perspektif ekonomi Syari'ah. Penelitian ini nantinya akan membahas mengenai praktik pengupahan (upah anak) pada pemeliharaan ternak sapi yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Aoreo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan. Setelah mengetahui praktik pengupahan pada masyarakat Aoreo, maka praktik tersebut kemudian akan dihubungkan dengan transaksi pengupahan dalam ekonomi Syari'ah (ijarah) dan kemudian akan ditinjau praktik pengupahan yang dilakukan oleh masyarakat setempat menurut perspektif ekonomi Syari'ah. 6 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam Universitas Islam Indonesia, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 17