BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Kunci utama pencapaian keberlangsungan perusahaan adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan sekitarnya dapat terjadi. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap keadaan perekonomian. Keberadaan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sumbangan yang maksimum kepada masyarakat. Namun, seiring berjalannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. dikelola untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggunakan dana yang ada dari para pemilik modal dan besarnya return

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dewasa ini masyarakat semakin cermat dalam menilai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. tahunan perusahaan merupakan media komunikasi antara

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi untuk mewujudkan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri di Inggris ( ), menyebabkan pelaporan akuntansi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negatif. Oleh karena kondisi itulah, perusahaan dituntut untuk semakin peduli

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang merupakan tempat terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan wacana yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai investor ketika menanamkan dananya pada suatu perusahaan dan juga para

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan merupakan tujuan yang dicapai untuk menarik stakeholders untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan ilmu ekonomi yang semakin pesat, persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada dasarnya melaksanakan kegiatan usaha sesuai

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. modalnya kepada perusahaan tersebut (Haruman, 2008). informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. keseluruhan (Lusiyanti, 2014). Nilai perusahaan dapat diukur dengan Price to

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan arus informasi di era globalisasi saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berada dalam lingkungan masyarakat dimana setiap aktivitas

PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial (Social Responsibility) pada hakekatnya adalah hal

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kinerja keuangan perusahaan adalah tujuan yang seharusnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bukan sebagai sumber dana bagi pihak yang kekurangan dana (defisit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ditengah perkembangan ekonomi yang semakin meningkat, hampir

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

I. PENDAHULUAN. suatu perusahaan, alat ukur yang utama digunakan adalah laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi saat ini sangat pesat, hal ini menyebabkan pelaporan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang ekonomi. Perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan perusahaan (stakeholder). Perusahaan seharusnya juga

PENDAHULUAN. untuk memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Tujuan ini dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. revolusi industri (akuntansi konvensional) menyebabkan pelaporan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan yang kedua adalah ingin

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pandangan dalam dunia usaha dimana perusahaan hanya bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Sustainability Reporting (Sakina, 2014). Meskipun telah didukung oleh peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility (CSR)).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Nilai Perusahaan sangat penting dalam tingkat keberhasilan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

PENGUNGKAPAN INFORMASI SOSIAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA DALAM LAPORAN TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan sejumlah laba yang diinginkan. Dalam melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

pada perusahaan sektor pertambangan dan otomotif di Indonesia Disusun Oleh : Alif Puspo Ardianto F BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran tentang tingkat pengembalian (keuntungan) yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Preparatory Meeting of Bilateral Economic Working Groups RI-Singapura

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dan kekuatan dari perusahaan besar merupakan isu-isu yang semakin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi di bidang keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan dalam periode waktu tertentu yang dapat dilihat melalui laporan keuangan perusahaan. Kinerja keuangan inilah yang akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui hasil analisis perkembangan kinerja, sehingga pihak - pihak yang terkait dapat mengambil kebijakannya masing - masing (Mulyadi, 2001). Bagi investor, kinerja keuangan merupakan salah satu indikator yang digunakan sebagai pertimbangan untuk mengambil keputusan investasi dan merupakan salah satu cara untuk melihat kondisi suatu perusahaan. Ukuran kinerja keuangan yang lazim digunakan perusahaan adalah analisis likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas, pertumbuhan dan analisis penilaian serta ukuran kebangkrutan. Penelitian ini menggunakan rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas sebagai indikator dari kinerja keuangan. Menurut Sartono (2002:116) dalam (Almilia dan Devi, 2007), likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Menurut Kasmir (2008:196), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Menurut

2 Anggoro (1997:18-23) dalam (Hadiningsih, 2007) mengemukakan bahwa rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan Current Ratio (CR), profitabilitas diproksikan dengan Return On Asset (ROA) dan aktivitas diproksikan dengan Asset Turnover (ATO). Setiap perusahaan atau lembaga yang sudah mendeklarasikan perusahaannya go public dituntut memberikan kinerja yang bernilai tidak hanya bagi lembaganya sendiri, melainkan juga masyarakat luas. Salah satu faktor yang berpengaruh pada upaya peningkatan nilai adalah komitmen organisasional yang tinggi. Ada berbagai tolak ukur dalam melihat pencapaian kinerja. Salah satu diantaranya adalah sejalan yang dikemukakan oleh Denilson (2000) dalam (Sembiring, 2005) bahwa suatu perusahaan dikatakan berkinerja baik dengan tolak ukur berpredikat baik, yaitu pada keuntungan, kualitas, inovasi pangsa pasar, pertumbuhan penjualan dan kepuasan para karyawannya. Tetapi selain laba (profit) dan pertumbuhan tak kalah pentingnya, yaitu keberlangsungan atau sustainability. Kunci utama pencapaian keberlangsungan adalah adanya penerimaan publik akan kehadiran perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang diinginkan publik tidak hanya berupa keterlibatan perusahaan dalam kegiatan - kegiatan sosial, melainkan dalam bentuk suatu pengintegrasian kegiatan bisnis dan operasional dengan aspek sosial (Yuniasih dan Wirakusuma, 2007).

3 Keberlangsungan dapat dicapai dengan lahirnya suatu konsep yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). CSR merupakan suatu konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek bisnis dan sosial dengan selaras agar perusahaan dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai profit maksimum sehingga dapat meningkatkan harga saham (Kiroyan, 2006). Belakangan ini CSR menjadi isu yang banyak dibicarakan berbagai kalangan, karena ada kesan buruk terhadap perusahaan yang terlanjur ada dalam pikiran masyarakat dan lebih dari itu pengusaha dianggap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada kerusakan lingkungan. Perusahaan sebagai pelaku ekonomi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat luas. Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan industri, perusahaan dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat dan juga memberikan kerugian berupa permasalahan sosial kepada masyarakat yang berasal dari aktivitas perusahaan. Perusahaan merupakan bagian dari masyarakat dan lingkungan, keberadaannya tidak terlepas dari masyarakat dan lingkungan. Perusahaan tidak boleh mengembangkan diri sendiri dengan tidak memperhatikan masyarakat dan lingkungan. Dampak dari aktivitas perusahaan tidak hanya dirasakan oleh pihak yang terkait langsung dengan perusahaan. Keberadaan dan dampak aktivitas perusahaan seringkali bertentangan bahkan merugikan kepentingan pihak lain. Perbedaan kepentingan tersebut jika tidak ditindaklanjuti, maka akan mempengaruhi aktivitas dan eksistensi perusahaan,

4 oleh karena itu seharusnya perusahaan tidak hanya fokus pada kepentingan perusahaan saja, tetapi juga mencermati kepentingan pihak - pihak di luar perusahaan. Hadi (2011:21) dalam (Indrawan, 2011) menyatakan, orientasi perusahaan seharusnya bergeser dari yang diorientasikan untuk shareholder (shareholder orientation) dengan bertitik tolak pada ukuran kinerja ekonomi (economic orientation) semata, ke arah kesinambungan lingkungan dan masyarakat (community) dengan memperhitungkan dampak sosial (stakeholder orientation). Terjadinya pergeseran orientasi di dalam dunia bisnis dari shareholders kepada stakeholders telah disebut sebagai penyebab munculnya isu tanggung jawab sosial perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah gagasan yang menjadikan perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham (shareholder), tetapi juga kewajiban terhadap pihak - pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR menunjukkan bahwa tanggung jawab perusahaan harus berpijak pada triple bottom lines, yaitu tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan dan keuangan. Menurut The World Business Council for Sustainable Development, CSR merupakan komitmen dan kerjasama antara karyawan, komunitas setempat dan

5 masyarakat agar memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan. Dari aspek ekonomi, perusahaan mengungkapkan sesuatu apabila informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Dari aspek investasi, investor cenderung menanamkan modal pada perusahaan yang memiliki kepedulian pada masalah sosial. Perusahaan akan menggunakan informasi tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Dalam aspek hukum, perusahaan harus taat pada peraturan pemerintah seperti Undang - Undang Penanaman Modal No. 25 Tahun 2007 dan Undang - Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 yang mengharuskan perseroan melaksanakan aktivitas CSR (Zarkasyi, 2008). Dengan demikian, CSR merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Beberapa penelitian terdahulu telah berhasil membuktikan adanya pengaruh antara pengungkapan CSR perusahaan dengan kinerja keuangannya. Penelitian tersebut diantaranya dilakukan oleh Soelistyoningrum (2011) dengan variabel dependen kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA, CR dan DPR serta variabel independennya, yaitu pengungkapan sustainability report atau CSR. Hasilnya pengungkapan SR atau CSR berpengaruh terhadap ROA dan CR, tetapi tidak berpengaruh terhadap DPR. Penelitian Almar, Rachmawati dan Murni (2012) menggunakan variabel dependen, yaitu kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA dan NPM serta variabel independennya, yaitu pengungkapan CSR. Hasilnya pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan NPM. Penelitian Simanjuntak (2012) menggunakan variabel dependen, yaitu kinerja keuangan

6 yang diukur menggunakan ATO dan Price to Book Value (PBV) serta variabel independennya, yaitu pengungkapan CSR. Hasilnya pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap ATO dan PBV. Penelitian Syahnaz (2012) menggunakan variabel independen pengungkapan CSR dan variabel dependen kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, ROE dan CAR. Hasilnya pengungkapan CSR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan ROE, namun tidak berpengaruh terhadap CAR. Penelitian Husnan (2013) menggunakan pengungkapan CSR sebagai variabel independen dan kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, ROE, ROS dan Current Ratio sebagai variabel dependen. Hasilnya pengungkapan CSR berpengaruh signifikan terhadap ROA dan ROS, namun tidak berpengaruh terhadap ROE dan CR. Adapula penelitian yang menunjukkan hasil tidak berpengaruh antara pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kinerja keuangan. Penelitian oleh Yaparto, Frisko, dan Eriandani (2013) tentang pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan menyatakan bahwa pengungkapan CSR tidak memberikan pengaruh terhadap ROA, ROE dan EPS. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu di atas, terdapat gap antar beberapa penelitian tersebut. Hal ini merupakan fenomena yang menarik perhatian peneliti. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan tersebut, maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia).

7 B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Current Ratio (CR)? 2. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Return On Asset (ROA)? 3. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Asset Turnover (ATO)? 4. Bagaimana pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan? C. Batasan Masalah 1. Periode penelitian yang dilakukan adalah tahun 2009-2012. 2. Variabel independen yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah pengungkapan CSR. Sedangkan variabel dependen yang akan diteliti, yaitu kinerja keuangan perusahaan dengan indikator rasio likuiditas, profitabilitas dan aktivitas, antara lain: CR, ROA, dan ATO. D. Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji secara empiris pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Current Ratio (CR). 2. Untuk menguji secara empiris pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Return On Asset (ROA).

8 3. Untuk menguji secara empiris pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap Asset Turnover (ATO). 4. Untuk menguji secara empiris pengaruh pengungkapan Corporate Social Resposibility (CSR) terhadap kinerja keuangan perusahaan. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Pihak Perusahaan/Manajemen Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan kebijakan oleh manajemen perusahaan mengenai pengungkapan CSR dalam laporan tahunan perusahaan yang disajikan. 2. Bagi Investor dan Kreditor Penelitian ini diharapkan akan memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek - aspek yang perlu diperhitungkan dalam berinvestasi atau memberikan pinjaman modal kepada perusahaan dengan tidak terpaku pada ukuran - ukuran moneter saja, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya dalam bidang ilmu akuntansi. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian - penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengungkapan CSR dan kinerja keuangan.