SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN
SIKLUS penyakit = siklus infeksi = tahap-tahap patogenesis Siklus hidup patogen : perkembangan patogen yang meliputi tahap aseksual dan seksual nya biasanya merupakan bagian dari sikuls penyakit Inokulum primer : inokulum yang ada di awal pertanaman Inokulum sekunder : inokulum yg dihasilkan setelah infeksi patogen selama musim tanam
Siklus penyakit Monosiklik - polisiklik
Penyakit monosiklik. : hanya 1 atau beberapa siklus dalam 1 musim tanam - penyakit terbawa tanah atau pada bagian jaringan pembuluh, - inokulum sekunder patogen terisolasi dlm jaringan terinfeksi - penularan ke tanaman sekitar jarang terjadi - laju perkembangan atau penyebaran penyakit sangat kecil Penyakit polisiklik. - patogen produksi inokulum berkali-kali dalam 1 musim tanam. - inokulum cepat menular ke tanaman sekitarnya. laju penyebaran penyakit besar Penyakit polietik. penyakit pada tanaman tahunan, epideminya perlu waktu beberapa tahun
Siklus penyakit yang terjadi dalam suatu populasi tanaman (pertanaman) dapat menyebabkan penyebaran penyakit - pada skala pertanaman di suatu lahan dan lahan lahan lain di suatu area menyebabkan epidemi penyakit yaitu perkembangan penyakit dalam populasi tanaman pada periode wakut tertentu MANUSIA WAKTU LINGKUNGAN INANG PATOGEN Perkembangan penyakit tanaman dapat diamati melalui penghitungan intensitas penyakit
PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN Intensitas penyakit : Disease intensity dibedakan -Disease incedence penyakit terjadi secara sistemik, Contoh penyakit yang menggunakan cara ini adalah penyakit-penyakit karena virus atau molicutes (MLO, mikoplasma), penyakit layu bakteri, akar gada, rebah kecambah/damping off. Untuk penyakit pada buah Persentase tanaman terserang/ buah terserang % tan terserinfeksi = jumlah tanaman yang terinfeksi x 100% jumlah tanaman sampel.
Damping off Layu bakteri Kelayuan/kerdil krn Akar gada Layu Fusarium
Penyakit virus kerdil Penyakit Virus kuning Penyakit TMV
Penyakit antraknosa cabai Penyakit busuk buah kakao Persentase buah terinfeksi : Jumlah buah terinfeksi / total buah x 100 %
Disease severity / keparahan penyakit/ intensitas penyakit - untuk penyakit yang bersifat non sistemik Intensitas penyakit = n x z x 100% N x Z n : jumlah sampel yang mempunyai nilai skor sama z : nilai skor N : jumlah total sample yang diamati Z : Nilai skor tertinggi
Untuk menentukan intensitas penyakit dengan cara skoring, skoring dapat didasarkan pada daun atau tanaman tergantung dari sifat penyakit, kondisi daun, tujuannya (ketelitian data) dan jumlah sampel Pada penelitian rumah kaca, dimana jumlah tanaman sampel tidak banyak, dan perlu ketelitian data tinggi, skoring dilakukan pada setiap daun Pada penelitian di lapangan dimana jumlah tanaman sampel banyak, skoring dapat dilakukan dalam taraf tanaman terutama untuk penyakit hawar atau penyakit dapat menginfeksi seluruh bagian tanaman
Penyakit dengan gejala hawar daun Penyakit Bercak Ungu Penyakit Busuk Hitam
Untuk tanaman yang mempunyai daun majemuk skoring daun dilakukan pada daun majemuknya (dianggap sebagai satu daun besar)
Penyakit hawar daun kentang skoring dapat dilakukan per tanaman Jumlah sampel tanaman yang diperlukan lebih banyak karena untuk menentukan satu intensitas penyakit memerlukan minimal 5 tanaman untuk diskoring
Untuk tanaman tahunan, sampel diambil dari ranting pada 4 arah mata angin - apabila daunnya relatif kecil dan banyak skoring dapat dilakukan pada tingkat ranting (seluruh daun pada ranting dihitung satu skor) intensitas dihitung per tnm - Apabila daun pada ranting relatif besar dan sedikit skoring dilakukan pada masing-masing daun dalam 1 ranting tsb sehingga intensitas penyakit dihitung per ranting sampel
Skoring gejala yang digunakan tergantung dari penyakit, jenis tanaman dan jumlah sampel. - apabila jumlah tanaman sampel dan jmlh daun yang diamati relatif sedikit skoring dilakukan per daun data lebih akurat - apabila jumlah sampel banyak maka yang di skor adalah tanaman Skoring yang sering digunakan 0 : Tidak ada penyakit 1 : persentase daun/tanaman bergejala 0 < x 12 2 : persentase daun/tanaman bergejala 12 < x 25 3 : persentase daun/tanaman bergejala 25 < x 50 4 : persentase daun/tanaman bergejala 50 < x 75 5 : persentase daun/tanaman bergejala 75 < x 100
PENGAMATAN INTENSITAS PENYAKIT DOMINAN Penentuan tanaman yang dijadikan sampel (Sampling)
CARA PENGAMBILAN SAMPEL YANG BIASA DIGUNAKAN Disease severity Disease incidence Xxx xx xxx xx x x x x x x x x x x x xxx xx x x x x x x x x x x x X x x x x x x x x x xxx xx xxx xx X x x x x x x x x x X x x x x x x x x
Tentang Siklus Hidup Penyakit Tanaman 1. Apa pentingnya ahli pertanian memahami siklus hidup penyakit tanaman? 2. Bandingkan Siklus hidup penyakit tanaman di negara maju dengan di Indonesia? 3. Mengingat pentingnya pemahaman tentang siklus penyakit tanaman (No. 1 dan No. 2 diu atas), apa yang dapat kita lakukan untuk mengoptimalkannya? Tarkus Suganda