BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya. Perintah melaksanakan. Allah SWT yang ditentukan dalam Al-Qur`an yang berbunyi :

"Bersegeralah berhaji yakni haji yang wajib, sebab sesungguhnya seseorang tidak mengetahui apa yang akan menimpa kepadanya." (HR Ahmad dan lainnya)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dasawarsa ini perkembangan organisasi, semakin pesat, baik

MENGGAPAI HAJI MABRUR Oleh : Tajudin Nur *) Pegawai Kementerian Agama Kabupaten Way Kanan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih besar dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya. Haji

Hikmah dan Pelajaran dari Ibadah Haji

BAB IV PROFIL KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) MASJD RAYA BUKITTINGGI. A. Sejarah Berdiri Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Raya

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN MENEJEMEN PELAYANAN JAMA AH HAJI DI KBIH NAHDLOTUL ULAMA KAB. KUDUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan ibadah haji yang meliputi pembinaan, pelayanan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

Visualisasi Panduan Manasik Haji Bagi Calon Jemaah Haji Menggunakan Borland Delphi

KESEMPURNAAN IBADAH HAJI Tinjauan Secara Teoritis, Praktis dan Tasawuf

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

STRATEGI PELAKSANAAN BIMBINGAN HAJI DAN UMRAH DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL FAIZAH SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar sukses

BAB 1 PENDAHULUAN. penutup rukun-rukun Islam. karena itu, bila ada orang Islam yang tergolong

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PADA BIMBINGAN IBADAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AR-RAHMAH MUHAMMADIYAH KENDAL

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan salah satu bagian dari rukun Islam yang. adalah mampu secara fisik (jasmani), rohani, ekonomi dan keamanan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Konsep pemasaran muncul pada pertengahan tahun 1950-an dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Salah satu bagian rukun Islam adalah haji. Haji adalah suatu ibadah

BAB I PENDAHULUAN. jawab pemerintah di bawah koordinasi Menteri Agama, dalam hal teknis

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN BREBES. A. Visi dan Misi Kantor Departemen Agama Kabupaten Brebes

BAB I PENDAHULUAN. oleh umat Islam yang memenuhi kriteria istitha ah, antara lain mampu

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan kekuatan utama dalam organisasi untuk mengelola

Sebuah Renungan Tentang Haji

IMPLEMENTASI SOP DALAM PENDAFTARAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA SEMARANG ( PERSPEKTIF EXCELLENT SERVICE ) Skripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Umrah dan Haji Sebagai Penebus Dosa

BAB I PENDAHULUAN. mengerjakan sesuatu yang diinginkan. Menurut T.Hani Handoko pelatihan. (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai

BAB IV ANALISIS PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS BIMBINGAN PADA KELOMPOK

BAB 1 PENDAHULUAN. Upaya membentuk manusia Indonesia seutuhkan tidak hanya dapat

BAB III PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN TAHUN 2011

PELAKSANAAN BIMBINGAN IBADAH HAJI DI PEDESAAN (Studi Kasus pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Madinah Boja)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seluruh umat Muslim di dunia. Dalam ibadah yang disyariatkan Allah kepada

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali Imran ayat 97 yang

BAB I PENDAHULUAN. waktu tertentu dan siap bersusah payah untuk menunaikan rukun Islam yang. ke lima tersebut karena tingginya nilai ibadah haji.

Gambaran Pelaksanaan Bimbingan Manasik Haji di Kementerian Agama Kabupaten Demak tahun 2016

(Catatan Arbain di Madinah Kloter PDG III, 24 Agt 02 Sepr 2015, Tahun 1436H/2015}

Keutamaan Bulan Dzul Hijjah

BAB I PENDAHULUAN. badaniyah/badan dan sekaligus sebagai ibadah maliyah/harta.

Rihlah Ibadah Haji. Oleh : Prof. DR. Duski Samad, M.Ag. PERUBAHAN DAN PREDIKET HAJI [1]

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia diciptakan Allah dalam dua dimensi untuk melakukan hal-hal positif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MUATAN SUBSTANSI RUU PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH

BAB I PENDAHULUAN. bidang manajemen. Menurut Skiner dan Ivancevich (1992) management will be. yang paling efesien untuk mencapai sasaran).

BAB I. Pendahuluan. dengan cara yang efektif dan efisien melalui Planning (menentukan tujuan

BAB II IMPLEMENTASI FUNGSI PENGORGANISASIAN DAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH)

BAB I PENDAHULUAN. rukun islam kelima, sesuai hadis Nabi yang mengatakan: Islam itu dibina

BAB IV PEMBAHASAN. dan berorientasi pada masa depan untuk berinteraksi pada suatu. tujuan, karena dengan adanya strategi yang dibuat atau

STRATEGI REKRUTMEN CALON JAMAAH HAJI DI KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) AL MULTAZAM SIDOARJO SKRIPSI

31. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMP/MTs

PROPOSAL KEGIATAN PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW SMP NEGERI 14 DEPOK H / 2007 M

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI (STUDI KASUS PELAKSANAAN PELATIHAN MANASIK HAJI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG) SKRIPSI

BAB V PENUTUP. pengelolaan pelaksanaan Ibadah Haji yang meliputi pembinaan, pelayanan,

BAB IV ANALISIS PERSEPSI JAMA AH HAJI TENTANG KUALITAS PELAYANAN DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. dimungkinkan karena seiring dengan perkembangan zaman yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang begitu pesat membuat perusahaan harus mampu mengelola sumber. politik, lingkungan sekitar dan kondisi ekonomi makro.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

Umroh: A Spiritual Journey. Seni Memaknai Usia

Juli Agustus September Oktober Nopember Desember. Alokasi Waktu. Kompetensi Dasar. 3.1 Memahami mandi wajib setelah haid

I. Pendahuluan Bulan Dzulhijah adalah bulan yang penuh dengan kesucian dan kebajikan (hikmah).

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: SAEFUL ARIFIN NIM :

POKOK-POKOK PIKIRAN IPHI TENTANG URGENSI PEMBENTUKAN BADAN KHUSUS DALAM MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN HAJI YANG PROFESIONAL DAN AMANAH*)

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No 13 Tahun Dalam undang-undang ini disebutkan

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. 1 (QS. Al Alaq: 1)

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tidak hanya di dapatkan di dalam buku, akan tetapi internet

BAB I PENDAHULUAN. beragama Islam terbesar di dunia. Terkait dengan penyelenggaraan ibadah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangakan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dunia berdasarkan catatan The Pew Forum on Religion & Public Life pada

EXECUTIVE SUMMARY PELAKSANAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI OLEH KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pada bentuk tantangan dan resiko. Para karyawan dimanjakan dan difasilitasi

BAB III GAMBARAN UMUM KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI (KBIH) NURUL HUDA Gambaran Umum Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di

DAFTAR INFORMASI PUBLIK (DIP) TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Haji merupakan ibadah yang ada di dalam agama Islam dan dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016, No Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168); 6. Pe

APLIKASI MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PELAYANAN IBADAH HAJI DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK TAHUN 2011

PERAN MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI INDONESIA. Oleh : Drs HM. Aminuddin Sanwar, MM 1

1. Gambar Kantor Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Muhammadiyah kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non

BAB III KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA BANDAR LAMPUNG. Pada tahun1950 dibentuklan Provinsi Sumatera Selatan yang membawahi 4

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakannya mendapat pahala. Sedangkan makna haji bagi umat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Haji adalah rukun Islam kelima yang pelaksanaannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu yaitu antara tanggal 8 sampai dengan 13 dzulhijjah setiap tahunnya. 1 Ibadah haji merupakan perjalanan spiritual yang diperintahkan Allah SWT yang mana perjalanan ibadah haji ini merupakan perjuangan yang panjang, khususnya dengan menyediakan dana yang besar dan menjaga kesehatan serta menyiapkan mental yang cukup sehingga dengan persiapan tersebut jamaah haji dapat mencapai haji yang mabrur, untuk menyiapkan keberangkatan haji maka calon jamaah haji membutuhkan pembinaan sebelum berangkat ke tanah suci. hal ini sesuai dengan firman Allah Q.S Al-Baqarah Ayat 197 Artinya: (Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi[122], Barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats[123], berbuat Fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa[124] dan bertakwalah kepada-ku hai orang-orang yang berakal. (Q.S Al-Baqarah: 197) 1 Achmad Nidjam. Manajemen Haji, Zikrum Hakim. Jakarta 2001, Hal 1 1

2 Ayat di atas menjelaskan bahwa sebelum berangkat haji hendaklah calon jamaah haji mempersiapkan segala kebutuhan haji, baik siap dari materi, fisik dan mental. Disamping itu dalam pelaksanaannya jamaah haji harus memahami ilmu manasik haji. Dengan pemahaman tersebut diharapkan jamaah dapat menunaikan ibadah haji sesuai ketentuan syariat Islam dan memperoleh haji yang mabrur. 2 Pelaksanaan manasik haji telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 bahwa pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji. 3 Untuk mempermudah dalam penyelenggaraan ibadah haji maka pemerintah melibatkan peran serta masyarakat luas dalam hal pelayanan. Dari beberapa elemen atau lembaga yang dilibatkan oleh pemerintah dalam proses manasik haji adalah kelompok bimbingan ibadah haji yang disingkat dengan (KBIH). Bimbingan manasik haji merupakan salah satu program dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Manasik merupakan suatu program yang berguna untuk pembekalan para calon jamaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci. Program ini dinilai sangat penting karena manasik selain memberikan pengetahuan tentang tata cara menjalankan haji tetapi juga mengingatkan kembali pengetahuan tentang aturan dan rukun haji. Kegiatan manasik haji tidak akan berjalan secara efektif dan efisien tanpa adanya manajemen. Hal ini sesuai dengan pendapat Terry bahwa manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri dari perencanaan, 2 Kemenag RI, Tuntunan Manasik Haji Dan Umrah. Jakarta 2016, Hal ix. 3 Undang-Undang RI, Penyelenggaraan Ibadah Haji Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Presiden Republik Indonesia

3 pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 4 Manajemen menurut james A. F Stoner dan Charles Wankel adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya organisasi lainnya demi tercapai tujuan organisasi. 5 Dari beberapa pendapat diatas dapat penulis pahami bahwa manajemen adalah suatu proses, cara, tindakan dari perencanaan, pengorganisasian, pengerakan dan pengawasan dalam memanfaatkan SDM dan SDA lainya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien tersebut diperlukan adanya perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang disusun dengan baik. Tanpa adanya perencanaan dan penggerakan yang jelas dan terukur maka tujuan dalam suatu lembaga tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan keinginan lembaga. Penerapan manajemen dalam setiap organisasi dimulai dari penetapan rencana, membagi kerja, menggerakan seluruh personalia dan mengawasi setiap kegiatan yang dilaksanakan. Perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan yang ditelah ditetapkan oleh lembaga. Pengorganisasian adalah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan 4 Drs. Jawahir Tanthowi, Unsur-Unsur Manajemen Menurut Al-quran. Pustaka Al-Husna. Jakarta. Hal 10 5 Siswanto, Pengantar Manajemen, PT Bumi Aksara, Jakarta 2005. Hal:1-2

4 tersebut. 6 Penggerakan adalah proses implementasi program yang telah tersusun agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta memotivasi agar semua pihak dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran yang tinggi. Pengawasan adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui. Pelaksanaan bimbingan manasik haji tidak terlepas dari unsur-unsur sebuah pelatihan, Menurut Departemen Agama RI unsur-unsur dalam sebuah pelatihan manasik haji terdiri dari: adanya peserta atau jamaah haji, adanya instruktur atau pemateri, adanya materi yang akan disampaikan, adanya metode, adanya media atau sarana prasarana, serta adanya pendanaan atau pembiayaan yang dibutuhkan dalam proses manasik haji. 7 Proses manajemen dimaksud di atas perlu dilaksanakan pada setiap kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), termasuk KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung didirikan pada tanggal 24 September 2014 yang diketuai oleh H. Yusri, I, S.Pd.I. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung memiliki visi: terwujudnya calon jamaah haji yang berilmu tentang pelaksanaan haji dan mandiri, sedangkan misinya: melaksanakan pembinaan terhadap calon jamaah haji seperti teori tentang manasik haji dan praktek tentang manasik haji. 8 6 Terry, Dasar-Dasar Manajemen, PT Bumi Aksara, 2000. Hal 9-10 7 Departemen Agama R.I, Petunjuk Teknis Pengorganisasian KBIH. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Dan Penyelenggaraan Haji. Jakarta 2004. Hal 27-3 8 Yudhiani Fatmalia, Bendahara Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung. Wawancara Langsung, 13 Februari 2017

5 Berdasarkan dokumentasi, pelaksanaan bimbingan manasik haji pada kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung sebanyak 15 kali pertemuan, 7 kali pertemuah berbentuk materi, 7 kali pertemuan untuk praktek, dan I kali pertemuan untuk praktek ke padang (embar kasih). Manasik ini dilakukan setiap hari kamis yang dimulai pada pukul 07:30 sampai 12:30. KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung memberikan bimbingan manasik haji kepada calon jamaah haji selalu meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terbukti dari hasil data yang penulis dapat dilapangan. Pada tahun 2015 jumlah jamaah yang mangikuti bimbingan manasik sebanyak 49 orang, tahun 2016 pesertanya 55 orang, dan pada tahun 2017 pesertanya sebanyak 68 orang. 9 Dalam menjalankan manasik haji tentunya setiap KBIH menemukan beberapa masalah dari calon jamaah haji, seperti banyaknya calon jamaah haji yang tidak mengerti tentang rukun dan syarat haji, banyaknya calon jamaah haji yang berpendidikan rendah, banyaknya calon jamaah haji yang sudah tua, hal ini sesuai dengan pendapat calon jamaah haji yaitu Mak Sijaug beliau mengatakan banyaknya calon jamaah haji yang sudah tua sehingga sulit untuk memahami tata cara haji yang benar dan kesulitan dalam menghafal. 10 Untuk mengatasi masalah ini KBIH Al-Hikmah sudah menerapkan manajemen dalam proses bimbingan manasik haji kepada calon jamaah haji yang ingin berangkat ke Tanah Suci, namun dalam pelaksanaannya masih ada pengurus yang tidak aktif. Hal ini terlihat dalam pelaksanaan bimbingan manasik haji November 2016 9 Dokumentasi KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung 10 Mak Sijaug, Jamaah Manasik Haji Muaro Sijunjung, Wawancara Langsung 20

6 walaupun sudah ada instruktur namun dalam melaksanakan manasik ini juga membutuhkan bimbingan dari kepengurusan yang sudah diberi wewenang dan tanggung jawab dalam KBIH tersebut, Selain itu dalam proses manasik haji KBIH Al-Hikmah tidak memiliki sarana dan prasarana yang lengkap seperti tidak adanya miniatur-miniatur tersendiri dalam proses bimbingan manasik haji. Dalam penyampaian materi yang dilakukan oleh instruktur, instruktur belum menggunakan media infokus yang dapat dilihat dan didengar oleh jamaah tentang materi yang disampaikan oleh instruktur tersebut. Berdasarkan masalah di atas, penulis ingin melihat bagaimana proses manajemen bimbingan manasik haji yang dilakukan oleh KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. Maka dari itu penulis tertarik untuk memberi judul skripsi ini dengan judul: Manajemen Bimbingan Manasik Haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung. B. Rumusan Dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah: Bagaimana Manajemen Bimbingan Manasik Haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al- Hikmah Muaro Sijunjung. 2. Batasan Masalah Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih terarah, adapun batasan masalah di atas adalah:

7 a. Perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. b. Pengorganisasian bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. c. Penggerakkan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. d. Pengawasan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. b. Untuk mengetahui pengorganisasian pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. c. Untuk mengetahui penggerakan atau pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. d. Untuk mengetahui pengawasan pelaksanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. 2. Manfaat Penelitian a. Menambah wawasan pengetahuan penulis tentang program kegiatan manajemen KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. b. Menambah ilmu pengetahuian khususnya dalam bidang manajemen haji

8 c. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan tentang manajemen bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. d. Menambah ilmu pengetahuan peneliti tentang penelitian dan dapat dijadikan asumsi dasar untuk merangsang peneliti berikutnya yang terkait dalam masalah yang sama. e. Sebagai syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. SOS) pada Fakultas Dakwah Jurusan Manajemen Dakwah IAIN Imam Bonjol Padang. D. Penjelasan Judul Untuk menghindari kesalapahaman dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis jelaskan pengertian dan istilah yang terdapat dalam judul: Manajemen manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsifungsi manajemen, jadi manajemen adalah suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang diinginkan. 11 Bimbingan manasik haji bimbingan jamaah haji dalam pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jamaah haji yang mengikuti tata cara haji dan umrah agar pada 11 Melayu Hasibuan, MANAJEMEN, Dasar, pengertian dan masalah.bumi Aksara. Jakarta 2001. Hal 1

9 waktu pelaksanaan haji di tanah suci tidak terjadi kesalahan, dan dapat mencapai haji yang mabrur. KBIH kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) adalah lembaga sosial keagamaan islam yang menyelenggarakan bimbingan ibadah haji. 12 KBIH Al-Hikmah Merupakan salah satu kelompok bimbingan ibadah haji yang terletak di Muaro Sijunjung, Kab Sijunjung. Jadi yang penulis maksud dari judul di atas adalah pengelolaan bimbingan manasik haji melalui fungsi-fungsi manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan pada kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al-Hikmah Muaro Sijunjung. E. Sistematika penulisan BAB I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, penjelasan judul, dan sistematika penulisan. BAB II Menerangkan tentang landasan teoritis berupa fungsifumgsi manajemen yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. BAB III bagian ini meliputi jenis penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data. 12 Kemenag RI, Op. cid. Hal 8

10 BAB IV Hasil penelitian yang berisi gambaran umum objek penelitian, profil KBIH Al-Hikmah, latar belakang berdirinya KBIH Al-Hikmah, struktur kepengurusan KBIH Al-Hikmah. Temuan khusus perencanaan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung, pengorganisasian bimbingan manasik haji pada KBIH Al- Hikmah Muaro Sijunjung, penggerakan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung, pengawasan bimbingan manasik haji pada KBIH Al-Hikmah Muaro Sijunjung. BAB V Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.