BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Adi Dwi Prasetio, 2015

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang mereka ingin sampaikan dan juga bagaimana respon. menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaan mereka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian penting dalam interaksi sosial manusia adalah komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. digunakan sebagai alat komunikasi oleh masyarakat untuk menunjang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

2015 REALISASI PRINSIP RELEVANSI PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Dalam bertutur atau berkomunikasi sangat erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disampaikan dapat diterima dan dilaksanakan oleh lawan bicaranya. Begitu juga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesamanya. Nordquist (2014) mengatakan bahwa Dialogue is a verbal exchange

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan orang kepada orang lain. Bahasa juga digunakan

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam berkomunikasi yaitu untuk

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pada penelitian ini yang bertopik Warna Warni Percintaan dan Gelar Pendidikan.

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zeta_Indonesia btarichandra Mimin Mintarsih, 2015

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

III. METODE PENELITIAN. Dalam setiap melakukan penelitian dibutuhkan suatu metode yang tepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana komunikasi, baik dia bertindak sebagai komunikator (pembicara atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah arsip sosial yang menangkap jiwa zaman (zeitgeist) saat itu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan bersama (Suwito dalam Aslinda dkk, 2010: 06). Bahasa sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Raydinda Nacita Ramadhani, 2015

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Nur Eva, 2014 Wujud prinsip kerja sama wacana humor Pada buku watir (kajian pragmatik)

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi yang mempunyai peran penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

JENIS-JENIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN BERDASARKAN PELANGGARAN PRINSIP KERJASAMA DALAM TALK SHOW BUKAN EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN. Tesis ini membahas tentang pelanggaran maksim-maksim prinsip

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal).

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB I PENDAHULUAN. partisipan. Dalam percakapan, proses komunikasi terjadi apabila ada dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

Makna Implikatur Dalam Kolom Gagasan di Solopos. Eka Susylowati, SS, M. Hum Staf Pengajar Bahasa dan Sastra Inggris Universitas Surakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sistem lambang atau simbol bunyi yang arbitrer berupa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat dengan berbagai kegiatan

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pertelevisian ditandai dengan banyaknya jenis acara yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. tenggelamnya kapal vanderwick diceritakan bahwa tokoh Randy Danistha sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB I PENDAHULUAN. Rapat sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Rasanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media penyampaian informasinya. dipergunakan dalam wacana humor. Penggunaan bahasa yang biasa saja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tulisannya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan media massa. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang masalah. Televisi merupakan salah satu media yang kuat pengaruhnya dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa percakapan yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi dengan media tulisan, seperti SMS (Short Message Service), surat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejak diberlakukannya kurikulum 1984 dalam pembelajaran bahasa Indonesia

KESANTUNAN DAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM ACARA YUK KEEP SMILE DI TRANS TV (Suatu Kajian Pragmatik)

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Berbagai peristiwa yang terjadi di negeri ini, termasuk kisruh di lingkungan pemerintahan tak lepas dari sorotan masyarakat. Hal itu ditandai oleh semakin banyaknya tuturan masyarakat baik berupa kritikan maupun keluhan terhadap peristiwa yang terjadi tersebut, baik secara langsung maupun dalam bentuk humor atau lelucon. Kritik sosial yang membicarakan sebuah bencana, kekhawatiran masyarakat terhadap lingkungan, kasus-kasus yang menjerat pejabat, berbagai kasus kriminal, kerap kali dijadikan bahan humor oleh pelaku humor. Dalam memberikan kritikan, penutur terkadang melupakan hal-hal yang harus dipatuhi. Akibatnya, maksud penutur menjadi berbeda dengan maksud yang diterima oleh mitra tutur. Contohnya ketika seorang penutur mengucapkan kata-kata puitis dalam bahasa Inggris, tetapi mitra tutur sama sekali tidak memahami maksud dari ucapan petutur. Hal tersebut akan membuat pemahaman maksud dari penutur dan mitra tutur berbeda, karena tidak ada relevansi dalam setiap tuturan tersebut. Dalam hal ini, Grice (1975) mengklasifikasikan prinsip kerja sama menjadi empat maksim. Pertama, maksim kuantitas. Dalam maksim kuantitas, seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif memadai, dan seinformatif mungkin. Kedua, maksim kualitas. Dengan maksim kualitas, seorang peserta tutur diharapkan dapat menyampaikan sesuatu yang nyata dan sesuai fakta sebenarnya di dalam bertutur. Ketiga, maksim relevansi. Dalam maksim relevansi, dinyatakan bahwa agar terjalin kerja sama yang baik antara penutur dan mitra tutur, masing-masing hendaknya dapat memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan itu. Keempat, maksim pelaksanaan. Maksim pelaksanaan ini mengharuskan peserta pertuturan bertutur secara langsung (Rahardi, 2005, hlm. 53-57).

2 Sperber dan Wilson (1986) mengkritisi maksim-maksim prinsip kerja sama Grice. Menurut keduanya, maksim Grice yang pertama (kuantitas), kedua (kualitas), dan keempat (pelaksanaan/cara) tersebut dapat diabaikan karena yang penting adalah bahwa, kontribusi peserta di dalam suatu percakapan relevan. Kemudian, keduanya menjadikan maksim relevansi menjadi Prinsip Relevansi (Principle of Relevance), dan teorinya disebut Teori Relevansi (Relevance Theory). Menurut keduanya, teori relevansi dapat meluruskan teori Prisnip Kerja Sama Grice (Suryani, 2009, hlm. 14-15). Teori ini mereka maksudkan bukan sebagai pelengkap teori Grice sebagaimana teori kesantunan Leech, melainkan sebagai pengganti teori Grice itu (Gunarwan, 2007, hlm.14). Menurut Sperber dan Wilson (1986), seorang petutur harus mematuhi prinsip relevansi agar percakapan berjalan dengan lancar dan maksud serta tujuan penutur mudah tersampaikan. Menurut Sperber dan Wilson, ukuran relevansinya adalah apakah tindakan penutur itu mempunyai efek kognitif atau nyambung di dalam benak petutur. Efek kognitif itu adalah efek kontekstual yang timbul di dalam sistem kognitif petutur. Makin kuat efek kognitif itu, makin relevanlah informasi yang disampaikan oleh petutur. Indonesia Lawak Klub merupakan sebuah parodi dari acara Indonesia Lawyers Club. Jika Indonesia Lawyers Club berdiskusi tentang peristiwa yang terjadi dalam negara Indonesia dan terkesan formal, Indonesia Lawak Klub justru menanggapi peristiwa yang terjadi di Indonesia dengan lebih santai dan penuh humor. Acara Indonesia Lawak Klub merupakan acara talk show yang di dalamnya terdapat percakapan-percakapan antara pembawa acara dengan bintang tamunya. Konsep acara ini sebenarnya formal. Namun, karena pembawa acara dan bintang tamunya merupakan seorang pelawak, sehingga acara tersebut menjadi lebih santai dengan celetukan-celetukan yang membuat acara tersebut mengandung humor. Topik yang dibicarakan pun selalu mengundang rasa penasaran dan sudah membuat penonton tersenyum kecil, seperti hak asasi monyet dan dandanan 1 milyar. Seperti terlihat darri judulnya, acara Indonesia Lawak Klub sangat mengedepankan humor.

3 Beberapa humor yang terdapat dalam acara Indonesia Lawak Klub tercipta karena terdapat ketidaksesuaian maksud antara penutur dan petutur. Selain itu, tuturan penutur dan mitra tutur yang melanggar prinsip kebahasaan pun berpotensi menimbulkan efek humor. Oleh karena itu, realisasi prinsip kebahasaan ini menarik untuk diteliti. Sebagai ilustrasi pada acara Indonesia Lawak Klub, peneliti menemukan data sebagai berikut: Konteks : pada saat Denny Chandra memperkenalkan Rico Ceper sebagai bintang tamu kepada pemirsa dalam episode Hak Asasi Monyet (A) Denny : selamat malam Rico (B) Rico : selamat malam bapak (A) Denny : senang sekali Rico (B) Rico : iya, gimana bisa dibantu pak? (A) Denny : lu kaya customer service aja Percakapan di atas menimbulkan pelanggaran dan pematuhan terhadap prinsip relevansi. Kalimat senang sekali Rico itu merupakan implikatur dari pernyataan Deny (A), tetapi kalimat selamat malam Rico merupakan eksplikatur. Meskipun, konteks pembicaraan Rico (B) dengan konteks pembicaraan Deny Chandra (A) berbeda. Namun, menimbulkan sebuah humor karena walaupun diucapkan dengan nada mencela lawan tutur, tetapi tetap bermaksud bercanda. Hal itu membuktikan konteks memengaruhi maksud dari penutur dan petutur. Maksud tuturan Denny berbeda dengan maksud tuturan yang disampaikan Rico. Penelitian mengenai prinsip-prinsip pragmatik ini ternyata sudah banyak dilakukan, tetapi peneliti belum menemukan objek yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan prinsip relevansi Sperber dan Wilson yang merupakan perkembangan dari prinsip kerja sama Grice. Sedangkan, penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan prinsip kerja sama Grice. Astuti (2010) mengkaji implikatur percakapan wacana humor pada acara komedi Awas Ada Sule. Adapun Rastrinadya (2011) melakukan penelitian tentang strategi tindak tutur wacana humor

4 dalam acara Bukan Empat Mata. Selain itu, Patoni (2013) mengkaji strategi wacana humor pada acara Sketsa Trans Tv. Dalam tindak tutur, tuturan penutur berpotensi mempunyai fungsi, maksud, dan tujuan yang dapat memberikan pengaruh atau akibat kepada mitra tutur. Demikian juga pada acara di televisi dibuat semenarik mungkin agar penonton dengan mudah mencerna setiap kejadian yang ada dalam acara tersebut, serta masksud dan tujuan acara tersebut sampai kepada penonton. Dalam acara Indonesia Lawak Klub, tindak tutur yang terjadi lebih mengutamakan sisi humor dibandingkan gaya bahasa formal. Namun, jika dilihat berdasarkan keadaan lingkungan sekitar tuturan dalam acara Indonesia Lawak Klub, justru bahasa formal lah yang lebih tepat untuk digunakan. Dalam perkembangannya, bahasa mengalami perluasan makna. Perkembangan itu pun menyebabkan konteks dalam sebuah peristiwa tutur mengalami perubahan. Konteks dari tuturan itu membuat maksud yang disampaikan penutur dengan pemahaman maksud oleh petutur berbeda maknanya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian perwujudan prinsip relevansi dengan objek tuturan dalam dikusi pada acara Indonesia Lawak Klub di Trans7. Adapun yang menjadi judul dalam penelitian ini adalah Implementasi Prinsip Relevansi dalam Tuturan Peristiwa Diskusi pada Acara Indonesia Lawak Klub Trans7. B. Rumusan Masalah penelitian Masalah pokok dalam penelitian ini adalah mengungkap realisasi prinsip relevansi dalam acara Indonesia Lawak Klub. Selanjutnya, diuraikan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut. a. Bagaimana wujud pematuhan prinsip relevansi dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub episode hak asasi monyet? b. Bagaimana wujud pelanggaran prinsip relevansi pada tuturan dalam acara Indoensia Lawak Klub episode hak asasi monyet?

5 c. Implikatur apa yang terdapat dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub episode hak asasi monyet? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan hal-hal sebagai berikut ini. 1. Wujud pematuhan prinsip relevansi dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub episode hak asasi monyet. 2. Wujud pelanggaran prinsip relevansi pada tuturan dalam acara Indonesia Lawak Klub episode hak asasi monyet. 3. Implikatur percakapan dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub episode hak asasi monyet. D. Manfaat Penelitian Dalam sebuah penelitian, tentunya harus dapat memberikan manfaat baik bagi peneliti maupun orang lain. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan sebuah manfaat, baik itu secara teoritis maupun praktis. Adapun uraian dari manfaat tersebut adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, penelitian ini dapat memberikan sumbangsih atau referensi bagi perkembangan dalam kajian pragmatik. Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan terutama tentang penerapan prinsip relevansi dalam talkshow di televisi ditinjau jika dari segi pragmatik. Kemudian, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai teori pragmatik dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub.

6 Penelitian ini juga diharapkan memberi informasi mengenai teori relevansi yang merupakan perkembangan prinsip kerja sama Grice. Bagi sebuah saluran televisi yang akan membuat acara talkshow humor, agar lebih tepat dalam memilih humor yang akan disiarkan. E. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi terdiri dari lima bab. Penjelasan isi setiap bab adalah sebagai berikut ini. Bab I merupakan pendahuluan. Dalam bab ini, akan diuraikan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Selanjutnya adalah Bab II. Dalam bab ini, akan dijelaskan mengenai tinjauan pustaka dan landasan teori yang akan digunakan peneliti sebagai pijakan untuk menganalisis data. Bab III berisi tentang metodologi penelitian. Dalam bab ini, akan diuraikan mengenai metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik pengolahan data. Selanjutnya adalah Bab IV. Dalam bab ini, dipaparkan hasil temuan yang selanjutnya dianalisis, kemudian hasil analisis tersebut dibahas secara detail. Bab yang terakhir adalah Bab V. Dalam bab ini, akan dipaparkan simpulan terhadap hasil analisis temuan dari penelitian dan saran penulis sebagai bentuk pemaknaan terhadap hasil analisis temuan penelitian.