55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dari hasilnya. 1 Penelitian korelasi merupakan hubungan antar dua variabel atau lebih. 2 Metode korelasi adalah kegiatan mempelajari atau meneliti tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara dua pihak. 3 Penelitian ini mengkaji persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah (X) sebagai variabel bebas (variabel independent) dan hubungan dengan motivasi belajar (Y) sebagai variabel terikat (variabel dependent). Adapun rancangan penelitiannya dapat digambarkan sebagai berikut : Rancangan Penelitian Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah Variable (X) Motivasi Belajar Variabel (Y) 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h. 12 2 Anas Sudijono, Statistik Pendidikan, ( Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009), h. 179 3 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 228. 55
56 B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 4 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI IPS di SMAN 2 Bayang yang berjumlah 118 peserta didik. Tabel 3.1 Populasi Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 2 Bayang No Kelas Populasi 1 XI IPS I 30 2 XI IPS 2 29 3 XI IPS 3 30 4 XI IPS 4 29 Total 118 Sumber Data: Guru SMAN 2 Bayang tahun ajaran 2017/2018 2. Sampel Sampel adalah penarikan sebagian populasi untuk mewakili seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Random Sampling, yaitu random ini dikatakan Simple (sederhana) karena pengambil anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu, cara demikian 2010), h. 80 4 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, ( Bandung: Alfabeta,
57 dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. 5 Oleh karena itu penulis mengambil 50 % dari populasi untuk dijadikan sampel, karena sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto yang menyatakan bahwa apabila popilasi kurang dari 100 maka semuanya dijadikan sampel, apabila populasinya besar maka sampelnya dapat diambil 10 % - 15% atau 20%- 25% atau lebih tergantung kepada keadaan. Berdasarkan uraian tersebut maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 50% dari jumlah populasi yang ada yaitu 50 % x 118 = 60 peserta didik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut: Tabel 1 3.2 Populasi dan Sampel Peserta Didik Kelas XI IPS SMAN 2 Bayang No Kelas Populasi Sampel 1 XI IPS I 30 15 2 XI IPS 2 29 15 3 XI IPS 3 30 15 4 XI IPS 4 29 15 Total 118 60 Sumber Data: Data Statistik SMAN 2 Bayang tahun ajaran 2017/2018 C. Variabel dan Data Penelitian 1. Variabel Sesuai dengan masalah yang dikemukakan, maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: 5 Sugiyono, op. cit., h. 82
58 a. Variabel Bebas Sugiyono menyatakan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 6 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah (X). b. Variabel Terikat Sugiyono mengemukakan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. 7 Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Motivasi Belajar (Y). 2. Data Penelitian Untuk mengambil data dalam penelitian ini penulis mengambil sumber data yaitu peserta didik, karena penulis ingin mengetahui hubungan persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah dengan motivasi belajar di kelas XI IPS SMAN 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. D. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang relevan dengan apa yang diharapkan, maka peneliti menggunakan metode dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 6 Sugiyono, Op.Cit, h.38 7 Ibid, h. 38
59 Angket ( Kuesioner) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 8 Angket yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. 9 Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru Sejarah dan data tentang motivasi belajar. Hal tersebut diperoleh dari proses penyebaran angket yang berisi beberapa item pernyataan. Dari variabel penelitian, baik variabel bebas maupun variabel terikat. Instrument ini menggunakan skala likert yang terdiri dari empat pilihan. Untuk setiap butir pertanyaan disediakan empat alternatif jawaban. Tabel 3.3 Penilaian Alternatif Jawaban Responden No Pernyataan Sikap Sifat Pertanyaan Positif Negatif 1 Selalu (SL) 4 1 2 Sering (SR) 3 2 3 Kadang-kadang (KD) 2 3 4 Tidak pernah (TP) 1 4 8 Sugiyono. Op. Cit, h. 142 9 Anas Sudijono. Op. Cit, h. 30
60 E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat bantu bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Sujarweni menyatakan instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 10 Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket digunakan untuk mengetahui hubungan persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah dengan motivasi belajar. Teknik pengumpulan data dalam angket yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. Angket ini diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh informasi mengenai persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah dan motivasi belajar. Tabel 3.4 Kisi-kisi Angket Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah dan Motivasi Belajar No Variabel Sub Variabel Indikator No Item Positif + 1. Kompetensi a. Kepribadian yang 1,2 Kepribadian beriman dan Guru bertaqwa 1) Menampilkan kepribadian yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa 2) Konsisten dalam menjalankan kehidupan beragama Negatif - 3 4,5 10 Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), h. 76
61 b. Berakhlak mulia dan Menjadi teladan c. Kepribadian yang arif dan bijaksana d. Kepribadian Demokratis e. Kepribadian yang beribawa f. Kepribadian yang mantap dan stabil 1) Bertindak sesuai norma religius (imtaq, jujur, ikhlas, suka menolong) 2) Memiliki prilaku yang dapat diteladani anak didik 1) Menampilkan kemandirian dalam bertindak pada kemanfaatan anak didik 2) Bertindak atas kemanfaatan sekolah 3) Bertindak atas dasar kemanfaatan masyarakat 4) Menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak 1) Berusaha memberi ketenangan hati dan tanpa lelah memotivasi peserta didik 2) Memberi ruang kepada peserta didik untuk memaksimalkan berkembangnya potensi positif pada dirinya 1) Mengemukakan pendapat yang berpengaruh positif terhadap anak didik 2) Memiliki prilaku yang disegani 1) Menunjukkan prilaku yang disiplin 6,7 8 9 10 11 12 13 14,15 16 17,18 19 20 21 22 23 24 25,26 27 28
62 2) Bertindak sesuai 29 30,31 dengan norma sosial 3) Bangga sebagai guru 32 33 g. Kepribadian yang dewasa 1) Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai guru 2) Memiliki etos kerja sebagai guru 34 35,36 37 38 h. Kepribadian yang jujur i. Kepribadian yang sportif 1) Mentransfer pengetahuan lengkap beserta hakikat dan pengetahuanpengetahuan yang dikandungnya kepada peserta didik 1) Mengakui prestasi anak didik dan guru lain 2) Memiliki pengaruh yang positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani 41 39,40 42 43 2. Motivasi Belajar j. Mengembangkan diri 1) Tidak merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki Motivasi dalam proses pembelajaran 2) Melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan 44 45 46 1) Memiliki gairah 1,2 3,4 yang tinggi 2) Penuh semangat 5 6 3) Memiliki rasa 7 8,9
63 penasaran atau rasa ingin tahu yang tinggi 4) Mampu jalan sendiri ketika guru meminta peserta didik mengerjakan sesuatu 5) Memiliki rasa percaya diri 6) Memiliki daya kosentrasi yang lebih tinggi 7) Kesulitan dianggap sebagai tantangan yang harus diatasi 8) Memiliki kesabaran dan daya juang yang tinggi 10 11,12 13 14,15 16,17 18 19,20 21 22,23 F. Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan benar-benar valid dan reliabel sehingga instrumen tersebut memenuhi syarat untuk digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen dilakukan pada peserta didik kelas XI IPS 2 SMAN 1 Batang Kapas yaitu terdiri dari 30 orang peserta didik.
64 1. Analisis Validitas Validitas penelitian menurut Sugiyono yaitu derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. 11 Untuk mengetahui validitas item angket digunakan rumus korelasi produc moment dengan angka kasar. Rumus tersebut sebagai berikut: 12 rxy = N xy x ( y) { N x 2 x) 2 {N Y 2 ( y ) 2 } Keterangan : rxy = Angka indeks korelasi r product moment N = Jumlah responden xy = Jumlah hasil perkalian skor x dan skor y x = Jumlah seluruh skor x y = Jumlah seluruh skor y Kemudian dengan memberi interpretasi terhadap angka indek korelasi r product moment dengan interpretasi kasar atau sederhana yaitu dengan mencocokkan perhitungan dengan angka indeks korelasi r product moment. Harga r xy yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga 11 Sugiyono, Op. cit., h. 363 12 Suharsimi Arikunto, Op., Cit, h. 171
65 kritik product moment dengan ketentuan, apabila harga r xy r tabel maka instrumen tersebut valid. Kriteria yang digunakan dalam menentukan pengambilan keputusan yang dinyatakan valid adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel ) pada α = 0,05, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel (r hitung <r tabel ) maka dianggap tidak valid dan dinyatakan gugur. Berdasarkan hasil uji coba angket persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah terdiri dari 65 butir pernyataan dan motivasi belajar terdiri dari 32 butir pernyataan yang harus dijawab oleh responden sebanyak 30 orang peserta didik kelas XI IPS 2, setelah diuji coba kepada responden dan dilihat dari koefisien korelasinya, ditemukan 19 item pernyataan persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah yang tidak valid dan 9 pernyataan motivasi belajar yang tidak valid, sehingga terdapat 46 item dan 23 pernyataan bisa dipakai dalam penelitan, (sebagaimana tergambar dalam lampiran 4). 2. Analisis Reliabilitas Adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Dengan menggunakan intrument yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. 13 Sedangkan 13 Sugiyono, Op. Cit., h. 173
66 rumus dalam pengujian reliabilitas penelitian adalah menggunakan teknik Cronbach Alpha. Rumus : 14 r = k k 1 1 σ b 2 σ t 2 Keterangan: r = Reliabilitas instrumen k = Jumblah butir soal σ b 2 = Jumlah varians σ t 2 = varians total Setelah diperoleh harga r kemudian dikonsultasikan dengan r tabel. Apabila harga r r tabel, maka instrumen tersebut reliabel. Diharapkan instrumen dalam penelitian reliabel. Pengambilan keputusan untuk uji realibilitas sebagai berikut: a. Cronbach s Alpha < 0,6 = Reliabilitas buruk b. Cronbach s Alpha 0,6 0,79 = Reliabilitas diterima c. Cronbach s Alpha 0,8 = Reliabilitas baik Berdasarkan hasil uji coba reliabilitas menggunakan rumus alpha, pada instrumen persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah diperoleh koefisien sebesar 0,739 dan instrumen motivasi belajar diperoleh sebesar 0,738. Koefisien reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas yang diterima, sehingga skala tersebut dari segi reliabel dapat digunakan, sebagaimana tergambar dalam tabel berikut ini: 14 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., h. 180
67 Tabel 3.5 Reliabilitas Angket Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.739 65 Tabel 3.6 Reliabilitas Angket Motivasi Belajar Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.738 32 G. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah menganalisis data tersebut sesuai dengan metode yang ada agar data tersebut dapat diinterpretasikan. Analisis data ini berhubungan dengan angkaangka maka untuk menemukan jawabannya. Penulis sangat memerlukan rumus statistik dengan menggunakan analisis korelasional. Dalam penelitian ini akan menggunakan teknik korelasi product moment. Teknik dalam pengolahan data dilakukan dengan bantuan program komputer Microsoft Office Excel, SPSS versi 20 dan Manual. Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, perlu segera digarap oleh peneliti. Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi:
68 1. Melakukan Skoring Setiap angket harus diskor dengan cara yang sama dan kriteria yang sama. Cara menskor yang paling baik adalah dengan dilakukan secara manual. Karena lebih teliti dan memiliki sensitivitas tinggi bila terjadi penyimpangan. Yang perlu diperhatikan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi atau dengan kata lain, kesalahan yang ditimbulkan oleh prosedur skoring harus minimal. Hasil skoring ini perlu dicek kembali agar memiliki ketepatan yang tinggi. Karena jika tidak dicek ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan skoring yang dapat berakibat terjadinya kesalahan pada langkah-langkah selanjutnya. 15 2. Proses Tabulasi Setelah instrument diskor, hasilnya ditransfer dalam bentuk yang lebih ringkas dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data dan memperoleh gambaran analisisnya. Dari tabulasi, analisis data dapat dilakukan dengan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu mencari jumlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan variasi penyebarannya. Data dapat pula ditampilkan dalam bentuk grafis untuk melihat gambaran secara komprehensif. 16 15 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Prakteknya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003),, h. 84 16 ibid
69 3. Hubungan Persepsi Peserta Didik tentang Kompetensi Kepribadian Guru Sejarah dengan Motivasi Belajar di kelas XI IPS SMAN 2 Bayang Untuk mengetahui bagaimana pencapaian responden pada variabel persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru sejarah dan motivasi belajar, maka terlebih dahulu dibuat rentang skor dengan cara menentukan perolehan mean dan standar deviasi (SD). Norma kategorisasi yang digunakan sebagaimana pada tabel 3.7 berikut ini: Tabel 3.7 Tingkatan Skor Standar deviasi X (μ+1σ) (μ-1σ) X < (μ+1σ) X < (μ-1σ) Kategori Tinggi/ Baik Sedang/Cukup Baik Rendah/Kurang Baik Keterangan: X : interpretasi μ : mean (rata-rata) σ : standar deviasi 17 Selanjutnya, untuk mencari korelasi di antara persepsi peserta didik tentang kompetensi kepribadian guru Sejarah dan motivasi belajar digunakan rumus sebagai berikut : 149 17 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012), hal.
70 r xy = N xy x y N x 2 ( x) 2 {N y 2 ( y) 2 } r xy = Angka indek korelasi r product moment N = Jumlah frekuensi atau individu xy = Jumlah hasil pengkalian antara skor X dan Y x = Jumlah seluruh skor X y = Jumlah seluruh skor Y 18 Ridwan menjelaskan bahwa Korelasi product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r + 1) apabila nilai r = -1, artinya korelasinya negatif sempurna. r = 0, artinya tidak ada korelasi dan apabila r = 1, berarti korelasi sangat kuat. 19 Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interprestasi nilai r yang di sarankan oleh Priyanto sebagai berikut: 20 Tabel 3.8 Interprestasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 0,20 Sangat Rendah 0,20 0,40 Rendah 0,40 0,70 Sedang 0,70 0,90 Kuat 0,90 1,00 Sangat Kuat Sumber: Anas Sudijono, Statistik Pendidikan Menghitung keberartian koefisien korelasi dengan menggunakan rumus uji yang dikemukakan Ridwan: 21 t hitung= r N 2 1 r² 18 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 162 19 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 138 20 Anas Sudijono, Op.Cit, h. 193 21 Riduwan, Op. cit., h. 160
71 Dimana: t hitung = nilai t hitung r = koefisien korelasi N = jumlah responden atau sampel Jika t hitung lebih besar dari pada t tabel dengan taraf signifikan 5% maka hipotesis diterima. Sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari pada t tabel dengan signifikan 5% maka hipotesis ditolak.