BAB III METODE PENELITIAN. dirumuskan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Balai Gadang, kecamatan Koto Tangah, kota Padang. Penelitian ini akan. dilaksanakan pada bulan April 2017 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, dan akurat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. genap tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri 2 Labuhan Ratu Kota Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahap-tahap yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014 adalah penelitian inferensial. Analisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yakni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Lubuk Alung. Penulis memilih

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan harus sesuai dengan okjek penelitian dan tujuan

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif, artinya penelitian digunakan untuk meneliti suatu fenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan (kausal) antara dua variabel. Hubungan kausalitas dalam hal ini mengacu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan berdasarkan hasil perhitungan kuantitatif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional yaitu penelitian yang memberikan kesempatan untuk memprediksi skor tertentu karena adanya skor yang lain dan menerangkan antar variabel. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau beberapa variabel. 1 Suatu korelasi adalah uji statistik untuk menentukan kecenderungan atau pola untuk dua (atau lebih) variabel atau dua set data bervariasi secara konsisten. Ricards, Platt and Weber memberikan definisi korelasi sebagai suatu ukuran kekuatan hubungan antara dua kumpulan data. Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel dengan variabel lainnya. Misalnya kita ingin mengetahui antara nilai tes matematika sekelompoknya siswa dengan tinggi nilai ujian. 2 Berdasarkan definisi di atas, kata kunci dari penelitian korelasional adalah hubungan antar variabel. Artinya, penelitian ini mencoba untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel satu dengan lainnya. Penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik 1 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 64 2 Richards, Jack, John Platt, and Heidi Weber, terjemahan Longman Dictionary Of Applied Linguistics, (Harlow, Essex, England: Longman, 1985), h. 66 38

39 seseorang atau keberadaan yang lainnya. Penelitian korelasional atau correlational research pada hakikatnya bertujuan untuk menentukan dan mengetahui seberapa besar variansi-variansi pada satu faktor berkaitan dengan variansi-variansi pada satu atau beberapa faktor lain berdasarkan koefesien korelasi. Berkaitan dengan tujuan di atas, penelitian korelasional juga dapat dikatakan sebagai sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Di samping itu, penelitian korelasional bertujuan untuk memahami hubungan antar sifat/karakteristik orang atau entitas lainnya. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi untuk pengambilan keputusan. 3 Secara khusus, tujuan penelitian korelasional adalah: 1. Ingin mencari bukti (berlandaskan data yang ada), apakah memang benar antara variabel yang satu dan variabel yang lain terdapat gubungan atau korelasi. 2. bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, termasuk hubungan yang kuat, cukup ataukah lemah. 3. ingin memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/significant) atau tidak berarti (insignificant). 4 3 Echmeister & Shaughnessy. Terjemahan Research Methods in Psychology, Chapter 4: Correlational Research: Surveys. (Online Learning Center). http://www.mhhe.com/, h. 1 4 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2009), h.188

40 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Sehingga peneliti dapat mempelajarinya dan kemudian dapat ditarik kesimpulan. 5 Menurut Margono populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. 6 Sedangkan Arikunto menyebutkan bahwa Populasi adalah keseluruhan sujek penelitian. 7 Jadi populasi adalah objek atau sasaran dalam penelitian, maka populasi dalam penelitian ini mahasiswa MPI Angkatan 2015 berjumlah 118 orang Tabel 3.1. Populasi Penelitian No KELAS Jumlah 1 MPI A 40 orang 2 MPI B 40 orang 3 MPI C 38 orang JUMLAH 118 Sumber : Akademik Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2010), h. 80 6 S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 118 7 Suharsimi Arikunto, Op.Cit., h. 108

41 2. Sampel Sampel adalah sebagian populasi yang menjadi pokok penelitian. 8 Agar terpusatnya penelitian yang akan dilakukan maka tidak semua populasi dijadikan sampel. Untuk itu perlu dilakukan penarikan sampel, sesuai yang dikemukakan oleh Sugiyono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 9 Sedangkan Arikunto mengatakan bahwa Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 10 Berdasarkan penjelasan tersebut, sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi. Tujuannya dari penentuan sampel ialah untuk mengambil kesimpulan penelitian yang akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili. Untuk menentukan jumlah sampel penelitian, maka penulis mengunakan rumus dari Slovin 11 yaitu: N n = 1 + N e 2 Keterangan: n= Besar sampel 8 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. (Jakarta : PT Bumi Aksara, 1990), h. 55 9 Sugiyono. Op.Cit. h. 118 10 Suharsimi Arikunto, Op.Cit. h.109 11 Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif :Teori dan Aplikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 137

42 N= Besar populasi e = Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan, yaitu 5% (0,05) Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 118 mahasisiswa, dan tingkat presisi yang ditetapkan adalah sebesar 5%, maka diperoleh jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : N n = 1 + N e 2 n = 118 1+118(0,05) 2 n = 118 1+(118 x 0,0025) n = 118 1+118 x 0,0025 n = 118 1+0,295 n = 118 1,295 n = 91 Mahasiswa Adapun pengambilan sampel dalam penelitian dilakukan dengan cara purposive random sampling, yaitu metode pemilihan

43 sampel dengan pertimbangan tertentu. 12 Berdasarkan pertimbangan tertentu maka sampel dalam penelitian ini akan diambil mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan MPI Angkatan 2015 UIN IB Padang hal tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa masalah yang peneliti temukan di lapangan berawal dari mahasiswa jurusan MPI angkatan 2015 Dengan penggunaan rumus sebagai berikut: Sampel= Jumlah anggota/kelas Populasi x Total Sampel Untuk mempermudah dalam penyajian data sampel maka didistribusikan kedalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian No Kelas Jumlah Siswa Sampel 1 MPI A 40 Sampel = 40 118 2 MPI B 40 Sampel = 40 118 3 MPI C 38 Sampel = 38 118 Jumlah Anggota x 91 31 x 91 31 x 91 29 Jumlah 91 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui sebaran sampel pada tiaptiap kelas MPI A-C Angkatan 2015 dengan jumlah sampel keseluruhan 91 orang Mahasiswa. 12 Sugiyono, Op.Cit., h. 85

44 C. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket. Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan atau pernyataan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang atau peserta didik yang ingin diselidiki atau responden. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberi tanda centang ( ) pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket ini akan diberikan kepada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN IB Padang untuk mengetahui bagaimana Hubungan Locus of Control dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan MPI Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah Keguruan UIN IB Padang. D. Instrumen Penelitian 1. Pengembangan Instrumen Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah. Sesuai dengan data yang diperlukan maka instrument penelitian yang digunakan adalah angket (kuesioner).

45 Dalam penelitian ini angket diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui pengaruh hubungan Locus Of Control (X) dengan perilaku prokrastinasi akademik mahasiswa (Y). Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. 2. Penyusunan Skala Pernyataan mencakup tentang hubungan Locus Of Control dengan Prokrastinasi akademik mahasiswa. Alat ukur yang digunakan adalah skala likert. Menurut Sugiyono skala likter digunakan untuk mengukur sikap pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang prokrastinasi akademik. Alternatif jawaban disusun berdasarkan lima kategori untuk pertanyaan positif dan negatif, yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD), Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Melalui Tabel berikut dapat dilihat kategori jawaban dan skor masing-masing pertanyaan dengan menggunakan skala likert. 13 13 Ibid., h. 93

46 TABEL 3.3 Kategori Jawaban dan Skor Setiap Jawaban dengan Menggunakan Skala Likert Kategori Jawaban Positif (+) Negatif (-) Selalu (SL) 5 1 Sering (SR) 4 2 Kadang-Kadang (KD) 3 3 Jarang (JR) 2 4 Tidak Pernah (TP) 1 5 Sumber: Sugiyono (2012) 3. Penjabaran Instrumen Penelitian Pembuatan instrumen diakukan sebagai berikut: a. Kajian literatur untuk mengkaji konsep-konsep atau variabel yang akan diukur. b. Menyusun kisi-kisi instrumen berdasarkan kajian teori yang dipakai, mulai dari menjabarkan variabel sampai pada rumusan item-item pernyataan yang mengungkapkan gambaran mengenai Hubungan Locus of Control dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan MPI Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN IB Padang. Kisi-kisi angket dapat dilihat sebagai berikut :

47 Tabel 3.4 Kisi-Kisi Angket Penelitian sebelum uji coba Variabel Sub Variabel Indikator No item Jumlah + - Locus of control 1. Kendali Internal 1) Perbuatan dengan penguatan yang didapatkan sebagai hubungan sebab akibat 2) Keyakinan dapat mengendalikan penguatan yang diterimanaya 3) Keberhasilan atau kegagalan yang terjadi karena pengaruh dirinya sendiri 1,2,3 5,6,7 8,10, 11,13 15,17,18 4 9, 12, 14 16,19,20 7 7 6 Prokrastinasi Akademik 2. Kendali eksternal 1) Penundaan pelaksanaan tugas 2) kelambanan dan keterlambatan dalam mengerjakan tugas 3) Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja 4) Melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan 1. Memandang peristiwa yang terjadi baik ataupun buruk disebabkan oleh faktor kesempatan, keberuntungan dan nasib serta kondisi yang tidak mereka kuasai 2. Peristiwa yang terjadi baik atau buruk disebabkan oleh orang lain yang berkuasa 1. Menunda dalam memulai mengerjakan tugas 2. Penundaan dalam menyelesaikan tugas 1. Memerlukan waktu yang lama dalam mempersiapkan diri mengerjakan tugas 2. Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu 1. Keterlambatan dala memenuhi batas waktu pengumpulan tugas 1. Melakukan aktifitas lain dari pada mengerjakan tugas 21,22,23, 24,25,26, 27 29,30,32, 33,34,35, 37,38,39 2,4,7, 10 15,18 19,21, 22,23 26,28 32,34 35,38, 41 43,45, 48 24, 28 31,36, 40,42 1,3,5,6,8 9,11,12 13,14,16, 17 20,24, 25 27,29,30 31,33 36,37,39 40,42 44, 46, 47, 49, 50 Jumlah 48 44 92 8 13 12 6 7 9 8 8

48 E. Kerangka Berfikir Berdasarkan uraian tentang latar belakang, kajian pustaka, kondisi sementara di lapangan dan permasalahan penelitian, maka secara singkat kerangka konseptual penelitian dapat digambarkan sebagai berikut Gambar. 3. 5 Kerangka Konseptual Locus of control (X) Prokrastinasi akademik (Y) Menurut Rotter dalam Ghufron Loc terbagi dua Internal Locus of control 1. Perbuatan dengan penguatan yang didapatkan sebagai hubungan sebab akibat 2. Keyakinan dapat mengendalikan penguatan yang diterimanaya 3. Keberhasilan atau kegagalan yang terjadi karena pengaruh dirinya sendiriingin berhasil Eksternal locus of control 1. memandang peristiwa yang terjadi baik maupun buruk disebabkan oleh faktor kesempatan, keberuntungan dan nasib serta kondisi yang tidak mereka kuasai 2. peristiwa yang terjadi baik atau buruk disebabkan oleh orang lain yang berkuasa Menurut Ferrari dkk dalam Ghufron, indikator prokrastinasi akademik yaitu: 1. Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas 2. Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual 3. Keterlambatan dalam mengerjakan tugas 4. Melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan Keterangan : Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat dipahami bahwa salah satu yang mempengaruhii prokrastinasi akademik ini adalah faktor locus of control. Prokrastinasi akademik ini juga memiliki ciri- ciri yang dapat

49 dijadikan indikator menurut Ferrary dkk, sebagai berikut: (1) Penundaan untuk memulai dan menyelesaikan tugas akademik, (2) Keterlambatan dalam mengerjakan tugas, (3) Kesenjangan antara rencana dengan kinerja aktual, dan (4) Melakukan aktifitas yang lebih menyenangkan. F. Defenisi Operasional Penelitian yang berjudul: Hubungan locus of control dengan prokrastinasi akademik mahasiswa Jurusan MPI Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN IB Padang, ada beberapa istilah yang perlu dijelaskan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dan maksud yang terkandung di dalam judul skripsi ini. Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan yaitu: 1. Variabel Locus of Control (X) a. Konseptual atau Teori Locus of control merupakan hal yang menunjukkan pada keyakinan individu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. Locus of control mengarah pada suatu ukuran yang menunjukkan bagaimana seseorang memandang kemungkinan adanya hubungan antara perbuatan yang dilakukan dengan akibat atau hasil yang diperoleh. Locus of control adalah persepsi seseorang terhadap keberhasilan ataupun kegagalannya dalam melakukan berbagai kegiatan dalam hidupnya yang disebabkan oleh kendali dirinya atau kendali diluar dirinya.

50 b. Operasional Penetapan skor atau nilai locus of control berdasarkan angket. Skor atau nilai tersebut akan didapatkan dari jawaban peserta didik melalui angket yang telah disebarkan atau diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel dari penelitian ini. 2. Variabel Prokrastinasi Akademik (Y) a. Konseptual atau Teori Prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro yang berarti maju kedepan dan Crastinus yang berarti besok. Prokrastinasi sesuai asal kata berarti lebih suka melakukan tugas besok. Prokrastinasi umum dilakukan dalam kehidupan sehari hari dan berhubungan dengan faktor motivasi yang rendah, pusat kendalidiri eksternal, perfeksionisme, disorganisasi dan manajemen waktu yang lemah. b. Operasional Penetapan skor atau nilai prokrastinasi akademik berdasarkan angket. Skor atau nilai tersebut akan didapatkan dari jawaban peserta didik melalui angket yang telah disebarkan atau diberikan kepada mahasiswa yang menjadi sampel dari penelitian ini. Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud judul skripsi ini adalah suatu penelitian yang membahas tentang hubungan locus of control dengan prokrastinasi akademik mahasiswa pada

51 Jurusan MPI Angkatan 2015 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN IB Padang. G. Pengujian Instrumen Untuk memastikan bahwa instrument yang digunakan dalam penelitian merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya maka harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang terkumpulkan agar diperoleh hasil yang valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas menggunakan sofwere SPSS versi 20 dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach. Pernyataan dinyatakan valid jika rhitung > rtabel. Menurut Cronbach mengatakan bahwa jawabannya yang tertinggi yang dapat anda peroleh. Artinya, untuk memprediksi hasil suatu prosedur seleksi bahwa koefisian yang berkisar antara 0,30 sampai dengan 0,5 telah dapat memberikan kontribusi yang lebih baik terhadap efiensi suatu lembaga pelatihan. Oleh karena itu, penulis memakai skala koefisien yang berkisar 0,30 keatas, maka suatu prosedur seleksi bernilai valid. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dengan komputer program SPSS versi 20, maka dari 42 item angket locus of control yang

52 disusun, ada 27 butir item yang valid dan ada 15 item yang tidak valid sebagaimana yang tertera pada tabel 3.6 sebagai berikut : Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Penelitian setelah uji coba Variabel Sub Variabel Indikator No item Jumlah + - Locus of control 2,3 5,6,7 5 Prokrastinasi Akademik 1. Kendali Internal 1. Perbuatan dengan penguatan yang didapatkan sebagai hubungan sebab akibat 2. Keyakinan dapat mengendalikan penguatan yang diterimanaya 3. Keberhasilan atau kegagalan yang terjadi karena pengaruh dirinya sendiri 4. Kendali eksternal 1. Memandang peristiwa yang terjadi baik ataupun buruk disebabkan oleh faktor kesempatan, keberuntungan dan nasib serta kondisi yang tidak mereka kuasai 2. Peristiwa yang terjadi baik atau buruk disebabkan oleh orang lain yang berkuasa 1.Penundaan pelaksanaan tugas 2.kelambanan dan keterlambatan dalam mengerjakan tugas 3.Kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja 4.Melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan 1. Menunda dalam memulai mengerjakan tugas 2. Penundaan dalam menyelesaikan tugas 1. Memerlukan waktu yang lama dalam mempersiapkan diri mengerjakan tugas 2. Tidak mengumpulkan tugas tepat waktu 1. Keterlambatan dala memenuhi batas waktu pengumpulan tugas 1. Melakukan aktifitas lain dari pada mengerjakan tugas 8,10, 11,13 15,17,18 21,22 25 29,30, 34,35, 37,39 14 16,19 31,42 28 1,3,5,6,8 9,11,12 13, 16, 17 20, 22, 24, 25 27,29,30 31,33, 34 35, 39, 40,42 4 44, 46, 47, 49, 50 Jumlah 22 35 57 5 5 4 8 8 3 4 6 5

53 Maka dari 50 item angket Prokrastinasi Akademik yang disusun, ada 30 butir item yang valid dan ada 20 item yang tidak valid sebagaimana yang tertera pada tabel 3.6. (data terlampir) 2. Uji Reliabilitas Reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjukkan bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Uji reliabilitas intrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach menggunakan program SPSS versi 20. Suatu konstrak atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach 0,60. Reliabel dari locus of control dapat dilihat pada tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Reliability Statistics Variabel Locus Of Control Cronbach's Alpha N of Items.718 43 Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai Alpha Chronbach variabel locus of control adalah 0,718.

54 Tabel 3.8 Reliability Statistics Variabel Prokrastinasi Akademik Cronbach's Alpha N of Items.712 51 Alpha Chronbach variabel prokrastinasi akademik yang diperoleh adalah 0.712. Berdasarkan kriteria nilai Alpha Chronbach tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel penelitian bersifat reliabel (dapat dipercaya). H. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono dalam penelitian analisa data merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan memerlukan ketelitian serta kekritisan dari peneliti. 14 Analisis data merupakan salah satu langkah dalam kegiatan penelitian yang sangat menentukan ketepatan dan kesahihan dalam penelitian. 15 Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis tentang adanya hubungan locus of control dengan prokrastinasi akademik, dengan mengunakan metode statistik. Untuk menguji hipotesis hubungan locus of control dengan prokrastinasi 14 Ibid., h. 147 15 A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan penelitian gabungan (Padang : 2013), h. 254

55 akademik yaitu dengan korelasi Pearson Product Moment. 16 Semua data yang diperoleh dianalisis dan diolah dengan bantuan program SPSS 20. Setelah itu disebarkan angket kepada pihak yang terkait untuk lebih akuratnya data yang diteliti. Untuk menetapkan locus of control dan prokrastinasi akademik mahasiwa, maka terlebih dahulu dibuat rentang skor dengan cara menentukan perolehan mean dan standar deviasi (SD). Norma kategorisasi yang digunakan sebagaimana pada tabel 3.9 berikut ini: Tabel 3.9 Tingkatan Skor Standar deviasi X (μ+1σ) (μ-1σ) X < (μ+1σ) X < (μ-1σ) Kategori Tinggi Sedang Rendah Keterangan: X : interpretasi μ : mean (rata-rata) σ : standar deviasi 17 Pengujian hipotesis untuk melihat seberapa besar hubungan Locus of Control dengan perilaku prokrastinasi akademik digunakan rumus Product Moment Correlation Coefisien Karl Pearson, karena penelitian h.149 16 Ibid, h. 333 17 Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2012),

56 ini bertujuan untuk mengungkapkan dan menganalisis hubungan variabel X terhadap variabel Y. 18 r = n xy ( x) ( y) n x 2 ( x) 2 n y 2 ( y) 2 Keterangan: r = Koefisien korelasi x = Jumlah skor dalam sebaran x y = Jumlah skor dalam sebaran y xy= Jumlah hasil kali skor x dengan skor y yang berpasangan x 2= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x y 2= Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y n = banyaknya subjek skor x dan skor y yang berpasangan Interprestasi dengan menggunakan tabel nilai r product moment dengan langkah sebagai berikut: 1) Merumuskan hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihil (H 0 ) 2) Mencari derajat bebas (df) dengan rumus : Df=N-nr Keterangan : DF N nr = degrees of freedom atau derajat bebas (db) = Jumlah Sampel = Jumlah Variabel yang dikorelasikan 18 Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 274

57 Berkonsultasi dengan tabel r product moment pada taraf signifikan 5% jika rxy > dari r tabel, maka hipotesis alternatif diterima. Jika rxy < dari r tabel maka hipotesis nihil diterima. 19 19 Anas Sudijono,Op.cit h. 193