BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena memiliki potensi yang sangat besar dalam penyerapan tenaga kerja. Seiring dengan peningkatan jumlah UMKM, maka jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan meningkat sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di negara kita. UMKM diatur dalam undang - undang Nomor 20 Tahun 2008. Dalam undang - undang tersebut dijelaskan bahwa sebuah perusahaan yang digolongkan sebagai UMKM adalah perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah kekayaan dan pendapatan tertentu. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha mikro merupakan usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar, usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Salah satu industri yang ada di Jln Godean Km 5, Modinan RT 04 RW 20, Banyuraden, Gamping, Sleman Yogyakarta yaitu dengan produk wedang herbal yang diberi nama Telaga Rasa memiliki tenaga kerja berjumlah 13 orang pria dan wanita. Dari pengertian Badan Pusat Statistik (BPS) tersebut maka industri wedang herbal Telaga Rasa yang akan dijadikan obyek dalam penelitian ini 1
Jumlah Target Produksi (pcs) 69571 68536 69876 69765 69711 68987 69842 68564 69324 69924 71986 72134 2 merupakan usaha kecil karena mempunyai karyawan berjumlah 13 orang. Wedang Herbal Telaga Rasa adalah industri rumah tangga yang bergerak di bidang produksi dan distribusi minuman herbal instan misalnya wedang bajigur, jahe merah instan, jahe instan, temulawak, beras kencur, sirih, secang, dan lain - lain. Wedang Herbal Telaga Rasa membutuhkan bahan baku rempah rempah sebesar 75 kilogram sampai dengan 100 kilogram setiap bulannya. Produk herbal ini di pasarkan di swalayan yang ada di Yogyakata dan sekitarnya. Tingginya permintaan produk menjadikan industri rumah tangga ini harus ekstra keras memenuhi kapasitas produksi yang semakin hari semakin besar. Hasil penelitian pendahuluan dapat diketahui bahwa target perusahan belum sepenuhnya terealisasi. Berikut adalah data penggunaan bahan baku pada tahun 2014: 76000 74000 72000 68000 66000 64000 Periode Produksi Tahun 2014 Target Produksi (pcs) Produksi Aktual (pcs) Gambar 1.1. Data Jumlah Produksi Wedang Herbal Telaga Rasa 2014
3 Grafik tersebut menunjukkan bahwa target produksi yang ditetapkan perusahaan belum terealisasi. Selain itu produk yang ada di perusahaan itu sangat banyak sedangkan jumlah tenaga kerja tidak memenuhi dan kurang adanya job description yang sesuai dengan keahlian mereka. Oleh karena itu pengukuran produktivitas sangat penting sekali dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di perusahaan dan bisa segera disusun rekomendasi untuk perbaikan produktivitas perusahaan yang akan datang. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti APC (American Productivity Center), Marvin E. Mundel, dan OMAX (Objective Matrix). Dan pada penelitian ini pengukuran produktivitas dilakukan dengan menggunakan metode OMAX. Menurut Musthofa (2004), metode OMAX dapat mengidentifikasi faktor - faktor yang mempengaruhi peningkatan produktivitas perusahaan, memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui sasaran produktivitas perusahaan, dan adanya penetapan bobot yang mencerminkan pengaruh masing-masing faktor terhadap peningkatan produktivitas. Metode OMAX memiliki fleksibilitas yang tinggi dan mampu diterapkan untuk mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan baik untuk industri kecil, menengah, maupun industri besar. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan dalam penelitian ini adalah semakin banyaknya produk wedang herbal instan sehingga perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk yang sesuai keinginan konsumen. wedang herbal Telaga Rasa sebagai salah satu perusahaan wedang herbal berupaya untuk memenuhi permintaan konsumen
4 tersebut dengan cara menghasilkan produk baru setiap dua tahun sekali. Akan tetapi produk yang dihasilkan belum sepenuhnya memenuhi permintaan konsumen, hal ini dapat dilihat dari target perusahaan yang belum tercapai seperti penggunaan bahan baku yang belum maksimal. Dalam penelitian ini, pengukuran dan analisis produktivitas di Wedang Herbal Telaga Rasa penting dilakukan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya dalam mencapai sasaran perusahaan. 1.3. Batasan Masalah 1. Penelitian analisis produktivitas tenaga kerja ini dilakukan di bagian produksi Wedang Herbal Telaga Rasa. 2. Penelitian analisis produktivitas tenaga kerja ini dilakukan dengan menggunakan metode Objective Matrix. 3. Pengukuran tidak mencakup aspek finansial atau profitabilitas. 1.4. Tujuan Penelitian 1. Menyusun kriteria pengukuran produktivitas yang sesuai dengan tujuan perusahaan. 2. Mengukur produktivitas Wedang Herbal Telaga Rasa periode Januari 2014 sampai dengan Desember 2015. 3. Mengevaluasi tingkat produktivitas Wedang Herbal Telaga Rasa. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Dapat mempelajari metode Objective Matrix sehingga nanti dapat dimanfaatkan dalam permasalahan yang ada dalam industri.
5 2. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan masalah lingkungan kerja fisik terhadap produktivitas karyawan.