Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Simposium Riset Ekonomi II Surabaya, November Permasalahan Pengukuran Produktivitas 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas"

Transkripsi

1 TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL PRIBADIYONO Simposium Riset Ekonomi II

2 TEKNIK ANALISA LAPORAN KEUANGAN DENGAN MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS SUMMANTH & OBJECTIVE MATRIX (OMAX) GUNA MENUNJANG PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL Abstrak Generally measurement performance of company's finance conducted with conventional method ratio finance. Finance performance measurement technique with Productivity method is one of new method which not yet common applied in some company. Common formula of productivity is output/input. Output as company result work and input as company resources, that formula relation explain how far company resources yield output. This research apply Technique of Measurement of Productivity to measure performance of finance in Company of Drinking Water Area ( PDAM) of Regency of X during 4 ( four) period or 4 (four) year. The result indicate that company earning which increasing from year to year is really joined with productivity degradation, its meaning is company resources released by much more big from year to year which actually ill assorted with the company earnings improvement, or resources expenditure input less be efficient and effective to yield output. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan persaingan bisnis secara regional maupun internasional di era liberalisasi dan globalisasi terlihat semakin tajam yang ditunjang dengan fleksibilitas faktor-faktor bisnis termasuk harga, mutu dan sebagainya. Oleh karena itu, pelaku-pelaku bisnis atau perusahaan perlu untuk melakukan suatu evaluasi terhadap perilaku kinerja dan produktivitasnya. Dimana produktivitas merupakan salah satu pengukur kinerja, baik secara individu, kelompok, unit ekonomi individual, industri, maupun kinerja perekonomian nasional, bahkan secara internasional, kerena melalui produktivitas dapat diketahui sejauh mana kinerja yang telah diraih.dengan demikian percepatan pertumbuhan ekonomi akan terkendali dan sumber daya perusahaan sebagai tuas kendali (leverage) dapat dengan mudah dikendalikan karena pertumbuhan perusahaan adalah sebagai agregat dari pertumbuhan ekonomi regional. Untuk melakukan suatu evaluasi dibutuhkan laporan yang dapat memberikan informasi tentang produktivitas, sehingga perusahaan dapat membuat rencana strategis terhadap unit-unit yang memungkinkan untuk ditingkatkan produktivitasnya. Pengukuran produktivitas merupakan suatu informasi penting untuk menilai efisiensi dan sefektivitas pelaksanaan suatu program, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menentukan arah pengembangan perusahan untuk masa mendatang. Dengan mengevaluasi hasil pengukuran produktivitas, akan diketahui faktor-faktor penyebab turunnya produktivitas, sehingga dari hasil evaluasi tersebut dapat direncanakan usaha peningkatan produktivitas.

3 Hasil pengukuran produktivitas pada suatu waktu merupakan tolok ukur bagi peningkatan produktivitas di waktu mendatang. Dengan menganalisa hasil pengukuran produktivitas kita dapat mengetahui operasional sumberdaya yang ada sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk waktu mendatang, dengan demikian tingkat produktivitas dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu. Produktivitas suatu perusahaan dapat ditinjau dari aspek finansial maupun non finansial. Pengukuran produktivitas berdasarkan aspek finansial dapat dilakukan dengan menggunakan data laporan keuangan sedangkan pengukuran produktivitas berdasarkan aspek non finansial dapat dilakukan dengan menggunakan data dari proses produksi. 1.2 Permasalahan Pengukuran Produktivitas Ada beberapa permasalahan yang berhubungan dengan pengukuran produktivitas perusahaan, yaitu : 1. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui produktivitasnya pada saat ini? 2. Sumber daya apa yang menyebabkan kenaikan dan penurunan produktivitas perusahaan? 3. Berapa standar produktivitas yang akan datang? 4. Berapa budget sumber daya (input) yang akan datang? 1.3 Tujuan Pengukuran Produktivitas Terdapat beberapa tujuan yang bisa dicapai dalam pengukuran produktivitas perusahaan, antara lain : 1. Untuk mengetahui produktivitas yang dicapai oleh perusahaan pada saat ini dengan menampilkan kurva Indek Produktivitas. 2. Dapat diketahuinya sumber daya yang dominan menyebabkan kenaikan dan penurunan produktivitas perusahaan. 3. Merencanakan standar produktivitas tahun yang akan datang. 4. Merencanakan budget sumber daya (input) tahun yang akan datang. 1.4 Manfaat Pengukuran Produktivitas 1. Perusahaan dapat menilai efisiensi konversi sumber dayanya, agar dapat meningkatkan produktivitas melalui efisiensi penggunaan sumber-sumber itu. 2. Perencanaan sumber-sumber daya akan menjadi lebih efektif dan efisien melalui pengukuran produktivitas, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang. 3. Tujuan ekonomis dan non ekonomis dari perusahaan dapat diorganisasikan kembali dengan cara memberikan prioritas tertentu yang dipandang dari sudut produktivitas. 4. Perencanaan target tingkat produktivitas dimasa mendatang dapat dimodifikasi kembali berdasarkan informasi pengukuran tingkat produktivitas sekarang. 5. Strategi untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dapat ditetapkan berdasarkan tingkat kesenjangan produktivitas (productivity gap) yang ada diantara tingkat produktivitas yang direncanakan (produktivitas ekspektasi) dan tingkat produktivitas yang diukur (produktivitas aktual). 6. Pengukuran produktivitas perusahaan akan menjadi informasi yang bermanfaat dalam membandingkan tingkat produktivitas diantara organisasi perusahaan dalam industri sejenis serta bermanfaat pula untuk informasi produktivitas industri pada saat skala nasional maupun global. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 2

4 7. Nilai-nilai produktivitas yang dihasilkan dari suatu pengukuran dapat menjadi informasi yang berguna untuk merencanakan tingkat keuntungan dari perusahaan itu. 8. Pengukuran produktivitas akan menciptakan tindakan-tindakan kompetitif berupa upaya-upaya peningkatan produktivitas secara terus-menerus (continuous productivity improvement). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Produktivitas Apabila ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, maka produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu: sisi input dan sisi output. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa produktivitas berkaitan dengan efisien penggunaan input dalam memproduksi output (barang/jasa). Summanth (1985) memperkenalkan suatu konsep formal yang disebut sebagai siklus produktivitas (productivity cycle) untuk dipergunakan dalam peningkatan produktivitas terus menerus. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat tahap utama, yaitu: 1. Pengukuran Produktivitas 2. Evaluasi Produktivitas 3. Perencanaan Produktivitas 4. Perbaikan Produktivitas Tahap 1 Pengukuran Produktivitas Tahap 4 Perbaikan Produktivitas Tahap 2 Evaluasi Produktivitas Tahap 3 Perencanaan Produktivitas Gambar 1. Siklus Produksi Sumber : David J. Summanth, th 1984, hal.48 Siklus produktivitas merupakan suatu proses kontinu, yang melibatkan aspekaspek pengukuran, evaluasi, perencanaan dan pengendalian. Berdasarkan konsep siklus produktivitas, secara formal program peningkatan produktivitas harus melalui pengukuran produktivitas dari sistem itu sendiri. Apabila produktivitas dari sistem industri telah dapat diukur, langkah berikutnya adalah mengevaluasi tingkat produktivitas aktual itu untuk diperbandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Kesenjangan yang terjadi antara tingkat produktivitas aktual dan rencana (productivity gap) merupakan masalah produktivitas yang harus dievaluasi dan dicari akar penyebab yang menimbulkan kesenjangan produktivitas itu. Berdasarkan evaluasi ini, selanjutnya dapat direncanakan kembali target produktivitas yang akan dicapai baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk mencapai target produktivitas yang telah direncanakan, berbagai program formal dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas terus menerus. Siklus produktivitas dilakukan secara kontinu untuk mencapai peningkatan produktivitas terus menerus dalam sistem industri. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 3

5 2.2 Unsur-Unsur Produktivitas (Ravianto,1998) 1. Efisiensi Merupakan suatu ukuran dalam membandingkan penggunaan masukan (input) yang direncanakan dengan penggunaan masukan yang sebenarnya dilaksanakan. 2. Efektivitas Merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat tercapai baik secara kualitas ataupun waktu. 3. Kualitas Suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh telah dipenuhi berbagai persyaratan, spesifikasi dan atau harapan konsumen. 2.3 Konsep-Konsep Produktivitas (Bain,2001) 1. Konsep Teknis Rasio dari output yang dihasilkan (dimana kontribusi dari pencapaian misi), dari tiap unit sumber daya yang digunakan (input), dibandingkan menjadi sebuah rasio yang pada suatu waktu dengan kualitas yang sama atau meningkat. Jadi produktivitas dapat dirumuskan sebagai berikut : Output Produktivi tas = Input 2. Konsep Manajemen Rasio dari efektivitas pelaksanaan tugas dari efisiensi penggunaan sumbersumber daya dengan benar. 3. Konsep Sosial Sebuah pemikiran tentang sikap pengembangan secara terus menerus dari apa yang telah ada. Hal ini berdasarkan keyakinan bahwa hari ini harus lebih baik dari kemarin dan besok harus lebih baik dari hari ini. Jadi merupakan sebuah tujuan bagi siapapun untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. 2.4 Tipe Dasar Produktivitas (Ravianto,1998, Syarif,1997) 1. Produktivitas Total Merupakan rasio keluaran total terhadap semua faktor masukan. Jadi pengukuran produktivitas total mencerminkan pengaruh bersama dari semua masukan dalam menghasilkan keluaran. 2. Produktivitas Total Faktor Merupakan perbandingan antara keluaran bersih dengan masukan tenaga kerja dan masukan kapital. Keluaran bersih adalah keluaran total dikurangi jumlah nilai barang dan jasa yang dibeli. Sedangkan pada tipe faktor masukan hanya faktor tenaga kerja dan kapital. 3. Produktivitas Parsial Merupakan perbandingan antara keluaran dengan salah satu input. 2.5 Pengukuran Produktivitas Ada beberapa model pendekatan pengukuran produktivitas, diantaranya yaitu pengukuran produktivitas model Summanth dan model Omax (Objectives Matrix). 1. Model Summanth (1984) Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 4

6 Model pengukuran produktivitas total dan parsial ini dikembangkan oleh David J. Summanth untuk ruang lingkup perusahaan dengan mempertimbangkan seluruh faktor masukan (input) dan keluaran (output). 2. Model Omax (Objectives Matrix) Objectives Matrix (Omax) adalah suatu sistem pengukuran produktivitas parsial dan produktivitas total yang dikembangkan untuk memantau produktivitas di tiap bagian perusahaan dengan kriteria produktivitas yang sesuai dengan keberadaan bagian tersebut (obyektif). Metode ini dikembangkan oleh seorang profesor produktivitas dari Departemen of Industrial Engineering at Oregon State University yaitu Prof. James L. Riggs, PE.(1995) Rancangan OMAX yang ada sekarang terbentuk ketika para manager diminta untuk menilai kepentingan relatif dari tiap-tiap unit kriteria produktivitas dengan suatu sistem pembobotan. III. METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan yaitu laporan keuangan perusahaan PT. X (BUMN) khususnya laporan laba-rugi karena untuk mengklasifikasi variabel keluaran (output) dan variabel masukan (input) sudah tersedia di sana. 3.2 Perhitungan Produktivitas Finansial Menggunakan dua model pendekatan pengukuran produktivitas, yaitu Summanth dan Omax: 1. Model Summanth Pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan rasio output/input dan angka indeks. Langkah-langkah pengukuran produktivitas model Summanth : a. Menetapkan jumlah periode pengukuran dan memilih periode dasar (catteries paribus). b. Mengklasifikasi variabel pengukuran output dan input. c. Mentabulasi data seluruh variabel selama periode yang telah ditetapkan. d. Menghitung produktivitas total dan produktivitas parsial per periode. e. Mengindekskan nilai produktivitas total dan produktivitas parsial masingmasing periode berdasarkan indeks produktivitas periode dasar (100 indeks). f. Menginterpretasikan indeks produktivitas total dan produktivitas parsial selama periode pengukuran secara grafis. 2. Model Omax (Objective matrix) Pengukuran produktivitas berdasarkan pendekatan unjuk kerja (produktivitas & performance). Langkah-langkah pengukuran produktivitas & performance model Omax : a. Menetapkan jumlah periode pengukuran dan memilih periode dasar (catteries paribus). b. Menentukan kriteria produktivitas c. Menghitung nilai performance masing-masing kriteria produktivitas per periode. d. Menghitung rata-rata dan standard deviasi nilai performance masingmasing kriteria selama periode pengukuran. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 5

7 e. Menetukan pembobotan masing-masing kriteria berdasarkan tingkat kepentingannya. f. Membuat tabel matrix penilaian masing-masing kriteria pada skala nilai 0 sampai dengan 10. g. Mentransformasikan seluruh data ke dalam matrix performance per periode. h. Menginterpretasikan skor masing-masing kriteria dan skor prestasi hasil perhitungan matrix performance selama periode pengukuran secara grafis. 3.3 Klasifikasi Variabel - Output : - Input : 1. Biaya Bahan Baku (BB) 2. Biaya Pengolahan BB 3. Biaya Transmisi dan Distribusi 4. Biaya Umum & Administrasi Klasifikasi variabel di atas sebagai variabel model Summanth sedangkan untuk model Omax menggunakan kriteria produktivitas yang terdiri dari 4 (empat) kriteria, yaitu : Kriteria 1. Kriteria 2. Kriteria 3. Kriteria 4. Biaya Bahan Baku (BB) Biaya Pengolahan BB Biaya Transmisi dan Distribusi Biaya Umum & Administrasi IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Pengukuran Produktivitas Model Summanth Diketahui tabulasi dari data laporan laba-rugi yang sudah klasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1 Data Output - Input KLASIFIKASI DATA OUTPUT-INPUT PERIODE TH ke- OUTPUT , , , ,68 INPUT 1 Biaya Bahan Baku (BB) , , , ,27 2 Biaya Pengolahan BB , , , ,19 3 Biaya Transmisi & Distribusi , , , ,82 4 Biaya Umum & Administrasi , , , ,15 INPUT TOTAL , , , ,43 Dari data di atas selanjutnya kita mengitung produktivitas total dan produktivitas parsial sehingga diperoleh data sebagai berikut: Tabel 2 Ratio Produktivitas PRODUKTIVITAS PERIODE TH ke- PARSIAL 1 Biaya Bahan Baku (BB) 23,40 31,55 30,48 22,27 2 Biaya Pengolahan BB 5,26 6,48 7,15 4,75 3 Biaya Transmisi & Distribusi 4,04 4,13 4,93 5,47 4 Biaya Umum & Administrasi 2,25 2,00 1,42 1,42 TOTAL 1,08 1,08 0,93 0,88 Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 6

8 Dengan menggunakan Periode Tahun ke-1 sebagai tahun dasar maka kita dapat mengindekskan nilai produktivitas total dan produktivitas parsial masingmasing periode berdasarkan indeks produktivitas periode dasar. Tabel 3 Indek Produktivitas INDEK PRODUKTIVITAS PERIODE TH ke- PARSIAL 1 Biaya Bahan Baku (BB) 100,00 134,81 130,24 95,13 2 Biaya Pengolahan BB 100,00 123,18 135,92 90,35 3 Biaya Transmisi & Distribusi 100,00 102,27 122,15 135,67 4 Biaya Umum & Administrasi 100,00 88,63 63,00 63,24 TOTAL 100,00 99,50 85,59 81,11 Dari angka indeks produktivitas selanjutnya untuk menginterpretasikan indeks produktivitas total dan produktivitas parsial selama periode pengukuran dapat dilakukan secara grafis. Grafik 1 Produktivitas Keuangan Model Summanth Grafik Produktivitas Model Summanth 140,00 130,00 Indek Produktivitas 120,00 110,00 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 Biaya Bahan Baku (BB) 100,00 134,81 130,24 95,13 Biaya Pengolahan BB 100,00 123,18 135,92 90,35 Biaya Transmisi & Distribusi 100,00 102,27 122,15 135,67 Biaya Umum & Administrasi 100,00 88,63 63,00 63,24 TOTAL 100,00 99,50 85,59 81,11 4.2Pengukuran Produktivitas Model Omax Menghitung nilai performance masing-masing kriteria produktivitas beserta rata-rata, standard deviasi dan pembobotan masing-masing kriteria selama periode pengukuran sebagai berikut: Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 7

9 Tabel 4 Kriteria Omax, Produktivitas, Bobot, Standar Deviasi KRITERIA PRODUKTIVITAS Biaya Bahan Baku (BB) Biaya Pengolahan BB Biaya Transmisi dan Distribusi Biaya Umum & Administrasi PRODUKTIVITAS Periode th ke RATA 2 STANDARD DEVIASI BOBOT (%) 23,40 31,55 30,48 22,27 26,92 4,77 3,70 5,26 6,48 7,15 4,75 5,91 1,1 16,92 4,04 4,13 4,93 5,47 4,64 0,69 20,85 2,25 2,00 1,42 1,42 1,77 0,42 58,54 Pembobotan di atas mengacu pada besar nilai masing-masing input (parsial) terhadap total input. Selanjutnya membuat tabel matrix penilaian masing-masing kriteria pada skala nilai 0 sampai dengan 10. Tabel 5 Objective Matrix TABEL MATRIX PENILAIAN 60,29 13,60 9,44 4, ,52 12,50 8,75 4, ,76 11,40 8,07 3, ,99 10,30 7,38 3,45 7 Kriteria Produktivitas 41,22 9,20 6,70 3, ,46 8,10 6,01 2, ,69 7,01 5,33 2,19 4 Tingkat Nilai 26,92 5,91 4,64 1, ,16 4,81 3,96 1, ,39 3,71 3,27 0, ,63 2,61 2,59 0,52 0 Mentransformasikan seluruh data ke dalam matrix performance per periode. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 8

10 Tabel 6 Matrix Performance 4 Tahun Periode MATRIX PERFORMANCE TAHUN ke ,40 5,26 4,04 2, ,70 16,92 20,85 58,54 7,39 33,83 41,70 234,16 Petunjuk Prestasi Periode Sekarang Periode Lalu Indek Keterangan 317, Simposium Riset Ekonomi II Kriteria Produktivitas Performance Nilai Bobot Jumlah 31,55 6,48 4,13 2, ,70 16,92 20,85 58,54 11,09 50,75 41,70 175,62 Petunjuk Prestasi MATRIX PERFORMANCE TAHUN ke - 2 Kriteria Produktivitas Performance Nilai Bobot Jumlah Periode Sekarang Periode Lalu Indek Keterangan 279,15 317,08-12% turun 30,48 7,15 4,93 1, ,70 16,92 20,85 58,54 11,09 67,66 62,55 117,08 Petunjuk Prestasi MATRIX PERFORMANCE TAHUN ke - 3 Kriteria Produktivitas Performance Nilai Bobot Jumlah Periode Sekarang Periode Lalu Indek Keterangan 258,38 279,15-7% turun 22,27 4,75 5,47 1, ,70 16,92 20,85 58,54 7,39 16,92 83,40 117,08 Petunjuk Prestasi MATRIX PERFORMANCE TAHUN ke - 4 Kriteria Produktivitas Performance Nilai Bobot Jumlah Periode Sekarang Periode Lalu Indek Keterangan 224,78 258,38-13% turun Menginterpretasikan skor masing-masing kriteria dan skor prestasi hasil perhitungan matrix performance selama periode pengukuran secara grafis. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 9

11 350,00 Grafik 2 Performance Keuangan Model Omax Grafik Produktivitas Model Omax 300,00 Petunjuk Prestasi 250,00 200,00 150,00 100,00 50,00 0,00 Kriteria 1 7,39 11,09 11,09 7,39 Kriteria 2 33,83 50,75 67,66 16,92 Kriteria 3 41,70 41,70 62,55 83,40 Kriteria 4 234,16 175,62 117,08 117,08 Total 317,08 279,15 258,38 224,78 V. PEMBAHASAN Hasil dari pengukuran produktivitas dengan menggunakan dua model pengukuran di atas sama-sama memberikan indikator terjadinya penurunan produktivitas di perusahan tersebut dan ini sangat mudah diinterpretasikan secara grafis. Hasil pengukuran berdasarkan model Summanth secara grafis menunjukkan terjadinya penurunan produktivitas dari periode tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-4, hal ini bertolak belakang dengan jumlah pendapatan perusahaan yang dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-4 terus mengalami peningkatan. Penurunan produktivitas sampai dengan tahun ke-3 lebih banyak disebabkan aktivitas pengelolaan Biaya Umum & Administrasi, namun penurunan pada tahun ke-4 lebih banyak disebabkan aktivitas pengelolaan Biaya Bahan Baku dan Biaya Pengolahan Bahan Baku. Hasil pengukuran berdasarkan model Omax secara grafis memberikan kesimpulan yang hampir sama dengan hasil pengukuran berdasarkan model Summanth, namun dengan dimasukkannya faktor kompetensi masing-masing kriteria akan lebih memudahkan dalam menginterpretasikan secara grafis. Faktorfaktor produktivitas pada masing-masing kriteria yang secara grafis dekat dengan grafik produktivitas total mengindikasikan bahwa faktor tersebut pergerakannya mempunyai pengaruh yang lebih dominan. VI. KESIMPULAN 1. Pengukuran produktivitas di suatu perusahaan menghasilkan informasi perilaku kinerja yang signifikan terhadap pencapaian sejauhmana sumberdaya perusahaan menghasilkan output/hasil kerja perusahaan. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 10

12 2. Faktor-faktor penyebab terjadinya penurunan produktivitas juga dengan cepat akan dapat dideteksi sehingga bisa dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk perencanaan dan perbaikan produktivitas yang akan datang. 3. Tolok ukur meningkatnya produktivitas perusahaan tidak bisa dilihat dari meningkatnya pendapatan perusahaan saja, tetapi dipengaruhi oleh efektifitas dan efisiensi faktor-faktor sumber daya yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Bain David, 2001, The Productivity Prescription the Manager s Guide to Improving Productivity and Profits, McGraw-Hill Book Company. Putra, J. Ravianto, 1998, Dasar-Dasar Produktivitas, Universitas Terbuka. Riggs, L. James, 1995, Producing Systems: Planning, Analysis and Control Fourth, Edition, John Wiley & Saw New York Chichester Brisbane, Toronto, Singapura. Summanth, J. David, 1984, Productivity Engineering and Management: Productivity Measurement in Manufacturing and Service Organization, McGraw-Hill Book Company. Syarif Rusli, 1997, Seri Manajemen dan Produktivitas: Produktivitas, Edisi Revisi. Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 11

13 Cabang Surabaya Koordinator Jawa Timur 12

APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN

APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 8, NO. 2, DESEMBER 2006: 114-121 APLIKASI SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KAITANNYA DENGAN PENGUPAHAN Pribadiyono Masyarakat Produktivitas Jawa Timur (MPJ) E-mail: pribadiyono@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan Adam Smith tahun 1810. Inti konsep

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 Strategi Peningkatan Produktivitas di Lantai Produksi Menggunakan Metode Objective

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) *

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus di PT Agronesia Divisi Industri Karet) * Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LANTAI PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE

Lebih terperinci

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja

Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja Produktivitas dipengaruhi oleh efisiensi, efektivitas dan kualitas. Bersama dengan inovasi dan kualitas kerja, produktivitas menentukan kinerja organisasi total, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan Tanpa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian produktivitas Produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (Output) dan masukan (Input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio antara jumlah output yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Menurut Gasperz V (2000), produktivitas adalah perbandingan antara keluaran (output) dan masukan (input) pada perusahaan, dapat diartikan sebagai rasio

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produktivitas 1 Produktivitas dapat digambarkan dalam dua pengertian yaitu secara teknis dan finansial. Pengertian produktivitas secara teknis adalah pengefesiensian

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X

Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Analisis Produktivitas dengan Metode Objective Matrix (OMAX) di PT. X Fitri Agustina 1 dan Nina Aris Riana Program Studi Teknik Industri, Universitas Trunojoyo Madura Jl. Raya Telang PO. BOX. 02 Telp:

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULA DA SARA 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Adapun rasio yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan antar perusahaan merupakan hal yang biasa dalam dunia industri, terutama untuk masalah produksi. Perusahaan dapat memenangkan persaingan dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN

BAB IV ANALISA PERMASALAHAN BAB IV ANALISA PERMASALAHAN 4.1. Konsep dan Teori Menurut Ilmu Perkuliahan 4.1.1 Pengertian Produktivitas Produktivitas sebagai konsep output dengan input, pertama kali dicetuskan oleh David Ricardo dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2016), Vol. 4 No. 1, 1 8 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang e-mail: 411210021@student.machung.ac.id;yuswono.hadi@machung.ac.id

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS :

SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS : SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-493 Nama Mata Kuliah : Rekayasa Produktivitas Jumlah SKS : 3 Semester : VIII Deskripsi Mata Kuliah : Mata Kuliah ini mengkaji

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 1.1. Pengertian Proses Dalam Operations Management for Competitive Advantage, Tenth Edition, Chase, Jacobs, Aquilano (2004, pp 102) memberikan pengertian bahwa proses adalah bagian

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX 215 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX R.Bagus Yosan (1), Muhammad Kholil (2), Purwanto (3) 1,2,3 Program Studi Teknik Industri Universitas Mercubuana Jakarta Jl. Meruya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa, sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan pesat, industri berkembang di segala bidang, baik industri barang maupun jasa, sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produktivitas 2.1.1 Definisi Produktivitas Produktivitas menurut Sinungan (2005) diartikan sebagai perbandingan antara nilai yang dihasilkan suatu kegiatan terhadap nilai semua

Lebih terperinci

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT

MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT MODEL PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN PENDEKATAN RASIO OUTPUT PER INPUT Haryadi Sarjono 1 ABSTRACT Objective of this research is to find model which measure productivity. That measuring uses a ratio

Lebih terperinci

1 BAB II LANDASAN TEORI

1 BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kajian literatur induktif dan deduktif. Kajian induktif adalah kajian yang dilakukan untuk memperoleh informasi dari penelitian - penelitian

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS INDUSTRI DAN SISTEM PENGUKURAN

PRODUKTIVITAS INDUSTRI DAN SISTEM PENGUKURAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI DAN SISTEM PENGUKURAN Tri Hernawati trihernawati@ymail.com Staf Pengajar Kopertis Wilayah I dpk.fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera UItara Abstrak Kata produktivitas telah

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX ABSTRAK PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS LINI PRODUKSI PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX Riani Nurdin, Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA) Jl.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Konsep Dasar Produktivitas Jika ukuran keberhasilan produksi dipandang hanya dari segi output saja, maka ukuran produktivitas dipandang dari dua sisi sekaligus, yaitu sisi input

Lebih terperinci

Operation Management Analisis Produktivitas Perusahaan Pada UD. Karya Jaya

Operation Management Analisis Produktivitas Perusahaan Pada UD. Karya Jaya Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 22-27 ISSN 2302 934X Operation Management Analisis Perusahaan Pada UD. Karya Jaya Syarifuddin * dan Lisa Yani Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Definisi Produktivitas Definisi secara umum pengertian produktivitas adalah perbandingan masukan dan keluaran. Masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM:

ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI. Oleh: ALFIANA AFIFI NIM: ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DI PERUSAHAAN KECAP MANALAGI DENPASAR SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Fakultas Teknologi Pertanian Universitas

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data

3 METODOLOGI. 3.3 Pengumpulan Data 20 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juli - September 2011 di Dok Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Balai Teknologi Penangkapan Ikan (UPT BTPI), Muara Angke, Jakarta.

Lebih terperinci

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Ferry Adhitya Kurniawan 1) Titik Lusiani 2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produktivitas Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan atau sebagian sumberdaya (input) yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berkompetisi antar perusahaan industri kini semakin tinggi, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk selalu memperbaiki kinerja sistem industri yang

Lebih terperinci

Kata kunci: Produktivitas,APC,AHP.

Kata kunci: Produktivitas,APC,AHP. PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DAN MENGIDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PRODUKTIVITAS DI WORKSHOP 3 DIVISI PERALATAN INDUSTRI PROSES PT.BARATA INDONESIA Nama Mahasiswa : DAVID HERNANDO NRP :

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung)

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) PENGUKURAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus Di CV CARI RASA Kota Bandung) TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT.

EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT. Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014ISSN:2339-028X EVALUASI PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RASIO OUTPUT/INPUT UNTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA DI DIVISI COLD ROLLING MILL PT. X

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG

PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG 80 Pengukuran dan Analisis Produktivitas...(R.Faridz, dkk) PENGUKURAN DAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PRODUKSI DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PG.KREBET BARU MALANG Raden Faridz, Burhan, dan Adelya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay

BAB II LANDASAN TEORI dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Produktivitas Definisi dari produktivitas pertama kali muncul pada tahun 1776 dalam sebuah makalah yang disusun dan ditulis oleh Francis Quesnay yang berasal dari Perancis.

Lebih terperinci

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam persaingan bisnis di era globalisasi ini, terdapat banyak faktor yang menentukan usaha perusahaan untuk tetap mempertahankan eksistensinya di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang. jumlah, mutu, pelayanan maupun perbandingan antara hasil yang didapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur maupun jasa pada dasarnya akan menghasilkan suatu keluaran dan keluaran tersebut belum

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL

USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL USULAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. PERKEBUNAN LEMBAH BHAKTI ACEH SINGKIL Anwar 1, Syarifuddin 2, Sri Deza Kurnia Devi 3 Mahasiswa Jurusan Teknik

Lebih terperinci

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO B-2- APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO Rina Lukiandari, Abdullah Shahab ITS Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia Heru Winarno 1) dan Setiyawan 2) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya Banten

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Penelitian ini disajikan dalam langkah-langkah seperti yang terdapat pada gambar dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL. Daniel Roy Sibarani PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII PMS NGABANG (PERSERO) MENGGUNAKAN METODE MARVIN E. MUNDEL Daniel Roy Sibarani Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Secara Umum Pengertian produktivitas

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Secara Umum Pengertian produktivitas 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Secara Umum 2.1.1 Pengertian produktivitas Produktivitas dapat diartikan sebagai campuran (compound) dari produksi dan aktivitas, dimana daya produksi menjadi penyebabnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keadaan perekonomian dunia sudah memasuki era globalisasi, dimana sangat dirasakan persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era globalisasi dan era pasar bebas, semua negara harus mempersiapkan perekonomiannya dengan sebaik-baiknya. Era globalisasi akan menghapuskan batas-batas

Lebih terperinci

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) *

Analisis Peningkatan Produktivitas Di Lantai Produksi dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) * Reka Integra ISSN 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Peningkatan tivitas Di Lantai si dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX)

Lebih terperinci

ANALYSIS OF PRODUCTIVITY ON THE COMPRESSOR MACHINE OPERATOR PRODUCTION ICE BLOCKS USING WORK SAMPLING METHOD ABSTRACT Machine operator is one of the m

ANALYSIS OF PRODUCTIVITY ON THE COMPRESSOR MACHINE OPERATOR PRODUCTION ICE BLOCKS USING WORK SAMPLING METHOD ABSTRACT Machine operator is one of the m ANALISIS PRODUKTIVITAS OPERATOR MESIN KOMPRESOR PADA PRODUKSI ES BALOK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAMPLING PEKERJAAN Stephanus Benedictus Bera Liwun Mahasiswa Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai perbandingan antara luaran (output) dengan masukan (input). Menurut Herjanto, produktivitas merupakan suatu ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan dunia bisnis semakin ketat, perusahaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan prestasinya baik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Balanced Scorecard 2.1.1 Pengertian Balanced Scorecard Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs. Robert Kaplan (Harvard Business

Lebih terperinci

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 33-40 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PROYEK DAN PERFORMANSI BIAYA PADA PT. KELANA BUANA SULAWESI SELATAN Nurfatwa Andriani Y Dosen Jurusan Teknik Industri. Universitas Teknologi Sulawesi Email: Nurfatwaandriani@gmail.com

Lebih terperinci

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang

Pengukuran Produktivitas Proses Produksi Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang Petunjuk Sitasi: Herwanto, D., & Ardiatma, D. W. (2017). engukuran tivitas Proses si Stand Assy Main dengan Metode OMAX di PT. IP Karawang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F21-27). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana)

PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) PENERAPAN RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA USAHA KOPERASI (Kasus Koperasi Karyawan Universitas Langlangbuana) Oleh: Mirna Nurwenda dan Hidayat Effendi Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana

Lebih terperinci

PERENCANAAN & PERAMALAN

PERENCANAAN & PERAMALAN Minggu 4: PERENCANAAN & PERAMALAN SESI 4 TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB Tujuan Pembelajaran Menjelaskan pentingnya perencanaan Mengidentifikasikan misi Menjelaskan peran goals

Lebih terperinci

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective. ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5

BAB 1 PENDAHULUAN. negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi ke-5 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teh merupakan salah satu dari komoditas perkebunan sebagai penyumbang devisa negara dan juga penyerap banyak tenaga kerja. Indonesia yang sempat menempati posisi

Lebih terperinci

Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) Perencanaan (Planning) Perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan akan ada dalam setiap fungsi manajemen karena fungsi-fungsi tersebut hanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output

ABSTRAK. Kata kunci : Produktivitas, Metode Marvin E. Mundell, Diagram Sebab Akibat, Output Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 14 Nomor 2-2015 ISSN 123.456.7890 PENGUKURAN DAN PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PADA BAGIAN PRODUKSI WOODEN CARPET DI CV NATURAL PALEMBANG Iunike

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Keadaan perekonomian akhir-akhir ini membuat setiap perusahaan harus memperhatikan dengan baik setiap hal yang berkaitan dengan keuangan perusahaan. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing

BAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapainya, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya sama yaitu ingin mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas merupakan salah satu kriteria penting yang sering digunakan dalam pengukuran kinerja suatu perusahaan. Produktivitas menunjukkan seberapa baik perusahaan

Lebih terperinci

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6

Hariyono Seputro Youngky Pratama 6 PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN PASANGAN BATA RINGAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan MIPA Center Tahap 2 Universitas Brawijaya) Hariyono Seputro Youngky Pratama 6 Abstrak: Suatu keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian yang cepat membawa dampak persaingan yang semakin ketat antara perusahaan-perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang yang sejenis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian secara sistematik, sehingga akan memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. 3.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun wisatawan mancanegara. Dengan peran ini, Yogyakarta menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Propinsi ini kerap dikunjungi oleh wisatawan, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX)

Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX) Petunjuk Sitasi: Azlia, W., Arifianto, E. Y., & Noegroho, I. (2017). Analisis Pengukuran Kinerja Departemen Pengadaan dengan Metode Objective Matrix (OMAX). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F258-264).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis Anggaran merupakan suatu instrumen didalam manajemen karena merupakan bagian dari fungsi manajemen. Di dunia bisnis maupun di organisasi sektor publik, termasuk

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur Pengukuran Efisiensi pada Bagian Produksi Genteng di PT. Wisma Wira Jatim Surabaya dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Farida Pulansari ST.MT Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe dengan Metode The American Productivity Center

Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe dengan Metode The American Productivity Center SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI TERAPAN 2014(SEMANTIK 2014) ISBN: 979-26-0276-3 Semarang, 15 November 2014 Rancang Bangun Sistem Pengukuran Tingkat Produktivitas Perusahaan Kripik Tempe

Lebih terperinci

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta

INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS

ANALISIS PRODUKTIVITAS 2014 UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN / JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROGRAM STUDI S-1 TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN METODE COBB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, telah cukup mendorong para pelaku ekonomi baik swasta, asing, maupun BUMN/BUMD

Lebih terperinci

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT On the organizations or institution, especially formal organization, as Travel agency, improving service quality have major impact. Degree of service quality in Baraya Travel become a parametric

Lebih terperinci

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I.

Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja I. 1 Produktivitas Bioetanol Menggunakan Metode American Productivity Center (APC): Studi Kasus di PT. Panca Jaya Raharja Productivity Measurement of Bioethanol Using American Productivity Center (APC) Methods:

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI

ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI ANALISIS PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE POSPAC DI PT. SUPRA MATRA ABADI Syarifuddin, Syukriah, dan Rini Maynita Jen Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT

PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT PENGUKURAN DAN ANALISA PRODUKTIVITAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) DI PTPN IV UNIT USAHA SAWIT LANGKAT TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENILITIAN

BAB III METODOLOGI PENILITIAN BAB III METODOLOGI PENILITIAN 3.1 Metode Penilitian Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian.

Lebih terperinci

MANAGING WORK EFFECTIVELY

MANAGING WORK EFFECTIVELY SUPERVISORY DEVELOPMENT PROGRAM MANAGING WORK EFFECTIVELY BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI SASARAN PELATIHAN Setelah mengikuti pelatihan ini peserta diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi fungsi dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya

Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Parsial POSPAC dan Total David J. Sumanth di PT.Yudhistira Ghalia Surabaya Sutiyono FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran produktivitas itu penting

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti)

ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) ANALISIS PRODUKTIFITAS MENGGUNAKAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX) (Studi Kasus: PT. Moradon Berlian Sakti) Prima Fithri 1, Indra Firdaus 2 1 Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia menuju era globalisasi membawa perubahan di bidang ekonomi yang sangat pesat, dimana negara-negara di seluruh dunia baik industri maupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. UMKM, maka jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan meningkat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. UMKM, maka jumlah tenaga kerja yang diserap juga akan meningkat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional karena memiliki potensi yang sangat besar dalam penyerapan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PARSIAL DI PT. ANEKA CIPTA SEALINDO

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PARSIAL DI PT. ANEKA CIPTA SEALINDO Volume 9 No.1 Januari 2017 ISSN : 2085 1669 e-issn : 2460 0288 Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/jurtek Email : jurnalteknologi@umj.ac.id U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H J A K A R T A

Lebih terperinci

INFO TEKNIK Volume 5 No. 1, Juli 2004 (1-6) Kinerja Tukang dan Laden Pada Proyek Pembangunan Gedung

INFO TEKNIK Volume 5 No. 1, Juli 2004 (1-6) Kinerja Tukang dan Laden Pada Proyek Pembangunan Gedung INFO TEKNIK Volume 5 No. 1, Juli 2004 (1-6) Kinerja Tukang dan Laden Pada Proyek Pembangunan Gedung Dewi Fameilia 1, Rini Ratnayanti 1, Bernardinus Herbudiman 1 Abstrak On the same quality standard, performance

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito

ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO. Oleh: Sudiyarto dan Waskito ANALISIS PENGUKURAN DAN EVALUASI PRODUKTIVITAS DENGAN METODE OMAX DI BAGIAN PRODUKSI PABRIK GULA GEMPOLKEREP MOJOKERTO Oleh: Sudiyarto dan Waskito ABSTRACT Conventional productivity measurement manner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 56 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang mengalami krisis, Indonesia sedang giat memperbaiki perekonomian nasional. Salah satu tujuan perbaikan itu adalah mempertahankan

Lebih terperinci

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 1, April 2005 : 59 66 STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama Oleh : Jan Horas V. Purba Dosen pada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN METODE KONSEP NILAI HASIL PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASAR PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN Hasta Mufti Satriawan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA PT HAMSON INDONESIA INCREASING THE PRODUCTIVITY AT PT HAMSON INDONESIA Arnolt K. Pakpahan 1, Didien Suhardini 2, Prabowo Ehsy 3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Handojo Hendra Triyanto

Handojo Hendra Triyanto Personal Information: Name: Panggilan: Handojo Hendra Triyanto Handojo Education Background: S1, Teknik Industri,, ITS, Surabaya Working Experiences: * QA & Process Engineer di MKPI * ISO 9000/14000 Officer

Lebih terperinci

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)

ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) Dosen: Christian Ramos K PRODUCTIVITY COSTS (Biaya Produktivitas) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Produktivitas: Pengukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dari berbagai bidang usaha mengalami kemajuan yang cukup pesat di Indonesia, baik bidang industri maupun bidang yang dituntut menghasilkan produk

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 40 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kriteria Produktivitas dan Indikator Kinerja Pengukuran dengan model OMAX (Objective Matrix) menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas galangan ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci