BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Giri Renjana, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini olahraga menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, jika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. Permainan sepakbola merupakan permainan yang paling populer dewasa ini di seluruh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Menendang Bola dengan kaki bagian dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

PENGARUH LATIHAN FOOT SPEED LADDER DRILLS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. individu secara menyeluruh. Namun, perolehan keterampilan dan

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

2015 PENGARUH PENGGUNAAN BOLA MOD IFIKASI TERHAD AP HASIL BELAJARA PASSING D AN STOPING D ALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA D I SMP NEGERI 4 BAND UNG

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. pemain diberikan teknik-teknik dasar sepakbola yang baik dan benar.

Sepakbola. Oleh: Rano Sulisto,S.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

KAJIAN PUSTAKA. Sepak bola adalah jenis permainan beregu yang menggunakan bola sepak dan dimainkan

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hampir semua seluruh masyarakat di dunia. Di indonesia khususnya di Gorontalo,

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Permainan sepakbola yang searah dengan filosofi kehidupan

KAJIAN PUSTAKA. kulit binatang yang diisi rambut berdiameter 40 cm untuk jaringnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuda Muhammad Awaludin, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Materi: Konsep Dasar Pendekatan Taktik dalam Permainan Sepakbola. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah masih cenderung dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

2015 PERSEPSI ATLET WANITA JAWA BARAT TERHAD AP WASIT WANITA D ALAM CABANG OLAHRAGA SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS. terbukti hampir diseluruh dunia memainkan olahraga ini. Menurut Sindhu dkk

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan olahraga yang tidak asing lagi di indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola (SSB) di berbagai daerah yang merupakan wujud perkembangan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

SEPAK BOLA III. Design R2 Bramistra

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengembangan kualitas permainan sepakbola pada awalnya mengacu kepada

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh kalangan remaja pada saat ini. Dalam permainan sepakbola

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Deni Haryadi, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salahsatu permainan bola besar. Permainan ini dimainkan oleh dua team, banyaknya pemain dalam satu teamnya berjumlah 11 orang dan salahsatunya adalah penjaga gawang. Mengenai permainan sepakbola Sucipto, dkk (2000:7) menyatakan bahwa: Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya. Dalam perkembangannya permainan ini dapat dimainkan di luar lapangan dan di dalam ruangan tertutup. Sepakbola dimainkan diatas lapangan rumput yang rata, berbentuk persegi panjang, dimana panjang lapang menurut PSSI (2010:6) minimal 100 m (110 yard), maksimal 110 m (120 yard), lebar lapang minimal 64 m (70 yard), dan maksimal 75 m (80 yard). Pada kedua garis batas lebar lapangan di tengahtengahnya masing masing didirikan sebuah gawang yang saling berhadaphadapan. Dalam permainan digunakan sebuah bola yang bagian luarnya dibuat dari kulit. Masing-masing regu menempati separuh lapangan yang berdiri saling berhadap-hadapan. Permainan dipimpin oleh seorang wasit yang dibantu oleh seorang penjaga garis. Adapun tujuan dari masing-masing regu atau kesebelasan adalah berusaha menguasai bola dan memasukkan kedalam gawang lawannya sebanyak mungkin dan berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Sepakbola dimainkan oleh semua kalangan, baik dewasa maupun anakanak. Pada umumnya sepakbola mulai dipelajari ketika anak duduk disekolah dasar. Dilihat dari karakteristik fisik anak usia sekolah dasar, pada fase ini pertumbuhan fisik anak terus berlangsung, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, 1

2 lebih kuat, dan juga lebih banyak belajar berbagai keterampilan. Selain itu perkembangan motorik anak menjadi lebih halus dan lebih terkoordinasi. Anak mulai lebih cepat berlari dan makin pandai meloncat, anak juga semakin mampu menjaga keseimbangan badannya. Hal ini sejalan dengan pendapat yang diungkapkan Budiman (2006:14) bahwa mulai dari 6 sampai 12 tahun, pada fase ini perubahan fisik anak tetap berlangsung, anak menjadi lebih tinggi, lebih berat, lebih kuat dan juga lebih banyak belajar berbagai keterampilan, Juliantine (2007:6.47). Menambahkan bahwa salah satu cabang olahraga yang cocok pada periode umur ini adalah sepakbola. Dalam permainan sepakbola, media yang dipergunakan paling utama adalah bola. Bola inilah yang di perebutkan dalam permainan untuk di masukan ke dalam gawang musuh. Bola ini bentuknya bundar dan ukuran bola itu sendiri berbeda antara ukuran bola standar dewasa dengan ukuran bola standar anak. Mengenai hal ini, Keputusan Badan Internasional (Sucipto, 2000:72) menjelaskan bahwa badan pengurus telah mengakui persamaan untuk berat spesifik bola menurut rumus : 14 sampai 16 ins = 396 sampai 453 garam. Sejalan dengan Keputusan Badan Internasional, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (2010:14) menjelaskan bahwa: Bola berbentuk bundar atau bulat, terbuat dari kulit atau bahan kain yang sesuai, lingkaran tidak lebih dari 70 cm (28 inci) dan tidak kurang dari 68 cm (27 inci), berat tidak lebih dari 450 g (16 oz) dan tidak kurang dari 410 g (14 oz) pada saat dimulainya pertandingan, tekanan udara sama dengan 0,6 1,1 atm (600-1100 g/cm2) pada permukaan laut (8,5 lbs/sq inci-15,6 lbs/sq inci). Untuk dapat menguasai bola dengan baik, pemain harus menguasai beberapa teknik dasar bermain sepakbola. Teknik dasar bermain sepakbola adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan dalam memainkan bola, salahsatunya adalah menggiring bola (dribbling).

3 Menggiring bola (dribbling) adalah gerakan lari yang menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus diatas rumput lapangan, dan hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja atau bebas dari lawan. Mengenai meggiring bola Sucipto, dkk (2000:28) menjelaskan bahwa pada dasarnya menggiring bola adalah menendang bola terputus-putus atau pelan-pelan oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan menendang bola. Teknik ini dapat dilakukuan dengan beberapa variasi dalam melakukannya. Lebih lanjut Sucipto, dkk (2000:28) mengatakan bahwa teknik menggiring bola yaitu 1) Menggiring menggunakan kaki bagian dalam; 2) Menggiring menggunakan kaki bagian luar; dan 3) Menggiring menggunakan bagian punggung kaki. Menggiring bola memiliki beberapa kegunaan yaitu: 1) Untuk melewati lawan; 2) Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat; serta 3) Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman. SDN Sumberjaya III merupakan salahsatu sekolah dasar yang setiap tahunnya selalu gagal dan belum pernah mandapatkan gelar juara dalam PORSENI cabang olahraga sepakbola tingkat Kecamatan. Sehingga peneliti tertarik malakukan penelitian di Sekolah tersebut. Studi pendahuluan yang telah di lakukan sebelumnya oleh peneliti di SDN Sumberjaya III, menunjukan bahwa bola standar yang digunakan sebagai media pada waktu latihan, anak terlalu kaku dan bola tidak terkontrol pada saat menggiring bola. Bola sebagai media paling utama yang digunakan kurang menjalankan peranannya dengan baik, sebab bola yang digunakan kurang dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, yang seharusnya dimiliki siswa dalam menggiring bola. Seperti yang diungkapkan oleh Gerlach & Ely (Arsyad, 2000:3) bahwa media apabila difahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian

4 yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Disamping itu guru atau pelatih dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu guru atau pelatih harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran. Para guru atau pelatih dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai pengajaran atau pelatihan yang diharapkan. Supandi (1991:94) menjelaskan bahwa menggunakan alat latihan terutama yang tergolong beban seperti: raket, pemukul, sepatu rompi dan bahkan bola dengan bobot yang berbeda-beda merupakan media kinetik yang diperkirakan akan lebih efektif. Nossek (Juliantine, 2007:347) juga menjelaskan bahwa alat bantu untuk mempelajari teknik dalam cabang olahraga tertentu sangat diperlukan untuk mempermudah penyampaian materi latihannya.. Banyak cara untuk dapat meningkatkan teknik dribbling anak dengan baik, salah satunya yaitu dengan menggunakan alat bantu dalam latihan. Atas dasar penjelasan yang telah dipaparkan di atas peneliti ingin mencoba membandingkan dua alat bantu media dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini media yang akan digunakan adalah bola plastik dan bola karet. Seperti penelitian yang terdahulu yang dilakukan oleh Hendriyana (2011:6) menjelaskan bahwa kekurangan dan kelebihan media menggunakan bola plastik dapat lebih banyak penggunaan alatnya karena harganya murah,dan karakteristik bolanya lebih ringan dari bola yang sesungguhnya, sehingga siswa lebih leluasa menggunakannya dalam pembelajaran. Sedangkan kelemahan menggunakan bola plastik adalah bola plastik relatif ringan, maka akan cepat menimbulkan kelelahan. Akibat kelelahan akan menurunnya kapasitas kerja fisik sehingga akan menurun pula kemampuan tekniknya. Sedangkan menurut Purwadi (2012)

5 kelebihan bola plastik menghasilkan putaran lebih sedikit dan kekurangan bola plastik kurang memiliki pantulan. [Online]. Tersedia di: http://ojodumehfc.blogspot.com/2012/07/teknik-menggiring-bola-dribblingsepak.html. Menurut Purwadi (2012) menjelaskan kelebihan dan kekurangan bola karet yaitu, bola karet menghasilkan pantulan yang lebih besar, bola karet lebih lunak pada saat mengenai perkenaan kaki, sedangkan kekurangannya bola karet lebih membutuhkan ketepatan pada saat bola mengenai kaki karena tekstur bola yang relatif licin [Online]. Tersedia di: http://ojodumehfc.blogspot.com/2012/07/teknikmenggiring-bola-dribbling-sepak.html. Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul Perbandingan Latihan Menggunakan Bola Plastik dan Bola Karet terhadap Hasil Dribbling dalam Permainan Sepakbola untuk AnakUsia 10-11 Tahun. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan bola plastik terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk anak usia 10-11 tahun? 2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk usia 10-11 tahun? 3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara latihan menggunakan bola plastik dan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk usia 10-11 tahun? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan bola plastik terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk anak usia 10-11 tahun 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan latihan menggunakan bola menggunakan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk usia 10-11 tahun 3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan menggunakan bola plastik dan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk usia 10-11 tahun D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latarbelakang dan tujuan penilitian, maka manfaat dalam penelitian ini bisa dibagi kedalam dua bagian yaitu : 1. Manfaat Teoritis Sebagai bahan masukan dan tambahan informasi ilmiah bagi guru, pelatih, pemain dan pembina olahraga sepakbola, khususnya berkenaan dengan perbandingan latihan menggunakan bola plastik dan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk anak usia 10-11 tahun. 2. Manfaat Praktis Bagi peneliti dengan penelitian ini dapat memperoleh pengetahuan dan wawasan dalam perbandingan latihan menggunakan bola plastik dan bola karet terhadap hasil dribbling dalam permainan sepakbola untuk anak usia 10-11 tahun. a. Bagi pemain sepakbola dengan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dribbling dalam permainan sepakbola. b. Bagi pelatih sebagai bahan pengetahuan mengenai cara cara dalam meningkatkan keterampilan dribbling dalam permainan sepakbola.

7 E. Batasan Penelitian Dalam penelitian ini untuk memfokuskan masalah yang diteliti maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan meliputi : 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan bola plastik dan bola karet. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil dribbling dalam permainan sepakbola. 3. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. 4. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4-5 SDN Sumberberjaya III. 5. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 4-5 SDN Sumberberjaya III. 6. Jenis bola yang digunakan adalah bola plastik dan bola karet. 7. Alat test yang digunakan dalam penelitian ini adalah test menggiring bola. Test tersebut memiliki validitas sebesar 0,87 dan reliabilitas sebesar 0,93. Tujuan test ini adalah untuk mengukur kecepatan menggiring bola dengan rintangan F. Batasan Istilah 1. Media Media apabila difahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Gerlach & Ely (Arsyad, 1971:3) 2. Media kinetik Media adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kinetik adalah energi yang dimiliki benda geraknya atau kelajuannya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media kinetik adalah benda atau objek yang bergerak, yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. 3. Latihan

8 Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaanya. Harsono (Satriya 2010:11). 4. Menggiring bola (dribbling) Menurut Sucipto, dkk (2000:28) menggiring bola (dribbling) adalah menendang bola terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan menendang bola. 5. Hasil belajar Hasil belajar merupakan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan (Sanjaya, 2011:13)