BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker penyebab kematian di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara di Amerika pada tahun 2010 sebesar 209.060 kasus baru (Jemal, et al., 2010). Peningkatan insidensi kanker payudara disebabkan oleh kegagalan terapi terhadap kanker itu sendiri. Kegagalan ini diakibatkan oleh adanya multidrug resistance (MDR) dan terjadi hingga 71% dibandingkan dengan faktor penyebab lainnya (Mechetner, et al., 1998). Penanganan kanker dengan agen kemoterapi masih menjadi pilihan dalam pengobatan kanker. Namun karena adanya mekanisme multidrug resistance (MDR) ini menyebabkan berkurangnya efikasi obat kemoterapi (Conze, et al., 2001). Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Tumbuh-tumbuhan di Indonesia terbukti mampu mencegah maupun mengobati kanker. Meski perlu penelitian dan pengembangan lebih lanjut tetapi sudah banyak yang berhasil sembuh menggunakan obat tradisional ini sehingga pengobatan tradisional pun menjadi tumpuan harapan baru bagi para penderita kanker (Diananda, 2009).
Obat tradisional telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat herbal di dunia adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk penyakit tertentu di antaranya kanker. WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker (Kumalasari, 2006). Daun bangun bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng), sebutan yang sering dipakai orang di tanah Batak, merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang secara empiris digunakan masyarakat sebagai menu sayuran sehari-hari terutama bagi ibu-ibu yang baru melahirkan karena tanaman ini mampu meningkatkan produksi air susu ibu. Skrining fitokimia yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pada ekstrak air daun bangun-bangun mengandung senyawa flavonoid, glikosida flavonol, polifenol, dan minyak atsiri. Daun ini juga mengandung vitamin C (asam askorbat), karbohidrat, riboflavin, asam oleanolat, beta karoten, niasin, karvakrol, kalsium, asam-asam lemak, protein, asam oksalat, zat besi dan serat Terdapat juga apigenin, cirsimaritin, eriodictyol, genkawanin, luteolin, kuersetin, salvigenin, taxifolin, asam oksaloasetat, crategolic, asam ursulat, sitosterol (Bhattacharjee, 2010; Rout, et al., 2012). Pada penelitian terdahulu telah ditemukan bahwa ekstrak etanol daun bangun-bangun dapat meningkatkan beberapa parameter darah seperti sel darah
merah, sel darah putih dan volume plasma darah mencit yang diinokulasi dengan tumor cell line pada dosis 250 mg/kg bb (Somasekhar, et al., 2011). Ekstrak etanol daun bangun-bangun juga memiliki efek sebagai antioksidan, antiklastogenik dan radioprotektor terhadap sel fibroblas Chinese hamster yang dipapar dengan radiasi sinar gamma. Ekstrak etanol daun bangun-bangun dosis 100 µg/ml memiliki efek maksimal dalam melawan radikal bebas seperti DPPH dan ABTS. Pada pengujian antiklastogenik dan radioproteksi, efek maksimum ekstrak etanol daun bangun-bangun yang diperoleh yaitu pada dosis 5 µg/ml sudah mampu menurunkan paparan radiasi sehingga dapat mencegah proses mutasi gen yang akan memicu terjadinya kanker (Satish, et al., 2006). Kandungan berbagai macam zat di dalam daun bangun-bangun yang termasuk fitoestrogen seperti apigenin, cirsimaritin, genkawanin, luteolin, quercetin, salvigenin, dan taxifolin memiliki kemampuan untuk menempati dan mengaktifkan reseptor estrogen dalam tubuh manusia, namun memiliki efek yang lebih kecil jika dibandingkan dengan senyawa estrogen sendiri. Pada kasus estrogen-dominan, pemberian fitoestrogen boleh jadi merupakan alternatif yang baik, karena fitoestrogen ini dapat bersaing dengan estrogen endogen di dalam tubuh dalam menduduki reseptor estrogen. Hal ini dapat membantu mengurangi efek estrogenik keseluruhan dalam tubuh, karena efek dari fitoestrogen cenderung lebih ringan daripada estrogen endogen dan dapat membantu menghambat karsinogenesis yang terjadi dalam tubuh (Ososki dan Kennely, 2003).
Benzo(α)piren adalah hidrokarbon aromatik polisiklik lima cincin yang memiliki sifat mutagenik dan sangat karsinogenik. Benzo(α)piren merupakan produk proses pembakaran yang tidak sempurna pada suhu 300-600 C. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa benzo(α)piren menjadi penyebab terjadinya toksisitas saraf akut melalui proses stres oksidatif dan terjadinya diferensiasi pembelahan sel saraf dan secara molekuler komponen asap tembakau yaitu benzo(α)piren menjadi penyebab munculnya kanker paru-paru melalui kerusakan genetik (DNA) sel paru-paru (Saunders, et al., 2006; Slotkin dan Seidler, 2009; Desissenko, et al., 1996). Efek penghambatan ekstrak etanol daun bangun-bangun terhadap karsinogenesis yang disebabkan oleh paparan karsinogen belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan pengujian efek anti karsinogenik ekstrak etanol daun bangun-bangun terhadap karsinogenesis mammae mencit betina yang diinduksi benzo(α)piren untuk mengetahui potensi ekstrak sebagai obat alternatif untuk mengatasi kanker payudara yang diinduksi dengan benzo(α)piren. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah penelitian ini adalah: a. apakah ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki kemampuan untuk menghambat karsinogenesis mammae mencit betina yang diinduksi dengan benzo(α)piren.
b. pada dosis berapa ekstrak etanol daun bangun-bangun memiliki efek paling baik dalam penghambatan karsinogenesis. 1.3 Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah: a. ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) memiliki kemampuan untuk menghambat karsinogenesis mammae mencit betina yang diinduksi dengan benzo(α)piren. b. ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) memiliki efek paling baik untuk menghambat karsinogenesis pada dosis 500 mg/kg bb. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: a. untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) dalam menghambat karsinogenesis mammae mencit betina yang diinduksi dengan benzo(α)piren berdasarkan persen insidensi, perubahan berat badan, jumlah nodul dan gambaran histopatologi tumor payudara mencit. b. untuk mengetahui dosis ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) yang memiliki efek paling baik dalam menghambat karsinogenesis mammae mencit betina. 1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai sumber informasi penggunaan daun bangun-bangun dalam pengobatan kanker.