BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang menampung peserta didik dan membina agar mereka memiliki kemampuan kecerdasan dan keterampilan dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara terkoordinasi dan terarah dengan siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan. Setiap sekolah memiliki visi dan misi tertentu yang harus digapainya. Salah satu sekolah menengah atas yang ada di Lubuk Basung adalah SMAN 3 Lubuk Basung. Adapun visi dan misi SMAN 3 Lubuk Basung. Visi adalah unggul dalam prestasi, beriman, berakhlak mulia dan peduli lingkungan. Misi SMAN 3 Lubuk Basung adalah: a. Mewujudkan peningkatan hasil belajar siswa melalui layanan belajar yang profesional dan efektif. b. Menumbuhkan semangat keunggulan siswa untuk menggali potensi dirinya. c. Menumbuhkan semangat keunggulan dan etos kerja secara intensif terhadap semua warga sekolah. d. Mendorong semua warga sekolah menerapkan manajemen yang partisipasif serta menciptakan lingkungan kondusif. 1
2 e. Menumbuhkan penghayatan untuk terlaksananya pendidikan yang bernuansa islami serta aturan dan norma yang berlaku dalam semua aspek kehidupan. f. Menumbuhkan dan menambahkan rasa cinta lingkungan hidup dalam kehidupan sehari-hari. g. Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu. h. Mempersiapkan siswa untuk dapat berkompetensi masuk perguruan tinggi (wakil kepala SMAN 3 Lubuk Basung). Dalam pembinaan siswa di sekolah banyak wadah program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakasa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan. Salah satu wadah pembinaan di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Menurut Suharsimi, dalam buku psoses belajar mengajar di sekolah (Suryosubroto, 2009:287), kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan yang dilakukan oleh sekelompok siswa di luar struktur program umumnya merupakan kegiatan pilihan. Dimana dalam kegiatan ekstrakurikuler ini anak lebih mengembangkan bakat yang dimiliki atau potensi yang dimilikinya di dalam program umumnya. Sekolah tersebut memiliki motivasi berprestasi dalam bidang ekstrakurikuler sangat tinggi, dimana siswa itu banyak mendapatkan prestasi di bidang ekstrakurikuler dan mewakilkan Lubuk Basung ke tingkat
3 kabupaten dan provinsi, seperti lomba kesenian, pramuka dan bidang olah raga dan mendapatkan juara. Lebih lengkapnya bisa dilihat di lampiran. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan serangkaian program kegiatan belajar siswa di luar jam pelajaran terprogram, yang dimaksudkan untuk meningkatkan cakrawala berfikir siswa dalam menumbuhkan bakat dan minat serta semangat pengabdian pada masyarakat. Selain itu kegiatan ekstrakurikuler diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan untuk memperoleh pengetahuan baru yang nantinya dapat diadopsi atau dikorelasikan dengan pengetahuan yang diperoleh dari proses belajar mengajar (jurnal, Djafri, 2008:139). Adanya kegiatan ekstrakurikuler siswa bisa meningkatkan dan menambah bakat dan minat serta semangat siswa, kegiatan ekstrakurikuler tersebut dipengaruhi oleh adanya motivasi. Aspek motivasi memang berasal dari dalam diri seseorang, sebab motivasi adalah kekuatan yang menggerakan seseorang untuk berperilaku, berpikir, dan merasakan seperti yang mereka lakukan. Perilaku yang termotivasi diberikan kekuatan diarahkan, dan dipertahankan (King, 2014:64). Menurut Djaali (2014:109) motivasi berprestasi adalah dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar keunggulan. Motivasi berpestasi bukan sekedar dorongan untuk berbuat, tetapi memacu kepada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan seseorang.
4 Menurut M. Utsman Najati (Shaleh, 2009:183), motivasi adalah kekuatan penggerak yang membangkitkan aktivitas pada makhluk hidup, dan menimbulkan tingkah laku serta mengarahkannya menuju tujuan tertentu. Motivasi memiliki tiga komponen, yaitu: a. Menggerakkan yaitu dimana motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. b. Mengarahkan yaitu motivasi mengarahkan tingkah laku. c. Menopang artinya motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan-kekuatan individu. Siswa pada awalnya tidak mengetahui potensi yang di milikinya, dengan adanya kegiatan yang di lakukan selain di dalam kelas siswa ini mengetahui berbagai macam keahlian yang di milikinya. siswa ini yang pada awalnya tidak mengetahui potensi apa yang dia miliki, dengan melakukan berbagai macam pembelajaran yang dilakukan oleh siswa tersebut maka ia akan mengetahuinya. Dalam surah An-Nahl: 78, menjelaskan: Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan af-idah (daya nalar), agar kamu bersyukur.
5 Dari ayat di atas dijelaskan bahwa Allah mengajari apa yang sebelumnya tidak diketahui, yaitu sejak Allah mengeluarkan dari perut ibu tanpa memahami dan mengetahui sesuatu apapun, walaupun demikian sebenarnya Allah telah menganugerahkan kepada manusia ketika masih dalam rahim berupa bakat dan kemampuan atau potensi (fitrah) yang masih tersembunyi dan belum berkembang. Dengan diberikan alat indra seperti pendengaran dan penglihat dan akal pada diri manusia, Allah memberikan sarana bagi pengembangan bakat dan melalui pendidikan yang benar dan terarah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam menyelenggarakan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Syah, 2010:87). Prestasi belajar adalah pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Syah, 2012:216). Evaluasi belajar adalah penilaian terhadap keberhasilan program pembelajaran siswa, yang bertujuan antara lain untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai siswa, dan berfungsi antara lain untuk menentukan posisi siswa dalam kelompoknya (Syah, 2012:224).
6 Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan skor atau nilai. Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar siswa dalam pendidikan formal telah ditetapkan dalam jangka waktu yang bersifat ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS), tetapi dalam prestasi belajar diharapkan adalah peningkatan yang dilakukan dalam materi yang diajarkan. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa perlu diadakan suatu evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah proses belajar dan pembelajaran itu berlangsung secara efektif. Efektifitas proses belajar tersebut akan tampak pada kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. Di lihat dari nilai rapor siswa ada sekitar 144 orang yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan melihat nilai rapornya dari semester satu ke semester dua dan rata-rata nilainya. Lomba takraw tingkat Kabupaten juara pertama, lomba pramuka Provinsi juara pertama, lomba pramuka Se Sumatera juara pertama, super model indonesia finalis tingkat Provinsi, festival lomba seni siswa nasional tingkat Provinsi juara pertama, festival lomba seni siswa nasional (lomba tari berpasangan) tingkat Kabupaten juara kedua, festival lomba seni siswa nasional (Desain poster) tingkat Kabupaten juara kedua, FBS pop minang festival (finalis) di UNP, lomba tari pasambahan tingkat Kabupaten juara ketiga, lomba pramuka cabang MTQ Se Sumatera juara kedua, lomba pramuka cabang lomba pentas seni Se Sumatera juara pertama, lomba PBB di SMAN 1 Lubuk Basung tingkat Provinsi juara pertama, lomba pasang bongkar tenda singa berencana
7 tingkat kabupaten juara pertama, lomba relawan/pmr Se Sumatera juara pertama, lomba tari minang kreasi di SMAN 1 Kinali Pasaman Barat Se Sumatera juara pertama, lomba lagu pop minang tingkat Kabupaten di Matur, lomba PBB di SMAN 2 Lubuk Basung tingkat Provinsi juara harapan pertama, festival lomba seni siswa nasional (cabang lomba drama teater) tingkat Kabupaten juara pertama, festival lomba seni siswa nasional cabang lomba tari berpasangan, dan mewakili Kabupaten Agam tingkat Provinsi juara pertama, festival lomba seni siswa nasional cabang kriya atau keterampilan tingkat Kabupaten juara kedua, festival lomba seni siswa nasional cabang lomba desain poster tingkat Kabupaten juara pertama, O2SN cabang lomba pancak silat tingkat Kabupaten juara kedua, lomba tari tingkat Provinsi juara pertama, lomba keterampilan atau kriya tngkat Provinsi juara pertama. Bisa di lihat pada lampiran Pada umumnya terjadinya perbedaan antara teori dengan fenomena yang dilihat di lingkungan, dimana siswa tersebut terkadang hasilnya tidak memuaskan dan tidak seperti yang diinginkan. Karena mereka tersebut melalaikan kegiatan yang wajib dilaksanakan, dan berlarut-larut dalam kegiatan tambahan di sekolahnya. Jika ada kegiatan kemah untuk pramuka dan kegiatan itu biasanya dilakukan dalam waktu dua atau tiga hari, dan akan mengakibatkan tinggalnya proses belajar mengajar dalam kelas karena mengikuti kegiatan tersebut. Padahal hal yang wajib di lakukan siswa tersebut adalah kegiatan akademik yang formal, bukan yang non formal. Kegiatan non
8 formal itu memang bagus untuk menambahkan wawasan seorang siswa dan mengembangkan bakat mereka dan mengisi waktu luang di sela proses belajar mengajar yang wajib. Penulis melakukan wawancara dengan guru bimbingan dan konseling (BK) di sekolah tersebut, yaitu PF mengatakan: Guru BK di sekolah itu berkata ke penulis bahwa ada beberapa siswa yang mengikuti ekstrakurikuler kesenian tepatnya dalam seni tari, dimana tari yang mereka punya mendapatkan peringkat di tingkat provinsi dan mengikuti syuting di TVRI padang (Wawancara Guru BK SMAN 3 Lubuk Basung, Selasa,31 Mei 2016, pukul 10;10 WIB). Setiap lembaga pendidikan pasti menginginkan agar setiap siswanya dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Prestasi yang dicapai oleh peserta didik merupakan alat ukur dan harapan utama untuk mengetahui keberhasilan seorang pendidik. Untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, maka diperlukan beberapa cara sebagai penunjang dalam proses pencapaian tujuan tersebut, diantara cara yang dapat ditempuh adalah melalui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam disetiap lembaga pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara penulis lakukan dengan seorang guru (BK) bimbingan dan konseling, yaitu ME mengatakan: Siswa tersebut aktif dengan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah ini seperti kegiatan pramuka, PMR, kesenian (seperti tari, main musik dan lain-lain) dan kegiatan olah raga yang lain (seperti kegiatan volley, basket, takrau dan yang lainnya). Dan kadangkadang siswa itu malahan malas untuk mengikuti proses belajar
9 mengajar (PBM) di dalam kelas (wawancara, 31 Mei 2016, pukul 12:10). B. Identifikasi Masalah Setiap lembaga pendidikan pasti menginginkan agar setiap siswanya dapat mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Prestasi yang dicapai oleh peserta didik merupakan alat ukur dan harapan utama untuk mengetahui keberhasilan seorang pendidik. Untuk lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, maka diperlukan beberapa cara sebagai penunjang dalam proses pencapaian tujuan tersebut, diantara cara yang dapat ditempuh adalah melalui pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang beragam disetiap lembaga pendidikan. Sekolah tersebut memiliki prestasi dalam bidang ekstrakurikuler sangat tinggi, dimana siswa itu banyak mendapatkan prestasi di bidang ekstrakurikuler dan mewakilkan Lubuk Basung ke tingkat provinsi, seperti lomba kesenian, pramuka dan bidang olah raga. Sangat bagus bila siswa memiliki motivasi tinggi dalam kegiatan ekstrakurikuler, apalagi ia bisa mengharumkan nama sekolah namun para siswa harus bisa membagi waktu untuk pelajaran yang wajib dan kegiatan tambahan di luar jam proses belajar mengajar (PBM). Melihat beberapa persoalan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk karya ilmiah berupa skripsi dengan judul:
10 Hubungan Motivasi Siswa mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar di SMAN 3 Lubuk Basung. C. Rumusan Masalah Berpijak dari permasalahan di atas, maka masalah pokok yang menjadi kajian utama dari tulisan ini adalah : Apakah ada Hubungan Motivasi Siswa Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar Siswa di SMAN 3 Lubuk Basung? D. Batasan Masalah Supaya pembahasan lebih terarah maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut: a. Seberapa tingkat prestasi siswa di SMAN 3 Lubuk Basung? b. Seberapa tingkat motivasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut? c. Apakah ada hubungan motivasi siswa mengikuti kegiatan ektrakurikuler dengan prestasi belajar siswa di SMAN 3 Lubuk Basung? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui seberapa tingkat prestasi siswa SMAN 3 Lubuk Basung. b. Untuk mengetahui seberapa tingkat motivasi siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa di SMAN 3 Lubuk Basung.
11 c. Untuk menguji apakah ada hubungan motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di SMAN 3 Lubuk Basung. F. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis dan mahasiswa khususnya mahasiswa psikologi mengenai hubungan motivasi siswa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan prestasi belajar siswa. Memberikan manfaat dalam pengembangan ilmu psikologi, khususnya dibidang pendidikan. b. Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan selama duduk dibangku kuliah. Selain itu juga sebagai perbandingan antara teori dengan praktek yang terjadi di lapangan. 2. Bagi siswa di SMAN 3 Lubuk Basung Sebagai bahan informasi ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan dampak prestasi belajar terhadap tingginya motivasi mengikuti ekstrakurikuler.
12 3. Sebagai salah satu syarat akademik untuk mendapatkan gelar sarjana psikologi (S. Psi) pada Jurusan Psikologi Islam Fakultas Usuluddin IAIN Imam Bonjol Padang. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri atas beberapa bab. Pada masingmasing bab terdapat sub-sub bab yang terkait antara satu dengan yang lain. Untuk memudahkan penulis, maka penulis membagi beberapa bab yang menjadi sistematika penulisannya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORITIS Merupakan landasan teoritis yang berisikan tentang pengertian prestasi belajar, teori belajar, faktor-faktor yang memengaruhi prestasi belajar, pengertian motivasi, macammacam motivasi, cirri-ciri motivasi, dan motivasi dalam islam dan kegiatan ekstrakurukuler, macam-macam kegiatan ekstrakurikuler, dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler. Penelitian relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis.
13 BAB III : METODE PENELITIAN Merupakan metode penelitian yang berisi tentang tipe penelitian, desain penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV : PEMBAHASAN Berisikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan data, deskripsi data penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : PENUTUP Merupakan penutup yang berisikan tentang simpulan dan saran.