lain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif yang kemudian ditunjukkan dalam sebuah karya. Hasil imajinasi ini

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan produk pengarang yang bermediakan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. indah dan berusaha menyalurkan kebutuhan keindahan manusia, di samping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah fenomena kemanusiaan yang kompleks, ibarat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Konflik terjadi acap kali dimulai dari persoalan kejiwaan. Persoalan

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB II KONSEP, TINJAUAN PUSTAKA, DAN LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini melibatkan beberapa konsep seperti berikut ini.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seiring terjadinya krisis perilaku yang tidak baik melanda

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGUNGKAPAN NALURI SEKSUALITAS DALAM PUISI LIRIS CINTA TERLARANG BATMAN DAN ROBIN KARYA DENNY J.A (TINJAUAN TEORI KEPRIBADIAN SIGMUND FREUD)

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. situ, acap kali sebuah novel merupakan hasil endapan pengalaman pengarang. yang sarat dengan perenungan akan kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu karya yang terlahir dari perasaan dan imajinasi, perasaan

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

Bab 2. Landasan Teori. Tokoh-tokoh tersebut tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita, tetapi juga berperan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, KERANGKA TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. referensial (Jabrohim 2001:10-11), dalam kaitannya dengan sastra pada

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I. Imajinasi yang diciptakan berasal dari diri sendiri dan lingkungan sekitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. Jepang adalah salah satu negara yang memiliki kekuatan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang

BAB I PENDAHULUAN. yang dikembangkan di Jepang pada akhir abad ke 19. Istilah manga dalam Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. pengarang, lahir melalui proses perenungan dan pengembaraan yang muncul dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang memuaskan sehingga banyak sastrawan yang mencoba membuat batasan-batasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. dari sastra adalah karya sastra. Hal yang dilakukan manusia biasanya dikenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB I PENDAHULUAN. perenungan dan imajinasi secara sadar dari hal-hal yang diketahui, dihindari,

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap

BAB II KAJIAN TEORI. Konflik merupakan bagian dari sebuah cerita yang bersumber pada

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah penafsiran kebudayaan yang jitu. Sastra bukan sekadar seni

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sastranya. Bisa dibilang, kehidupan masyarakat Jepang sangat erat kaitannya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. disampaikan dengan bahasa yang unik, indah dan artistik, serta mengandung nilainilai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki arti atau keindahan tertentu (Mihardja, 2012: 2). Dalam Kamus Istilah Sastra (dalam Purba, 2012: 2) Panuti Sudjiman

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. adalah hal-hal yang terkandung dalam tulisan tersebut. Keindahan dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. dari luapan emosional. Karya sastra tidak menyuguhkan ilmu pengetahuan dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra sama halnya dengan sebuah seni, namun seni bukanlah sesuatu hal yang monoton. Setiap era, seni selalu berubah termasuk sastra, dengan kata lain sastra selalu berkembang. Selain unsur-unsur yang ada di dalam teks, karya sastra juga mempunyai keterkaitan dengan sesuatu yang ada di luar teks seperti penciptaannya, zaman, lingkungan bahkan masalah kehidupan yang luas. Karya sastra yang diciptakan oleh pengarang memiliki nilainya masing-masing, baik iiu nilai keindahan maupun nilai kehidupan. Keterkaitan antara sastra dan kehidupan manusia yang sangat erat memberikan petunjuk bahwa karya satra diciptakan bukan tanpa tujuan. Artinya, karya sastra bukan merupakan sesuatu yang kosong tanpa makna. Karya sastra berusaha memberikan sesuatu kepada penikmatnya, sebab karya sastra dapat mengandung gagasan yang tidak hanya memberi manusia keberhasilan dari segi estetiknya, tetapi juga dilihat dari manfaat karya tersebut bagi penikmat dan kehidupannya. Ratna (2004:62) mengatakan, karya sastra dianggap sebagai hasil aktifitas penulis yang sering dikaitkan dengan gejala-gejala kejiwaan, seperti obsesi, kontemplasi, kompensasi, sublimasi, bahkan sebagai neurosis. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan karya sastra sebagai salah satu (penyakit) kejiwaan. Setiap manusia mempunyai watak, temperamen, pengalaman, pandangan dan perasaan sendiri yang berbeda dengan lainnya.

Penggambaran kepribadian pada suatu karya sastra sangat berkaitan dengan psikologi. Dalam hal ini psikologi diperlukan dalam rangka perwatakan yang berkaitan dengan proses kreativitas dan pengarang. Sastra dan psikologi sama-sama membicarakan tentang manusia. Bedanya sastra membicarakan manusia yang diciptakan oleh pengarang dari hasil imajinasi, sedangkan psikologi membicarakan manusia yang diciptakan tuhan secara nyata dan hidup di alam nyata (Wiyatmi, 2011:19). Meskipun sifat-sifat manusia dalam karya sastra bersifat imajiner, tetapi dalam menggambarkan karakter dan jiwanya pengarang menjadikan manusia yang hidup dialam nyata sebagai model dalam penciptaanya. Ratna (2004:341) berpendapat bahwa karya sastra mengandung aspek-aspek kejiwaan yang sangat kaya, dan analisis psikologi sastra perlu dikembangkan lagi. Pada dasarnya psikologi sastra memberikan perhatian pada unsur kejiwaan tokohtokoh fiksional yang terkandung dalam karya sastra. Penciptaan kepribadian dalam sebuah karya sastra merupakan pikiran alam bawah sadar seorang pengarang.kepribadian yang ada pada suatu karya sastra merupakan kepribadian yang dapat dijelaskan menggunakan teori kepribadian dalam ilmu psikologi. Psikoanalisis ditemukan dan dikembangkan pertama kali oleh Sigmund Freud. Psikoanalisis merupakan suatu sistem dalam psikologi yang berasal dari penemuanpenemuan Freud dan menjadi dasar dalam teori psikologi yang berhubungan dengan gangguan kepribadian dan perilaku neurotik. Psikoanalisis memandang kejiwaan manusia sebagai depresi dari adanya dorongan-dorongan yang menimbulkan konflik. Konflik yang muncul karena adanya dorongan yang saling bertentangan, sebagai menifestasi dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk sosial disamping biologis.

Berfungsinya aspek psikis karena itu ada kaitan dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan, yang pada psikoanalisis memandang lingkungan keluarga sebagai sumber utama dan aspek-aspek yang ada kaitan dengan tubuhnya. Pada tahun 1923 Freud mengenalkan tiga model struktur lain, yaitu id, ego, dan superego.id ialah struktur kepribadian menurut Freud yang terdiri atas naluri (instinct), yang merupakan gudang energi psikos individu. Menurut Freud dalam (Koswara, 1991:36) dengan adanya kematangan fisik pada individu, maka akan tumbuh kebutuhan-kebutuhan atau naluri-naluri baru. Ego merupakan struktur kepribadian menurut Freud yang berurusan dengan tuntutan realitas. Ego disebut badan pelaksana kepribadian, karena ego membuat keputusan-keputusan rasional.id dan ego tidak memiliki moralitas dan tidak memperhitungkan sesuatu itu benar atau salah. Superego adalah struktur kepribadian Freud yang merupakan badan moral kepribadian benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu itu benar atau salah. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti puisi liris Cinta Terlarang Batman dan Robin karya Denny J.A. Puisi ini menyajikan peristiwa fenomena sosial, sepasang kisah cinta gay. Homoseksual menjadi tema dalam puisi Cinta Terlarang Batman dan Robin tersebut. Gambaran yang ditampilkan pengarang adalah bagaimana dalam diri manusia itu selalu ada pertentangan, baik dipengaruhi pihak internal maupun eksternal.penulis merasa tertarik untuk menganalisis puisi ini karena persoalan yang dihadapi oleh tokoh. Batman dikenal sebagai Bambang dalam puisi sedangkan Robin dikenal sebagai Amir, keduanya diceritakan memiliki permasalahan hidup yang bersumber dari naluri seksualitas tokoh dan dapat mempengaruhi atau mengubah kepribadian serta tingkah laku tokoh, sehingga berlawanan antara raga dan

jiwanya. Gambaran perilaku seksual tokoh yang menyimpang dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman dan Robin inisangat menarik sehingga perlu di analisis. Penggambaran tentang dunia homoseksual yang benar-benar belum diterima oleh kultur Indonesia dan agama, diungkapkan oleh Denny JA dengan metafora yang indah dan mengundang simpati bagi pembacanya. Denny J.A adalah seorang aktivis yang banyak membuat tradisi baru dalam akademisi, politik, media sosial, sastra dan budaya di Indonesia. Sejak tahun 2012, Denny JA aktif dalam gerakan anti diskriminasi. Ia mendirikan Yayasan Denny JA untuk Indonesia Tanpa Diskriminasi. Yayasan ini bergerak mempublikasi aneka karya budaya seperti puisi, teater, lagu, foto, lukisan dan film, untuk menularkan gagasan modern equality dan perlindungan hukum warga negara, apapun identitas sosialnya. Sajak-sajak yang ditulis oleh Denny JA memperlihatkan tema yang menyimpang dari kebiasaan, karena kebiasaan yang menyimpang karya-karya yang diciptakan oleh Denny JA dianggap kontroversial dan banyak menuai kritik dari kalangan pembaca biasa hingga kritikus sastra di Indonesia. Tema yang digarap adalah masalah diskriminasi di Indonesia pada masa reformasi. Tiap sajak dilengkapi dengan catatan kaki yang ekstensif untuk memberi informasi tentang situasi sosial saat terjadinya peristiwa yang dilukiskan dalam sajak, meskipun banyak yang mengkritik karya-karyanya, namun patut diapresiasi karena Denny telah berani mengungkapkan isu-isu deskriminasi yang ada dalam masyarakat Indonesia, terutama yang bertentangan dengan agama dan moral.

Telaah psokologi sastra khususnya psikoanalisis ini bukanlah yang pertama. Penelitian terhadap kajian psikoanalisis sudah pernah dilakukan oleh Rismanita Ika Indriyani (2007)berjudul Analisis Struktur Kepribadian Tokoh Perempuan Dalam Novel Larung Karya Ayu Utami. Penelitian ini dititik beratkan pada ciri-ciri dari masing-masing aspek yaitu, id, ego, dan superego. Hasil penelitian menggambarkan karakter semua tokoh perempuan, yakni Laila, Yasmin, Cok, dan Tala yang gelisah dalam hidup bermasyarakat, tepatnnya kegelisahan seksual dalam diri keempat tokoh yang telah bersahabat sejak kecil tersebut. Dalam novel Larung karya Ayu Utami ini tidak ada satu tokoh pun yang memperlihatkan seorang perempuan yang berbahagia, namun justru sebaliknya mereka merasa sangat tertekan dan frustasi akan keadaan yang mereka hadapi. Penelitian tentang psikoanalisis lainnya juga dilakukan oleh Winda Novianti (2011) berjudul Analisis Struktur Kepribadian Dan Mekanisme Pertahanan Jiwa Tokoh Utama Dalam Kumpulan Cerpen 9 Dari Nadira Karya Leila S. Chudori Telaah Psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian ini mengkaji aspek psikoalanisis yang berkaitan dengan struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan jiwa tokoh utama. Hasil penelitian dapat dilihat dari wujid struktur kepribadian dan mekanisme pertahanan jiwa tokoh utama kumpulan cerpen 9 dari Nadia yang terdapat hubungan saling berkaitan antara struktur dan mekanisme pertahanan jiwa. Mekanisme pertahanan jiwa tokoh utama berusaha sekuat mungkin menjaga kestabilan, menyesuaikan dan melindungi diri terhadap struktur realita (ego), iddan superego dari bahaya implus untuk meredakan kecemasan-kecemasan tokoh utama.

Hasil penelitian terdahulu yang telah disebutkan masing-masing memiliki persamaan, yaitu membahas psikoanalisis Sigmund Freud, sedangkan perbedaannya pada objek penelitian dan bahan kajiannya. Objek yang diteliti merupakan karya sastra berupa novel yang jelas memiliki alur dan penokohan yang memudahkan peneliti menganalisis watak dan karakter tokoh melalui dialog antar tokoh. Hasil yang diperoleh oleh peneliti sebelumnya juga hampir sama yaitu deskripsi tentang struktur kepribadian Sigmund Freud yang terdiri dari id, ego, dan supergopada tokoh utama dalam novel yang di kaji. Penelitian ini dengan penelitian sebelumnya sama-sama menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud yang membahas id, ego dan superego, sedangkan perbedaan yang paling menonjol dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dari segi objek yang diteliti.penelitian yang telah disebutkan sebelumnya menganalisis sebuah novel, sedangkan dalam penelitian ini penulis menganalisis sebuah puisi liris yang belum pernah dijadikan obyek penelitian dalam penulisan skripsi, meskipun sama-sama membahas teori dari Sigmund Freud penelitian ini lebih fokus ke naluri seksualitas dalam struktur kepribadian Freud. Peneliti merasa penelitian ini perlu dilakukan, karena dalam puisi ini terdapat tokoh yang dapat dijadikan bahan analisis. Tokoh yang digambarkan juga memiliki permasalahan yang dapat dikaji dari segi id, ego dan superego yang sangat perlu untuk diungkapkan. Permasalahan yang dimunculkan oleh ketiga aspek tersebut dikarekan oleh satu titik masalah, yaitu naluri kehidupan yang lebih condong ke naluri seksualitas dalam diri tokoh. Puisi ini menyajikan seksualitas itu dalam bentuk hubungan cinta kasih antara pria dan pria, hubungan antara pria dan wanita, dan

hubungan antara manusia dan tuhannya. Pengungkapan Denny JA dalam puisi tersebut diperjelas dengan aspek-aspek sosial dan psikologis yang melatarbelakangi perilaku seksual tokoh. Dari id muncul permasalahan dorongan-dorongan naluri seksualyang tidak bisa dihindari oleh tokoh, salah satu permasalahan yang ditimbulkan adalah tokohmenyadari bahwa ia lebih tertarik dengan sesama jenis (laki-laki) dari pada lawan jenisnya. Permasalahan yang dimunculkan ego ditunjukan dari dorongan naluri seksualyang membuat tokoh merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan naluri seksualnya hingga memaksa tokoh harus mengalihkan kebutuhan nalurinyatersebut dengan hal lainnya,sedangkan dari superego memunculkan masalah moralitas yang d junjung tinggi oleh tokoh, sehingga membuattokoh harusmematuhi ajaran agama dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakakat ketika ia menyadari keberadaannya sebagai seorang gay. 1.2 Fokus Masalah Untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi, peneliti menggunakan kembali struktur kepribadian Sigmund Freud yang sebelumnya telah digunakan yaitu aspek id, ego, dan superego, karena ketiga aspek tersebut memiliki cakupan yang sangat luas, maka perlu adanya fokuspermasalahan. Dari ketiga aspek tersebut dititikberatkan pada permasalahan naluri kehidupan yang lebih fokus pada naluri seksual tokoh, namun seks yang dimaksud oleh peneliti memiliki arti dan cakupan yang lebih luas, yaitu interaksi dan hubungan dengan individu dari jenis kelamin yang berbeda dan mencakup pikiran, pengalaman, pelajaran, ideal, nilai, fantasi, dan emosi.id dibatasi pada naluri seksualitas tokoh, ego dibatasi pada upaya pemuasan kebutuhan naluri

seksual tokoh, dan superego dibatasi pada ketidakmampuan tokoh dalam menanggapi naluri seksualnya sendiri yang mengakibatkan rasa bersalah, penuh dosa dan penyelesaian yang sifatnya kronis.bertolak dari hal tersebut maka penelitian ini berjudul Pengungkapan Naluri Seksualitas dalam Puisi Liris Cinta Terlarang Batman dan Robin Karya Denny J.A. Menurut Freud dalam (Koswara, 1991:36) dengan adanya kematangan fisik pada individu akan tumbuh kebutuhan-kebutuhan atau naluri-naluri baru, namun dari berbagai naluri kehidupan yang diungkapkan oleh Freud, ia lebih banyak menaruh perhatian kepada naluri seksual. Id digunakan untuk mengetahui sumber masalah yakni naluri seksual yang berkaitan dengan insting manusia yang harus dicapai dan dipuaskan oleh tokoh, egodigunakanuntuk mengetahui bagaimana upaya tokoh dalam memenuhi kebutuhan naluri seksualtitasnya, dan superego digunakan untuk melihat pakah tokoh mampu menanggapi dororongan naluri seksualnya.ego dan superego secara bersama-sama mengatur dan mengarahkan tingkah laku manusia yang bermaksud untuk memuaskan dorongan-dorongan dari Id, yaitu melalui aturan-aturan dalam masyarakat, agama, atau keyakinan-keyakinan tertentu mengenai perilaku yang baik dan buruk. Dengan mempertahankan peran dan fungsinya masing-masing, maka akan memudahkan peneliti untuk melihat bagaimana konflik dan permasalahan yang akan timbul di antara ego, id dan superego. 1.3 Rumusan Masalah Agar permasalahan yang akan dibahas menjadi terarah dan menuju tujuan yang dicapai, diperlukan adanya perumusan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimana wujud id dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman dan Robin karya Denny J.A yang mengungkapkan naluri seksualitastokoh? 2. Bagaimana wujud ego dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman dan Robin karya Denny J.A yang menungkapkan upaya tokoh untuk memenuhi kebutuhan naluri seksualitasnya? 3. Bagaimana wujud superego dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman dan Robin karya Denny J.A yang mengungkapkantokoh dalam menanggapi naluri seksualitasnya? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1. Wujud id dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman Dan Robin karya Denny J.A yang mengungkapkan naluri seksualitas tokoh. 2. Wujud ego dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman Dan Robin karya Denny J.A yang mengungkapkan upaya tokoh untuk memenuhi kebutuhan naluri seksualitasnya. 3. Wujud superego dalam puisi liris Cinta Terlarang Batman Dan Robin karya Denny J.A yang mengungkapkan tokoh dalam menanggapi naluri seksualitasnya. 1.5 Manfaat Penelitian

Jika penelitian ini terbukti berhasil, maka penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, baik secara teoretis maupun praktis yaitu. 1.5.1 Manfaat Teoretis a. Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai studi sastra Indonesia khususnya dengan pendekatan psikologi sastra. b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan dan refrensi untuk dilakukan penelitian lanjutan tentang analisis strukturalisme dengan menggunakan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik terhadap karya sastra berbentuk puisi dalam sudut pandang pengungkapan aspek seksualitas tokoh. 1.5.2 Manfaat Praktis a. Bagi pengarang, penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi agar tetap semangat dan tidak takut menciptakan suatu karya sastra yang luar biasa seperti mengungkapkan isu deskriminasipersamaan hak di Indonesia. b. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas tentang ilmu sastra dan teori dalam bidang kesusastreraan. c. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat memperoleh pemahaman tentang berbagai makna psikologis dalam puisi Cinta Terlarang Batman dan Robin. Penelitian ini juga diharapkan dapat membangkitkan minat baca terutama karya sastra, dan juga lebih memahami serta menghargai karya para sastrawan dan budayawan Indonesia. 1.6 Penegasan Istilah

Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca tentang istilah pada judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah. 1. Puisi liris, yakni puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap, maupun suasana batin yang melingkupinya (Aminuddin, 2013:135). 2. Struktur kepribadian Sigmund Freud, merupakan struktur yang terdiri atas tiga unsur yaituid, ego, dan super ego yang saling berkaitan satu dengan yang lain membentuk totalitas (Koswara, 1991:32). Id adalah komponen kepribadian yang berisi impuls agresif dan libinal, dimana sistem kerjanya dengan prinsip kesenangan pleasure principle.ego adalah bagian kepribadian yang bertugas sebagai pelaksana, dimana sistem kerjanya pada dunia luar untuk menilai realita dan berhubungan dengan dunia dalam untuk mengatur dorongan-doronganid agar tidak melanggar nilai-nilai superego.superego adalah bagian moral dari kepribadian manusia, karena ia merupakan filter dari sensor baik-buruk, salahbenar, boleh-tidak sesuatu yang dilakukan oleh dorongan ego. 3. Nalurimerupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir, jadi merupakan suatu pembawaan asli. Konsep Freud (dalam Koswara, 1991:36), naluri atau instink adalah representasi psikologis bawaan dari eksitasi (keadaan tegang dan terasngsang) pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya kebutuhan tubuh.setiap kelakuan manusia lahir dari suatu kehendak yang digerakkan oleh naluri (instink). 4. Seksualitas, adalah sebuah bentuk perilaku yang didasari oleh faktor fisiologis tubuh dan segala hal yang terjadi sebagai akibat (konsekwensi) dari adanya perbedaan jenis kelamin (Al-Hafizh, 2012)

5. Psikologi sastra adalah,analisis teks dengan mempertimbangkan relevansi dan peranan studi psikologis. Artinya, psikologi turut berperan penting dalam menganalisis sebuah karya sastra dengan bekerja dari sudut kejiwaan karya sastra tersebut baik dari unsur pengarang, tokoh, maupun pembacanya(wahyuni, 2014).Sejalan dengan pemikiran Saraswati (2012:7) yang mengatakan bahwa psikologi sastra menelaah aspek kejiwaan dari sastra.