BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. IGD hendaknya berdasarkan dengan sistem triage. Triage adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

BAB V PEMBAHASAN. perineum pada ibu postpartum di RSUD Surakarta. A. Tingkat Nyeri Jahitan Perineum Sebelum Diberi Aromaterapi Lavender

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. kanker masih tergolong tinggi. Berdasarkan data The American Cancer Society ( Amerika menderita kanker ( Mattioli, 2008 ).

BAB I PENDAHULUAN. sementara di tahun 2011 terdapat korban. Korban luka ringan pada

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi. menjadi lansia, yang masing-masing mempunyai kekhususan (Noorkasiani,

BAB I PENDAHULUAN. cacing (appendiks). Infeksi ini bisa terjadi nanah (pus) (Arisandi,2008).

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjadi pada orang dewasa, salah satu manifestasi klinis penyakit jantung

BAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dimana kanker tersebut tumbuh dan tipe dari sel kanker tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berdasarkan data World Health Organization (2010) setiap

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

BAB I PENDAHULUAN. diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Sayatan atau luka yang dihasilkan

TERAPI WEWANGIAN MINYAK ESSENSIAL BUNGA MAWAR (ROSE) DENGAN CARA INHALASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DAN TERHADAP RASA NYERI

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Penyakit kanker sangat. kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kanker.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB I PENDAHULUAN. kasus yang belum terselesaikan. Disisi lain juga telah terjadi peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi. masyarakat yang dapat meningkat penggunaan alat transportasi /

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB I PENDAHULUAN. sampai evaluasi selanjutnya (Uliyah & Hidayat, 2008). Keluhan yang

BAB I PENDAHULUAN. pasien yang dirawat di rumah sakit, pasien lebih sering merasa cemas

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

EFEKTIFITAS AROMATERAPI LEMON TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN FRAKTUR DI RUANG RAWAT INAP SERUNI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyakit penyebab kecacatan nomor satu di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi sering disebut sebagai penyakit silent killer karena pada

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Pemberian Aromaterapi Lavender terhadap Nyeri Persalinan Kala I

BAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesungguhnya maupun potensi kerusakan jaringan. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar penyakit yang menyebabkan penderita mencari pertolongan

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara. invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experimental design dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap (Suwitra, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan kesempatan untuk melewati masa ini. tahun 2014, jumlah lansia di Provinsi Jawa Tengah meningkat

BAB I PENDAHULUAN. penanganan (Asrinah, 2010 dalam Nuraisyah, 2012, hlm. 1).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. luas dan kompleks, tidak hanya menyangkut penderita tetapi juga keluarga,

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan permasalahan yang kompleks, baik dari segi kesehatan,

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 2011, pada tahun UHH adalah 66,4

PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health

BAB I PENDAHULUAN. Lanjut usia (Lansia) adalah seseorang yang berusia di atas 60 tahun (UU 13

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dengan prioritas utama pada upaya peningkatan kualitas pelayanan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASIEN FRAKTUR TENTANG TEHNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. fisik yang dapat menyebabkan terjadinya fraktur. Kebanyakan fraktur

BAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Sejumlah prilaku seperti mengkonsumsi makanan-makanan siap saji yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia karena kanker. Di Amerika insiden penyakit kanker sekitar

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan homeostasis tubuh yang seimbang. Hal tersebut sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN. (12%) wanita di Amerika akan mengembangkan kanker payudara infasif selama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah komitmen negara terhadap rakyat

SKRIPSI SULASTRI J

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA LEMON TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PASIEN POST LAPARATOMI

BAB 1 PENDAHULUAN. terutama nyeri (Purwanto dalam Karendehi, 2015). Nyeri adalah suatu sensori

BAB I PENDAHULUAN. Payudara atau kelenjar mammae merupakan pelengkap alat reproduksi wanita dan

Transkripsi:

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Insiden kecelakaan merupakan penyebab utama orang mengalami fraktur dan bisa menyebabkan kematian lebih dari 1,25 juta orang setiap tahunnya, dimana sebagian besar kebanyakan adalah dewasa muda, remaja bahkan anak-anak (Lukman, 2009). Dari WHO mencatat di tahun 2011 terdapat sekitar 1,3 juta orang mengalami kecatatan fisik yang dialaminya dan 5,6 juta orang meninggal dikarenakan insiden kecelakaan. Insiden kecelakaan tersebut menjadi salah satu prevalensi yang cukup tinggi yaitu insiden fraktur ekstremitas bawah 40% dari insiden kecelakaan yang terjadi (Depkes RI, 2011). Fraktur yang terjadi dapat menimbulkan gejala yang umum yaitu nyeri atau rasa sakit, pembengkakan dan kelainan bentuk tubuh. Nyeri merupakan perasaan yang tidak nyaman dan bersifat subjektif dimana hanya penderita yang dapat merasakannya. Untuk itu perlu mencari pendekatan yang paling efektif dalam upaya mengontrol nyeri (Potter, 2005). Kemampuan pasien beradaptasi terhadap nyeri pasca operasi fraktur dipengaruhi oleh manajemen nyeri yang dilakukan oleh perawat. Pada umumnya manajemen nyeri dilakukan dengan pendekatan farmakologis dan non farmakologis (Smeltzer, 2008). Manajemen nyeri dengan farmakologis dengan diberikan analgetik narkotika dan non narkotika. Beberapa analgesik mempunyai efek negatif seperti mual muntah, depresi pernafasan, sedasi, dan ketergantungan (Sugai et al, 2013).

20 Melihat dari beberapa efek samping obat tersebut maka strategi atau teknik non farmakologis untuk manajemen nyeri pasca operasi fraktur diperlukan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap nyeri yang dialaminya. Manajemen nyeri non farmakologis dapat mengurangi efek emosional dari rasa sakit, meningkatkan penyesuaian dan membuat pasien percaya bahwa mereka dapat mengontrol rasa nyeri sehingga menurunkan nyeri tanpa tergantung obat-obatan analgetik. Menurut Black dan Hawks (2005), penatalaksanaan nyeri akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan terapi non farmakologi. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan yaitu aromaterapi. Aromaterapi merupakan penggunaan ekstrak minyak esensial tumbuhan yang digunakan untuk memperbaiki mood dan kesehatan bagi penikmatnya (Primadiati, 2002). Aromaterapi adalah suatu metode dalam relaksasi yang menggunakan minyak essensial atau uap dalam pelaksanaanya berguna untuk meningkatkan kesehatan fisik, emosi dan spirit seseorang (Monahan, Sands, Neighbors, Marek, Green, 2007; Koensoemardiyah, 2009). Mekanisme kerja perawatan aromaterapi dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis, yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang. Aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas. Zat yang terkandung dalam lemon salah satunya adalah limonea yang banyak dibandingkan senyawa lainnya, membuat minyak lemon dapat berfungsi sebagai aromaterapi. Minyak

21 lemon bermanfaat untuk menenangkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya, untuk meredakan sakit dan nyeri pada persendian, untuk meredakan sakit kepala (Wong, 2010). Penelitian yang dilakukan oleh Shin dan Lee (2007) tentang aromaterapi dengan uji coba terkontrol secara acak terhadap 30 pasien stroek dengan nyeri bahu hemiplegia. Masing-masing dibagi kedalam kelompok aromaterapi akupresur (n=15) dan kelompok akupresur (n=15). Kelompok aromaterapi menggunakan aromaterapi lavender,pappermint dan rosemary. Setiap sesi akupresur berlangsung 20 menit dan dilakukan dua kali sehari selama 2 minggu. Hasilnya skor nyeri menunjukkan bahwa akupresur aromaterapi memberikan efek yang positif (p<0,001) pada bahu hemiplegia yang nyeri, dibandingkan dengan akupresur saja pada pasien stroke. Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan yang dilakukan di ruang rawat inap seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, terdapat data jumlah pasien dari bulan Januari sampai Desember pada tahun 2016 sejumlah 2033 orang. Pada bulan Juni sampai September tahun 2016 jumlah pasien di ruang rawat inap seruni terdapat 991 orang (Rekam Medik RSMS, 2016). Hasil survey penelitian tanggal 12 Oktober 2016, terdapat 22 pasien yang mengalami fraktur diruang rawat inap Seruni. Biasanya pada saat pasien merasakan nyeri, perawat memberikan terapi farmakologi atau obat analgetik untuk mengurangi rasa nyerinya. Untuk tindakan terapi nonfarmakologi

22 menggunakan aromaterapi lemon belum digunakan diruangan dan untuk teknik yang digunakan diruangan hanya menggunakan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi rasa nyerinya, sehingga peneliti ingin melakukan penelitian terapi nonfarmakologi menggunakan aromaterapi lemon untuk mengurangi nyeri pada pasien. Berdasarkan studi pendahuluan diatas peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Efektifitas aromaterapi lemon terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di ruang rawat inap seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto pada tahun 2017. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah yang peneliti akan lakukan adalah Apakah aromaterapi lemon efektif terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di ruang rawat inap seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan aromaterapi lemon terhadap penurunan skala nyeri pada pasien fraktur di ruang rawat inap Seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui karakteristik responden di ruang rawat inap Seruni RSUD

23 Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. b. Mengetahui rata-rata intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi lemon. c. Mengetahui efektifitas aromaterapi lemon terhadap penurunan nyeri pada pasien fraktur di ruang rawat inap Seruni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. D. Manfaat Bagi Peneliti 1. Bagi Keperawatan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan kajian yang lebih mendalam tentang efektifitas aromaterapi wangi lemon atau sebagai bahan masukan (sumber informasi) dan bagi para mahasiswa-mahasiswa keperawatan untuk dijadikan materi dalam pelatihan menangani nyeri pasien fraktur. 2. Bagi Rumah Sakit RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto Penelitian ini diharapkan memberi masukan pada pelayanan kesehatan seperti di ruang rawat inap lainnya untuk menginformasikan tentang efektifitas aromaterapi lemon untuk menurunkan nyeri atau menstabilkan sistem saraf sehingga dapat menimbulkan efek tenang bagi siapapun yang menghirupnya. 3. Bagi peneliti Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin mengkaji lebih mendalam lagi dan menambah pengetahuan,

24 wawasan bagi peneliti tentang efektifitas aromaterapi lemon. 4. Bagi Pasien Diharapkan dengan pemberian aromaterapi lemon pada pasien dengan fraktur yang mengalami nyeri dapat membantu pasien dalam menurunkan nyeri fraktur. E. Penelitian Terkait 1. Penelitian Prasetyo Ardhy Widagdo (2014) dengan judul pengaruh aromaterapi lemon dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas mual muntah setelah kemoterapi pada pasien kanker payudara di rumah sakit Telogorejo Semarang. Hasil dengan wilcoxon aromaterapi lemon berpengaruh dalam menurunkan intensitas mual muntah (p=0,001), kelompok kontrol menggunakan uji dependent t-test nilai p=0,096. Persamaan penelitian Prasetyo Ardhy Widagdo dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang aromaterapi lemon, sedangkan perbedaan penelitian ini adalah didalam penelitian Prasetyo Ardhy Widagdo meneliti tentang pengaruh aromaterapi lemon dan relaksasi otot progresif terhadap penurunan intensitas mual muntah setelah kemoterapi pada pasien kanker payudara di rumah sakit telogorejo semarang. 2. Penelitian Fadhla Purwandari (2014) dengan judul efektifitas terapi aroma lemon terhadap penurunan skala nyeri pada pasien post laparatomi di rumah sakit Awal Bros Pekanbaru dan rumah sakit Syafira. Hasil penelitian menunjukan adanya penurunan skala nyeri yang signifikan pada

25 kelompok eksperimen setelah menghirup aroma lemon dengan hasil uji statistik yaitu ρ=0,000, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi penurunan skala nyeri. Persamaan penelitian Fadhla Purwandari dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang aromaterapi lemon terhadap penurunan nyeri, perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada penelitian Fadhla Purwandari pada pasien post laparatomi dan penelitian ini yaitu pada pasien fraktur. 3. Penelitian Siti Cholifah (2016) dengan judul pengaruh aromaterapi inhalasi lemon terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif. Hasil penelitian menunjukan karakteritik masing-masing kelompok adalah homogen dan sebanding, pada masing-masing variabel didapatkan nilai ρ > 0,05. Pada umunya sebelum diberikan aromaterapi pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol sebagian besar mengalami nyeri dengan skala 8 (31,6% dan 47,4%) dan homogen nilai ρ 0,189>0,05. Persamaan dari penelitian Siti Cholifah dengan penelitian adalah samasama meneliti tentang aromaterapi lemon terhadap penurunan nyeri. Perbedaan dari penelitian ini adalah penelitian Siti Cholifah meneliti pada persalinan kala I fase aktif dan penelitian ini pada pasien fraktur. 4. Penelitian Shin & Lee (2007) dengan judul Effect of aromatherapy on hemiplegic shoulder pain and motor power pain : a pilot study. Hasil penelitian menunjukan bahwa akupresur aromaterapi memberikan efek positif (p<0,001) pada bahu hemiplegia yang nyeri, dibandingkan dengan akupresur saja pada pasien stroke. Persamaaan penelitian Shin & Lee

26 dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang aromaterapi terhadap penurunan nyeri, perbedaan dalam penelitian ini yaitu pada penelitian Shin & Lee pada bahu hemiplegia yang nyeri dan pasien stroke, menggunakan aromaterapi lavender, pappermint, dan rosemary. 5. Penelitian Huang (2014) dengan judul the effectiveness of aromatherapy with lavender essential oil in relieving post arthroscopy pain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aromaterapi dengan 2% botol kalung minyak essensial lavender efektif mengurangi rasa sakit untuk jangka panjang (72 jam) digunakan. Persamaan penelitian Huang dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti tentang aromaterapi terhadap penurunan tingkat nyeri, sedangkan perbedaannya pada penelitian Huang dengan penelitian ini yaitu pada penelitian Huang hanya meneliti pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan tingkat nyeri.