2015, No e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Pendidikan dan Pelatihan. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No perkembangan peraturan perundang-undangan sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lem

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

2016, No mineral untuk mencapai persyaratan kompetensi teknis dan dapat dilaksanakan secara berjenjang; d. bahwa berdasarkan pertimbangan seba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. PNS. Pokok- Pokok. Pembinaan.

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGADAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN NASIONAL PENCARIAN DAN PERTOLONGAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nasional tentang Tata Cara Pengangkatan Pelaksana Tugas di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Repub

2016, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 127); 3. Pera

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

-2-3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SAIANAN

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lemb

, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

2016, No Kepemimpinan Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III, Tingkat IV, Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Serta Prajabatan Calon

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

2016, No Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Administrasi Negara (Berita

2017, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan L

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322); 2. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organis

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR: 14 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 72 TAHUN 2012

2016, No sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemer

2015, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : PER/ 66 /M.PAN/6/2005 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAYARAN HONORARIUM MENGAJAR BAGI PENGAJAR NON WIDYAISWARA DI LEMBAGA SANDI NEGARA

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian/Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Ta

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangka

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1976 tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAl NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1994 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2014 Nomor 6,

- 1 - PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TUGAS BELAJAR SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomo

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2015, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang A

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 te

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011, No Mengingat : 1. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Dal

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangk

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indoinesia Tahun 2010 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5120); 5. Peraturan Pemeri

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG BADAN PENINGKATAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

2016, No untuk Mengikuti Pendidikan Akademi Militer di Luar Negeri; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (

2011, No telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negar

2016, No bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku Jabatan Fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya; c. bahwa dalam rangka memenuhi formasi Jabatan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 101 TAHUN 2000 TENTANG PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1847, 2015 KEMENHAN. Pegawai. Diklat. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 2014 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan organisasi yang baik diperlukan pegawai yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan organisasi, khususnya bagi kepentingan Kementerian Pertahanan; b. bahwa dalam rangka mengisi Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional yang merupakan jabatan karier bagi pegawai Kementerian Pertahanan, dibutuhkan persyaratan Pendidikan dan Pelatihan sesuai dengan spesifikasinya; c. bahwa guna memenuhi kebutuhan pegawai Kemhan dalam bidang Pendidikan dan Pelatihan dapat berjalan sesuai dengan kualifikasinya, perlu adanya pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan; d. bahwa Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pertahanan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan organisasi sehingga perlu diganti;

2015, No.1847-2- e. bahwa berdasarkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai dengan huruf d, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertahanan tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan pegawai di lingkungan Kementerian Pertahanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 120, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4439); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4019); 4. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pembinaan Pegawai Negeri Sipil Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1591); 5. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 58 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1591); 6. Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Susunan dan Tata Kerja Jabatan Fungsional Tertentu dan Fungsional Umum Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1592);

-3-2015, No.1847 Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI PERTAHANAN TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pendidikan dan Pelatihan, yang selanjutnya disebut Diklat adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan pegawai. 2. Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Kemhan adalah pelaksana fungsi pemerintahan di bidang pertahanan. 3. Pegawai Kementerian Pertahanan yang selanjutnya disebut Pegawai Kemhan adalah Pegawai Negeri Sipil dan Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang ditugaskan di Kementerian Pertahanan. 4. Lembaga Penyelenggara Diklat adalah Badan Pendidikan dan Pelatihan yang selanjutnya disebut Badiklat yang bertugas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan. 5. Peserta Diklat adalah Pegawai Kementerian Pertahanan, Mabes TNI dan Angkatan serta pegawai dari Instansi lain yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti Diklat dilingkungan Kementerian Pertahanan. 6. Seleksi Diklat adalah proses penyaringan calon peserta yang akan mengikuti Diklat dan diselenggarakan oleh Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemhan.

2015, No.1847-4- BAB II STRATEGI DAN KEBIJAKAN DIKLAT Bagian Kesatu Strategi Pasal 2 (1) Lembaga Diklat dalam menyelenggarakan Diklat berdasarkan strategi Diklat yang mencakup perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan atau sasaran pendidikan. (2) Strategi Diklat ditetapkan secara periodik oleh Sekjen Kemhan atas masukan dari Kabadiklat Kemhan. (3) Strategi Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mempertimbangkan: a. rencana strategis; b. keterkaitan tugas dengan Satker/Subsatker; c. kompleksitas dan tantangan tugas; d. kapasitas Diklat dan tenaga kependidikan; dan e. hasil evaluasi Diklat. (4) Pelaksanaan strategi Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat terlaksana bila didukung oleh: a. peningkatan manajemen Diklat; b. kualitas tenaga Diklat; c. anggaran; dan d. sarana dan prasarana Diklat. Pasal 3 Perencanaan penyelenggaraan Diklat disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, pengembangan karier pegawai, dan rencana strategis Kemhan. Pasal 4 Penyusunan perencanaan penyelenggaraan Diklat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi: a. analisis kebutuhan Diklat; b. perumusan tujuan;

-5-2015, No.1847 c. perencanaan kurikulum; dan d. program Diklat yang berorientasi pada peningkatan kompetensi pegawai. Bagian Kedua Kebijakan Diklat Pasal 5 Kebijakan Diklat meliputi: a. Diklat merupakan bagian Integral dari sistem pembinaan pegawai; b. Diklat mempunyai keterkaitan dengan pengembangan karier pegawai; c. Sistem Diklat meliputi proses identifikasi kebutuhan, perencanaan, penyelenggaraan dan evaluasi Diklat; d. Diklat mengacu kepada keilmuan yang berpengaruh langsung terhadap fungsi pertahanan negara; e. Diklat diarahkan untuk mempersiapkan pegawai agar memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan dan kebutuhan organisasi termasuk pengadaan kader pimpinan dan staf; dan f. Kurikulum Bela Negara merupakan Kurikulum wajib di Pusdiklat Badiklat Kemhan. Pasal 6 Menteri dapat memberhentikan atau menunda peserta Diklat berdasarkan: a. kepentingan Dinas; b. pertimbangan penyelenggara Diklat bahwa peserta Diklat dinilai tidak menunjukkan kemajuan atau dinilai tidak akan mampu menyelesaikan Diklatnya; dan c. pertimbangan lainnya yang terkait dengan pelanggaran hukum.

2015, No.1847-6- BAB III JENIS DIKLAT Jenis Diklat terdiri dari: a. Diklat Prajabatan; b.diklat dalam Jabatan; dan c. Diklat diluar Jabatan. Pasal 7 Pasal 8 (1) Diklat Prajabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a merupakan Diklat yang wajib diikuti Calon Pegawai Negeri Sipil yang akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil. (2) Diklat Prajabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan untuk membentuk PNS yang profesional yang karakternya dibentuk oleh nilai dasar profesi PNS, sikap dan perilaku disiplin PNS, pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan masyarakat. Pasal 9 (1) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b merupakan Diklat dalam rangka pengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap pegawai agar dapat melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan. (2) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Diklat Kepemimpinan selanjutnya disebut Diklatpim; b. Diklat Fungsional; c. Diklat Teknis; Pasal 10 (1) Diklatpim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf a adalah Diklat yang dilaksanakan untuk mencapai kompetensi kepemimpinan aparatur pemerintah sesuai

-7-2015, No.1847 dengan jenjang jabatan struktural terdiri dari: a. Diklatpim Tingkat IV adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon IV; b. Diklatpim Tingkat III adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon III; c. Diklatpim Tingkat II adalah Diklatpim untuk jabatan struktural eselon II; dan d. Diklatpim Tingkat I adalah Diklatpim untuk jabatan strukturaleselon I. (2) Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf b adalah Diklat yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional masing-masing. (3) Diklat Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) huruf c adalah Diklat yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Pasal 11 (1) Diklat diluar jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal (7) huruf c merupakan Diklat dalam rangka mengembangkan yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman dan pemberdayaan masyarakat. (2) Diklat diluar jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. Diklat Pengembangan Umum selanjutnya disebut Dikbangum; b. Diklat Pengembangan Spesialisasi selanjutnya disebut Dikbangspes; c. Diklat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi selanjutnya disebut Dikiptek. d. Diklat Bela Negara; dan e. Diklat Alih Golongan. Pasal 12 (1) Dikbangum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf a merupakan Diklat berjenjang dan

2015, No.1847-8- berkesinambungan untuk mengembangkan kemampuan umum yang diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan dan penugasan sebelumnya dalam rangka penggunaan pegawai selanjutnya. (2) Dikbangspes sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf b merupakan pendidikan untuk mengembangkan kemampuan spesialisasi baik yang telah maupun yang belum diperoleh dari daur pendidikan, pelatihan dan penugasan sebelumnya, dalam rangka proyeksi penggunaan pegawai selanjutnya. (3) Dikbangiptek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf c merupakan pendidikan yang difokuskan pada penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka meningkatkan/ mengembangkan wawasan pengetahuan pegawai untuk menunjang profesionalisme. (4) Diklat Bela Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf d merupakan pendidikan yang memberikan pengetahuan bahwa setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara melalui pemahaman aspek pembinaan kejuangan dan kepribadian, kesadaran hidup berbangsa dan bernegara, semangat rela berkorban jiwa dan raga serta ilmu dasar kemiliteran dalam kesiapsiagaan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara. (5) Diklat Alih Golongan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2) huruf e merupakan pendidikan yang memberikan peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta sikap perilaku untuk mencapai persyaratan kompetensi jabatan setingkat golongan III secara profesional, yang diperuntukan bagi PNS yang akan beralih statusnya dari golongan II ke golongan III. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Dikbangum, Dikbangspes dan Dikiptek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Sekjen Kemhan.

-9-2015, No.1847 BAB IV JENJANG DIKLAT FUNGSIONAL DAN DIKLAT TEKNIS Pasal 13 (1) Jenjang Diklat Fungsional terdiri dari: a. Diklat Tingkat Terampil; dan b. Diklat Tingkat Ahli. (2) Jenjang Diklat Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pegawai Kemhan yang akan menduduki atau memiliki Jabatan Fungsional Tertentu. (3) Jenjang Diklat Tingkat Terampil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari: a. Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Keterampilan Tertentu b. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana Pemula/Pemula; c. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana/Terampil; d. Diklat Jabatan Fungsional Pelaksana Lanjutan/Mahir; dan e. Diklat Jabatan Fungsional Lanjutan/Penyelia. (4) Jenjang Diklat Tingkat Ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Keahlian Tertentu b. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Pertama; c. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Muda; d. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Madya; dan e. Diklat Jabatan Fungsional Ahli Utama. Pasal 14 (1) Jenjang Diklat Teknis terdiri dari: a. Tingkat Dasar; b. Tingkat Menengah; dan c. Tingkat Lanjutan. (2) Jenjang Diklat Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pegawai Kemhan yang akan menduduki atau memiliki Jabatan Struktural atau Fungsional Umum.

2015, No.1847-10- BAB V PERSYARATAN PESERTA DAN KRITERIA KELULUSAN DIKLAT Bagian Kesatu Persyaratan Peserta Diklat Pasal 15 (1) Peserta yang diajukan untuk mengikuti Diklat dalam Jabatan paling sedikit sudah berdinas atau mempunyai masa kerja 2 (dua) tahun sejak diangkat menjadi Pegawai. (2) Peserta yang diajukan untuk mengikuti Diklat dalam jabatan paling sedikit memiliki 5 (lima) tahun batas usia pensiun. (3) Diklat dalam jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diikuti oleh pegawai dari Mabes TNI dan Angkatan serta instansi lain dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2). Pasal 16 (1) Persyaratan Diklat terdiri atas: a. persyaratan Umum; dan b. persyaratan Khusus. (2) Persyaratan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. memiliki potensi untuk dikembangkan; b. memiliki motivasi tinggi dalam pengembangan diri c. memiliki dedikasi dan loyalitas terhadap tugas organisasi; d. sehat jasmani dan rohani; e. berprestasi baik dalam melaksanakan tugas; dan f. bagi wanita tidak dalam keadaan hamil atau memiliki anak dibawah usia 18 (delapan belas) bulan. (3) Persyaratan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

-11-2015, No.1847 Bagian Kedua Kriteria Kelulusan Pasal 17 Peserta Diklat dinyatakan lulus dengan memenuhi kriteria sebagai berikut: a. mengikuti jam pelajaran paling sedikit 90% (sembilan puluh persen) dari jumlah jam pelajaran yang telah ditentukan; b. mendapatkan nilai sesuai dengan standar kelulusan yang telah ditetapkan; dan c. dinyatakan lulus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. BAB VI PELAKSANAAN DIKLAT Pasal 18 (1) Biro Kepegawaian Setjen Kemhan merencanakan jenis Diklat berdasarkan kebutuhan organisasi. (2) Dalam hal perencanaan Diklat sebagaimana dimaksud ayat (1) Biro Kepegawaian: a. menyiapkan kebutuhan dan jenis Diklat sesuai dengan kebutuhan organisasi; b. mengumpulkan data dan informasi kebutuhan personel beserta kualifikasi dan jenis Diklat yang dibutuhkan; c. menyiapkan bahan administrasi Diklat dalam Jabatan yang diselenggarakan; d. mengajukan dan melaporkan kepada Menhan tentang rencana program Diklat yang akan diselenggarakan; e. melaksanakan seleksi calon peserta yang akan mengikuti Diklat dalam Jabatan dan Diklat diluar Jabatan; f. melakukan Sosialisasi Program Diklat yang akan dilaksanakan; g. mengajukan anggaran yang diperlukan untuk terlaksananya perencanaan Diklat pegawai; dan h. melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

2015, No.1847-12- Pasal 19 (1) Badiklat Kemhan menyelenggarakan Diklat sesuai dengan perencanaan yang telah disusun oleh Biro Kepegawaian Setjen Kemhan. (2) Dalam hal penyelenggaraan Diklat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badiklat Kemhan melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan BAB VII PEMBIAYAAN DIKLAT Pasal 20 (1) Dalam hal peserta Diklat berasal dari Pegawai Kemhan, Mabes TNI dan Angkatan, pembiayaan dibebankan pada anggaran Kemhan (2) Dalam hal peserta Diklat berasal dari Instansi lain, pembiayaan dibebankan pada anggaran Instansi pengirim. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 21 Pelaksanaan Diklat dilingkungan Kemhan diselenggarakan atas dasar kebijakan Pola Diklat Satu Pintu oleh Badiklat Kemhan sebagai unsur pendukung tugas dan fungsi Kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan dibidang pertahanan. Pasal 22 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pertahanan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku Pasal 23 Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

-13-2015, No.1847 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 14 September 2015 MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA ttd RYAMIZARD RYACUDU Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 15 Desember 2015 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ttd WIDODO EKATJAHJANA