Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP

dokumen-dokumen yang mirip
SAK UMUM vs SAK ETAP. No Elemen PSAK SAK ETAP

STANDAR AKUNTANSI ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK

Perbedaan PSAK dan SAK ETAP

MAKALAH SEMINAR AKUNTANSI Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

PERSIAPAN PENERAPAN PSAK ETAP Oleh : Syarief Basir, CPA, SH, MBA

PERBANDINGAN IFRS FOR SMEs (2015) vs SAK ETAP

Ikatan Akuntan Indonesia. IAI Copy Right, all rights reserved

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

kelemahan (Suhairi, 2004). Kurangnya kemampuan pelaku UKM dalam bidang

DAFTAR PUSTAKA. Anthony, Robert N, dan David W. Young Management Control in Nonprofit Organization. McGraw-Hill International Edition.

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu unit usaha atau kesatuan akuntansi, dengan aktifitas atau kegiatan ekonomi dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Entitas signifikan Entitas memiliki akuntabilitas publik signifikan jika:

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Lembaga Perkreditan Desa (LPD) ke arah peningkatan taraf hidup krama desa, dan dalam kegiatannya banyak

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

ANALISIS KONVERGENSI PSAK KE IFRS

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan untuk mengambil keputusan baik secara internal maupun oleh pihak

PSAK TERBARU. Dr. Dwi Martani. 1-2 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan buku besar tersendiri dengan buku tambahan masing masing. tahun di dalam neraca disajikan sebagai aktiva lancar.

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) pada bulan Juli 2009.

DAFTAR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2011 PSAK / ISAK / PPSAK UMUM

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

OVERVIEW STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP) SAK ETAP BERLAKU SEJAK TGL Berlaku bagi Perusahaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEDOMAN PELAPORAN KEUANGAN PEMANFAATAN HUTAN PRODUKSI DAN PENGELOLAAN HUTAN (DOLAPKEU PHP2H)

LAMPIRAN C AMANDEMEN TERHADAP PSAK LAIN. Amandemen ini merupakan amandemen yang diakibatkan dari penerbitan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI

ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (ETAP)

ORGANISASI NIRLABA. Oleh: Tri Purwanto

Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

ANALISIS PENERAPAN SAK ETAP DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT. BPR Ganto Nagari 1954

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teknik analisis deskriptif kualitatif. dalam Penyusunan Laporan Keuangan pada Koperasi Simpan Pinjam

PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ESTIMASI DAN KOREKSI KESALAHAN

PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

Pernyataan ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan melalui:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. keuangan dari beberapa ahli, antara lain sebagaiberikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. semakin berkembang ditengah-tengah dunia usaha yang kian hari kian menuju era

PEDOMAN STANDAR AKUNTANSI KOPERASI

Akuntasi Koperasi Sektor Riil sebagai STANDAR AKUNTANSI

IKATAN AKUNTAN INDONESIA (INSTITUTE OF INDONESIA CHARTERED ACCOUNTANTS)

BAB 1 PENDAHULUAN. yang didukung oleh sanksi-sanksi untuk setiap ketidakpatuhan (Belkaoui,

KONTRAK ASURANSI Menerapkan ED PSAK 71: Instrumen Keuangan dengan PSAK 62: Kontrak Asuransi

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

BAB II LANDASAN TEORI

PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) BERBASIS STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Akuntansi mempunyai peranan yang sangat penting dalam masyarakat.

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

KONVERGENSI IFRS DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERPAJAKAN: Hasil Penelitian Komprehensif dan Terlengkap atas Seluruh PSAK pasca Konvergensi IFRS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan

STRUKTUR DASAR AKUNTANSI BAB 2

Catatan 31 Maret Maret 2010

DISCUSSION PAPER REVIU KOMPREHENSIF ATAS SAK ETAP

PSAK 1 (Penyajian Laporan Keuangan) per Efektif 1 Januari 2015

Dalam Bahasa dan Mata Uang Apa Laporan Keuangan Disajikan?

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah termasuk Indonesia. Dalam perkembangan perekonomian Indonesia, bernilai tinggi hingga usaha kecil dan menengah.

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ED PSAK 1. penyajian laporan keuangan. exposure draft

INTERPRETASI ATAS RUANG LINGKUP PSAK 13: PROPERTI INVESTASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 1 (REVISI 2009) PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

22/02/2018. Oleh: Ersa Tri Wahyuni, PhD, CA, CPMA, CPSAK

BAB III METODE PENELITIAN

DRAF EKSPOSUR PSAK 73 SEWA

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia

Yudhistiro Ardy Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta (021)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 November 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PENERAPAN SAK ETAP DALAM LAPORAN KEUANGA N PADA KOPERASI KARYAWAN PT. TATA BUSANA JAKARTA. Dwiyatmoko Pujiwidodo

ANALISA PENERAPAN SAK ETAP PADA PT AMAN INVESTAMA PERIODE

DENGAR PENDAPAT PUBLIK & SOSIALISASI SAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Populasi Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta jiwa menjadikan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

BAB II AKUNTANSI SEWA

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN

PEDOMAN PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN PESANTREN. Priyo Hartono Tim Perumus Pedoman Akuntansi Pesantren

PERPAJAKAN II. Konvergensi IFRS dan Pengaruhnya terhadap Perpajakan

Analisis Aktivitas Pendanaan

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN


BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan sangat berperan penting dalam menarik investor.

PSAK NO. 48 PENURUNAN NILAI ASET

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 31 Juli 2017 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Pada Tanggal 30 April 2018 (dalam jutaan Rupiah) No. POS - POS

- 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo )

30 Juni 31 Desember

No. POS - POS Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)

BANK METRO EXPRESS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) Tanggal 29 Februari 2016 dan 31 Desember 2015

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 31 Maret 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 28 Februari 2017

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) BULANAN BANK : PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO). Tbk TANGGAL LAPORAN : Per 30 September 2016

ANALISIS KOMPARATIF KEBIJAKAN AKUNTANSI PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH KONVERGENSI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN GLOBAL

Transkripsi:

Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus Disusun oleh : Alif Mandira (120110130012) Ari Naryanto (120110130018) Ahmad Beni (120110130020) Bayu Ajiputra (120110130021) M. Riski Darmawan (120110130059) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN 2015 i

Daftar Isi Kata Pengantar... ii BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1. Latar Belakang... 1 2. Rumusan Masalah... 2 3. Maksud dan Tujuan... 2 BAB II... 3 PEMBAHASAN... 3 1. Sejarah PSAK... 3 2. Sejarah SAK ETAP... 3 3. Pengertian PSAK... 4 4. Pengertian SAK ETAP... 5 5. Ruang Lingkup PSAK... 5 6. Ruang Lingkup SAK ETAP... 5 7. Alasan Penggunaan SAK ETAP... 6 8. Manfaat SAK ETAP... 6 9. Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP... 7 BAB IV... 18 KESIMPULAN... 18 BAB V... 19 PENUTUP... 19 Daftar Pustaka i

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Evita Puspitasari, S.E.,M.Si.,Ak selaku Dosen mata kuliah Akuntansi Topik Khusus FEB Unpad yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Bandung, November 2015 Penyusun ii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Munculnya PSAK tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi pada pasar modal. Perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang terjadi begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal, mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia. Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia. Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan baik oleh pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem. Proses yang panjang tersebut akhirnya menjadi apa yang disebut IFRS, yang merupakan suatu tata cara bagaimana perusahaan menyusun laporan keuangannya berdasarkan standar yang bisa diterima secara global. Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat perusahaan (bisnis) bisa dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir dan cara semua elemen di dalam perusahaan. (Sumber: Akuntan Indonesia, edisi no 17, Juni, 2009.) Ada berbagai jenis perusahaan yang ada di dunia ini, mulai dari sekala paling besar hingga skala paling kecil. Karena aturan pada PSAK terlalu kompleks untuk diterapkan oleh perusahaan skala kecil. Maka dari itu, Ikatan Akuntan Indonesia pada Juli 2009 meluncurkan SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal 1

adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Sejarah PSAK? 2. Bagaimana Sejarah SAK ETAP? 3. Apa Pengertian dari PSAK? 4. Apa Pengertian dari SAK ETAP? 5. Apa Ruang Lingkup PSAK? 6. Apa Ruang Lingkup SAK ETAP? 7. Apa Alasan Penggunaan SAK ETAP? 8. Apa Manfaat SAK ETAP? 9. Apa Saja Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP? 3. Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui Sejarah PSAK 2. Mengetahui Sejarah SAK ETAP 3. Mengetahui Pengertian PSAK 4. Mengetahui Pengertian SAK ETAP 5. Memahami Ruang Lingkup PSAK 6. Memahami Ruang Lingkup SAK ETAP 7. Mengetahui Alasan Penggunaan SAK ETAP 8. Memahami Manfaat dari SAK ETAP 9. Memahami Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP 2

BAB II PEMBAHASAN 1. Sejarah PSAK Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI). Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha. Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.dalamperkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. 2. Sejarah SAK ETAP Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP). SAK ETAP ini berlaku secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011. Ikatan Akuntan Indonesia sejak Juli 2009 telah meluncurkan standar akuntansi ETAP (SAK-ETAP). Nama standard ini sedikit unik karena exposure draftnya diberi nama Standar Akuntansi UKM (Usaha Kecil dan Menengah), namun mengingat 3

definisi UKM sendiri sering berubah, maka untuk menghindari kerancuan, standard ini diberi nama SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Dengan adanya SAK ETAP, maka perusahaan kecil seperti UKM tidak perlu membuat laporan keuangan dengan menggunakan PSAK umum yang berlaku. Di dalam beberapa hal SAK ETAP memberikan banyak kemudahan untuk perusahaan dibandingkan dengan PSAK dengan ketentuan pelaporan yang lebih kompleks. Perbedaan secara kasat mata dapat dilihat dari ketebalan SAK-ETAP yang hanya sekitar seratus halaman dengan menyajikan 30 bab. 3. Pengertian PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam melakukan praktek akuntansi di mana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampua ndalambidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan IkatanAkuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan StandarAkuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (standard setting body) pada saat tertentu. Dari keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi. Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasaan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapa tmemastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua date konomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. 4

4. Pengertian SAK ETAP SAK ETAP ini nampak seide dengan International Financial Reporting Standard for Small and Medium-sized Entities (IFRS for SMEs). Meskipun memiliki judul yang berbeda, namun baik SAK ETAP maupun IFRS for SMEs sama-sama diperuntukkan bagi entitas tanpa akuntabilitas publik, hanya saja istilah yang digunakan sebagai judul pada IFRS adalah small and medium-sized entities (SMEs). Jadi, apabila kita membandingkan judul pada IFRS for SMEs dan SAK ETAP, maka istilah entitas tanpa akuntabilitas publik sama pengertiannya dengan small and medium-sized entities. Apabila SAK ETAP telah disahkan pada bulan Mei 2009, IFRS for SMEs sendiri baru disahkan pada bulan Juli 2009. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. 5. Ruang Lingkup PSAK Ruang lingkup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) umum dapat kita lihat dari pengertiannya yaitu pedoman dalam melakukan praktek akuntansi dimana uraian materi di dalamnya mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan kata lain, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang ada hubungannya dengan akuntansi. Ruang lingkup untuk PSAK dibanding SAK ETAP terlihat dari sasarannya, PSAK lebih diperuntukan untuk pelaporan keuangan organisasi skala besar yang mana telah listing di bursa saham yang laporan keuangannya ditujukan untuk memperoleh modal dari investor. Dengan kata lain, ruang lingkup PSAK sifatnya lebih konpleks dan untuk skala besar. 6. Ruang Lingkup SAK ETAP Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general 5

purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. Lebih lanjut ruang lingkup standar ini juga menjelaskan bahwa Entitas dikatakan memiliki akuntabilitas publik signifikan jika : proses pengajuan pernyataan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi. Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan penggunaan standar tersebut. Hal ini dimungkinkan apabila misalnya pihak otoritas berwenang merasa ketentuan pelaporan dengan menggunakan PSAK terlalu tinggi biayanya ataupun terlalu rumit untuk entitas yang mereka awasi. 7. Alasan Penggunaan SAK ETAP 1) PSAK IFRS based rumit dalam implementasinya seperti kasus PSAK 50 dan PSAK 55 meskipun sudah disahkan tahun 2006 namun implementasinya tertunda bahkan 2010 sudah keluar PSAK 50 (revisi). 2) PSAK IFRS based menggunakan principle based sehingga membutuhkan banyak professional judgement. 3) PSAK IFRS perlu dokumentasi dan IT yang kuat. 4) PSAK IFRS based sulit diterapkan bagi perusahaan menengah kecil (Sumber: Tim Implementasi IFRS IAI) 8. Manfaat SAK ETAP 1) Diharapkan dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah, mampu untuk : a. Menyusun laporan keuangannya sendiri. b. Dapat diaudit dan mendapatkan opini audit. Sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan usaha. 2) Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK IFRS sehingga lebih mudah dalam implementasinya. 6

3) Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan keuangan. 9. Perbedaan antara PSAK dengan SAK ETAP Pada dasarnya, SAK-ETAP adalah PSAK yang disederhanakan yaitu : 1. Mengabaikan yang tidak relevan. 2. Merupakan pilihan alternative standar akuntansi yang sederhana. 3. Penyederhanaan pengakuan dan pengukuran. 4. Mengurangi tingkat pengungkapan. 5. Penyederhanaan proses penyusunan. Sedangkan perbedaan mendasar yang terdapat di SAK ETAP dibandingkan dengan PSAK adalah sebagai berikut : 1. Tidak mengatur pajak tangguhan 2. Hanya menggunakan metode tidak langsung untuk laporan arus kas. 3. Menggunakan cost model untuk investasi ke asosiasi dan menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan. 4. Tidak secara penuh menggunakan PSAK 50/55. 5. Hanya menggunakan model cost untuk aset tetap, aset tidak berwujud dan properti investasi, sedangkan PSAK-IFRS boleh memilih cost model atau model revaluasi. Berikut ini adalah table perbandingan PSAK dengan SAK-ETAP yang dapat membantu dalam mempelajari SAK-ETAP lebih jauh. No Elemen PSAK SAK ETAP 1 Penyajian Laporan Laporan posisi keuangan Sama dengan Keuangan Informasi yang disajikan PSAK, kecuali informasi dalam laporan posisi yang disajikan dalam keuangan neraca, yang Pembedaan asset lancar dan menghilangkan pos: tidak lancar dan laibilitas jangka pendek dan jangka Aset keuangan 7

panjang Aset lancar Laibilitas jangka pendek Informasi yang disajikan dalam laporan posisi keuangan atau catatan atas laporan keuangan (Perubahan istilah di ED PSAK 1: Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan, Kewajiban (liability) menjadi laibilitas) Properti investasi yang diukur pada nilai wajar (ED PSAK 1) Aset biolojik yang diukur pada biaya perolehan dan nilai wajar (ED PSAK 1) Kewajiban berbunga jangka panjang Aset dan kewajiban pajak tangguhan Kepentingan nonpengendalian 2 Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi komprehensif o o o o Informasi yang disajikan dalam laporan Laba Rugi Komprehensif Laba rugi selama periode Pendapatan komprehensif lain selama periode Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif atau Tidak sama dengan PSAK yang menggunakan istilah laporan laba rugi komprehensif, SAK ETAP menggunakan istilah laporan laba rugi. 8

catatan atas laporan keuangan 3 Penyajian Perubahan Ekuitas 4 Catatan Atas Laporan Keuangan Modal (ED PSAK 1) Sama dengan PSAK, kecuali untuk beberapa hal yang terkait pendapatan komprehensif lain. Catatan atas laporan keuangan Sama dengan Struktur PSAK, kecuali Pengungkapan kebijakan pengungkapan modal. Akuntansi Sumber estimasi ketidakpastian Pengungkapan lain 5 Laporan Arus Kas Arus kas aktivitas operasi: metode langsung dan tidak langsung Arus kas aktivitas investasi Arus kas aktivitas pendanaan Arus kas mata uang asing Arus kas bunga dan dividen, pajak penghasilan, transaksi non-kas Sama dengan PSAK kecuali: Arus kas aktivitas operasi: metode tidak langsung Arus kas mata uang asing, tidak diatur. 6 Laporan Persyaratan penyajian lapkeu Tidak diatur (Lihat Bab keuangan konsolidasi konsolidasi 12). dan terpisah Entitas bertujuan khusus Prosedur konsolidasi Lapkeu tersendiri Lapkeu gabungan 9

7 Kebijakan PSAK 25 (Laba atau Rugi Bersih SAK ETAP sudah maju akuntansi, estimasi, dan untuk periode Berjalan, Kesalahan satu langkah kesalahan Mendasar, dan Perubahan Kebijakan dibandingkan PSAK Akuntansi) (tidak ada kesalahan mendasar dan laba atau Laba atau rugi bersih untuk rugi luar biasa ). Periode berjalan Kesalahan Mendasar Perubahan kebijakan Akuntansi Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi Konsistensi dan perubahan kebijakan akuntansi Perubahan Estimasi akuntansi Kesalahan. Pos luar biasa Laba atau rugi dari aktivitas normal Operasi yang tidak dilanjutkan Perubahan estimasi Akuntansi Penerapan suatu standar Akuntansi keuangan Perubahan kebijakan Akuntansi yang lain 8 Instrumen Keuangan Ruang lingkup: aset dan PSAK 50 (1998). Dasar kewajiban keuangan Instrumen keuangan dasar: Diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual, 10

pinjaman dan pinjaman yang diberikan Impairment menggunakan incurred loss concept Derecognition Hedging dan derivatif Ruang lingkup: investasi pada efek tertentu Klasifikasi trading, held to maturity, dan available for sale. Hal tsb mengacu ke 9 Persediaan Pengukuran persediaan Biaya persediaan Biaya pembelian Biaya konversi Biaya lain-lain Biaya persediaan pemberian jasa Teknik pengukuran biaya Rumus biaya Nilai realisasi bersih Pengakuan sebagai beban Pengungkapan Sama dengan PSAK 10 Investasi Ruang lingkup: entitas metode ekuitas pada perusahaan asosiasi asosiasi dan entitas Metode akuntansi anak Metode biaya Metode ekuitas Model nilai wajar (ED PSAK 15) Ruang lingkup: entitas asosiasi dan entitas anak 11

Metode akuntansi Entitas asosiasi : metode biaya Entitas anak : 11 Investasi Jointly controlled operation, Sama dengan PSAK pada perusahaan asset, and entity kecuali metode akuntansi asosiasi dan entitas Metode akuntansi hanya menggunakan anak Metode konsolidasi metode biaya. proporsional Metode ekuitas Model nilai wajar (ED PSAK 12 : PBA/PBO/PBE) 12 Property Investasi Metode akuntansi Model nilai wajar Metode akuntansi: model biaya Model biaya 13 Aset Tetap Menggunakan pendekatan Sama dengan komponenisasi PSAK kecuali: Pengukuran menggunakan model biaya atau model revaluasi Pengukuran biaya perolehan Pengakuan pengeluaran selanjutnya Penyusutan Tidak perlu review nilai residu, metode penyusutan, dan umur manfaat setiap akhir periode pelaporan, tetapi jika ada indikasi perubahan saja Tidak menggunakan pendekatan komponenisasi. Revaluasi diijinkan jika dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintah. Hal ini mengacu ke PSAK 16 (1994) 12

Tidak perlu review nilai residu. 14 Asset Tidak Berwujud Prinsip umum untuk pengakuan Pengakuan awal, pengukuran selanjutnya Amortisasi selama umur manfaat atau 10 tahun Sama dengan PSAK, kecuali aset tidak berwujud yang diperoleh dari penggabungan usaha. Penurunan nilai Menggunakan metode Tidak diatur pembelian Goodwill dimaortisasi 5 tahun atau 20 tahun dengan justifikasi manajemen 15 Sewa Mengatur perjanjian yang mengandung sewa Klasifikasi bersifat principle based Laporan keuangan lessee dan Tidak mengatur perjanjian yang mengandung sewa (ISAK 8) lessor Klasifikasi sewa: kombinasi IFRS for SMEs dan SFAS 13 Laporan keuangan lessee dan lessor menggunakan PSAK 30 (1990): 13

Akuntansi Sewa Guna Usaha Kewajiban diestimasi Kewajiban kontinjensi Aset kontinjensi Sama dengan PSAK 16 Ekuitas Penjelasan Akuntasi ekuitas untuk badan usaha bukan PT Akuntansi ekuitas untuk badan usaha berbentuk PT Reorganisasi Selisih penilaian kembali Sama dengan PSAK, kecuali : Reorganisasi Selisih penilaian kembali 17 Pendapatan Penjualan barang Penjualan jasa Kontrak konstruksi Bunga, dividen dan royalti Lampiran kasus pengakuan pendapatan (ED PSAK 23) Sama dengan PSAK. 18 Biaya Pinjaman Komponen biaya pinjaman Pengakuan dan kapitalisasi biaya pinjaman Biaya pinjaman langsung dibebankan 19 Penurunan Nilai Aset Penurunan nilai persediaan Penurunan nilai nonpersediaan Penurunan nilai goodwill Sama dengan PSAK, kecuali: Ruang lingkup yang meliputi semua jenis aset. Tidak mengatur penurunan nilai 14

goodwill Ada tambahan penurunan nilai untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang menggunakan PSAK 31: Akuntansi Perbankan paragraf 16 dan 17. 20 Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca kerja, untuk manfaat pasti menggunakan PUC Imbalan jangka panjang lainnya Pesangon pemutusan kerja 21 Pajak Penghasilan Menggunakan deferred taxconcept Pengakuan dan pengukuran pajakkini Pengakuan dan pengukuran pajaktangguhan Menggunakan taxpayable concept Tidak adapengakuan danpengukuran pajaktangguhan Sama dengan PSAK, kecuali untuk manfaat pasti menggunakan PUC dan jika tidak bisa, menggunakan metode yang disederhanakan 22 Mata Uang Pelaporan Mata uang pencatatan dan Sama dengan 15

pelaporan PSAK Mata Uang Mata uang fungsional Pelaporan Penentuan saldo awal Penyajian komparatif Perubahan mata uang pencatatan dan pelaporan Mata uang fungsional Pelaporan transaksi mata uang asing dalam mata uang fungsional Perubahan mata uang fungsional (Pada prinsipnya sama) 23 Peristiwa setelah Peristiwa yang memerlukan Sama dengan PSAK akhir periode pelaporan penyesuaian Peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian 24 Pengungkapan pihak- Pengertian pihak-pihak yang Sama dengan PSAK 7 pihak yang mempunyai hubungan mempunyai hubungan istimewa istimewa Pengungkapan 25 Aktivitas Khusus Akuntansi perkoperasian Akuntansi minyak dan gas bumi Akuntansi pertambangan umum Akuntansi perusahaan efek Akuntansi reksa dana Akuntansi perbankan dan Tidak diatur 16

asuransi 26 Ketentuan Transisi Retrospektif atau prospektif (jika tidak praktis) yang diterapkan secara prospective catchup (dampak ke saldo laba) Perpindahan dari dan ke SAK ETAP 27 Tanggal Efektif Berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011, penerapan dini 1 Januari 2010 Penulis : Roy Iman Wirahardja (Anggota DSAK) Ersa Tri Wahyuni (Direktur Teknis IAI) 17

BAB IV KESIMPULAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi. Sebagai suatu pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu kemutlakan bagi setiap perusahasaan dalam membuat laporan keuangan. Namun paling tidak dapa tmemastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua date konomi dapat tersaji dengan baik, sehingga dapat memudahkan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menginterpretasikan dan megevaluasi suatu laporan keuangan guna mengambil keputusan ekonomi yang baik bagi tiap-tiap pihak. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) adalah standar akuntansi yang disusun sebagai acuan dan dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Sesuai dengan ruang lingkup SAK-ETAP maka Standar ini dimaksudkan untuk digunakan oleh entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas publik yang dimaksud adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga pemeringkat kredit. 18

BAB V PENUTUP Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada untuk makalah ini. Penyusun berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini dan penyusunan makalah di kesempatankesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang pada umumnya. 19

Daftar Pustaka IAI Global, Prinsip Standar Akuntansi, http://www.iaiglobal.or.id/v02/prinsip_akuntansi/standar.php?cat=sak%20etap&id=71z Data Kata, 2014 Standar Akuntansi dan Perkembangan PAI-PSAK, https://datakata.wordpress.com/2014/10/07/standar-akuntansi-dan-perkembangannya-paipsak/ Ersa Triwahyuni, 2011, http://ersatriwahyuni.blogspot.co.id/2011/01/sebagian-dari-tulisan-ini-pernah-dibuat.html Risalah Akuntansi, 2014 Pengertian PSAK, http://risalahakuntansi.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-psak-apa-itu-psak.html IAI Global, http://www.iaiglobal.or.id/data/referensi/ai_edisi_19.pdf Keuangan LSM, Perbedaan SAK ETAP dengan PSAK, http://keuanganlsm.com/perbedaan-sak-etap-dengan-psak/ Academia, Materi SAK ETAP, https://www.academia.edu/7652169/materi_sak_etap 20