I. PENDAHULUAN. Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Latar belakang. Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara

ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA USAHATANI STROBERI DI DESA DOLAT RAYAT KECAMATAN DOLAT RAYAT KABUPATEN KARO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis dan berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. Hortikultura atau tanaman sayuran adalah komoditi pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura terdiri dari kelompok tanaman sayuran (vegetables), buah (fruits),

BAB I PENDAHULUAN. sumber vitamin, mineral, penyegar, pemenuhan kebutuhan akan serat dan kesehatan

Lampiran 1. PDRB Kabupaten Karo Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) 1. Pertanian 5.572, ,06 1.

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO

I. PENDAHULUAN. dengan topografi berbukit dan bergelombang pada koordinat

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia meliputi subsektor tanaman, bahan makanan,

PELUANG BISNIS BUDIDAYA JAMBU BIJI

PEMANFAATAN BUAH PISANG KLUTHUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BUAH STROBERI (Fragaria x annanassa) PADA CAMPURAN MEDIA TANAM TANAH LIAT DAN PASIR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian

PENDAHULUAN. Setelah peluang pasar diperoleh, baru beranjak ke ketersediaan modal. Dua hal

BAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sejak tahun Anggur merupakan salah satu buah-buahan yang

PENDAHULUAN. dan banyak penduduk masih bergantung pada sektor ini, sehingga di masa

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan-I Tahun

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pertanian haruslah merupakan tujuan utama dari setiap pemerintah sedang berkembang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, karena didukung oleh sumber daya alam dan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan ekonomi nasional di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sayuran.sayuran berperan penting karena mengandung berbagai

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pangan, tanaman hias, hortikultura, perkebunan dan kehutanan. Potensi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi tinggi. Tanaman cabai dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dan tanah yang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berpotensi untuk mengembangkan sektor pertanian hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Komoditas hortikultura tergolong komoditas yang bernilai ekonomi tinggi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Astawan & Andreas, 2008). ataupun buah import yang sudah mulai banyak dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan

BAB I PENDAHULUAN. kawasan industri, perumahan dan gedung- gedung. perkebunan dapat meningkatkan penghasilan penduduk. Apabila ditinjau dari

II.TINJAUAN PUSTAKA. berasal dari luar negeri yang beriklim sedang (sub tropis). Menurut sejarahnya, tanaman

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. penting karena tanpa manajemen perusahaan tidak akan terkelola dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang mayoritas masyarakatnya bermata

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris di mana pembangunan di bidang pertanian

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Karo Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

BAB I PENDAHULUAN. adalah jamur konsumsi (edible mushroom). Jamur konsumsi saat ini menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. terlebih keuntungan dalam sektor pertanian. Sektor pertanian terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,

PENDAHULUAN. singkong, ubi, talas dan lain-lainnya. Gandum berpotensi sebagai pengganti beras

BAB I PENDAHULUAN. Komoditi hortikultura dalam negara agraris seperti Indonesia sangat besar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Sebaran Struktur PDB Indonesia Menurut Lapangan Usahanya Tahun

BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Produk Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram No Komposisi Dalam %

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Umum Nanas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. GAMBARAN UMUM KERAGAAN BAWANG MERAH Perkembangan Produksi Bawang Merah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging nasional sekitar ton per tahun, namun belum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Flowchart penelitian. Mulai. Pengumpulan Data. Data Sekunder. Data Primer. tidak Cukup. Penentuan Komoditi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, tumbuh di dataran tinggi dan relatif mahal. Tanaman terung belanda

I. PENDAHULUAN. Kegiatan perekonomian pada suatu negara akan didukung dengan kegiatan-kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Stroberi. Tanaman stroberi dalam tata nama (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. tarik sendiri, seperti rasa yang lezat, aroma yang khas, serta warna dan bentuk

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya alam pertanian, sumberdaya alam hasil hutan, sumberdaya alam laut,

Media Informasi Tentang Sayuran Wortel

MENGKAJI HASIL DAUN BAWANG MERAH PADA JARAK TANAM BERBEDA.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian sebagai bagian integral dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Produktivitas tanaman ditentukan oleh interaksi antara lingkungan dan

Tahun Bawang

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dilaksanakan dari bulan Mei 2016 sampai Juni 2016.

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan pertanian di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Keberhasilan usaha ternak sapi bergantung pada tiga unsur yaitu bibit, pakan, dan

I. PENDAHULUAN. sektor pertanian, salah satu sub sektor dari sektor pertanian adalah sektor

I. PENDAHULUAN. usahatani. Dalam upaya peningkatan pendapatan petani, pemerintah Indonesia

Kata kunci: luas lahan, produksi, biaya usaha tani, pendapatan.

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Adalah penting bagi Indonesia untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Pada Tahun Kelompok

Krisis ekonomi yang melanda lndonesia sejak pertengahan bulan. Sektor pertanian di lndonesia dalam masa krisis ekonomi tumbuh positif,

BAB I PENDAHULUAN. Isu strategis yang kini sedang dihadapi dunia adalah perubahan iklim

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penghasil stroberi (Fragaria chiloensis L.) terbesar di dunia adalah negara Amerika Serikat, disusul Polandia, Italia, Jepang dan Meksiko. Keberhasilan industri stroberi di Amerika Serikat khususnya California, terutama karena ditemukannya kultivar-kultivar baru yang unggul, sistem penanaman dan teknik budi daya yang tepat, telah menempatkan Amerika Serikat (AS) menjadi negara penghasil stroberi terbesar di dunia. Berkebun stroberi merupakan salah satu usaha di bidang agribisnis yang dapat ditekuni dan menjanjikan keuntungan. Permintaan buah stroberi cukup tinggi baik untuk dikonsumsi langsung, maupun diolah kembali menjadi produk makanan (Gunawan, 1996). Tanaman stroberi di Indonesia sebenarnya telah lama ditanam semenjak jaman penjajahan dahulu tetapi sampai saat ini penyebaran dan budidaya stroberi belum meluas ke daerah-daerah di seluruh Indonesia padahal tanaman lainnya seperti: komoditi jeruk, apel, dan anggur sudah berkembang. Manfaat stroberi selain sumber vitamin dan mineral untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia juga mempunyai nilai ekonomi yang patut di perhitungkan (Gunawan, 1996). Stroberi merupakan tanaman buah yang hanya dapat tumbuh baik di daerah pengunungan yang berhawa sejuk. Bentuk buah segar jarang dijumpai di pasaran di daerah dataran rendah yang jauh dari pegunungan kecuali di tempat-tempat tertentu seperti: pasar swalayan, hotel-hotel, restoran-restoran bertaraf internasional maupun di pesawat udara (Budiman, 2006).

Tanaman stroberi di Indonesia dapat di tanam sepanjang tahun tanpa terganggu oleh adanya pergantian musim kontras setiap tahunnya seperti yang terjadi di negara-negara yang mempunyai empat musim yaitu: Belanda, Amerika, dan Australia (Soemadi, 1997). Tanaman stroberi juga berguna bagi kesehatan bahwa selain rendah lemak dan kalori juga stroberi secara alami mengandung serat vitamin C, asam fospat, kalium, dan antioksi dalam jumlah yang tinggi. Kandungan vitamin dalam buah stroberi menjadikan stroberi sebagai bahan alternatif yang bagus untuk meningkatkan kesehatan seperti: jantung, mengurangi resiko terserang beberapa jenis kanker, dan memberikan dorongan positif terhadap kesehatan tubuh manusia. Orang yang mengkonsumsi stroberi diuntungkan oleh kandungan nutrisinya yang banyak, dapat mempertahankan jantung serta bisa membantu meningkatkan fungsi ingatan, dan mengatasi peradangan sendi atau lebih dikenal dengan istilah rematik (Gunawan, 1996). Tanaman stroberi merupakan salah satu tanaman buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Daya pikatnya terletak pada warna buah yang merah mencolok dengan bentuk yang mungil, menarik, serta rasa yang manis segar (Soemadi, 1997). Lingkungan tanaman stroberi membutuhkan temperatur rendah, pembudidayaan di Indonesia harus dilakukan di dataran tinggi. Lembang, Cianjur (Jawa Barat), Karo (Sumatera Utara) adalah daerah sentra pertanian yang membudidayakan stroberi. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk saat ini,

wilayah tersebut adalah wilayah sebagai sentra penanaman stroberi di Indonesia (Budiman, 2006). Suhu yang cukup dingin di malam hari dibutuhkan untuk memicu proses inisiasi bunga, sedangkan di siang hari tanaman stroberi, membutuhkan cukup cahaya matahari untuk proses fotosintensis dan pematangan buah (Gunawan, 1996). Kondisi lingkungan tempat tanaman dapat mempengaruhi rasa dan aroma buah stroberi, walaupun hal ini dipengaruhi oleh sifat genetik tanamannya. Varietas stroberi yang tumbuh pada malam harinya akan mempunyai rasa lebih enak dibandingkan yang tumbuh di bawah udara berawan. Lembab dan panas malam hari (Budiman., 2006). Menurut Ken Suratiyah, 2008 sebagian orang mengartikan pertanian sebagai kegiatan manusia dalam membuka lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman semusim maupun tanaman tahunan dan tanaman pangan maupun non-pangan serta digunakan untuk memelihara ternak maupun ikan. Pengertian tersebut sangat sederhana karena tidak dilengkapi dengan berbagai tujuan dan alasan mengapa lahan dibuka dan diusahakan oleh manusia. Usahatani pada umumnya dilaksanakan pada areal sempit, dimana tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Teknologi yang digunakan sangat sederhana.umumnya cara permodalannya lebih banyak padat karya daripada padat modal sehingga petani tidak mampu membeli teknologi (Mubiyarto, 1995).

Petani stroberi harus menghasilkan produksi yang lebih tinggi sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar setelah dikurangkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani selama proses produksi. Dalam pengusahaan tanaman stroberi ini, petani harus benar-benar mengusahakan teknologi budidaya stroberi dalam usahataninya. Usahatani stroberi membutuhkan biaya selama proses produksinya berlangsung yang meliputi: biaya perawatan, biaya tenaga kerja, biaya pupuk, biaya pajak, dan biaya obat-obatan yang dinilai dengan rupiah. Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari stroberi telah banyak dikenal misalnya sirup, jus, selai, dll. Daerah Sumatera Utara yang cocok diusahakan tanaman stroberi adalah di daerah Tanah Karo. Untuk melihat perkembangan stroberi tahun 2009 di Kabupaten Karo dapat dilihat pada Tabel 1 : Tabel 1. Jumlah Tanaman Stroberi Menghasilkan di Kabupaten Karo Tahun 2009 NO Kecamatan Jumlah Tanaman Menghasilkan (pohon) 1 Barusjahe 110.150 2 Tiga Panah 114.570 3 Kabanjahe 113.590 4 Simpang IV - 5 Payung - 6 Munte - 7 Tigabinanga - 8 Juhar - 9 Kutabuluh - 10 Mardingding - 11 Berastagi 348.000 12 13 14 15 16 17 Merek Laubaleng Dolat Rayat Naman Teran Merdeka Tiga Nderket 115.860-339.840 116.165 114.276 - Jumlah 1.372.451 Sumber : Profil Kabupaten Karo 2010

Tabel 1 menunjukkan jumlah tanaman menghasilkan di Kabupaten Karo pada tahun 2009 dengan total jumlah tanaman menghasilkan sebesar 1.372.451 pohon dan kecamatan Dolat Rayat sebagai salah satu daerah penghasil stroberi terbesar ke 2 setelah Berastagi dengan jumlah tanaman menghasilkan sebanyak 339.840 pohon. Pengolahan usahatani di daerah penelitian ini sudah lama dilaksanakan, namun dari pengamatan peneliti minat petani terhadap usahatani stroberi ini masih rendah. Hal ini terbukti masih sedikitnya jumlah petani yang mengusahakan tanaman stroberi yaitu hanya 40 orang dari 567 KK yang terdapat di Desa Dolat Rayat. Sementara harga jual buah stroberi cukup tinggi dimana harga jual stroberi ke pasar Rp 25.000-35.000/Kg, dan untuk yang petik sendiri harga jual ke konsumen Rp 75.000-80.000/Kg. Berdasarkan keadaan ini peneliti ingin meneliti bagaimana efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi usahatani stroberi di daerah penelitian. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan penjabaran di atas maka masalah yang perlu di teliti adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana produksi dan produktivitas usahatani stroberi di daerah penelitian? 2. Apakah faktor produksi (lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan) mempengaruhi produksi usahatani stroberi di daerah penelitian? 3. Bagaimana tingkat efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi usahatani stroberi di daerah penelitian?

1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut yaitu untuk : 1. Menganalisis berapa produksi dan produktivitas stroberi di daerah penelitian. 2. Menganalisis apakah faktor produksi lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja dan obat-obatan mempengaruhi produksi usahatani stroberi di daerah penelitian. 3. Menganalisis tingkat efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi usahatani stroberi di daerah penelitian. 1.4. Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai: 1. Bahan informasi bagi pemerintah maupun lembaga lainnya dalam mengambil kebijaksanaan khususnya dalam bidang analisis usahatani tanaman stroberi. 2. Bahan masukan bagi para pembaca dan khalayak ramai yang ingin mengetahui sampai sejauh mana perkembangan usahatani tanaman stroberi. 3. Bahan untuk melengkapi skripsi yang merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana di Fakultas Pertanian USU, Medan.