BAB 1 PENDAHULUAN. melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008).

dokumen-dokumen yang mirip
@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau pemegang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas pasar modal. Pasar modal menurut Bursa Efek Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Peningkatan nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan investasi yang sudah dikeluarkan dapat diperoleh kembali dengan. Perusahaan dapat memberikan return yang tinggi kepada

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. Laba perusahaan dapat digunakan untuk dua hal, yaitu untuk diinvestasikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Selama 12 tahun terakhir, isu mengenai corporate governance menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebuah organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan membuat persaingan di dunia usaha semakin ketat. Pada era

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laba pada tingkat yang diinginkannya. Angka profitabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka mempunyai badan usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini ditandai dengan banyaknya dari negara lain yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. negara kepada pihak luar maupun pihak di dalam negara itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, agar dapat memenuhi kewajibannya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang masuk dalam industri barang konsumsi yang terdapat di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan ekonomi adalah salah satu aspek penting di dalam suatu negara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen. Ketiga fungsi manajemen dilakukan dalam rangka. yang disimpan perusahaan sebagai laba ditahan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang mendukung perusahaan diantaranya adalah principal dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB I PENDAHULUAN. laba, mengusahakan pertumbuhan perusahaan dan menjamin kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. atas kepentingan mereka sendiri dan agen (manajer perusahaan) a) Pemegang saham dengan manajer.

Oleh: Inayah B

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. 1. Profitabilitas (net profit margin) tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kondisi perekonomian negara Indonesia saat ini telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi dan memasarkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (corporate action) dengan membagikan dividen atau menahan laba.

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeringkatan penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. investasi di pasar modal berakibat pada meningkatnya investor yang beralih

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

Pendahuluan. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. timbul bila terjadi kesulitan keuangan pada industri manufaktur, maka perlu. kemungkinan kebangkrutan dapat dideteksi lebih awal.

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan pembangunan di Indonesia kian tahun semakin

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB 5 PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi, dengan dukungan teknologi informasi, telah membuka peluang

BAB 1 PENDAHULUAN. negara tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu dari kebijakan keuangan perusahaan adalah pembayaran dividen kepada investor yang telah menginvestasikan dana mereka pada perusahaan berupa saham. Dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Bagi investor jumlah rupiah yang diterima dari pembayaran dividen risikonya lebih kecil dari capital gain, selain itu dividen lebih dapat diperkirakan sebelumnya. Dalam hal ini ada dua jenis dividen yang bisa diperoleh pemegang saham, yaitu dividen kas dan non kas. Dividen kas ( cash dividend ) adalah dividen yang dibayar oleh emiten kepada pemegang saham dalam bentuk uang tunai. Dividen non kas adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Pembagian dividen tunai bagi pihak manajemen suatu bukti penciptaan nilai tambah perusahaan dan pencapaian kinerja yang sungguh sungguh atas kepercayaan pemegang saham berinvestasi di suatu perusahaan. Oleh karena itu, pihak manajemen harus mampu menentukan tingkat pembagian dividen tunai melalui kebijakan dividen tunai yang matang (Ronosulistyo, 2008). Kebijakan dividen tunai dapat menjadi salah satu bentuk mekanisme pengawasan pemegang saham terhadap pihak manajemen. Pemegang saham berusaha menjaga agar pihak manajemen tidak terlalu banyak memegang kas 1

2 karena kas yang banyak akan memicu penyalahgunaan wewenang pihak manajemen untuk menikmati kas tersebut bagi kepentingan dirinya sendiri. Para pemegang saham umumnya menginginkan pembagian dividen yang relatif stabil karena hal tersebut akan mengurangi ketidakpastian akan hasil yang diharapkan dari investasi yang mereka lakukan dan juga dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap perusahaan, sehingga nilai saham juga dapat meningkat. Menurut Halim (2005) pengaruh besarnya pembagian dividen dapat menjadi informasi bagi perusahaan karena dividen merupakan tanda tersedianya laba perusahaan dan besarnya dividen yang dibayar sebagai informasi tingkat pertumbuhan laba saat ini dan masa yang akan datang. Pertumbuhan perusahaan merupakan suatu hal yang diharapkan oleh semua pihak, baik internal maupun eksternal perusahaan. Pertumbuhan tersebut diharapkan dapat memberikan aspek positif bagi perusahaan seperti adanya kesempatan investasi di suatu perusahaan. Menurut Haryetti dan Ririn (2012) Kesempatan investasi juga dipengaruhi oleh kebijakan dividen yang akan dilakukan oleh pihak perusahaan. Perusahaan yang telah lama beroperasi cenderung berupaya menghasilkan keuntungan dan membagikan keuntungannya kepada para pemegang saham. Perusahaan dalam tahap tersebut mempunyai banyak cadangan laba yang dapat digunakan untuk berinvestasi kembali tanpa mengurangi proporsi dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan cerminan dari kinerja keuangan perusahaan dan untuk memberikan informasi keuangan yang dapat menjelaskan kondisi perusahaan dalam suatu periode. Menurut

3 Prawironegoro (2007:47) Kinerja keuangan merupakan hasil kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka angka keuangan. Kinerja keuangan diukur menggunakan rasio profitabilitas melalui net profit margin. Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi perusahaan (Syamsuddin, 2007). Dimana kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan atas kinerja operasionalnya dalam memperoleh pendapatan. Sehingga keuntungan tersebut dapat dialokasikan untuk pembagian dividen kepada pemegang saham atau keuntungan tersebut ditahan untuk perluasan usaha. Hubungan antara pemegang saham dan manajer perusahaan seringkali terjadi perbedaan kepentingan. Perbedaan tersebut mengakibatkan keputusan yang diambil oleh manajer perusahaan kurang mengakomodasi kepentingan pihak pemegang saham. Hal tersebut disebabkan manajer perusahaan mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer tersebut, karena dapat menambah biaya perusahaan yang menyebabkan penurunan dividen yang akan diterima dan juga akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Untuk menghindari terjadinya perbedaan kepentingan antara pihak manajemen dengan kepentingan pemegang saham, perusahaan dapat menerapkan Good Corporate Governance dimana suatu sistem pengelolahan perusahaan yang baik untuk mencapai tujuan dan mengawasi kinerja perusahaan. Salah satu manfaat dari penerapan Good Corporate Governance yaitu dapat mendukung pencapaian kinerja perusahaan dan mengurangi agency cost.

4 Roy Sembel, Profesor Ekonomi Keuangan di IPMI International Business School menekankan bahwa penerapan Good Corporate Governance memang penting bagi emiten, karena dapat menjadi salah satu parameter investor untuk rekomendasi dalam beli saham. Penilaian ini beliau simpulkan berdasarkan survei terhadap berbagai perusahaan, beberapa kali pengalamannya menjadi juri dalam rangka pemeringkatan berbagai perusahaan dan wawancara dengan investor. Saat ini investor tidak hanya melihat angka-angka pada laporan keuangan, karena angka-angka tersebut dapat dibuat dalam jangka panjang sesuai dengan aturan dan seringkali banyak hal yang tersembunyi dibalik angka laporan keuangan. Oleh karena itu, investor tidak hanya mengandalkan laporan keuangan saja, namun juga harus mengetahui siapa orang-orang di balik laporan keuangan itu dan dalam pelaksanaannya. (www.swa.co.id, 2013) Pengungkapan laporan keuangan yang transparan dan akurat menjadi informasi yang sangat penting bagi investor dan kreditor untuk mengambil keputusan dalam menanamkan dananya atau memberikan pinjaman pada perusahaan. Laporan keuangan hanya menyajikan data data keuangan perusahaan, namun data data non keuangan dapat dilihat dari adanya prinsip prinsip dari Corporate Governance. Menurut Kaihatu (2006) ada empat komponen utama yang diperlukan dalam konsep good corporate governance, yaitu fairness, transparency, accountability, dan responsibility. Keempat komponen tersebut penting karena penerapan prinsip Good Corporate Governance secara konsisten terbukti dapat menjadi penghambat

5 aktivitas rekayasa kinerja yang mengakibatkan laporan keuangan tidak menggambarkan nilai fundamental perusahaan. Berdasarkan prinsip prinsip Good Corporate Governance tersebut diharapkan dapat menciptakan pengendalian internal yang efektif bagi manajemen perusahaan agar laporan keuangan perusahaan tersebut dapat dikatakan andal, jelas, konsisten dan dapat dibandingkan serta dapat memenuhi standart akuntansi yang berlaku secara umum. Menurut Wijayanti dan Supatmi (2009) corporate governance dalam suatu perusahaan tercermin pada pertangungjawaban manajer selaku pengambil keputusan dalam mengelola perusahaan kepada pemegang saham. Salah satu pertanggungjawabannya adalah mengenai pembagian keuntungan atau dikenal dengan dividen. Sehingga perusahaan yang memiliki corporate governance yang kuat akan membayar dividen lebih tinggi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sulistiyowati, et al (2010) dengan judul pengaruh profitabilitas, leverage, dan growth terhadap kebijakan dividen dengan Good Corporate Governance sebagai variabel intervening pada perusahaan yang masuk dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen maupun variabel kontrol berpengaruh terhadap kebijakan dividen dan dengan menggunakan path analysis menyatakan bahwa Good Corporate Governance bukan merupakan variabel intervening karena tidak adanya pengaruh tidak langsung terhadap kebijakan dividen, disebabkan perusahaan di Indonesia

6 masih belum menyadari penuh penerapan Good Corporate Governance sebagai kewajiban. Wijayanti dan Supatmi (2009) meneliti pengaruh Corporate Governance terhadap kebijakan dividen menyatakan bahwa Corporate Governance berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Semakin kuat Corporate Governance yang dimiliki oleh perusahaan, maka semakin tinggi kebijakan dividen yang ditetapkan. Putri et al (2013) meneliti pengaruh tata kelola yang baik, debt to equity ratio, return on asset (ROA), ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen yang diproksikan dengan dividend payout ratio pada perusahaan BUMN. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tata kelola perusahaan yang baik berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen. Selanjutnya untuk debt to equity ratio dan return on asset (ROA) mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen. Sedangkan ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Haryetti dan Ririn (2012) meneliti pengaruh profitabilitas, investment opportunity set dan pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen. Hasil penelitian menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan dividen yang diukur dengan dividend payout ratio. Sedangkan investment opportunity set tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen.

7 Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada penelitian penelitian sebelumnya dan berupaya untuk mengembangkannya yaitu melalui pengambilan sampel dan perbedaan dalam pengukuran variabel. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan perusahaan yang memiliki peringkat terbaik dalam mengikuti survei The Indonesian Institute for Corporate Governance. Alasan peneliti menggunakan perusahaan yang mengikuti survei The Indonesian Institute for Corporate Governance karena setiap tahun semakin bertambah perusahaanperusahaan di Indonesia yang ikut serta dalam mengikuti survei The Indonesian Institute for Corporate Governance. Penerapan Good Corporate Governance dapat diukur melalui pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang hasilnya disajikan di majalah SWA dimana suatu program riset dan pemeringkatan penerapan Good Corporate Governance di Indonesia dan melalui penilaian penerapan Good Corporate Governance dapat menuntut perusahaan terus mengembangkan dan memperbaiki kualitas Corporate Governance dari berbagai perspektif secara berkelanjutan. Sehingga perusahaan dapat mewujudkan tujuannya untuk kepentingan bersama. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh kesempatan investasi, kinerja keuangan (net profit margin), dan Corporate Governance terhadap kebijkan dividen (dividend payout ratio).

8 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kesempatan investasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 3. Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen. 2. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan dividen. 3. Untuk menguji pengaruh Corporate Governance terhadap kebijakan dividen. 1.4. Manfaat Penelitian Hasi penelitian ini diharapkan dapat member kontribusi kepada pihak pihak yang berkepentingan, seperti: a. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharap dapat bermanfaat untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan bagi pihak manajemen perusahaan mengenai variabel yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan dividen.

9 b. Kontribusi Teoritis Hasil dari penelitian ini diharap mampu mendukung teori ilmu akuntansi dan keuangan serta mampu menjadi dasar atau acuan untuk penelitian selanjutnya agar lebih baik. c. Kontribusi Kebijakan Memberikan informasi bagi calon investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam suatu perusahaan. 1.5. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada kajian dan pembahasan mengenai pengaruh kesempatan investasi, profitabilitas, dan corporate governance berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang termasuk dalam kelompok perusahaan terbaik menurut Corporate Governance Perception Index (CGPI) periode 2008 2011.