BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian mengenai gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri ini telah dilakukan di Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan memiliki jumlah penduduk 50,112 jiwa, kecamatan ini mempunyai luas 51,67 km², Kecamatan Tegowanu terletak dibagian paling bart dan merupakan perbatasan antara kabupaten Grobogan, Kabupaten Semarang dan Demak, terdiri dari 18 desa, memiliki 1 Puskesmas dan 3 Puskesmas Pembantu, Distribusi penduduk bermata pencaharian petani, perikanan dan industri rumah tangga. Penelitian dengan judul pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia sebelum dan sesudah penyuluhan pada remaja putri kelas XI di SMA Filial Negeri 1 Gubug. di laksanakan bulan September-Oktober 2014. Dalam penelitian ini sampel yang dijadikan responden 49 orang. Hasil penelitian ini disajikan analisa univariat. 1. Analisa Univariat digunakan untuk mendeskrepsikan tiap-tiap variabel yang diteliti. Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut a. Tabel 4.1 distribusi frekuensi pengetahuan tentang pencegahan anemia sebelum penyuluhan No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) 1 Kurang 32 65,3 2 Cukup 13 26,5
3 Baik 4 8,2 Dari data 4.1 diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan orang tua tentang pencegahan anemia yang berpengetahuan kurang sebanyak 32 orang (65,3%), pengetahuan cukup sebanyak 13 orang (26,5%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 4 orang (8,2). b. Tabel 4.2 distribusi sikap tentang pencegahan anemia sebelum penyuluhan No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) 1 Positif 25 51.0 2 Negative 24 49.0 Dari data 4.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi sikap terhadap pencegahan anemia dengan tingkat pengetahuan pofitif sebanyak 25 orang (51,0%), sikap dan pengetahuan negative sebanyak 24 orang (49,0%). c. Tabel 4.3 distribusi frekuensi pengetahuan tentang pencegahan anemia sesudah penyuluhan No Tingkat Frekuensi Presentase (%)
Pengetahuan 1 Kurang 6 12,2 2 Cukup 15 30,6 3 Baik 28 57,1 Dari data 4.3 diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan orang tua tentang pencegahan anemia yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (12,2%), pengetahuan cukup sebanyak 15 orang (30,6%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 28 orang (57,1). d. Tabel 4.2 distribusi sikap tentang pencegahan anemia sesudah penyuluhan No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Presentase (%) 1 Positif 35 71,4 2 Negative 14 28,6 Dari data 4.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi frekuensi sikap terhadap pencegahan anemia dengan tingkat pengetahuan positif sebanyak 35 orang (71,4%), sikap danpengetahuan Negative sebanyak 14 orang (28,6%).
B. Pembahasan Hasil penelitian dengan judul pengetahuan dan sikap tentang pencegahan anemia sebelum dan sesudah penyuluhan pada remaja putri kelas XI di SMA Filial Negeri 1 Gubug. Setelah dilakukan analisa univariat menunjukkan perbedaan yang signifikan Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian setiap variabel. a. Analisa Univariat tingkat pengetahuan tentang pencegahan anemia sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan Tingkat pengetahuan responden mengeni pengetahuan tentang pencegahan anemia sebelum di lakukan penyuluhan sebesar berpengetahuan kurang sebanyak 32 orang (65.3%) dan setelah dilakukan penyuluhan berpengetahuan baik sebanyak 28 orang (57,1). Tingkat pengetahuan pada seseorang di pengaruhi banyak faktor menurut Notoatmodjo (2007) yang pertama yaitu 1) Sosial ekonomi Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan seseorang, sedng ekonomi dikaitkan dengan pendidikan, ekonomi baik tingkat pendidikan, ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi sehingga tingkat pengetahuan akan tinggi juga. 2) Kultur (budaya, agama)
Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan seseorang, karena informasi yang baru akan disaring kira-kira sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut. 3) Pendidikan Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima halhal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru tersebut. 4) Pengalaman Berkaitan dengan umur dan pendidikan individu, bahwa pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan semakin banyak. b. Analisa Univariat sikap tentang pencegahan anemia sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan sikap terhadap pencegahan anemia dengan tingkat pengetahuan pofitif sebanyak 25 orang (51.0%) setelah dilakukan penyuluhan sikap terhadap pencegahan anemia dengan tingkat pengetahuan pofitif sebanyak 35 orang (71.4%) Dalam sikap dan pencegahan anemia dalam keberhasilanya di pengaruhi oleh banyak faktor Menurut Azwar (2005) faktor yang mempengaruhi sikap adalah 1) Pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor
emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman aan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. 2) Orang lain yang dianggap penting Orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen sosial yang ikut mempengaruhi sikap kita. Seseorang yang kita anggap penting, seserang yang kita harapkan persetujuannya bagi setiap gerak tingkah dan pendapat kita. 3) Pengaruh kebudayaan Kebudayaan dimana kita hidup dan didasarkan mempunyai pengaruh yang besar terhadap sikap. 4) Media masa Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti telivisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang lain. 5) Lembaga pendidikan / lembaga agama Lembaga pendidikan atau lembaga agama sebagai suatu sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dari individu,
6) Faktor emosional Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme ego. C. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat di perbaiki peneliti selanjutnya : 1. Pada penelitian ini responden yang kurang memperhatikan pertanyaan sehingga peneliti harus menjabarkan supaya responden dengan pertanyaan yang diberikan. 2. Kelemahan / keterbatasan penelitian ini hanya terbatas menggambarkan pada tingkat pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pencegahan anemia. 3. Dalam penelitian ini hanya menggambarkan pengetahuan dan sikap remaja putri tentang pencegahan anemia tanpa adanya tindak lanjut terhadap hasil penelitian yang diperoleh.