BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia yang hidup di masa ini adalah manusia yang dimudahkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti

BAB 1 PENDAHULUAN. mengonseptualisasikan dan menafsirkan dunia yang melingkupinya. Pada saat kita

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mediator utama dalam mengekspresikan pikiran, mengonseptualisasi, menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Media massa merupakan salah satu wadah atau ruang yang berisi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BAB I PENDAHULUAN. Media (pers) disebut sebagai the fourth estate (kekuatan keempat) dalam

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam pengantar pesan. Setiap informasi yang dimuat dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN dengan mencegah praktik kongkalikong. Dahlan pernah. menyatakan adanya kongkalikong antara BUMN dan DPR.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jurnalisme online pada saat sekarang ini lebih banyak diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan informasi pada setiap detiknya. masyarakat untuk mendapatkan gambaran dari realitas sosial. 1

BAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

PEMBERITAAN KASUS KORUPSI PEMERINTAH DAERAH DI MEDIA LOKAL

BAB III METODE PENELITIAN. diasuh oleh lukman hakim ditabloid Posmo dalam membingkai dan

Jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya jurnal (journal), artinya laporan atau catatan, atau jour dalam

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti petunjuk Allah dan rasul-nya. 1. perbuatan mungkar. Dan kini, dakwah mulai berkembang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan pemaknaan dari berbagai kelompok akan mendapatkan perlakuan yang sama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. persepsi mengenai bagaimana sosok pria dan wanita. Dengan demikian

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi manusia yang menyatakan perasaan serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang semakin dikuasai oleh teknologi dan informasi seperti saat ini, menuntut

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan capres dan cawapres dalam meraih suara tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai metode dan media yang besumber pada Al-Qur'an, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB I PENDAHULUAN. Merebaknya media masa, khususnya media cetak seperti surat kabar

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS WACANA KHILAFAH DALAM PERSPEKTIF KEBIJAKAN-KEBIJAKAN PUBLIK PEMERINTAH INDONESIA (STUDI PADA BULETIN DAKWAH AL ISLAM EDISI 04/XVII)

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB IV PENUTUP. baik media cetak maupun elektronik. Demikian pula hal tersebut berlaku bagi

METODE PENELITIAN. deskriptif dan dengan pendekatan analisis wacana. Dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. diucapkan dan tersampaikan oleh orang yang mendengarnya. Bahasa juga

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

BAB III METODE PENELITIAN

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) HUKUM DAN KODE ETIK JURNALISTIK

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia yang hidup di masa ini adalah manusia yang dimudahkan dengan adanya teknologi-teknologi yang tercipta. Mereka dapat menggunakan satu alat untuk mengakses semua hal yang ia perlukan hanya dalam hitungan detik. Namun mereka harus memilih dan memilah sendiri apa yang layak atau tidak layak untuk mereka konsumsi. Batasan yang semacam itu belum terlalu di indahkan oleh manusia itu sendiri. Seperti halnya membaca satu berita dalam media massa, maka manusia cenderung akan terpengaruh oleh pemberitaan yang belum terbukti kebenarannya. Atau berita yang tidak berimbang, yang terdapat banyak pelanggaran kode etik penulisan. Manusia cenderung mengonsumsi media massa yang bertujuan untuk mengokohkan dirinya. Seperti orang yang religius akan mengonsumsi siaran religi. Begitu juga dengan yang lain. Ada banyak sesuatu yang bisa dikatakan sebagai media massa. Pola komunikasinya juga berbeda-beda. Banyak definisi tentang komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Namun, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (Media cetak dan 1

2 elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication. 1 Bicara mengenahi media massa, maka akan bicara tentang pers atau jurnalis. Diawal pengembangannya, pers Indonesia antara lain ditandai munculnya buletin berbahasa belanda milik VOC: Memories Nouvells 2 Media massa sebagai the fourth estate ( kekuatan ke-empat ) memliki kekuatan yang sangat besar untuk membentuk suatu wacana. Melalui visi dan misi yang dijalankannya, media massa menebarkan pemahamannya tentang suatu masalah dan mulai mengarahkan wacana itu kepada khalayak. Proses ini mereka sebut penyeleksian berita. Media disini dipandang sebagai instrumen ideologi bagi suatu kelompok untuk menyebarkan pengaruh dan dominasinya kepada kelompok lain. Media disini tidak dipandang sebagai wilayah yang netral yang menampung berbagai kepentingan dan pemaknaaan dari berbagai kelompok. Konsep ideologi menolong menjelaskan alasan wartawan melakukan itu. Artinya ideologi wartawanlah yang membuat liputan berita memihak suatu pandangan, menempatkan pandangan satu lebih penting dibandingkan pandangan kelompok lain, dan sebagainya. Teks dan media adalah sebuah mediasi. Dalam menganalisis teks kata, berita media massa tidak bisa melepaskan diri dari praktek terutama politik bahasa. Oleh 1 Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Depok: PT. Rajagrafindo persada. Hal 10 2 Masduki, 2004. Kebebasan Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Yogyakarta; UII Press Yogyakarta. Hal 3

3 karena bahasa adalah aspek sentral dari penggambaran suatu subjek dan lewat bahasa ideologi terserap didalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam analisi wacana. Jurnalis dengan masing-masing ideologi yang mereka emban akan mempengaruhi bagaimana pola atau gaya kepenulisan dari jurnalis tersebut. Namun, setiap jurnalis juga wajib mematuhi beberapa etika jurnalistik terkait kepenulisan berita yang ia siarkan baik melalui media cetak, elektronik, maupun online. Jurnalis yang tidak mematuhi kode etik dinyatakan melanggar dan akan mendapatkan sanksi sesuai dengan pelanggaran etika yang dilakuinya. Dengan adanya kebutuhan manusia terhadap informasi maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa profesi sebagai wartawan (jurnalis) dalam masyarakat menjadi sangatlah penting dalam menunjang kegiatan komunikasi. Seorang wartawan harus memberikan informasi yang akurat, lengkap, jelas, jujur serta aktual, dan juga dapat memberikan prediksi serta petunjuk kearah perubahan dan transformasi. Selain itu, wartawan harus mempertanggung jawabkan berita yang didapatkannya. Seorang wartawan harus jujur. Kejujuran dalam mengumpulkan data, mengola dan menyajikan berita, sehingga wartawan harus memahami tentang etika dalam jurnalistik. 3 Selain memahami tentang kode etik, jurnalis juga harus memiliki kecakapan dalam mengolah kata menjadi suatu berita yang disajikan kepada khalayak. 3 Abank Iif, Jurnalistik dalam Kacamata Islam, (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/

4 Seperti dalam pemilihan kata dan tata letak kalimat yang dapat dipelajari dalam analisis wacana. Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kualitatif. Kalau analisis isi kualitatif lebih menekankan pada pertanyaan apa (what), analisis wacana lebih melihat pada bagaimana (how) dari pesan atau teks komunikasi. Lewat analisis wacana, bukan hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga pesan yang disampaikan dalam berita. Melalui kata, frasa, kalimat, metafora model dengan melihat bangunan struktur kebahasan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks. 4 Salah satu kekuatan dari analisis wacana adalah kemampuannya untuk melihat dan membongkar praktik ideologi dalam media. Sebagaimana penyajian berita dari media dan bahasa yang digunakan dijadikan kelompok dominan sebagai alat untuk merepresentasikan realitas, sehingga realitas yang sebenarnya menjadi terdistorsi. Ada banyak model dari analisis wacana, salah satunya adalah model milik Van Dijk. Analisis model Van Dijk menekankan pada kata dan penyusunan kalimat secara rinci. Hal ini memungkinkan karena Van Dijk mengelaborasi elemen-elemen wacana sehingga bisa didayagunakan dan dipakai secara praktis. Menurut Van Dijk penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks adalah hasil dari suatu praktik produksi yang juga harus diamati. Disini, haruslah diketahui pula bagaimana suatu teks 4 Eriyanto. 2012. Analisis Wacana. Yogyakarta: PT. LkiS Printing cemerlang h. 8

5 tersebut diproduksi, sehingga dapat memperoleh pengetahuan mengapa suatu teks bisa hadir seperti demikian. 5 Media menyajikan beritanya dengan menggunakan pemilihan kata dan penyusunan kalimat yang disesuaikan dengan ideologi media tersebut. Diantaranya seperti media Islam. Media-media islam yang terbit atau tayang dengan menyiarkan berita-berita yang sarat akan keislaman yang notabene jurnalisnya adalah seorang muslim. Tulisannya tidak akan jauh dengan nilai keislaman baik Al-Qur an atau Hadist. Emha Ainun Najib menyebutkan bahwa jurnalistik islam adalah teknologi dan sosialisasi informasi dalam kegitan penerbitan tulisan yang mengabdikan diri kepada nilai agama Islam. Salah satunya adalah Tabloid NURANi. Tabloid NURANi sendiri merupakan Tabloid untuk keluarga yang diterbitkan oleh Jawa Pos Group dari kelompok penerbit surat kabar Jawa Pos pada tahun 2000. Tabloid ini membidik target audience yaitu perempuan muslim baik yang bekerja ataupun tidak bekerja. Tabloid NURANi berusaha memberikan informasi bagi keluarga khususnya untuk para perempuan tentang kehidupan keluarga dan kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan agama Islam. Tabloid NURANi yang berada di Jl. Ketintang Baru III/91 Surabaya dan dikenal dengan slogan bacaan keluarga muslim ini dipimpin oleh pimpinan redaksi yaitu H.M. Khozin. Tabloid NURANi memiliki wartawan muslim dengan latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka pun berasal dari berbagai daerah 5 Ibid h. 221

6 di Jawa Timur. Dengan mengusung konten Islami, wartawan Tabloid NURANi telah menggunakan media tulisan sebagai dakwah bil qalam. Dalam penelitian ini, peneliti memilih Tabloid NURANi dengan alasan, Tabloid NURANi telah memiliki eksistensi yang tinggi, dan masih ada pembaca setianya sehingga Tabloid NURANi masih bertahan hingga sekarang. Tabloid NURANi yang memantapkan sebagai Inspirasi Keluarga Muslim ini adalah salah satu dari berbagai media massa islam yang ada di surabaya. Keberadaan NURANi sendiri membawa warna segar dalam dunia jurnalistik islam. Pemberitaan yang ringan dan elegan. Serta rubrik-rubrik yang menarik membuat NURANi berbeda dengan media islam lainnya. NURANi juga konsen dalam pemberitaan yag sedang in untuk naik menjadi berita layak konsumsi. Tabloid NURANi memiliki beberapa rubrik didalamnya. Diantaranya adalah Baity Jannati, Serambi Utama, Kajian Syariah, Bingkai Sedekah dan lain sebagainya. Dalam penerbitan, Tabloid NURANi menggunakan rubrik Serambi Utama sebagai headline dari tiap edisi. Seperti pada edisi 794, Tabloid NURANi mengguanakan rubrik Serambi Utama dengan judul berita Kontroversi Tarif Tinggi Ustadzah Oki dan menjadikannya sebagai headline dalam edisi tersebut. Banyak media menyorot kontroversi dakwah Ustadzah Oki Setiana Dewi, seorang artis yang mendadak menjadi pendakwah. Sedangkan pendakwah (dai) adalah salah satu unsur terpenting dari proses dakwah. Tabloid NURANi pun turut mengangkat berita tersebut.

7 Dengan berita yang mengangkat tema kontroversi tarif dakwah Ustadzah Oki di berbagai media, termasuk Tabloid NURANi. peneliti mencari dimana letak analisis wacana model Van Dijk, dalam aspek kata dan kalimat dalam berita dalam rubrik Serambi Utama. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Bagaiamana representasi ideologi media dalam berita kontroversi tarif tinggi ustadzah oki pada Tabloid NURANi edisi 794? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaiamana representasi media dalam berita kontroversi tarif tinggi ustadzah oki dalam Tabloid NURANi edisi 794. D. Manfaat Penelitian Dari tujuan diatas, diharapkan penelitian ini dapat digunakan untuk: 1. Secara teoritis a. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi sarjana (S1) di Fakultas Dakwah dan Komunikasi sehingga dapat menambah wawasan tentang ilmu jurnalistik.

8 b. Menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan kegiatan di media cetak, dengan mempelajari pemilihan kata dan susunan kalimat dalam berita di media cetak dengan disusaikan ideologi dalam media tersebut. 2. Secara Praktis a. Sebagai tambahan informasi atau memperluas khazanah keilmuan bagi pihak-pihak berkepentingan yang membutuhkan. b. Sebagai entry point untuk penelitian selanjutnya. E. Definisi Operasional Pada definisi operasional ini, peneliti menjelaskan tentang makna konsep yang ada dalam judul penelitian, yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya. Pemilihan konsep yang tepat memang mempunyai perspektif yang baik untuk mencapai kesuksesan, penelitian harus bisa menentukan batasan ruang lingkup permasalahan yang sesuai dengan judul, untuk menghindari kesalahan pemahaman dalam masalah penelitian. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah: 1. Ideologi Media Ideologi sering diartikan sebagai sebuah gagasan, maupun ide. Dalam ideologi terdapat sebuah pemikiran yang abstrak yang seringkali diterapkan pada berbagai persolan publik yang pada akhirnya disangkutkan dengan permasalahan politik. Meskipun sebenarnya tujuan utama dibalik ideologi adalah menawarkan perubahan melalui pemikiran normatif. Sedangkan didalam konteks media, para pakar menerjemahkan ideologi

9 sebagai sistem makna yang membantu menjelaskan dan mendefinisikan realitas dan membantu dalam membuat nilai-nilai pembenaran atas realitas itu. Ideologi terkait dengan konsep-konsep seperti pandangan dunia, sistem keyakinan dan nilai-nilai, namun makna ideologi lebih luas dari konsep-konsep itu. 2. Analisis Wacana Analisis wacana tidak hanya mengetahui bagaimana isi teks berita, tetapi juga bagaimana pesan itu disampaikan. Lewat kata, frasa, kalima, metafora macam apa suatu berita. Dengan melihat bagaimana bangunan struktur kebebasan tersebut, analisis wacana lebih bisa melihat makna yang tersembunyi dari suatu teks media 6 3. Tabloid NURANi Tabloid adalah Surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum. 7 Tabloid NURANi diterbitkan oleh PT. Nurani Media Teduh yang lahir pada 1 Ramadhan tepatnya pada 3 November 2000 sebagai suatu Tabloid yang mengangkat kajian agama Islami bagi masyarakat, khusunya keluarga Muslim perkotaan. F. Sistematika Pembahasan Adanya sistematika pembahasan ini bertujuan agar penelitian menjadi lengkap dan sistematis. Dalam suatu penelitian terdiri dari lima bab yang 6 Alex Sobur, Analisis Teks Media..., hlm 68 7 Departemen,Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hal.1117

10 dipaparkan, diantaranya sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang masalah mengenai bagaimana suatu media menyajikan beritanya. Dalam segi pemilihan kata ataupun penyusunan kalimat yang dapat menjadi ciri dari ideologi media tersebut. Rumusan masalah berisi pertanyaan yang muncul sesuai dengan fenomena yang telah dipaparkan di latar belakang masalah, tujuan penelitihan, manfaat penelitihan, definisi konsep mengenahi analisis wacana model Van Dijk dalam Taloid NURANi dan sistematika pembahasan membahas tentang materi mulai dari pendahuluan sampai dengan kesimpulan dan saran. BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORITIK Bab ini terdiri atas sub bab kajian teoritis subtansial, kajian analisis tekstuan berupa wacana milik Van Dijk. Teori subtantif di sini adalah teori ideologi.yang sesuai dengan tema penelitian Selain itu, pada bab ini juga membahas tentang hasil penelusuran penelitian terdahulu. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini berisi pendekatan deskriptif dan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan analisis wacana model Van Dijk. Kemudian pada unit analisis, peneliti menggunakan artikel dalam

11 Tabloid NURANi tepatnya pada edisi 794 rubrik serambi utama. Selanjutnya dalam bagian tahapan penelitian, peneliti menguraikan tentang teknik pengumpulan data serta teknik analisis datanya. BAB IV : PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA Pada bab ini berisi penyajian data seputar analisis model Van Dijk yang digunakan untuk menganalisa berita dalam Tabloid NURANi rubrik Serambi Utama edisi 794. Sebagaimana uraian dalam bab III, peneliti menemukan makna teks dan menafsirkannya. Bab V : PENUTUP Sesuai dengan rumusan masalah, pada kesimpulan berisi seputar bagaimana analisis wacana model Van Dijk yang digunakan untuk menganalisa berita dalam Tabloid NURANi rubrik Serambi Utama edisi 794. Yang perlu diingat bahwa kesimpulan haruslah sinkron dengan rumusan masalah, baik dalam hal urutan maupun jumlahnya. Dan selanjutnya diakhiri dengan saran.