BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuliati (2010) tentang Pengujian

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dan menganalisis perpaduan dari sumber-sumber dana yang ekonomis bagi perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu faktor yang menentukan nilai perusahaan. Sejak Modigliani dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB I. Pendahuluan. perusahaan Indonesia mulai menunjukkan perbaikan dilihat dari nilai indek

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pembelanjaan permanen yang mencerminkan pertimbangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksimumkan harga saham perusahaan (Brigham dan Houston, 2010: 45).

BAB V. Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh faktor-faktor penentu seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan era globalisasi saat ini setiap perusahaan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengantisipasi persaingan yang semakin ketat sekarang ini banyak perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berjudul Factors Determining the Capital Structure of Pharmaceutical

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan nilai perusahaan, memakmurkan pemilik saham dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persaingan antar negara untuk memenangkan pasar perdagangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda (Christianti, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

perusahaan yaitu dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi ataupun mengembangkan usahanya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu yang meneliti variabel-variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan menjadi pusat perhatian stakeholders. Keputusan finansial

BAB I PENDAHULUAN. yang dikaitkan dengan pembiayaan hutang dan ekuitas. Keputusan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain saham, utang digunakan sebagai alternatif pendanaan perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha dan industri menjadi semakin ketat. Perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Globalisasi bermuara pada masalah tantangan dan peluang yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan secara efisien, dalam arti, keputusan pendanaan tersebut merupakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. kecil seperti Usaha Kecil dan Menengah (UKM), hampir semua bentuk-bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Supriyono dan Suparwoto (2000:89) hutang merupakan kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif antar perusahaan dimana perusahaan berlomba-lomba dalam mencari

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha semakin lama semakin tajam dalam era globalisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merupakan nilai harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka pendek, sedangkan modal sendiri berasal dari laba ditahan, modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, sehingga setiap keputusan yang diambil harus dipertimbangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam mendanai kegiatan operasionalnya, perusahaan memiliki dua alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Unlevered firm Perusahaan yang hanya menggunakan ekuitas. Levered firm Perusahaan yang menggunakan bauran ekuitas dan berbagai macam.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu entitas yang tujuan utamanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

SKRIPSI YUDHO HARDIARTO B FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjalankan kegiatan perusahaan, modal yang merupakan hak kepemilikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia bisnis semua perusahaan membutuhkan dana yang sekiranya dapat menyokong kegiatan operasional. Untuk memenuhi kebutuhan dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan merupakan keputusan yang penting untuk dihadapi manajer perusahaan. Keputusan pendanaan merupakan keputusan keuangan dari mana dana berasal untuk membeli aktiva guna mendukung kegiatan operasional. Pendanaan dibedakan menjadi dua yaitu pendanaan eksternal dan pendanaan internal. Pendanaan eksternal meliputi hutang bank serta obligasi sedangkan pendanaan internal meliputi laba ditahan, depresiasi dan saham. Keputusan pendanaan juga dibagi menjadi dua yaitu keputusan pendanaan jangka panjang dan keputusan pendanaan jangka pendek. Keputusan pendanaan jangka panjang akan membawa dampak pada struktur modal perusahaan. Struktur modal adalah perbandingan antara pendanaan internal dengan hutang jangka panjang perusahaan. Struktur modal menjadi penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaan secara langsung sehingga perusahaan perlu mencari suatu struktur modal yang optimal (Lukas Setia Atmaja, 2003). Perbandingan struktur modal yang kurang tepat dapat mengakibatkan penurunan profitabilitas perusahaan, kesulitan keuangan dan kemungkinan akhirnya mengakibatkan kebangkrutan. 1

2 Secara umum, teori-teori struktur modal didasarkan pada dua teori, yaitu Teori Trade-off dan Teori Pecking Order. Teori Trade-off muncul karena penggabungan teori Modigliani-Miller yang memasukkan biaya kebangkrutan (financial distress) dan biaya agensi (agency cost). Hal ini mengindikasikan adanya trade-off antara penghematan pajak dari hutang dan biaya kebangkrutan. Semakin besar porsi hutang maka semakin besar perlindungan pajak yang diperoleh (Hanafi, 2004 dalam Hadianto, B, 2008). Di sisi lain, semakin besar porsi hutang maka semakin besar biaya kebangkrutan yang mungkin timbul. Struktur modal yang optimal dapat dicapai dengan menyeimbangkan keuntungan perlindungan pajak dengan beban sebagai akibat penggunaan hutang yang semakin besar (Sartono, 2001 dalam Hadianto, B, 2008). Pecking Order Theory menyarankan bahwa keputusan pendanaan mengikuti suatu hirarki yaitu sumber pendanaan internal dari dalam perusahaan lebih didahulukan dari pada sumber pendanaan eksternal dari luar perusahaan. Dalam hal sumber pendanaan eksternal, hutang lebih diutamakan daripada pendanaan dengan penerbitan ekuitas. Hal ini terjadi karena adanya assymetric information didalam mendapatkan dana dari pihak eksternal. Kebijakan dalam penentuan struktur modal mencerminkan kebijakan suatu perusahaan. Keputusan dalam penentuan struktur modal sangat dipengaruhi oleh karakteristik di mana perusahaan tersebut berada. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan manajer dalam menentukan struktur modal perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2006) empat

3 faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah resiko bisnis, posisi perpajakan, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau keagresifan manajemen. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan tentang struktur modal adalah kelangsungan hidup jangka panjang (long-run viability), konservatisme manajemen, pengawasan, struktur aktiva, resiko bisnis, tingkat pertumbuhan, pajak, cadangan kapasitas peminjaman, dan profitabilitas (Lukas Setia Atmaja, 2003). Titman and Wessel (1988) menganalisis delapan faktor yang mempengaruhi pemilihan struktur modal perusahaan, yaitu aset yang dijadikan jaminan (collateral value of assets), penghematan pajak selain hutang (non-debt tax shield), pertumbuhan (growth), keunikan (uniqueness), jenis industri (industry classification), ukuran perusahaan (firm size), volatilitas pendapatan (earning volatility) dan keuntungan (profitability). Hasil penelitian ini adalah aset yang dijadikan jaminan (collateral value of assets), penghematan pajak selain hutang (non-debt tax shield), pertumbuhan (growth), dan volatilitas pendapatan (earning volatility) terbukti tidak berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan sedangkan faktor-faktor yang lain terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Shinghania, M dan Seth, A (2010) pada perusahaan-perusahaan di India dan penelitian yang dilakukan oleh Eriotis, N., D. Vasiliou, dan Z.V. Neokosmidi (2007) pada perusahaan-perusahaan di Yunani, faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal (dengan menggunakan debt ratio) yaitu growth, likuiditas, interest

4 coverage ratio, firm size dan variabel dummy perbedaan signifikan struktur modal antara perusahaan dengan lebih dari 50% hutang dan kurang dari 50% hutang. Temuan penelitian yang menunjukkan bahwa ada hubungan terbalik antara debt ratio perusahaan dan growth, rasio likuiditas dan interest coverage ratio. Hubungan positif antara firm size dan debt ratio serta variabel dummy menunjukkan perbedaan yang signifikan dari struktur modal antara perusahaan dengan lebih dari 50% hutang dan kurang dari 50% hutang. Sri Utami, E (2009) menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI adalah struktur aktiva dan profitabilitas, sedangkan faktor-faktor yang tidak mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI adalah ukuran perusahaan, resiko bisnis, dan tingkat pertumbuhan. Seftianne dan H, Ratih (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan publik sektor manufaktur adalah growth opportunity dan ukuran perusahaan, sedangkan faktor-faktor yang tidak mempengaruhi adalah profitabilitas, tingkat likuiditas, resiko bisnis, kepemilikan managerial dan struktur aktiva. Penelitian yang dilakukan Nurrohim KP, H (2008) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah profitabilitas dan kontrol kepemilikan. Fixed Asset Ratio dan Struktur Aktiva tidak mempengaruhi struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Hadianto, B (2008) bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal adalah asset tangibility, firm s size, dan profitability. Dengan hasil penelitian yaitu asset tangibility berpengaruh positif terhadap struktur modal, firm s size berpengaruh negatif

5 terhadap struktur modal dan profitability berpengaruh positif terhadap struktur modal. Yeniatie dan Destriana, N (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang adalah kepemilikan institusional, asset structure, profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan. Faktor-faktor yang tidak mempengaruhi kebijakan hutang adalah kepemilikan manajerial, kebijakan dividen dan risiko bisnis. Penelitian yang dilakukan oleh Ruslim, H (2009) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah defisit pendanaan internal, long term debt, dan profitability dengan temuan penelitian yaitu defisit pendanaan internal dan long term debt berpengaruh signifikan terhadap struktur modal, sedangkan profitability tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Penelitian yang dilakukan oleh Joni dan Lina (2010) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal adalah pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, resiko bisnis, deviden dan struktur aktiva. Hasil dari penelitian ini adalah pertumbuhan aktiva memiliki pengaruh positif terhadap struktur modal, ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, profitabilitas memiliki pengaruh negatif terhadap struktur modal, resiko bisnis tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, deviden tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal, dan struktur aktiva memilki pengaruh positif terhadap struktur modal. Penulis tertarik untuk menguji kembali variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh Titman and Wessel (1988), Shinghania, M dan Seth, A (2010), Joni dan Lina (2010), Yeniatie dan Destriana, N (2010), Ruslim, H (2009), Hadianto, B (2008), Sri Utami, E (2009), Nurrohim KP, H (2008) dan

6 Seftianne dan H, Ratih (2011) yang memiliki hasil berbeda satu sama lain terhadap struktur modal. Variabel-variabel tersebut adalah growth (pertumbuhan), firm size (ukuran perusahaan), likuiditas, interest coverage ratio (rasio cakupan bunga), profitabilitas dan struktur aktiva yang akan diuji pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010. Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ45 merupakan 45 saham yang terpilih setelah melalui kriteria dan menghasilkan perusahaan yang paling likuid dalam hal memiliki volume perdagangan dan kapitalisasi pasar terbesar. Perusahaan LQ45 paling dimonitor kinerja laporan keuangannya oleh investor dengan ini perusahaan LQ45 dinilai dapat menentukan struktur modal yang baik dan dinilai mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul: PENGARUH GROWTH, FIRM SIZE, LIKUIDITAS, INTEREST COVERAGE RATIO, PROFITABILITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN LQ45 PERIODE 2001-2010 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh growth, firm size, likuiditas, interest coverage ratio, profitabilitas dan struktur aktiva secara individu terhadap struktur modal pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010? 2. Bagaimana pengaruh growth, firm size, likuiditas, interest coverage ratio, profitabilitas dan struktur aktiva secara bersama-sama

7 terhadap struktur modal pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010? 1.3 Batasan Masalah Untuk menjaga agar tujuan akhir dari penelitian ini tetap fokus, maka dalam penelitian ini terdapat beberapa pembatasan supaya hasil dari penelitian ini tatap konsisten. Pembatasan yang dimaksud adalah: 1. Perusahaan yang menjadi populasi adalah perusahaan-perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu sampel dipilih atas dasar kesesuaian sampel dengan kriteria yang telah ditentukan. 2. Perusahaan yang tidak lebih dari dua kali keluar dalam penghitungan indeks LQ45 selama periode 2001-2010. Kriteria ini diperlukan untuk mendapatkan nilai pasar yang paling mencerminkan nilai intrinsik perusahaan. 3. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu berupa laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia pada Indonesian Capital Market Directory dan situs www.idx.co.id periode 2000-2010. 4. Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan non bank. Perusahaanperusahaan keuangan seperti bank memiliki laporan keuangan yang berbeda dari perusahaan-perusahaan pada umumnya, sehingga dapat

8 menghasilkan kesimpulan yang salah ketika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan pada umumnya. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk menguji pengaruh growth, firm size, likuiditas, interest coverage ratio, profitabilitas dan struktur aktiva secara individu terhadap struktur modal pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010. 2. Untuk menguji pengaruh growth, firm size, likuiditas, interest coverage ratio, profitabilitas dan struktur aktiva secara bersama-sama terhadap struktur modal pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan untuk menjadikan tolok ukur dalam menyusun struktur modal sehingga keputusan pendanaan tepat dan terhindar dari kebangkrutan. 2. Bagi investor atau calon investor Memberikan masukan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan atau kebijakan investor dalam menanamkan modalnya.

9 3. Bagi pemberi pinjaman Memberikan masukan sebagai bahan pertimbangan dalam kebijakan pemberian kredit. 4. Bagi Penulis Manfaat dari penelitian ini bagi penulis adalah untuk mengetahui pengaruh growth, firm size, likuiditas, interest coverage ratio, profitabilitas, dan struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan LQ45 periode 2001-2010. 5. Bagi Pembaca Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca yang tertarik mengenai struktur modal. 1.5 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab satu menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan & manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Bab dua berisi tentang penjelasan hal-hal sebagai upaya pendekatan teoritik terhadap masalah penelitian yang akan diuji, kerangka pikir dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab tiga berisi tentang penjelasan bentuk penelitian yang digunakan, populasi dan sampel penelitian, data dan metode

10 pengumpulan data, pengidentifikasian dan pengukuran variabel dan metode analisis data. Bab IV Analisis Data Bab empat berisi deskriptif data, deskriptif statistik, hasil pengujian asumsi klasik, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan. Bab V Penutup Bab lima berisi kesimpulan, implikasi, keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian selanjutnya.