A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Intensive Care Unit (ICU) atau Ruang Rawat Intensife merupakan bagian yang tidak akan pernah terlepaskan dari pengembangan sebuah rumah sakit. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intesive Care Unit (ICU) di rumah sakit menyebutkan bahwa ICU adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi dibawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia (Kepmenkes No. 1778, 2010). Setiap rumah sakit memiliki manajemen yang berbeda dalam pengelolaan ICU. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta memiliki pelayanan ICU yang terintegrasi dan dipimpin oleh dokter spesialis Anestesi dan Terapi Intesive. Peranan multidisiplin dari berbagai staf medis yang bekerja didalam ICU menjadi acuan penting. Penggembangan dari tim inilah yang akan meningkatkan keselamatan pasien. Namun, besarnya kebutuhan ICU baik dari staff medis khusus maupun sarana dan prasarana sering kali mendatangkan kekhawatiran bagi pihak manajemen. Berbeda dengan rumah sakit pemerintah daerah yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam peningkatan pembangunan kesehatan, yang didapatkan 10% dari anggaran 1
2 APBD sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, khususnya kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat, rumah sakit swasta seperti Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta harus menyusun strategi jitu agar dapat bertahan dari besarnya tuntutan dan kemampuan (UU No. 36, 2009). Besarnya pembiayaan yang harus dikeluarkan melalui pelayanan ICU, dan tidak diperbolehkannya sistem cost-sharing pada peserta BPJS membuat rentannya terjadi fraud dikarenakan rumah sakit harus tetap bertahan diantara tuntutan dan biaya fasilitas serta pengobatan di ICU yang tak dapat di klaim BPJS. Walaupun telah memanfaatkan adanya spesial CMG, rumah sakit khususnya rumah sakit swasta seringkali terpaksa melakukan penutupan sendiri kekurangan biaya yang seharusnya dibebankan kepada pasien. Dilema ICU semakin diperkuat dengan Length of Stay (LOS) atau lamanya perawatan di ICU yang mempengaruhi besarnya pembiayaan yang dibebankan oleh rumah sakit (Permenkes No. 28, 2013). Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta tengah berupaya untuk mengatasi dilema-dilema tersebut agar dapat bertahan dengan besarnya pembiayaan tanpa mengurangi kualitas pelayanan baik dari segi medis maupun non-medis. Maka dari itu, dibutuhkan strategi jitu untuk mengatasi besarnya pembiayaan ICU dengan pengklaiman BPJS yang terbatas, membuat peneliti tertarik untuk penyusunan rencana startegi Intesive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit PKU Muhammdiyah Yogyakarta, mengingatkan pentingnya strategi yang dapat dilakukan rumah sakit khususnya rumah sakit swasta agar mampu menjaga eksistensi rumah sakit dalam pengembangan ICU.
3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitiain ini adalah bagaimanakah rencana strategi pengelolaan Intesive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit PKU Muhhamdiyah Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Menyusun rencana strategi pengelolaan Intesive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit PKU 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui ruang lingkup pelayanan ICU di Rumah Sakit PKU b. Mengetahui manajemen pengelolaan ICU di Rumah Sakit PKU c. Mengetahui desain, peralatan, sarana prasarana, dan kemampuan pelayanan ICU di Rumah Sakit PKU d. Mengetahui realisasi angggaran ICU di Rumah Sakit PKU e. Mengetahui rencana strategi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. f. Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan maupun ancaman ICU di Rumah Sakit PKU
4 g. Mengetahui pengelolaan ICU dari pandangan keuangan, pertumbuhan dan perkembangan, proses bisnis internal, dan pelanggan di Rumah Sakit PKU h. Merancang Key Performance Indicators (KPI) dalam pengelolaan ICU di Rumah Sakit PKU i. Merancang rencana strategi pengelolaan ICU di Rumah Sakit PKU D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi rumah sakit dalam menyusun strategi pengelolaan Intesive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit PKU 2. Bagi Penelitian a. Memberikan tambahan pengetahuan mengenai strategi pengelolaan ICU. b. Memberikan bekal implementasi yang nyata sehingga dapat menjadi pembelajaran dikemudian hari. 3. Bagi Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi institusi pendidikan yaitu memberikan gambaran nyata keadaan ICU di rumah sakit khsuusnya rumah sakit swasta, sehingga pembelajaran yang didapatkan sesuai
5 dengan literature dapat ditemukan perbedaan dan persamaan dalam implementasinya di lapangan. b. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini dapat memberikan manfaat peneliti lain yaitu dengan membukanya permasalahan baru yang kerap kali terjadi di rumah sakit khususnya rumah sakit swasta, sehingga akan menimbulkan lebih banyak pertanyaan lain dan memacu untuk lahirnya penelitianpenelitian baru terkait dengan strategi pengelolaan ICU.