PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL NOVEMBER 2009

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL AGUSTUS 2007

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL DESEMBER 2010

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL OKTOBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MEI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA DESEMBER 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT JUNI 2017

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan Agustus 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA MARET 2014

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JANUARI 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA NOVEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JULI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA OKTOBER 2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA

Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA UTARA JUNI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN JUNI 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROPINSI KEPRI

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TENGAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2009

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JANUARI 2016

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU APRIL 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT APRIL 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET kepri.bps.go.id

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT NOVEMBER 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG MEI 2016

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR (TPK) HOTEL BINTANG PROVINSI D.I. YOGYAKARTA BULAN SEPTEMBER ,34 PERSEN

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI APRIL 2017

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BERBINTANG DAN STATISTIK TRANSPORTASI PROVINSI BENGKULU, JULI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOVEMBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2016

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG JUNI 2016

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT DESEMBER 2013

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MARET 2014

PARIWISATA DKI JAKARTA JUMLAH WISMAN YANG MENGUNJUNGI DKI JAKARTA BULAN MARET 2009 MENCAPAI KUNJUNGAN

PARIWISATA DKI JAKARTA

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MEI 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU MEI 2011

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA KALIMANTAN BARAT MARET 2010

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN SELATAN BULAN JANUARI 2014


PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU OKTOBER 2015

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2014

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MEI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI KALIMANTAN BARAT MARET 2017

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2013

Transkripsi:

PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI NASIONAL BULAN MEI 2004 PARIWISATA No. 38 / VII / 1 Juli 2004 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai 369,1 ribu orang, naik 14,57 persen dibanding jumlah wisman bulan April 2004 sebesar 322,1 ribu orang. Jumlah wisman yang datang ke Bali juga meningkat dari 116,3 ribu orang pada bulan April 2004 menjadi 123,0 ribu orang pada bulan, atau naik 5,79 persen. Secara kumulatif, jumlah wisman dari 13 pintu masuk sampai dengan bulan mencapai 1,73 juta orang, yang berarti meningkat 34,32 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2003 sebesar 1,28 juta orang. Tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) pada bulan April 2004 mencapai 43,56 persen, naik 0,32 poin dibanding TPK bulan Maret 2004 sebesar 43,24 persen. Di Bali, TPK bulan April 2004 juga mengalami kenaikan dari 41,49 persen menjadi 52,46 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama bulan April 2004 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan bulan Maret 2004, yaitu 2,18 hari. 1. PERKEMBANGAN PARIWISATA 1.1. Jumlah Wisman ke Indonesia Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia melalui 13 pintu masuk pada bulan mencapai 369.081 orang, mengalami kenaikan 14,57 persen dibanding bulan April 2004 sebesar 322.146 orang. Begitu pula bila dibanding dengan bulan yang sama tahun 2003, jumlah wisman mengalami kenaikan cukup tinggi sebesar 65,89 persen. Secara kumulatif sampai dengan bulan, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mencapai 1,73 juta orang yang berarti terjadi peningkatan 34,32 persen dibanding jumlah wisman pada periode yang sama tahun 2003 sebesar 1,28 juta orang. Ini berarti bahwa pariwisata Indonesia khususnya untuk wisatawan mancanegara menunjukan perkembangan yang sangat baik dalam lima bulan terakhir. Selain itu pada periode yang sama tahun lalu, terjadi penurunan kunjungan wisman yang cukup besar karena adanya pengaruh dari peristiwa bom Bali, wabah virus SARS dan invasi Amerika dan sekutunya ke Irak. 1

Kenaikan jumlah kunjungan wisman bulan Mei dibanding bulan April 2004 terjadi hampir di semua pintu masuk utama. Kenaikan persentase tertinggi terjadi di bandara Tabing 208,26 persen, diikuti Adi Sumarmo 55,15 persen dan Tanjung Priok 45,93 persen. Pintu masuk lainnya yang tercatat mengalami kenaikan, yaitu Batam 35,10 persen, Entikong 29,08 persen, Tanjung Pinang 12,54 persen, Sam Ratulangi 8,04 persen, Ngurah Rai 5,79 persen, Mataram 4,55 persen, Soekarno-Hatta 4,16 persen dan Polonia 1,15 persen. Seperti bulan lalu tidak ada penerbangan internasional di bandara Hasanudin. Sementara itu satu-satunya pintu masuk yang mengalami penurunan jumlah wisman adalah bandara Juanda sebesar 0,27 persen. Pintu Masuk Tabel 1. Jumlah Wisman Untuk 13 Pintu Masuk Januari-Mei 2003 dan 2004 % % Perub. April 2004 Jan-Mei Jan-Mei Perub. Jan-Mei 2003 2004 Mei thd 2004 thd Apr 2004 2003 % Peran thd Total Jan-Mei 2004 (8) Total 13 Pintu 322.146 369.081 1.284.584 1.725.463 14,57 34,32 100,00 1. Soekarno-Hatta 79.223 82.518 345.476 401.897 4,16 16,33 23,29 2. Ngurah Rai 116.310 123.046 326.189 542.698 5,79 66,38 31,45 3. Polonia 7.968 8.060 29.257 34.947 1,15 19,45 2,03 4. Batam 90.409 122.141 443.680 596.101 35,10 34,35 34,55 5. Sam Ratulangi 1.293 1.397 4.149 6.074 8,04 46,40 0,35 6. Juanda 5.633 5.618 25.223 27.464-0,27 8,88 1,59 7. Entikong 1.073 1.385 9.650 5.827 29,08-39,62 0,34 8. Adi Sumarmo 165 256 1.164 1.231 55,15 5,76 0,07 9. Tabing 363 1.119 950 3.808 208,26 300,84 0,22 10. Mataram 1.648 1.723 6.456 7.391 4,55 14,48 0,43 11. Hasanudin 0 0 319 323 0 1,25 0,02 12. Tanjung Priok 4.470 6.523 23.502 23.940 45,93 1,86 1,39 13. Tanjung Pinang 13.591 15.295 68.569 73.762 12,54 7,57 4,27 Grafik Jumlah Wisman di 13 Pintu Masuk Januari 2002 s/d 180.000 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 - JAN'02 FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT Jumlah Wisman SEP OKT NOP DES JAN'03 PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES JAN'04 PEB MRT APR MEI Bulan Soekarno-Hatta Ngurah Rai Batam 10 Lainnya 2 Berita Resmi Statistik No. 38 / VII / 1Juli 2004

1.2. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Berbintang Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di 10 Daerah Tujuan Wisata (DTW) Indonesia pada bulan April 2004 mencapai rata-rata 43,56 persen, atau naik 0,32 poin dibanding TPK bulan Maret 2004 sebesar 43,24 persen. Bali menempati urutan tertinggi dengan TPK sebesar 52,46 persen, naik 10,97 poin dibanding TPK bulan sebelumnya. Selanjutnya bila dilihat menurut klasifikasinya, TPK hotel bintang 5 pada bulan April 2004 mencapai 58,88 persen dan merupakan persentase tertinggi dibanding kelas hotel berbintang yang lain, sedangkan TPK terendah pada hotel bintang 1 yang hanya mencapai 31,31 persen. Tabel 2. TPK Hotel Berbintang di 10 Propinsi Daerah Tujuan Wisata Indonesia, Maret April 2004 TPK No. Daerah Tujuan Wisata Maret 2004 April 2004 (1) (2) (3) (4) 1. Sumatera Utara 34,70 29,51 2. Sumatera Barat 38,41 36,02 3. DKI Jakarta 51,74 50,99 4. Jawa Barat 36,70 30,96 5. Jawa Tengah 41,48 30,82 6. D.I. Yogyakarta 46,31 43,50 7. Jawa Timur 42,48 36,88 8. Bali 41,49 52,46 9. Sulawesi Utara 40,39 37,50 10. Sulawesi Selatan 25,48 23,50 10 DTW 43,24 43,56 1.3. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang di 10 DTW Indonesia pada bulan April 2004 mencapai 2,18 hari, yang berarti sama dengan rata-rata lama menginap tamu pada bulan Maret 2004. Secara keseluruhan, rata-rata lama menginap tamu asing pada bulan April 2004 lebih tinggi dibanding tamu Indonesia yaitu 3,56 hari untuk tamu asing dan 1,70 hari untuk tamu Indonesia, dan ini terjadi di semua propinsi DTW yang diamati. Jika dirinci menurut propinsi, tercatat rata-rata lama menginap tamu yang tertinggi terjadi di propinsi Bali yaitu 3,83 hari, diikuti oleh propinsi DKI Jakarta sebesar 2,05 hari, sedangkan rata-rata lama menginap tamu yang terendah di propinsi Jawa Barat sebesar 1,35 hari. Untuk tamu asing, rata-rata lama menginap yang tertinggi di propinsi Sulawesi Utara sebesar 4,42 hari, diikuti propinsi Bali sebesar 3,92 hari, sedangkan lama menginap terendah di propinsi Jawa Tengah 1,61 hari. Untuk tamu 3

Indonesia, propinsi Bali memiliki rata-rata lama menginap tertinggi yaitu 3,54 hari, diikuti propinsi DKI Jakarta sebesar 1,83 hari, dan yang terendah propinsi Sumatera Utara dan propinsi Jawa Barat masing-masing sebesar 1,28 hari. No. Tabel 3. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang di 10 Propinsi Daerah Tujuan Wisata Indonesia, April 2004 DTW Rata-rata Lama Menginap Tamu (hari) Asing Indonesia Total (1) (2) (3) (4) (5) 1. Sumatera Utara 2,28 1,28 1,42 2. Sumatera Barat 3,01 1,69 1,82 3. DKI Jakarta 3,00 1,83 2,05 4. Jawa Barat 2,98 1,28 1,35 5. Jawa Tengah 1,61 1,46 1,47 6. D.I. Yogyakarta 3,72 1,72 1,91 7. Jawa Timur 2,45 1,43 1,50 8. Bali 3,92 3,54 3,83 9. Sulawesi Utara 4,42 1,71 2,02 10. Sulawesi Selatan 2,48 1,51 1,57 10 DTW 3,56 1,70 2,18 4 Berita Resmi Statistik No. 38 / VII / 1Juli 2004

ANGKUTAN Jumlah penumpang kereta api bulan mencapai 12,33 juta orang, yang berarti naik sebesar 5,01 persen dibanding bulan April 2004, sedangkan untuk barang mencapai 1,47 juta ton, atau naik 14,17 persen. Selama Januari-, jumlah penumpang mencapai 61,35 juta orang atau naik tipis 0,54 persen dan barang 6,38 juta ton atau naik tipis 0,79 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Jumlah penumpang pelayaran dalam negeri bulan mencapai 1,01 juta orang turun 11,78 persen dibanding bulan April 2004, sedangkan angkutan barang mencapai 13,32 juta ton atau naik 4,53 persen. Selama Januari- jumlah penumpang mencapai 6,28 juta orang atau naik 8,41 persen, sedangkan barang mencapai 62,86 juta ton atau naik 1,09 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Jumlah penumpang angkutan udara domestik mencapai 1,93 juta orang, atau naik 24,31 persen dibanding bulan April 2004. Sedangkan penumpang tujuan luar negeri (internasional) bulan mencapai 386,1 ribu orang, yang berarti naik sebesar 7,82 persen. Selama Januari- jumlah penumpang domestik mencapai 8,76 juta orang, naik 32,56 persen dan penumpang internasional mencapai 2,10 juta orang, naik 32,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. 2. PERKEMBANGAN TRANSPORTASI NASIONAL 2. 1. Angkutan Kereta Api Jumlah penumpang kereta api di Jawa dan Sumatera pada bulan mencapai 12,33 juta orang, atau naik 5,01 persen dibanding bulan sebelumnya. Dari jumlah tersebut sebagian besar adalah penumpang Jadebotabek, yang merupakan penumpang pelaju (commuter), yaitu sebanyak 8,41 juta orang atau 68,24 persen dari keseluruhan. Jumlah penumpang Jadebotabek pada naik 5,12 persen dibanding April 2004, sementara jumlah penumpang non-jadebotabek di Jawa naik 4,25 persen, dan di Sumatera naik 12,39 persen. Sementara itu, jumlah barang yang diangkut kereta api pada bulan mencapai 1,47 juta ton atau naik tajam 14,17 persen dibanding bulan sebelumnya. Sebagian besar dari barang yang diangkut berada di wilayah Sumatera (1,10 juta ton) terutama mencakup batubara, pupuk, semen dan hasil perkebunan, dimana pada bulan yang sama naik 17,36 persen, dan di Jawa naik 5,51 persen. 5

Tabel 4: Angkutan Penumpang Kereta Api Penumpang 1. Jawa 11 504 12 063 4,86 59 625 60 010 0,65 a. Jadebotabek 8 001 8 411 5,12 40 616 41 701 2,67 b. Non Jadebotabek 3 503 3 652 4,25 19 009 18 309-3,68 2. Sumatera 234 263 12,39 1 389 1 335-3,89 Total 11 738 12 326 5,01 61 014 61 345 0,54 Secara kumulatif jumlah penumpang kereta api Januari- mengalami kenaikan tipis 0,54 persen dibanding periode yang sama tahun 2003, yaitu dari 61,01 juta orang menjadi 61,35 juta orang. Penumpang Jadebotabek naik 2,67 persen, dari 40,62 juta orang menjadi 41,70 juta orang. Sebaliknya, penumpang Non Jadebotabek di Jawa dan Sumatera masing-masing turun 3,68 persen dan 3,89 persen. Sedangkan jumlah barang yang diangkut kereta api pada periode yang sama mengalami kenaikan tipis 0,79 persen, yaitu dari 6,33 juta ton menjadi 6,38 juta ton. Tabel 5: Angkutan Barang Kereta Api Barang 1. Jawa 345 364 5,51 1 922 1 744-9,26 a. Jadebotabek - - - - - - b. Non Jadebotabek 345 364 5,51 1 922 1 744-9,26 2. Sumatera 939 1 102 17,36 4 403 4 631 5,18 Total 1 284 1 466 14,17 6 325 6 375 0,79 2.2. Angkutan Laut Jumlah penumpang yang diangkut oleh pelayaran dalam negeri (antar pulau) pada bulan tercatat sebanyak 1,01 juta orang atau turun 11,78 persen dibanding bulan sebelumnya. Tiga pelabuhan mengalami kenaikan jumlah penumpang, dengan kenaikan tertinggi terjadi di pelabuhan Makassar 46,03 persen, 6 Berita Resmi Statistik No. 38 / VII / 1Juli 2004

diikuti Belawan 29,14 persen, dan Tanjung Priok 2,72 persen. Sebaliknya di pelabuhan Tanjung Perak dan Balikpapan terjadi penurunan tajam jumlah penumpang masing-masing sebesar 29,94 persen dan 25,76 persen. Selama Januari-, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri mencapai 6,28 juta orang atau naik 8,41 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Jumlah penumpang terbesar melalui Tanjung Perak yang mencapai 177,9 ribu orang, diikuti Makassar 134,4 ribu orang, Tanjung Priok 105,5 ribu orang, Balikpapan 84,2 ribu orang, dan Belawan 33,0 ribu orang. Jumlah penumpang dari lima pelabuhan tersebut semuanya mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun 2003 kecuali pelabuhan Balikpapan yang naik sebesar 14,25 persen. Persentase penurunan tertinggi terjadi di pelabuhan Belawan 46,17 persen, diikuti Tanjung Priok 38,45 persen, Makassar 32,60 persen, dan Tanjung Perak 17,94 persen. Tabel 6 : Penumpang Angkutan Laut Dalam Negeri Penumpang 1. Tanjung Priok 18,4 18,9 2,72 171,4 105,5-38,45 2. Tanjung Perak 35,4 24,8-29,94 216,8 177,9-17,94 3. Belawan 3,0 3,9 29,14 61,3 33,0-46,17 4. Makassar 18,9 27,6 46,03 199,4 134,4-32,60 5. Balikpapan 13,2 9,8-25,76 73,7 84,2 14,25 6. Lainnya 1 058,3 927,1-12,40 5 072,2 5 746,9 13,30 Total Indonesia 1 147,2 1 012,1-11,78 5 794,8 6 281,9 8,41 Sementara itu jumlah barang yang diangkut pada bulan mencapai 13,32 juta ton atau naik 4,53 persen dibanding bulan April 2004. Semua pelabuhan yang diamati menunjukkan penurunan jumlah barang kecuali Panjang yang naik 72,58 persen. Persentase penurunan tertinggi terjadi di pelabuhan Tanjung Perak 32,32 persen, diikuti Balikpapan 18,47 persen, Makassar 18,39 persen, dan Tanjung Priok 9,63 persen. Jumlah barang yang diangkut selama Januari- mencapai 62,86 juta ton atau naik 1,09 persen dibanding periode yang sama tahun 2003. Jumlah barang terbesar diangkut melalui Tanjung Perak yang mencapai 3,55 juta ton, diikuti Balikpapan 2,90 juta ton, Panjang 2,69 juta ton, Tanjung Priok 1,37 juta ton, dan 7

Makassar 785,2 ribu ton. Kenaikan jumlah barang yang diangkut terjadi di pelabuhan Balikpapan 92,02 persen, Panjang 5,59 persen dan Tanjung Perak 1,36 persen. Sebaliknya penurunan terjadi di pelabuhan Makassar 29,38 persen, dan Tanjung Priok 25,52 persen. Tabel 7: Barang Angkutan Laut Dalam Negeri, Barang (000 Ton) (000 Ton) (000 Ton) (000 Ton) 1. Tanjung Priok 303,3 274,1-9,63 1 841,5 1 371,6-25,52 2. Tanjung Perak 881,2 596,4-32,32 3 502,0 3 549,6 1,36 3. Panjang 507,7 876,2 72,58 2 546,8 2 689,2 5,59 4. Makassar 219,1 178,8-18,39 1 111,8 785,2-29,38 5. Balikpapan 1 082,5 882,6-18,47 1 511,9 2 903,1 92,02 6. Lainnya 9 746,0 10 509,1 7,83 51 669,1 51 560,8-0,21 Total Indonesia 12 739,8 13 317,2 4,53 62 183,1 62 859,5 1,09 2. 3. Angkutan Udara Jumlah penumpang domestik pada bulan mencapai 1,93 juta orang atau naik 24,31 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini antara lain disebabkan oleh arus lulusan sekolah lanjutan yang ingin melanjutkan studi ke berbagai perguruan tinggi. Soekarno-Hatta masih merupakan bandara terbesar untuk penumpang domestik dengan jumlah penumpang 723,6 ribu orang atau 37,53 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda Surabaya 279,5 ribu orang atau 14,50 persen. Kenaikan jumlah penumpang terjadi di bandara Sukarno-Hatta 15,30 persen, Polonia- Medan 8,81 persen, Ngurah-Rai 16,93 persen dan bandara Juanda 14,27 persen, sedangkan Hasanudin turun 9,02 persen. Tabel 8. Penumpang Angkutan Udara Domestik, Penumpang Polonia-Medan 110,0 119,8 8,81 407,8 556,2 36,39 Soekarno-Hatta 627,6 723,6 15,30 2 402,7 3 225,3 34,24 Juanda-Surabaya 244,6 279,5 14,27 891,7 1 224,6 37,33 Ngurahrai-Bali 89,8 105,0 16,93 378,3 492,2 30,11 Hasanudin-Makasar 118,6 107,9-9,02 309,8 465,4 50,23 Lainnya 360,4 592,2 64,32 2 219,7 2 798,3 26,07 Total 1 551,0 1 928,0 24,31 6 610,0 8 762,0 32,56 8 Berita Resmi Statistik No. 38 / VII / 1Juli 2004

Sementara itu, jumlah penumpang domestik pada Januari- mencapai 8,76 juta orang atau meningkat 32,56 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,61 juta orang. Jumlah penumpang di Soekarno-Hatta mencapai 3,22 juta orang atau 36,81 persen dari keseluruhan, diikuti Juanda-Surabaya 1,22 juta orang atau 13,98 persen. Jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri (internasional) untuk bulan mencapai 386,1 ribu orang, atau naik 7,82 persen dibanding bulan April 2004. Jumlah penumpang terbesar adalah melalui bandara Soekarno-Hatta mencapai 207,0 ribu orang atau 53,61 persen dari seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 111,7 ribu orang atau 28,93 persen. Dari lima bandara yang diamati, kenaikan tertinggi terjadi di bandara Juanda 7,43 persen diikuti Ngurah Rai 5,18 persen, Polonia-Medan 4,09 persen dan Soekarno-Hatta 3,50 persen. Tabel 9. Penumpang Angkutan Udara Internasional Penumpang Polonia-Medan 26,9 28,0 4,09 110,1 149,2 35,51 Soekarno-Hatta 200,0 207,0 3,50 848,9 1125,7 32,61 Juanda-Surabaya 20,2 21,7 7,43 117,1 146,9 25,45 Ngurahrai-Bali 106,2 111,7 5,18 356,6 523,4 46,78 Hasanudin-Makasar 0,0 0,0 0,00 31,2 28,6-8,33 Lainnya 4,8 17,7 268,75 118,7 123,9 4,38 Total 358,1 386,1 7,82 1582,6 2097,7 32,55 Selama Januari- jumlah penumpang angkutan udara ke luar negeri, baik menggunakan penerbangan nasional maupun asing, mencapai 2,10 juta orang, yang berarti naik 32,55 persen dibanding jumlah penumpang pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,58 juta orang. Penumpang ke luar negeri melalui Soekarno-Hatta mencapai 1,13 juta orang atau 53,66 persen dari seluruh penumpang ke luar negeri, diikuti Ngurah Rai-Bali 523,4 ribu orang atau 24,95 persen. 9