Edisi : Bawang Merah/Agustus/2012 Tinjauan Pasar Bawang Merah Informasi Utama : Harga pada bulan Agustus 2012 dibandingkan bulan Juli 2012 untuk bawang merah lokal mengalami penurunan sebesar 12 %. Harga pada bulan Agustus 2012 dibandingkan Agustus 2011 untuk bawang merah lokal mengalami penurunan sebesar 24 %. Harga bawang secara lokal secara nasional berfluktuasi cenderung tinggi dengan koefisien keragaman harga bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 sebesar 12 %. Sedangkan koefisien keragaman bulan Agustus 2012 cenderung stabil sebesar 1,45 %. Disparitas harga bawang antar wilayah pada bulan Agustus 2012 cenderung tinggi dengan koefisien keragaman harga antar wilayah sebesar 31 %, sama hal dengan disparitas harga antar wilayah pada bulan Agustus 2011 dibandingkan dengan Agustus 2012 cenderung tinggi sebesar 26 %. Gambar 1. Grafik Harga Rata-rata Nasional Bawang Merah Periode 2011 2012 Tabel 1. Perkembangan Harga Sumber: BPS, Disperindag 2011-2012 (diolah) Disusun oleh Komoditi Analis
Perkembangan Harga di Pasar Domestik Harga rata-rata bawang merah di 33 kota pada Agustus 2012 mengalami penurunan sebesar 12 %, jika dibandingkan dengan Juli 2012 yakni dari harga sebesar Rp. 15.244,-/kg menjadi Rp.13.449,-/ kg. Sedangkan jika dibandingkan dengan Agustus 2011, terjadi penurunan harga sebesar 24 %, yaitu Rp. 17.672,- menjadi Rp. 13.449,-. Secara rata-rata nasional, fluktuasi harga bawang merah periode bulan Agustus 2011 sampai dengan bulan Agustus 2012 cukup tinggi yaitu sebesar 12 %, yang diindikasikan oleh koefisien keragaman harga tahunan. Pergerakan harga bawang merah di bulan Agustus 2012 mengalami penurunan di bandingkan dengan bulan sebelumnya. Membaiknya cuaca tahun ini menjadi salah satu pendukung peningkatan produksi bawang merah nasional, Apabila dibandingkan dengan kebutuhan nasional sebesar 948.400 ton per tahun, maka pasokan bawang merah lokal tahun ini mengalami surplus sebanyak 78.181 ton. Neraca bawang merah tetap menunjukkan angka produksi yang positif. "Produksi masih berlebih karena berbagai sentra pertanian bawang merah, seperti Nganjuk, Brebes justru sedang memasuki musim panen raya. ( www. Surabayapost.co.id ). Gambar 2. Pergerakan Harga Bawang pada bulan Agustus 2012 dengan indicator Mo-M1 Jika dilihat berdasarkan per wilayah, koefisien variansi tertinggi untuk komoditas bawang merah pada periode Agustus 2012 yaitu, di wilayah Gorontalo sebesar 23,55 %. Sedangkan untuk wilayah yang memiliki koefisien variansi terendah adalah Medan sebesar 7,03 %. Harga tertinggi bawang merah berdasarkan wilayah terdapat di Manokwari sebesar Rp.30.000,- per kg, Sedangkan harga terendah bawang merah berdasarkan wilayah terdapat di Mataram sebesar Rp. 7.200,-per kg, 2 Disusun oleh Komoditi Analis
Tinjauan Pasar Domestik Menjelang lebaran Data Direktorat Jendral Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian mencatat harga rata-rata bawang merah per Agustus 2012 dibandingkan dengan Juli 2012 di kabupaten sentra produksi menurun 17,77 persen, sedangkan di beberapa kota besar juga menurun 9,57 persen. Harga rata-rata Agustus 2012 dibandingkan dengan Agustus 2011 di kabupaten sentra produksi menurun 27,67 persen dan di beberapa kota besar juga menurun 1,36 persen ( www. Rmol.co ). Gambar 3. Perkembangan Harga Domestik Bawang Merah 2010-2012 Sumber: Harga PDN Kemendag yang diolah Jika dilihat dari pergerakan harga 2010-2012, harga rata-rata bawang merah cukup berfluktuatif. Pada bulan Agustus 2012 harga bawang merah mulai sedikit mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan Juli 2012. 3 Disusun oleh Syamsul Bahar, Komoditi Analis
Tinjauan Harga Internasional Gambar 4. Perbandingan Harga Internasional dan Domestik Bawang Merah Sumber: PDN dan USDA yang telah diolah Pada grafik di atas menunjukkan bahwa harga domestik bawang merah tertinggi berdasarkan data harga Januari 2010 - Agustus 2012 terjadi pada bulan Februari 2011. Sedangkan harga internasional bawang merah tertinggi terjadi pada bulan Maret 2010. Harga domestik pada bulan November 2010 - Januari 2011 mengalami kenaikan harga tertinggi dikarenakan kurangnya pasokan bawang merah akibat cuaca yang kurang baik pada bulan-bulan tersebut. Pada grafik di atas tahun 2012 harga domestik maupun harga internasional bawang merah cenderung memiliki pola yang sama atau cenderung stabil. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi bawang merah semakin menurun pada tiga tahun belakangan ini. Produksi bawang mengalami penurunan dari 965.164 ton pada 2009 menjadi 1.048.934 ton pada 2010 dan 893.124 pada 2011. Menurutnya Inflasi bulan Agustus masih 0,7% dengan Juni mencapai 0,6% dan juli mencapai 0,7%, jadi tidak ada lonjakan yang berarti. Tidak naiknya harga bawang karena kekurangan permintaan bisa dipenuhi oleh impor yang semakin menurun akibat inflasi yang juga menurun. 4 Disusun oleh Syamsul bahar, Komoditi Analis