BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Konsisten dalam kebaikan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

TAFSIR SURAT AN-NAS Oleh: Abdul Aziz Abdul Wahid, Lc.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga harus terjadi interaksi antarsesama manusia untuk memenuhi kebutuhan yang mereka

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Penulis : Muhammad Ma mun Salman JILID 2

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

Iman Kepada Kitab-Kitab Allah Syaikh Dr. Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

UPAYA GURU AQIDAH AKHLAK DALAM MENDISIPLINKAN SISWA DI MAN 2 MODEL BANJARMASIN OLEH ANNISA DAMAYANTI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

Kaidah Fiqh PADA DASARNYA IBADAH ITU TERLARANG, SEDANGKAN ADAT ITU DIBOLEHKAN. Publication: 1434 H_2013 M

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

MERAIH KESUKSESAN DAN KEBAHAGIAAN HIDUP DENGAN MENELADANI RASULULLAH

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. pengutusan sebagai kelanjutan Misi Kristus; 2. Sedangkan Misi yang. Kegiatan Misi Kristen di Yogyakarta tepatnya di Banjar Asri

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

BAB I PENDAHULUAN. Jika dibanding dengan makhluk lainnya, manusia adalah makhluk Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

1. Lailatul Qadar adalah waktu diturunkannya Al Qur an

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Hadits-hadits Shohih Tentang

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

HALAMAN PERSEMBAHAN. karya tulis ini untuk: Bapak Ibuku yang telah menumbuhkembangkanku. Para Guruku yang telah ikhlas mendidikku

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

Syarah Istighfar dan Taubat

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan sebagai pedoman hidup dilaksanakan dengan sungguh-sungguh. Islam juga merupakan ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi, kesempurnaan ajaran Islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja jika ajaran yang baik tidak disampaikan kepada manusia. Terlebih lagi jika ajaran itu tidak diamalkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, dakwah merupakan suatu aktivitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah, Islam dapat diketahui, dihayati dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. Sebaliknya, tanpa dakwah terputuslah generasi manusia yang mengamalkan Islam dan selanjutnya Islam akan lenyap dari permukaan bumi. Dakwah sangatlah penting dan sangat diperlukan oleh manusia karena tanpanya manusia akan sesat. Berarti hidupnya menjadi tidak teratur dan kualitas manusianya merosot. Tanpa adanya dakwah manusia akan kehilangan akhlak, hati nuraninya akan tertutup, menjadi egois, rakus, liar, kehilangan moral, akan saling menindas, saling memakan dan saling memeras. Tanpa adanya dakwah atau karena lemahnya iman maka manusia akan melakukan kerusakan dimana-mana. Sumber daya alam akan dipergunakan semaunya yang pada gilirannya akan terjadi kerusakan dan kebangkrutan dimana-mana.

Dakwah adalah kewajiban seorang muslim untuk menyampaikan apa yang diterima dari rasulullah SAW. ع ن ع ب د اهلل اب ن ع م ر ر ض ي اهلل ع ن و ق ال : و ل و ا ي ة ا ع ن ى ق ال ر س و ل اهلل ص م ى اهلل ع م ي و و س م م : ب م غ و اع ن ب ن ي إ س ر ائ ي ل و ل خ ر ج : و م ن ك ذ ب ع م ي م ت ع م د ا ف م ي ت ب و اء م ق ع د ه م ن الن ار ر و اه ال ب خ ار ى( و ح د ث و Dari Abdullah bin Umar R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat, dan ceritakanlah apa yang datang dari bani Israil dan tidak ada dosa, dan barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di dalam neraka. (HR. Bukhori) 1 Didalam kitab hadits Riyadhus Shalihin yang membuat kegiatan atau aktivitas dakwah boleh dan harus dilakukan oleh siapa saja yang mempunyai rasa keterpanggilan untuk menyebarkan nilai-nilai Islam itu, sebabnya suatu aktivitas dakwah harus berangkat dari kesadaran diri ibda binafsik atau pun perorangan dengan kemampuan yang bisa mengembangkan suatu aktivitas dakwah. Agama Islam selalu mendorong umatnya untuk selalu aktif melakukan kegiatan dakwah, baik yang dilakukan secara perorangan ataupun kelompok. Oleh karena itu kemajuan dan kemunduran umat Islam tergantung dari kegiatan dakwah yang dilakukan pemeluknya. Usaha yang dilakukan untuk menyebarluaskan ajaran Islam ditengah-tengah kehidupan manusia adalah merupakan usaha dakwah yang harus dikerjakan dalam keadaan apapun dan di manapun harus dilaksanakan oleh umat Islam. Dalam hal ini baik teori maupun praktek telah ada dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW yang telah diperintahkan oleh Allah. Dimulai dari zaman Rasulullah SAW siar Islam dilaksanakan hingga sekarang, Islam selalu disebarluaskan oleh penerus Islam yang telah dibawakan Nabi Muhammad SAW yaitu para alim ulama, tokoh-tokoh agama yang berdakwah di jalan Allah menggunakan metode 1 Imam an-nawawi, Kitab Riyadhus Sholihin,( bandung: PT Al-Ma arif 1995 ). h. 1377

yang berbeda-beda, ada yang berdakwah secara media tulisan melalui internet, buku-buku, ceramah di majelis taklim dan di Pondok Pesantren. Bermacam-macam cara para tokoh agama Islam menyiarkan dakwah Islam sebahagian menyiarkan Islam melalui Pedoman atau ajaran-ajaran pokok untuk dijadikan patokan bagaimana seharusnya cara-cara melaksanakan dakwah, yakni harus dilakukan dengan metode dan pendekatan yang bersifat persuasif penuh dengan hikmah dengan cara pengajaran yang baik, serta tidak dibenarkan adanya cara yang bersifat memaksa. Oleh karena itu, dalam penyampaian Dakwah seorang da i memerlukan disiplin keilmuan dan metode dalam penyampaian. Sedangkan dakwah dalam arti yang luas adalah kewajiban yang harus dipikul oleh setiap muslim dan muslimah. Tidak boleh seorang muslim dan muslimah menghindar darinya. Wajib itu ada dua jenis, yakni fardu aini dan fardu kifayah. Wajib aini maksudnya setiap orang Islam dewasa tidak ada uzur wajib mengerjakan, baik laki-laki maupun perempuan, setiap sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan dan lainnya. Sedangkan wajib kifayah artinya harus ada seseorang didalam satu tempat atau kelompok yang mengerjakannya, agar mereka lepas dari perintah itu. Kalau tidak mereka berdosa semuanya seperti sholat janazah, menyuruh berbuat baik (ma ruf), melarang berbuat jahat (melarang munkar) dan lain-lainnya. Alquran adalah kitab Allah yang terakhir diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, guna memberikan pedoman hidup kepada umat manusia sepanjang masa. Alquran memberikan pedoman hidup kepada setiap manusia dalam bidang Aqidah, Ibadah, Akhlaq dan Mu amalah (syariat, tarikat, hakekat dan ma rifat) dunia maupun pembinaan masyarakat dan pengelolahan dunia yang menjalin para penganutnya untuk memeperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat, Alquran juga memberikan petunjuk hidup kepada umat manusia untuk menjalin hidup di dunia secara tepat, sesuai dengan kedudukannya

sebagai makhluk ciptaan Allah SAW yang akhirnya akan kembali kepada-nya untuk memetik hasil perbuatan selama didunia maupun di akhirat. Islam selalu berusaha untuk membuka bagi segenap manusia pintu pengetahuan selebar-lebarnya sebelum Islam mengajak mereka menjadi kaum beriman sehingga, mereka akan menjadi mukmin dengan penuh kesadaran. Kegiatan dakwah pada intinya bertujuan agar manusia mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia maupun akhirat. Para juru dakwah yang melaksanakan dakwah tersebut. Sebelum berdakwah, para juru dakwah tentu akan membekali diri dengan berbagai ilmu agama untuk kelancaran dakwah yang dilaksanakannya. Bekal dakwah yang digunakan oleh para juru dakwah tentunya diperoleh dengan cara menuntut ilmu atau mengenyam pendidikan agama Islam, baik itu melalui pengajian, majelis ta lim, sekolah, perguruan tinggi dan sebagainya, serta tidak terkecuali menuntut ilmu di pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan produk asli budaya Indonesia yang tumbuh dan berkembang sejak zaman dahulu. Keberadaan pondok pesantren di Indonesia dimulai sejak Islam masuk di negeri ini dengan mengadopsi sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama ada sebelum kedatangan Islam di wilayah negeri Indonesia. Pondok pesantren juga dikatakan lembaga Islam yang tertua di Indonesia. Sejak masa awal perkembangan Islam di Indonesia, pondok pesantren merupakan tempat atau wadah para ulama untuk menyampaikan dakwah, karena pondok pesantren ialah wadah dimana banyak terdapat berbagai kegiatan dakwah Islamiyah dilaksanakan dan diajarkan. Metode Dakwah tersebut, diantaranya ialah pengajaran kitab kuning, penghafalan alquran, pengkajian dan pengajaran ilmu-ilmu agama Islam, pelatihan khutbah, pelatihan ceramah, Peringatan Hari Besar Islam, dan banyak lagi aktivitas dakwah lainnya yang berguna untuk membekali para santri nanti ketika lulus dari pondok pesantren, dan nantinya mampu bermasyarakat dengan baik sesuai dengan ajaran agama Islam, serta mampu

menjalankan dakwah melalui berbagai ilmu yang telah didapat ketika menuntut ilmu di pondok pesantren. Perkembangan para da i yang berdakwah di pondok pesantren di Indonesia terbilang begitu banyak, seperti halnya keberadaan KH. Hasyim Asy rie di pondok pesantren di Pulau Jawa Timur, banyak sekali terdapat tokoh-tokoh agama Islam yang menyiarkan Islam di pondok pesantren tumbuh dan berkembang. Pondok pesantren yang dipimpin KH. Hasyim Asy rie tersebut banyak melahirkan para pemuka agama yang menjadi juru dakwah dan mampu membimbing umat untuk menjalankan perintah Allah Swt serta ajaran Rasul-Nya. Para alumni pondok pesantren di Pulau Jawa Timur banyak tersebar di berbagai pelosok negeri ini untuk melaksanakan dakwah Islam dengan dibekali berbagai ilmu yang diperoleh ketika menuntut ilmu di pondok pesantren. Begitu pula dengan pondok pesantren yang ada di Kalimantan Tengah. Pondok pesantren yang terdapat di daerah Kalimantan Tengah jumlahnya juga tidak kalah banyak dengan pondok pesantren yang ada daerah lain, begitupun dengan para ulamaulama yang menyampaikan dakwah di Pondok pesantren juga terbukti banyaknya perkembangan pondok pesantren yang terdapat di daerah pedesaan maupun perkotaan, bahkan jumlahnya terhitung lebih dari satu pondok pesantren yang terdapat disetiap Kabupaten maupun Kota, serta banyaknya para juru dakwah yang berasal dari lulusan pondok pesantren yang terdapat di Kalimantan Tengah. Salah satu pondok pesantren yang berada di Kalimantan Tengah ialah Pondok Pesantren Nahdlatussalam yang di pimpin oleh KH. Ahmad Fauzi yang berada di Desa Anjir Serapat Tengah Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas. Pondok Pesantren Nahdlatussalam dapat dikatakan pondok pesantren yang lumayan tua di kabupaten Kapuas. Pondok pesantren ini dibangun pada tahun 1948 oleh K.H. Abdul Karim, dan telah mencetak

alumni pertamanya pada tahun 1954, setelah para santri enam tahun menuntut ilmu di pondok pesantren tersebut. Pondok pesantren Nahdlatussalam ini terdapat banyak kegiatan dakwah Islam dilaksanakan, diantaranya ialah ceramah agama, tahfidz Alquran dan pengajian kitab kuning serta gotong-royong memelihara lingkungan. Dakwah Islam tersebut dilakukan baik secara lisan, tulisan maupun perbuatan. Adanya berbagai kegiatan dakwah Islamiyah yang ada di Pondok Pesantren Nahdlatusslam ini tentunya diharapkan dapat melahirkan para ulama yang mampu membimbing umat Islam agar sejalan dengan ajaran agama Islam, serta melahirkan generasi penerus para juru dakwah, sehingga dakwah Islamiyah dapat terus tumbuh dan berkembang dari generasi ke generasi. Pada umumnya pondok pesantren merupakan tempat berbagai kegiatan dakwah Islamiyah dilaksanakan, serta banyaknya ulama dan para juru dakwah yang berasal dari pondok pesantren. Dari hasil observasi awal, penulis belum dapat mengetahui secara rinci apa saja bentuk metode dakwah KH. Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam. Penulis juga belum menemukan adanya catatan penelitian tentang metode dakwah KH. Ahmad Fauzi yang terdapat di pondok pesantren tersebut, sehingga menimbulkan rasa ingin tahu tentang apa saja metode dakwah KH. Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas. Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam lagi, agar mampu menghasilkan data yang lebih lengkap tentang Metode Dakwah KH. Ahmad Fauzi yang terdapat di pondok pesantren tersebut. Dari hasil penelitian ini penulis akan menuangkannya kedalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi yang berjudul METODE DAKWAH KH. AHMAD FAUZI DI

PONDOK PESANTREN NAHDLATUSSALAM KECAMATAN KAPUAS TIMUR KABUPATEN KAPUAS. B. Rumusan Masalah Pada uraian latar belang diatas dapat dipahami bahwa batasan masalah hanya pada metode dakwah KH.Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam kecamatan kapuas Timur Kabupaten Kapuas berdasarkan pembatasan di atas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut. 1. Apa Metode Dakwah yang diterapkan KH.Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam. 2. Apa saja faktor hambatan yang dihadapi KH.Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam serta cara penanggulangannya. C. Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah yang ada, penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan diantaranya : 1. Untuk mengetahui metode dakwah apa yang diterapkan KH.Ahmad Fauzi di Pondok Pesantren Nahdlatussalam. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor hambatan yang dihadapi KH. Ahmad Fauzi dipondok Pesantren Nahdlatussalam serta cara penanggulangannya yang diterapkan KH. Ahmad Fauzi di pondok Pondok Pesantren Nahdlatussalam. D. Signifikansi Penelitian 1. Secara teoritis, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam upaya

mengembangkan studi Komunikasi dan Dakwah sehingga pesan-pesan dakwah dapat diterima oleh masyarakat sesuai dengan tujuan. 2. Secara praktis, dengan adanya penelitian ini mampu menambah wawasan aktivitas akademi dan praktisi dakwah agar dapat mengembangkan metode dakwahnya di lapangan serta dakwah yang disampaikan mudah dimengerti dan diterima mad u dengan menggunakan metode yang ada. E. Definisi Operasional Sehubungan dengan latar belakang diatas, maka penulis perlu untuk memberikan batasan-batasan terhadap penelitian tersebut yaitu. 1. Metode dakwah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode dakwah yang digunakan KH. Ahmad Fauzi dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan melalui, (1) ceramah agama, (2) tanya jawab, (3) debat, (4) percakapan antar pribadi, (5) demonstrasi, (6) dakwah rasulullah, (7) pendidikan dan pengajaran agama, (8) mengunjungi rumah (silturahmi) 2 agar para mad u di Pondok Pesantren Nahdlatussalam lebih tertarik dan mudah memahami apa yang beliau sampaikan terhadap mad u. 2. Faktor-faktor hambatan serta cara penanggulangan yang di hadapi KH.Ahmad Fauzi di pondok Pesantren Nahdlatussalam kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas yang dimaksud penulis dalam penelitian ini ialah, (1) tingkat pemahaman mad u yang berbeda-beda, (2) dalam menyampaikan dakwahnya beliau mengalami komunikasi yang kurang terjalin dengan baik. Biasanya sering kali ditemui mad u yang tidak memperhatikan atau tidak menyimak, (3) biasanya seorang mad u sulit untuk mengerti atau menyimpulkan seluruh isi materi pembicaraan seorang da i. 2 Susiati Alwy, Dasar-Dasar Ilmu Dakwah, ( Alpha: Surabaya 2010 ), h. 7-8

Cara penanggulangan mengatasi hambatan tersebut ialah, (1) penyampaian materi dengan baik, agar audiens/mad u akan dapat mempelajari kandungan serta menghayati materi yang telah diceramahkan, (2) cerita-cerita inspiratif yang pas sehingga mad'u tidak merasa bosan, (3) untuk mad u yang kurang memahami biasanya dibuka tanya jawab, (4) menjelaskan isi materi yang kurang dipahami dengan cara mempraktekkan materi yang disampaikan sehingga mad u merasa jelas. F. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran umum pembahasan dan mempermudah dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggambarkan sistematika pembahasan sebagi berikut: pertama, halaman sampul yang memuat judul dan halaman daftar isi. Bagian kedua, memuat isi pembahasan yang terdiri dari tiga bab dengan sub-sub sebagai berikut: BAB I Pendahuluan. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Signifikasi penelitian, Definisi operasional, Sistematika penulisan. BAB II Kajian Teori. Dalam bab ini penulis membahas pengertian metode dakwah, Pengertian dakwah, hukum melaksanakan dakwah, unsur-unsur dakwah, bentuk metode dakwah. BAB III Metode penelitian. Dalam bab ini penulis akan menjelaskan Lokasi, Sobjek, Objek Penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, pengolahan dan analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian. Dalam bab ini penulis menjelaskan riwayat hidup KH. Ahmad Fauzi, gambaran umum pondok pesantren Nahdlatussalam, penyajian data dan analisis data. BAB V Penutup. Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari keseluruhan dalam skripsi ini serta saran-saran.