TOR ( TERM OF REFERENCE ) WORKSHOP DOKUMENTASI AKRIDITASI RUMAH SAKIT PROGRAM KHUSUS TAHUN 2016 Jl. Raya Blora Cepu Km. 3 Jepon Blora Telp. 0296 ( 532257 ) / Fax. 0296 ( 525634 ) TERM OF REFERENCE (TOR)
WORKSHOP STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 PROGRAM KHUSUS DI H0TEL HORISON BEKASI-JAWA BARAT PENDAHULUAN Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) adalah lembaga independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non struktural dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. KARS tersebut dibentuk pertama kali pada tahun 1995 dan setiap 3 (tiga) tahun peraturan diperbarui, yang terakhir diperbarui melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 417/Menkes/Per/II/2011 tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit, dengan tugas dan fungsi melaksanakan akreditasi di Indonesia. Akreditasi Rumah Sakit pertama kali dilaksanakan pada tahun 1995, dengan 5 pelayanan, kemudian pada tahun 1998 bertambah menjadi 12 pelayanan dan pada tahun 2001 menjadi 16 pelayanan.namun sejalan dengan peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang berfokus kepada pasien. Maka diperlukan perubahan paradigma akreditasi yang berfokus kepada provider menjadi akreditasi yang berfokus kepada pasien LATAR BELAKANG. Perubahan sistem dan konsep akreditasi di dunia perlu diikuti pula oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit di Indonesia, karena itu akreditasi dengan standar pelayanan fokus kepada provider, mulai tahun 2012 berubah menjadi berfokus kepada pasien. Standar akreditasi yang dikembangkan tersebut mengacu dengan standar dari Joint Commission International (JCI) yang terdiri dari 2 kelompok yaitu standar pelayanan berfokus kepada pasien dan standar manajemen rumah sakit. Dengan berbagai pertimbangan standar akreditasi tersebut dijadikan menjadi 3 kelompok yaitu standar pelayanan berfokus ke pasien, standar manajemen rumah sakit dan sasaran keselamatan pasien, yang awalnya merupakan standar pelayanan berfokus kepada pasien. Dengan sasaran keselamatan pasien menjadi kelompok tersendiri diharapkan dapat lebih memacu rumah sakit untuk menerapkan program keselamatan pasien di rumah sakit. Di sisi lain, dengan adanya
komitmen negara Indonesia untuk mencapai MDGs, dimana bidang kesehatan menjadi salah satu kontributor pencapaian MDGs maka standar dari JCI tersebut ditambah satu kelompok yaitu Sasaran program MDGs. Harus diakui, perubahan standar perlu diikuti pula perubahan pola pikir dan budaya di rumah sakit dari yang berorientasi kepada provider menjadi berorientasi kepada pasien. Dalam rangka sosialisasi standar dan untuk membantu rumah sakit dalam memahami dan bagaimana mengimplementasikan standar maka Komisi Akreditasi Rumah Sakit menyediakan paket workshop yang dapat diselenggarakan di rumah sakit dan di rancang sesuai kebutuhan rumah sakit. Standar KARS 2012 mengadaptasi standar JCI, pada pelaksanaannya, terdapat rumah sakit yang kesulitan menerapkan seluruh Bab dalam standar sekaligus, disebabkan karena keterbatasan sumber daya khususnya sumber daya manusia, untuk rumah sakit kelas D pratama, kelas D dan kelas C tanpa pelayanan Sub Spesialis dengan jumlah TT dibawah 100. Sehingga diperlukan kebijakan khusus agar mereka dapat menerapkan standar akreditasi versi 2012 secara bertahap. Dengan keluarnya Keputusan KARS nomor : 1666/KARS/X/2014 tanggal 1 Oktober 2014, tentang Penetapan Status Akreditasi Rumah Sakit, dimana terdapat program khusus dengan sertifikat kelulusan PERDANA. Untuk itu diperlukanpedoman dan panduan penerapan akreditasi khusus untuk Bab SKP, HPK,PPI dan KPS TUJUAN : Umum : Terwujudnya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, melalui implementasi standar akreditasi versi 2012 terutama program khusus yang meliputi Bab SKP, HPK,PPI dan KPS Khusus : 1. Meningkatnya pemahaman para praktisi RS terhadap standar akreditasi versi 2012 terutama program khusus yang meliputi Bab SKP, HPK,PPI dan KPS
2. Meningkatnya Implementasi oleh RS terhadap standar akreditasi versi 2012 terutama program khusus yang meliputi Bab SKP, HPK,PPI dan KPS 3. Meningkatnya implementasi sasaran keselamatan pasien di rumah sakit. SASARAN : Seluruh rumah sakit umum yang terdiri dari rumah sakit kelas D pratama, kelas D dan kelas C tanpa pelayanan Sub Spesialis dengan jumlah TT dibawah 100 dan RS khusus kelas C tanpa pelayanan Sub Spesialis dengan jumlah TT dibawah 100. PESERTA WORKSHOP : 1. Direktur utama/direktur/pimpinan rumah sakit 2. Komite Medis 3. Staf Medis 4. Kepala Bidang/Kepala Bagian/Manajer 5. Staf RS yang terlibat dalam upaya peningkatan mutu KETENTUAN PESERTA WORKSHOP SBB : 1. Peserta adalah dari staf/pegawai rumah sakit 2. Peserta adalah dari kelompok/group rumah sakit TEMPAT PELAKSANAAN : Pelaksanaan Workshop di HOTEL HORISON Bekasi-Jawa Barat WAKTU PELAKSANAAN Workshop dilaksanakan tanggal 14-15 januari 2016, selama 2 (dua) hari dengan orang nara sumber MATERI WORKSHOP 1. Perubahan paradigma akreditasi rumah sakit (konsep akreditasi, metode telusur dan sistem skoringnya) 2. Sasaran keselamatan pasien 3. Hak Pasien dan Keluarga 4. Kualifikasi Pendidikan Staf 5. Pengendalian dan pencegahan infeksi Catatan :Semua materi dilengkapi dengan contoh dokumen, implementasi dan telusur
NARA SUMBER Jumlah narasumber ada 4 (dua) orang METODE WORKSHOP : Ceramah Tanya Jawab BIAYA o Biaya workshop ditanggung oleh rumah sakit masing- masing. o Besarnya biaya 1 ( satu ) paket Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah) untuk 3(tiga) peserta. o Biaya sudah termasuk : Materi pelatihan lengkap terdiri dari : 1, Standar Akreditasi versi 2012 2. Materi presentasi SKP, HPK,PPI dan KPS 3. Peraturan perundangan yang terkait dengan bab SKP, HPK,PPI dan KPS 4. Contoh dokumen yang terkait dengan SKP, HPK,PPI dan KPS 5. Contoh telusur untuk bab SKP, HPK,PPI dan KPS Sertifikat untuk 3 orang peserta. Buku Pedoman Penyusunan Dokumen o o Biaya tidak termasuk akomodasi dan transport, airport tax, transport lokaluntuk 3(tiga) orang Biaya tidak termasuk sewa tempat dan makan o Uang ditransfer 1 (satu) minggu sebelum penyelenggaraanmelalui rekening : Komisi Akreditasi Rumah Sakit Bank BNI 46 Cabang Tebet, Jakarta No Rekening : 0011802402