ANGGARAN DASAR BANTENG MUDA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
MUKADIMAH. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

BAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) MUKADIMAH

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

AD dan ART. Ditulis oleh AMPI Kukar Selasa, 28 May :42 - P E M B U K A A N

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN DASAR KONGRES ADVOKAT INDONESIA (PERUBAHAN PERTAMA) TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGRAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN ANAK TRANSMIGRAN REPUBLIK INDONESIA ( P A T R I ) BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 Ketentuan Umum

ANGGARAN DASAR PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA SERIKAT KARYAWAN PT ANGKASA PURA II (PERSERO) (SEKARPURA II) PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

:: LDII Sebagai Ormas/Anggaran Rumah Tangga:

Halaman PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI LAUNDRY INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

ANGGARAN DASAR PARTAI PENGUSAHA DAN PEKERJA INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR KORPS PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II BAB I IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II DAN WILAYAH KERJA.

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini

Pasal 3 HMPF-ITB berkedudukan di Class Room 1.2 LABTEK VIII Institut Teknologi Bandung Kampus Ganesha.

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

Partai Garuda. Visi dan Misi. Mars dan Hymne. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ASOSIASI BADAN PENYELENGGARA PERGURUAN TINGGI SWASTA INDONESIA

BAB I NAMA, ASAS DAN CIRI, KEDUDUKAN, ATRIBUT

Lampiran SURAT KEPUTUSAN Nomor: 006/MUNASLUB/APKOMINDO/III/2014. Tentang

POSDAYA BERSERI DUSUN I

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MUKADIMAH

M U K A D I M A H DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERUSAHAAN GRAFIKA INDONESIA (INDONESIA PRINT MEDIA ASSOCIATION) MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

2008, No.2 2 d. bahwa Partai Politik merupakan sarana partisipasi politik masyarakat dalam mengembangkan kehidupan demokrasi untuk menjunjung tinggi k

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKANI PEMBUKAAN

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR NINJA OWNERS CLUB

ANGGARAN DASAR ALIANSI JURNALIS INDEPENDEN. Pasal 2

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

ANGGARAN DASAR ALIANSI MASYARAKAT ADAT NUSANTARA (AMAN) Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Lima (KMAN V) Deli Serdang, 19 Maret 2017

ANGGARAN DASAR IKATAN APOTEKER INDONESIA

ANGGARAN DASAR LIGA MAHASISWA NASDEM. BAB I NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN dan AFILIASI. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BRIGEZ INDONESIA BAB I LAMBANG, IKRAR,TEKAD, SEMBOYAN SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN. Pasal 1

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

Musyawarah Nasional III Himpunan Masyarakat Nias Indonesia (MUNAS HIMNI ) Gunungsitoli - Kepulauan Nias Juli Page 1 of 21

ANGGARAN DASAR BADAN SEMI OTONOM TEKNOLOGI INFORMASI DAN MULTIMEDIA HIMATIKA UNY

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR IKATAN PEMUDA TIONGHOA INDONESIA PEMBUKAAN

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga IMMG ITB

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOMITE NASIONAL PEMUDA INDONESIA K N P I

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR LEGIUN VETERAN REPUBLIK INDONESIA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Reuni tersebut memberikan makna positif dari semua alumni yang telah lama terpisah dengan kesibukannya masing masing.

BAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PRAMUWISATA INDONESIA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR IKATAN PENSIUNAN PELABUHAN INDONESIA II (IKAPENDA) PEMBUKAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS. BAB I Lambang dan Atribut Organisasi

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

ANGGARAN DASAR (AD) AMAN Ditetapkan oleh Kongres Masyarakat Adat Nusantara Ke-Empat (KMAN IV) Tobelo, 24 April 2012

ANGGARAN DASAR ASOSIASI KONTRAKTOR KONSTRUKSI INDONESIA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, DAERAH KERJA, DAN WAKTU. Pasal 1 NAMA

BAB II A S A S Pasal 2 AP2TKILN Berasaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Anggaran Rumah Tangga PARTAI KERJA RAKYAT INDONESIA Halaman 1

ISMKMI Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia Indonesian Public Health Student Executive Board Association

ANGGARAN DASAR FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN DASAR ORARI H A S I L M U N A S U S

MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA)

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA KMHDI

ANGGARAN DASAR ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

KEPUTUSAN SILATNAS PGMI Nomor : 04/SK/Silatnas-PGMI/XI/2008. Tentang ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PGMI ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN DASAR SERIKAT PEKERJA NASIONAL TOTAL INDONESIE

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR BANTENG MUDA INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini adalah organisasi kemasyarakatan bernama Banteng Muda Indonesia, disingkat BMI yang selanjutnya disebut organisasi. Pasal 2 Waktu Banteng Muda Indonesia didirikan Tanggal 29 Maret 2000 di Semarang untuk waktu yang tidak ditentukan lamanya. Pasal 3 Tempat Kedudukan Wilayah Banteng Muda Indonesia meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pengurus Pusat berkedudukan di Jakarta atau Ibukota Negara. BAB II AZAS, JATI DIRI, SIFAT DAN WATAK Pasal 4 Azas Banteng Muda Indonesia berasaskan Pancasila 1 Juni 1945 Pasal 5 Jati Diri Jati diri Banteng Muda Indonesia adalah Nasionalisme Kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial Pasal 6 Sifat dan Watak 1. Organisasi BMI bersifat terbuka untuk semua warga negara Indonesia dari berbagai kalangan, golongan, agama, etnis, ras, pendidikan dan lain-lain. 2. Watak organisasi adalah progresif, nasionalis, kerakyatan, demokratis, plural. BAB III BENTUK DAN STATUS Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 1

Pasal 7 Bentuk Banteng Muda Indonesia merupakan organisasi kemasyarakatan yang berbasis kaum muda dan berwawasan nasionalisme kebangsaan. Pasal 8 Status Banteng Muda Indonesia merupakan organisasi sayap Partai PDI Perjuangan sesuai dengan Ketetapan DPP PDI Perjuangan No: 034/TAP/DPP/XII/2006 tentang Banteng Muda Indonesia sebagai Sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. BAB IV TUJUAN, FUNGSI, TUGAS DAN USAHA Pasal 9 Tujuan Umum Organisasi 1. Mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sebagaimana dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 2. Membangun masyarakat Indonesia yang nasionalis dan Pancasilais Pasal 10 Tujuan Khusus Organisasi 1. Mewujudkan masyarakat yang kuat, maju, modern, mandiri, adil, makmur dan sejahtera, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila. 2. Memperjuangkan aspirasi kaum muda Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sesuai dengan asas, jati diri dan watak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Pasal 11 Fungsi Organisasi 1. Sarana perekrutan dan pembinaan kader bangsa yang sesuai dengan karakter dan kepribadian bangsa. 2. Jaringan Aspiratif Generasi Muda. 3. Alat Perjuangan Kaum Muda PDI Perjuangan dalam rangka menjalankan visi dan misi Partai bagi kepentingan Rakyat. Pasal 12 Tugas 1. Mempertahankan dan mewujudkan cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Melaksanakan, mempertahankan dan menyebarluaskan Pancasila 1 Juni 1945 sebagai pandangan hidup bangsa di kalangan kaum muda Indonesia 3. Membina kaum muda dan memperjuangkan aspirasi serta peran kaum muda melalui kebijakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 4. Mendukung dan mengamankan perjuangan politik dan kebijakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 2

Pasal 13 Usaha-usaha 1. Untuk mencapai tujuannya, Banteng Muda Indonesia melakukan usaha-usaha antara lain : Study dan kajian Pembinaan Kader Pembinaan Organisasi Peningkatan kesejahteraan anggotanya. Pengembangan potensi generasi muda. Pemberdayaan rakyat Pengembangan Pekonomian kerakyatan Penegakan hukum dan Hak Asasi Manusia Pelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup. Pengembangan Kebudayaan Nasional, Seni Budaya, Olah Raga dan Pariwisata 2. Usaha-usaha tersebut diatas harus tergambar di dalam Naskah Arah, Haluan dan Program Umum Perjuangan BMI yang ditetapkan oleh Kongres BMI. 3. Arah, Haluan dan Program Umum Perjuangan BMI tersebut dijabarkan oleh DPP, DPD, dan DPC kedalam Rencana Kerja jangka panjang, menengah dan jangka pendek. (Rencana Kerja Tahunan Beserta Anggaran Belanja Pendapatan Tahunan) sesuai dengan kondisi, karakteristik dan spesifikasi masing-masing daerah. BAB V ORGANISASI Bagian Pertama Jenjang Kepengurusan Pasal 14 Pengurus Pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) adalah pimpinan di tingkat nasional yang wilayahnya meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, berkedudukan di Ibukota Negara Pasal 15 Pengurus Daerah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) adalah pimpinan di tingkat Provinsi yang wilayahnya meliputi wilayah Provinsi, berkedudukan di Ibukota Provinsi Pasal 16 Pengurus Cabang Dewan Pimpinan Cabang (DPC) adalah pimpinan di tingkat Kabupaten/Kota yang wilayahnya meliputi wilayah Kabupaten/Kota berdudukan di Ibukota Kabupaten/Kota Pasal 17 Pengurus Anak Cabang Pengurus Anak Cabang (PAC) adalah pimpinan di tingkat Kecamatan yang wilayahnya meliputi wilayah Kecamatan berdudukan di pusat Kecamatan Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 3

Pasal 18 Pengurus Ranting Pengurus Ranting (PR) adalah pimpinan di tingkat Kelurahan/Desa atau sebutan lain yang wilayahnya meliputi Kelurahan/Desa, berdudukan di pusat Kelurahan/Desa atau sebutan lain Pasal 19 Ketentuan lebih lanjut mengenai kepengurusan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Pasal 20 Pemilihan Pengurus Pemilihan pengurus dilakukan melalui mekanisme organisasi yang diatur lebih lanjut di dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi Bagian Kedua Alat Kelengkapan Organisasi Pasal 21 1. Dalam melaksanakan tugasnya kepengurusan organisasi dilengkapi alat-alat kelengkapan berupa : a. Dewan Pembina Organisasi b. Departemen c. Badan d. Unit Kerja 2. Alat-alat kelengkapan organisasi sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dibentuk sesuai dengan keperluan pada tingkatan kepengurusan 3. Ketentuan tentang alat kelengkapan organisasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga BAB VI KEANGGOTAAN Pasal 22 Anggota 1. Anggota Banteng Muda Indonesia adalah Warga Negara Indonesia yang telah dinyatakan memenuhi syarat sebagai anggota. 2. Ketentuan mengenai keanggotaan Banteng Muda Indonesia diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Pasal 23 Kader 1. Kader BMI adalah anggota biasa BMI yang telah mengikuti program Kader untuk dibina dan ditingkatkan wawasan kebangsaannya, ideologi, kesadaran dan tanggung jawab berbangsa dan bernegara sebagai calon pemimpin masa depan. 2. Pelaksanaan Pembinaan kader dilakukan secara teratur, berjenjang dan berkesinambungan. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 4

3. Materi, Metode dan Sistem Pembinaan Kader diatur lebih lanjut didalam Peraturan Organisasi tentang Pola Pembinaan Terpadu Kader BMI. BAB VII KEDAULATAN Pasal 24 1. Kedaulatan organisasi berada di tangan anggota yang di wujudkan melalui Kongres. 2. Ketentuan tentang mekanisme Kongres diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga Partai dan Peraturan Organisasi. BAB VIII MUSYAWARAH ORGANISASI Pasal 25 Musyawarah organisasi disusun dalam jenjang / hierarki sbb : 1. Kongres 2. Rapat Pimpinan Nasional 3. Konferensi Daerah 4. Rapat Pimpinan Daerah 5. Konferensi Cabang 6. Rapat Pimpinan Cabang 7. Musyawarah Anak Cabang 8. Musyawarah Ranting BAB IX PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 26 1. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat 2. Apabila tidak dicapai kata mufakat, pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara 3. Keputusan dan kebijakan organisasi yang bersifat politis dikonsultasikan dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan selaku induk organisasi BAB X PERATURAN ORGANISASI Pasal 27 1. Peraturan Organisasi disusun dalam urutan jenjang/hierarki sbb : a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga b. Keputusan Kongres c. Keputusan Rapat Pimpinan Nasional d. Keputusan Rapat Paripurna Dewan Pimpinan Pusat e. Keputusan Konferensi Daerah Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 5

f. Keputusan Rapat Pimpinan Daerah g. Keputusan Rapat Paripurna Dewan Pimpinan Daerah h. Keputusan Konferensi Cabang i. Keputusan Rapat Pimpinan Cabang j. Keputusan Rapat Paripurna Dewan Pimpinan Cabang k. Keputusan Musyawarah Anak Cabang l. Keputusan Rapat Paripurna Pengurus Anak Cabang m. Keputusan Musyawarah Ranting n. Keputusan Rapat Paripurna Pengurus Ranting 2. Keputusan organisasi yang lebih rendah tidak boleh bertentangan dengan keputusan organisasi yang lebih tinggi. BAB XI HARTA KEKAYAAN Kekayaan Organisasi terdiri dari : 1. Harta Benda Tidak Bergerak 2. Harta Benda Bergerak 3. Surat-surat Berharga. Pasal 28 Harta Benda Pasal 28 Sumber Kekayaan Kekayaan Organisasi bersumber dari : 1. Iuran Anggota 2. Usaha-usaha penggalangan dana yang dilakukan organisasi 3. Sumbangan Dermawan, yang tidak mengikat organisasi. BAB XII SEKRETARIAT Pasal 29 1. Sekretariat dibentuk disetiap tingkatan kepengurusan organisasi 2. Fungsi Sekretariat adalah : a. Menyelenggarakan kegiatan administrasi organisasi b. Melayani dan membantu tugas dan program pengurus organisasi, penasehat dan kelengkapan lainnya BAB XIII LAMBANG, BENDERA DAN MARS Pasal 30 Lambang 1. Lambang Organisasi BMI adalah : Kepala Banteng Muda yang tegak dengan sorot mata tajam lurus ke depan. Lingkaran merupakan tulisan Banteng Muda Indonesia dengan singkatan BMI. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 6

2. Lambang dicantumkan pada Atribut Organisasi. 3. Penjelasan mengenai Lambang terinci didalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 31 Atribut 1. Atribut Organisasi terdiri dari : Kepala surat dan amplop Stempel Pataka Panji/Bendera Badge Baju Seragam, Jacket, Rompi dan / atau Jas 2. Lambang organisasi dipergunakan pada perangkat Administrasi Formal Organisasi dan Upacara Resmi Organisasi. Pasal 32 Mars dan Hymne Mars dan Hymne Organisasi dinyanyikan pada Upacara resmi Organisasi. BAB XIV KETENTUAN TAMBAHAN Pasal 33 Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilakukan di dalam Kongres. BAB XV PEMBUBARAN Pasal 34 Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan melalui Kongres yang disetujui sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah Dewan Pimpinan Daerah, dua pertiga dari Jumlah Dewan Pimpinan Cabang dan dua pertiga dari jumlah peserta Musyawarah Nasional. BAB XVI PENUTUP Pasal 35 1. Hal-hal yang belum di atur dalam Anggaran Dasar ini selanjutnya akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Organisasi yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar. 2. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal di tetapkan. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 7

Anggaran Rumah Tangga Banteng Muda Indonesia BAB I ORGANISASI Pasal 1 Keberadaan Keberadaan BMI, memenuhi Ketentuan Hukum sebagai berikut: 1. Aspek Hak Asasi Memenuhi (Hak Berserikat) bagi warga negara Hak Sipil sesuai UUD 1945 pasal 28 dengan dideklarasikannya Banteng Muda Indonesia pada tanggal 29 Maret 2000 di Kota Semarang, bersamaan Kongres I Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 2. Aspek Legal Adanya akte pendirian yang terdaftar pada Notaris Laura Ellisabeth Palilingan, SH, No. 3 tanggal 7 Juni Tahun 2000 di Serang, Banten. 3. Aspek Formal Administratif Berdasarkan Bukti Pemberitahuan berdirinya BMI kepada Departemen Dalam Negeri RI. 4. Aspek Formal Organisatoris 1.1. Dengan terselenggaranya Kongres Luar Biasa BMI pada tanggal 9 bulan September 2006, maka BMI memenuhi ketentuan sebagai suatu Organisasi Kemasyarakatan. 2.2. Dengan adanya SK DPP PDI Perjuangan NO 034/TAP/ DPP/XII/2006 tentang Banteng Muda Indonesia sebagai Sayap Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Pasal 2 Lambang Organisasi Lambang BMI adalah kepala Banteng Muda dengan mata merah dan mulut merah yang tegak mengahadap ke depan dalam ikatan lingkaran tulisan Banteng Muda Indonesia dan singkatan BMI dibawahnya. Pasal 3 Makna Lambang 1. Kepala Banteng Muda, Tegak menghadap kedepan, berarti: Generasi Muda Menatap Masa Depan dengan penuh kepastian. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 8

2. Mata Merah dengan pandangan tajam lurus kedepan, berarti: mencerminkan sifat kejujuran, semangat menyala-nyala dan berani melawan setiap penindasan dan penghisapan. 3. Mulut Merah: berarti senantiasa berani berkata jujur dan benar 4. Lingkaran, menunjukkan adanya Persatuan dan Kesatuan Organisasi dan menyatakan Kebulatan tekad Kaum Muda. Tulisan Banteng Muda Indonesia di bagain atas, dan singkatan BMI, dibagian bawah membentuk lingkaran diatas. Pasal 4 Ukuran Lambang 1. Standart, untuk Kop/Kepala Surat dan Amplop 2. Untuk pin atau badge atau kartu nama, paling kecil 3. Untuk bendera / panji / pataka, berukuran paling besar. 4. Untuk map atau amplop besar, berukuran sedang. Pasal 5 Penggunaan Lambang 1. Pada atribut-atribut organisasi : a. Kepala surat b. Amplop c. Map/ tas d. Jas atau jaket atau seragam e. Pataka f. Panji / Bendera 2. Selain pada atribut lambang dapat digunakan pula sarana publikasi atau propaganda. BAB II KEANGGOTAAN Pasal 6 Jenis dan Syarat Anggota 1. Jenis-Jenis Anggota BMI : Anggota Biasa Setiap Warga Negara Indonesia yang telah mendaftarkan diri sebagai anggota dan memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai anggota BMI. Kader Kader adalah anggota inti BMI, yaitu anggota biasa yang telah mengikuti program Kader dan ditetapkan sebagai kader. Anggota Kehormatan Pengecualian dari ketentuan Anggota Biasa, mempunyai kedudukan penting di masyarakat dan partai, bersimpati dan berjasa bagi BMI. 2. Syarat menjadi Anggota BMI harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Warga Negara Republik Indonesia Mendaftarkan diri dengan mengisi Formulir Anggota yang meliputi: a. Biodata singkat b. Pernyataan setuju terhadap Azas, Tujuan dan Piagam Perjuangan BMI. c. Janji untuk memenuhi Hak dan Kewajiban. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 9

Menyerahkan KTP dan pasfoto seperlunya bersama formulir tersebut diatas. 3. Keanggotaan memenuhi keabsahan apabila telah dinyatakan oleh DPC, dimana anggota tersebut bertempat tinggal. Kartu Anggota dikeluarkan DPC, dan ditandatangani Ketua DPC dan Sekretaris DPC BMI. 4. Anggota Kehormatan ditentukan berdasarkan usulan pengurus di berbagai jenjang dan ditetapkan oleh DPP dan didaftar pada Buku Anggota di DPC. 5. Setiap Anggota Pimpinan atau fungsionaris pengurus di berbagai jenjang, wajib mendaftarkan diri atau melaporkan diri kepada DPC, termasuk juga apabila pindah tempat tinggal. Pasal 7 Hak, Kewajiban dan Kedaulatan Anggota 1. Hak Suara Adalah Hak untuk menentukan pengambilan keputusan di dalam suatu forum/rapat. 2. Hak Pilih Adalah Hak untuk memilih dan atau dipilih menjadi Pimpinan/Pengurus dan alat Kelengkapan, di dalam suatu Forum/Rapat, Hak Pilih tidak dapat diwakilkan oleh dan kepada siapapun 3. Hak Bicara Adalah Hak untuk menyampaikan usulan, pandangan, pikiran dan pendapat atau mengajukan pertanyaan di dalam suatu forum/rapat. 4. Kewajiban Wajib dipenuhi oleh setiap anggota, meskipun seseorang anggota telah menjadi pimpinan, yang meliputi : a. Menjaga nama baik PDI Perjuangan dan Banteng Muda Indonesia b. Menjunjung tinggi AD/ART organisasi c. Memegang teguh azas, jatidiri dan watak organisasi d. Melaksanakan tujuan, fungsi dan tugas organisasi e. Menaati peraturan dan keputusan organisasi f. Mengikuti kegiatan organisasi 5. Kedaulatan Anggota 5.1. Organisasi BMI menganut Azas Kedaulatan Anggota bukan Azas Kedaulatan Pimpinan, Badan Pendiri atau Sponsor atau pihak manapun juga. 5.2. Kedaulatan Anggota terjelma secara paripurna di dalam Kongres, perwujudannya adalah : a. Hak Suara berada pada utusan DPC. b. Keputusan-keputusan Kongres merupakan aspirasi dan sekaligus Amanat Anggota c. Dengan terpilihnya Pimpinan/Pengurus disemua jenjang, maka pemenuhan hak dan kewajiban Anggota diawasi oleh Pimpinan/ Pengurus. d. Kelalaian memenuhi kewajiban berdampak pada penggunaan hak anggota Pasal 8 Keanggotaan Berakhir Keanggotaan seseorang berakhir, disebabkan : 1. Meninggal Dunia 2. Menyatakan mengundurkan diri secara tertulis. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 10

3. Menjadi anggota atau simpatisan Partai selain PDI Perjuangan. 4. Dinyatakan bersalah, ingkar, indisipliner yang berakibat sangsi organisasi. Pasal 9 Sanksi, Pembelaan dan Pemulihan 1. Sangsi Setiap anggota yang melanggar AD-ART dan peraturan organisasi akan dikenakan sanksi organisasi sesuai tingkatan kesalahannya. Sanksi yang dapat diberikan sebagai berikut : a. Peringatan b. Pembebastugasan dari jabatan c. Pembekuan kepengurusan d. Pemberhentian sementara (skorsing) e. Pemecatan Sanksi pemecatan hanya dapat dilakukan oleh Dewan Pimpinan Pusat Pengurus atau anggota yang dapat diberikan sanksi karena: a. Melanggar AD-ART dan Peraturan Organisasi b. Melakukan perbuatan cela c. Melakukan tindakan yang merugikan atau mencemarkan nama baik organisasi d. Membangkang keputusan organisasi yang lebih tinggi e. Lalai atau ingkar terhadap tugas, tanggung jawab dan kewajibannya sebagai pengurus maupun anggota f. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penyalahgunaan Narkotika dan psikotropika atau jenis obat terlarang lainnya g. Menyalahgunakan nama, lambang, jabatan oganisasi untuk kepentingan pribadi atau orang lain. h. Melakukan tindak pidana atau sedang menjalani proses hukum akibat tindakannya. Pengurus atau anggota yang mendapat sanksi pemecatan dapat melakukan pembelaan dalam Kongres/Rapat Pimpinan Pusat. Sanksi pembekuan kepengurusan diberikan oleh kepengurusan yang menerbitkan surat keputusan kepengurusan kepada kepengurusan yang terbukti melanggar AD-ART dan peraturan organisasi. Ketentuan lebih lanjut tentang sanksi organisasi, diatur dalam peraturan disiplin organisasi. 2. Pembelaan Pembelaan dapat dilakukan oleh anggota dan pimpinan dan pengurus, dengan mengajukan kepada pimpinan secara berjenjang sampai di Kongres. 3. Pemulihan Nama Baik Jika seseorang dikenakan sanksi, dan ternyata tidak bersalah, maka kepadanya dilakukan pemulihan nama baik secara resmi oleh pimpinan/pengurus di semua jajaran kepemimpinan/ kepengurusan secara proporsional. BAB III MUSYAWARAH 1. Kongres Pasal 10 Musyawarah Tingkat Nasional Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 11

1.1. Kongres merupakan forum tertinggi organisasi 1.2. Kongres bersifat Struktural dalam lingkup nasional 1.3. Kongres diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat 1.4. Kongres diadakan 5 (lima) tahun sekali 1.5. Peserta Kongres terdiri dari : a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b. Utusan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah c. Utusan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat. 1.6. Jumlah utusan daerah, utusan cabang dan peninjau diatur dalam Peraturan Organisasi 1.7. Kongres dinyatakan syah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) utusan cabang dan 2/3 (dua pertiga) utusan daerah dari Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah yang ada. 1.8. Kongres berfungsi sebagai penentu kebijakan umum organisasi secara nasional 1.9. Kongres mempunyai wewenang : a. Menyusun, merubah, menyempurnakan dan menetapkan AD dan ART b. Merumuskan dan menetapkan GBHO (Garis Besar Haluan Organisasi) dan Program Perjuangan Organisasi untuk satu masa kerja c. Menilai laporan pertanggung jawaban Dewan Pimpinan Pusat d. Merumuskan, menetapkan dan mengeluarkan sikap/pernyataan politik e. Merumuskan, menggariskan dan menetapkan kebijakan-kebijakan umum lainnya, diluar AD/ART, GBHO, dan Pernyatan Politik. f. Meneliti, memilih dan menetapkan Susunan dan Personil Dewan Pimpinan Pusat BMI untuk satu masa kerja. g. Kriteria, Bentuk dan Prosedur Pemilihan diatur lebih lanjut di dalam suatu Tata Cara Pemilihan sebagai salah satu dokumen Kongres. 1.10. Dalam keadaan mendesak demi kepentingan organisasi, Kongres Luar Biasa (KLB) dapat diselenggarakan apabila didukung lebih dari 50% (limapuluh persen) Pengurus Cabang dan 50% (limapuluh persen) Penguru Daerah dari seluruh jumlah Pengurus Cabang dan Pengurus Daerah yang ada. 1.11. Kongres Luar Biasa (KLB) mempunyai fungsi dan wewenang yang setara dengan Kongres. 2. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2.1. Rapimnas bersifat koordinatif dalam lingkup nasional 2.2. Rapimnas diadakan oleh Dewan Pimpinan Pusat 2.3. Peserta Rapimnas adalah a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b. Utusan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah c. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat. 2.4. Rapimnas diadakan ditengah-tengah diantara dua Kongres 2.5. Fungsi dan wewenang Rapimnas adalah: a. Mengevaluasi perkembangan umum organisasi dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan umum organisasi. b. Membahas issue-issue nasional yang berkaitan dengan sektor kepemudaan, sosial politik, ekonomi dan masalah lain yang menjadi perhatian kerja organisasi dalam rangka mendukung terwujudnya tujuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. c. Merekomendasikan beberapa pertimbangan untuk menjadi agenda Kongres mendatang atau Kongres Luar Biasa. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 12

2.6. Jika Rapimnas diadakan bersama-sama dengan Rakernas, maka dibedakan fungsi dan wewenang diantara kedua forum tersebut, dalam merumuskan keputusan Rapimnas dan Rakernas. 3. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 3.1. Rakernas bersifat koordinatif secara nasional 3.2. Rakernas diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat 3.3. Rakernas diadakan setiap tahun 3.4. Peserta Rakernas adalah a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b. Utusan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah c. Alat Kelengkapan Organisasi; Departemen, Badan, Lembaga. d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat. 3.5. Fungsi dan wewenang Rakernas adalah; a. Mendengar laporan perkembangan pusat dan daerah-daerah. b. Merumuskan dan menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan operasional secara nasional, untuk penyusunan rencana kerja dan rencana anggaran dan pendapatan belanja organisasi tahunan di semua jenjang kepengurusan. c. Merancang program kerja jangka pendek dalam rangka menterjemahkan Program Perjuangan Organisasi dan hasil Kongres. 4. Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 4.1. Rakornas bersifat koordinatif secara nasional 4.2. Rakornas diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat 4.3. Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang dapat mengusulkan penyelenggaraan Rakornas. 4.4. Rakornas diadakan dalam waktu tidak tentu sesuai kebutuhan organisasi. 4.5. Peserta Rakornas adalah; a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah c. Utusan Dewan Pimpinan Cabang, apabila Rakornas diadakan dalam rangka membahas issue penting nasional yang harus melibatkan kehadiran Pengurus Cabang d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Pusat. 4.6. Fungsi dan tujuan Rakornas adalah; a. Mendengar laporan perkembangan pusat dan daerah-daerah. b. Mengkoordinasikan agenda-agenda strategis organisasi. c. Melakukan koordinasi kerja dan penyamaan persepsi organisasi antar jenjang pengurus mengenai issue-issue tertentu yang menjadi perhatian organisasi. Pasal 11 Musyawarah Tingkat Daerah 1. Konferensi Daerah (Konferda) 1.1. Konferda merupakan forum tertinggi organisasi ditingkat propinsi. 1.2. Konferda bersifat struktural dalam lingkup daerah 1.3. Konferda diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah 1.4. Konferda diadakan 5 (lima) tahun sekali 1.5. Peserta Konferda terdiri dari : 4.1. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 13

4.2. Utusan Pengurus Dewan Pimpinan Cabang 4.3. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah. 1.6. Jumlah utusan cabang dan peninjau diatur dalam Peraturan Organisasi 1.7. Konferda dinyatakan syah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) utusan cabang dari Dewan Pimpinan Cabang yang ada. 1.8. Konferda mempunyai wewenang : a. Menilai pertanggung jawaban Dewan Pimpinan Daerah. b. Merumuskan dan menetapkan Program Perjuangan organisasi yang relevan di daerah sesuai dengan hasil Kongres c. Merumuskan, menetapkan dan mengeluarkan sikap/pernyataan politik baik dalam skala nasional maupun di lingkup daerah. d. Meneliti, memilih dan menetapkan Susunan dan Personil Dewan Pimpinan Daerah BMI untuk satu masa kerja. e. Kriteria, Bentuk dan Prosedur Pemilihan diatur lebih lanjut di dalam suatu Tata Cara Pemilihan sebagai salah satu dokumen Konferda. 1.9. Dalam keadaan mendesak demi kepentingan organisasi, Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) dapat diselenggarakan apabila didukung lebih dari 50% (limapuluh persen) Dewan Pimpinan Cabang dari seluruh jumlah Dewan Pimpinan Cabang yang ada. 1.10. Konferensi Daerah Luar Biasa (Konferdalub) mempunyai fungsi dan wewenang yang setara dengan Konferda. 2. Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) 2.1. Rapimda bersifat koordinatif dalam lingkup daerah. 2.2. Rapimda diadakan oleh Dewan Pimpinan Daerah 2.3. Peserta Rapimda adalah; a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat b. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah c. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah. 2.4. Rapimda diadakan ditengah-tengah diantara dua Konferda. 2.5. Fungsi dan wewenang Rapimda adalah: a. Mengevaluasi perkembangan konsolidasi organisasi di tingkat daerah setempat b. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan organisasi di daerah. c. Membahas issue-issue daerah yang berkaitan dengan sektor kepemudaan, sosial politik, ekonomi dan masalah lain yang menjadi perhatian kerja organisasi dalam rangka mendukung terwujudnya tujuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 2.6. Jika Rapimda diadakan bersama-sama dengan Rakerda, maka dibedakan fungsi dan wewenang diantara kedua forum tersebut, dalam merumuskan keputusan Rapimda dan Rakerda. 3. Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 3.1. Rakerda bersifat koordinatif dalam lingkup daerah 3.2. Rakerda diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah 3.3. Rakerda diadakan setiap tahun 3.4. Peserta Rakerda adalah a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah b. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang c. Alat Kelengkapan Organisasi; Departemen, Badan, Lembaga. d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 14

3.5. Fungsi dan wewenang Rakerda adalah; a. Mendengar laporan perkembangan kerja konsolidasi organisasi dari daerah dan cabang-cabang. b. Merumuskan dan menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan operasional di tingkat daerah. c. Merancang program kerja jangka pendek dalam rangka menterjemahkan Program Perjuangan Organisasi dan hasil Rakernas. 4. Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) 4.1. Rakorda bersifat koordinatif di tingkat daerah 4.2. Rakorda diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Daerah 4.3. Pengurus Cabang dapat mengusulkan penyelenggaraan Rakorda. 4.4. Rakorda diadakan dalam waktu tidak tentu sesuai kebutuhan organisasi. 4.5. Peserta Rakorda adalah; a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah b. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang c. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Daerah. 4.6. Fungsi dan tujuan Rakorda adalah; a. Mendengar laporan perkembangan daerah dan cabang-cabang. b. Mengkoordinasikan agenda-agenda strategis organisasi. c. Melakukan koordinasi kerja dan penyamaan persepsi organisasi antar jenjang pengurus mengenai issue-issue tertentu yang menjadi perhatian organisasi. Pasal 12 Musyawarah Tingkat Cabang 1. Konferensi Cabang (Konfercab) 1.1. Konfercab merupakan forum tertinggi organisasi ditingkat Kota/Kotamadya/Kabupaten. 1.2. Konfercab bersifat struktural dalam lingkup cabang 1.3. Konfercab diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang 1.4. Konfercab diadakan 5 (lima) tahun sekali 1.5. Peserta Konfercab terdiri dari : a. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang b. Utusan Pengurus Anak Cabang c. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang. 1.6. Jumlah utusan Pengurus Anak Cabang dan peninjau diatur dalam Peraturan Organisasi 1.7. Konfercab dinyatakan syah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) utusan Pengurus Anak Cabang dari Pengurus Anak Cabang yang ada. 1.8. Konfercab mempunyai wewenang : a. Menilai pertanggung jawaban Dewan Pimpinan Cabang. b. Merumuskan dan menetapkan Program Perjuangan organisasi yang relevan di tingkat Kota/Kotamadya/Kabupaten sesuai dengan hasil Kongres c. Merumuskan, menetapkan dan mengeluarkan sikap/pernyataan politik dalam skala daerah. d. Meneliti, memilih dan menetapkan Susunan dan Personil Dewan Pimpinan Cabang BMI untuk satu masa kerja. e. Kriteria, Bentuk dan Prosedur Pemilihan diatur lebih lanjut di dalam suatu Tata Cara Pemilihan sebagai salah satu dokumen Konfercab. 1.9. Dalam keadaan mendesak demi kepentingan organisasi, Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) dapat diselenggarakan apabila didukung lebih dari 50% Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 15

(limapuluh persen) Pengurus Anak Cabang dari seluruh jumlah Pengurus Anak Cabang yang ada. 1.10. Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub) mempunyai fungsi dan wewenang yang setara dengan Konfercab. 2. Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) 3.1. Rapimcab bersifat koordinatif dalam lingkup Cabang. 3.2. Rapimcab diadakan oleh Dewan Pimpinan Cabang 3.3. Peserta Rapimcab adalah; a. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang b. Utusan Pengurus Anak Cabang c. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang 3.4. Rapimcab diadakan ditengah-tengah diantara dua Konfercab. 3.5. Fungsi dan wewenang Rapimcab adalah: a. Mengevaluasi perkembangan konsolidasi organisasi ditingkat cabang b. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan-kebijakan organisasi di daerah setempat. c. Membahas issue-issue daerah yang berkaitan dengan sektor kepemudaan, sosial politik, ekonomi dan masalah lain yang menjadi perhatian kerja organisasi dalam rangka mendukung terwujudnya tujuan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. 3.6. Jika Rapimcab diadakan bersama-sama dengan Rakercab, maka dibedakan fungsi dan wewenang diantara kedua forum tersebut, dalam merumuskan keputusan Rapimcab dan Rakercab 3. Rapat Kerja Cabang (Rakercab) 3.1. Rakercab bersifat koordinatif dalam lingkup cabang 3.2. Rakercab diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang 3.3. Rakercab diadakan setiap tahun 3.4. Peserta Rakercab adalah a. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang b. Pengurus Anak Cabang c. Alat Kelengkapan Organisasi; Departemen, Badan, Lembaga. d. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang. 3.5. Fungsi dan wewenang Rakercab adalah; a. Mendengar laporan perkembangan kerja konsolidasi organisasi dari Pengurus Cabang dan Pengurus Anak Cabang. b. Merumuskan dan menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan operasional di tingkat cabang. c. Merancang program kerja jangka pendek dalam rangka menterjemahkan Program Perjuangan Organisasi dan hasil Rakerda. 4. Rapat Koordinasi Cabang (Rakorcab) 4.1. Rakorcab bersifat koordinatif di tingkat cabang 4.2. Rakorcab diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Cabang 4.3. Pengurus Anak Cabang dapat mengusulkan penyelenggaraan Rakorcab. 4.4. Rakorcab diadakan dalam waktu tidak tentu sesuai kebutuhan organisasi. 4.5. Peserta Rakorcab adalah; a. Pengurus Dewan Pimpinan Cabang b. Pengurus Anak Cabang c. Undangan lain yang ditetapkan Dewan Pimpinan Cabang. 4.6. Fungsi dan tujuan Rakorcab adalah; Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 16

a. Mendengar penjelasan dan laporan tentang masalah tertentu dari daerah dan cabang. b. Mengkoordinasikan agenda-agenda strategis organisasi. c. Melakukan koordinasi kerja dan penyamaan persepsi organisasi antar jenjang pengurus mengenai issue-issue tertentu yang menjadi perhatian organisasi. Pasal 13 Musyawarah Tingkat Anak Cabang 1. Musyawah Anak Cabang (Musancab) 1.1. Musancab merupakan forum tertinggi organisasi ditingkat Kecamatan. 1.2. Musancab bersifat struktural dalam lingkup anak cabang 1.3. Musancab diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang 1.4. Musancab diadakan 5 (lima) tahun sekali 1.5. Peserta Musancab terdiri dari : a. Pengurus Anak Cabang b. Utusan Pengurus Ranting c. Undangan lain yang ditetapkan Pengurus Anak Cabang. 1.6. Jumlah utusan Pengurus Ranting dan peninjau diatur dalam Peraturan Organisasi 1.7. Musancab dinyatakan syah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) utusan Pengurus Ranting dari Pengurus Ranting yang ada. 1.8. Musancab mempunyai wewenang : a. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Anak Cabang. b. Merumuskan dan menetapkan Program Perjuangan organisasi yang relevan di tingkat kecamatan sesuai dengan hasil Kongres c. Meneliti, memilih dan menetapkan Susunan dan Personil Pengurus Anak Cabang BMI untuk satu masa kerja. d. Kriteria, Bentuk dan Prosedur Pemilihan diatur lebih lanjut di dalam suatu Tata Cara Pemilihan sebagai salah satu dokumen Musancab. 2. Rapat Kerja Anak Cabang (Rakerancab) 2.1. Rakerancab bersifat koordinatif dalam lingkup anak cabang 2.2. Rakerancab diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang 2.3. Rakerancab diadakan setiap tahun 2.4. Peserta Rakerancab adalah a. Pengurus Anak Cabang b. Pengurus Ranting c. Alat Kelengkapan Organisasi d. Undangan lain yang ditetapkan Pengurus Anak Cabang. 2.5. Fungsi dan wewenang Rakercab adalah; a. Mendengar laporan perkembangan kerja konsolidasi organisasi dari Pengurus Anak Cabang dan Pengurus Ranting. b. Merumuskan dan menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan operasional di tingkat Pengurus Anak Cabang. 3. Rapat Koordinasi Anak Cabang (Rakorancab) 3.1. Rakorancab bersifat koordinatif di tingkat anak cabang 3.2. Rakorancab diselenggarakan oleh Pengurus Anak Cabang 3.3. Pengurus Ranting dapat mengusulkan penyelenggaraan Rakorancab. 3.4. Rakorancab diadakan dalam waktu tidak tentu sesuai kebutuhan organisasi. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 17

3.5. Peserta Rakorancab adalah; a. Pengurus Anak Cabang b. Pengurus Ranting c. Undangan lain yang ditetapkan Pengurus Anak Cabang. 3.6. Fungsi dan tujuan Rakorancab adalah; a. Mendengar penjelasan dan laporan tentang masalah tertentu. b. Mengkoordinasikan agenda-agenda strategis organisasi. c. Melakukan koordinasi kerja dan penyamaan persepsi organisasi antar jenjang pengurus mengenai issue-issue tertentu yang menjadi perhatian organisasi. Pasal 14 Musyawarah Tingkat Ranting 1. Musyawah Ranting (Musran) 1.1. Musran merupakan forum tertinggi organisasi ditingkat Desa/Kelurahan. 1.2. Musran bersifat struktural dalam lingkup Ranting 1.3. Musran diselenggarakan oleh Pengurus Ranting 1.4. Musran diadakan 5 (lima) tahun sekali 1.5. Peserta Musran terdiri dari : a. Pengurus Ranting b. Utusan pokja atau anggota c. Undangan lain yang ditetapkan Pengurus Ranting 1.6. Jumlah utusan dan peninjau diatur dalam Peraturan Organisasi 1.7. Musran dinyatakan syah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua pertiga) utusan pokja atau perwakilan anggota tiap RW atau Dusun yang ada. 1.8. Musran mempunyai wewenang : a. Menilai pertanggung jawaban Pengurus Ranting. b. Merumuskan dan menetapkan Program Perjuangan organisasi yang relevan di tingkat Desa/Kelurahan sesuai dengan hasil Kongres c. Meneliti, memilih dan menetapkan Susunan dan Personil Pengurus Ranting BMI untuk satu masa kerja. d. Kriteria, Bentuk dan Prosedur Pemilihan diatur lebih lanjut di dalam suatu Tata Cara Pemilihan sebagai salah satu dokumen Musran. 2. Rapat Kerja Ranting (Raker Ranting) 2.1. Raker Ranting bersifat koordinatif dalam lingkup Kelurahan/Desa 2.2. Raker Ranting diselenggarakan oleh Pengurus Ranting 2.3. Raker Ranting diadakan setiap tahun 2.4. Peserta Raker Ranting adalah a. Pengurus Ranting b. Alat Kelengkapan Organisasi c. Pokja atau perwakilan Anggota d. Undangan lain yang ditetapkan Pengurus Ranting. 2.5. Fungsi dan wewenang Rakercab adalah; a. Mendengar laporan perkembangan kerja konsolidasi organisasi dari Pengurus Ranting. b. Merumuskan dan menetapkan beberapa kebijakan-kebijakan operasional di tingkat Ranting. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 18

Pasal 15 Forum Musyawarah di Lingkungan Pengurus 1. Dewan Pimpinan Pusat 1.1. Sidang Paripurna Pimpinan. 1.1.1. Diadakan sekurang-kurangnya setahun sekali menjelang Rakernas 1.1.2. Di hadiri unsur unsur DPP. 1.1.3. Fungsi dan wewenang Sidang Paripurna DPP adalah; a. Menyelenggarakan Kebijakan Umum Nasional b. Menyusun program Jangka Panjang, Menengah dan Pendek Nasional dan DPP c. Mensyahkan Peraturan-peraturan Organisasi 1.2. Rapat Pengurus 1.2.1 Diadakan rutin dalam rentang waktu tertentu 1.2.2 Dihadiri seluruh Anggota Pengurus 1.2.3 Fungsi dan Wewenang; a. Menjabarkan Rencana Kerja dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja kedalam kalender kegiatan. b. Menyiapkan proposal setiap kegiatan untuk menjadi acuan pelaksana c. Menyiapkan peraturan-peraturan organisasi, baik untuk DPP, DPD, DPC dan petunjuk Teknis sesuai kebutuhan 1.3. Rapat Koordinasi 1.3.1. Sekretariat Jenderal a. Diadakan setiap minggu b. Dihadiri Sekjend, Wakil-Wakil Sekjend, Bendahara Umum dan Wakil Bendahara c. Fungsi dan Wewenang i. Menjabarkan Keputusan Rapat Pengurus ii. Menyiapkan Rapat-rapat dan menyusun Risalah rapat iii. Mengkaji kegiatan Administrasi, korespondensi, dokumentasi, ekspedisi, informasi/penerangan dan kearsipan 1.3.2 Rapat Bidang: Departemen/Lembaga/Kompartemen a. Diadakan sesuai kebutuhan b. Dihadiri fungsionaris dan anggota Departemen/Lembaga/ Kompartemen yang bersangkutan c. Dipimpin oleh Ketua Kompartemen yang bersangkutan d. Fungsi dan Wewenang i. Menjabarkan, menyiapkan pelaksanaan kegiatan di bidangnya ii. Menyusun evaluasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya. 1.3.3 Panitia, pokja, Satgas dan lain-lain Sesuai kebutuhan, diatur dengan tata laksana tersendiri 2. Dewan Pimpinan Daerah 2.1. Sidang Paripurna Pimpinan sama dengan Sidang Paripurna Pimpinan DPP, dalam lingkup DPD 2.2. Rapat Badan Pengurus, sama dengan Pengurus DPP 2.3. Rapat Koordinasi, sama dengan DPP 3. Dewan Pimpinan Cabang, sama dengan DPP dan DPD Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 19

4. Pengurus Anak Cabang dan Pengurus Ranting, Forum-forum Musyawarah bersifat koordinatif dan persiapan teknis kegiatan selain konsolidasi anggota. Pasal 16 Pengambilan Keputusan dan Quorum 1. Musyawarah dilakukan untuk memperoleh Mufakat. 2. Apabila Forum Musyawarah merupakan suatu forum pengambil keputusan, maka Forum tersebut harus memenuhi (n) Quorum : ½ m + 1 dari jumlah (m) anggota Forum. 3. Apabila Forum Musyawarah sebagai Forum Pengambilan Keputusan tidak memperoleh mufakat, maka dilakukan pemungutan suara untuk memperoleh keputusan. Pasal 17 Pemungutan Suara 1. Keputusan diambil melalui pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak atau ½ n + 1 dari jumlah (n) peserta Musyawarah/Anggota Forum yang hadir. 2. Keputusan untuk pemilihan orang/pengurus ditentukan berdasarkan hasil pemungutan suara, dengan ratio : 2/3 n dari peserta musyawarah/anggota Forum yang hadir. BAB IV KEPENGURUSAN Pasal 18 Dewan Pimpinan Pusat 1. Dewan Pimpinan Pusat merupakan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi 2. Dewan Pimpinan Pusat dipilih dan ditetapkan oleh Kongres 3. Syarat untuk menjadi pengurus Dewan Pimpinan Pusat adalah; a. Kader BMI b. Pernah menjabat sebagai pengurus DPP atau DPD c. Belum pernah mendapat sangsi organisasi dan sangsi partai. d. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan pelanggaran hukum yang diancam dengan dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. 4. Dewan Pimpinan Pusat mempunyai tugas : a. Melaksanakan peraturan, keputusan dan program organisasi. b. Melaksanakan konsolidasi organisasi di seluruh wilayah organisasi c. Menyelenggarakan manajemen organisasi ditingkat Pusat d. Memberikan bimbingan dan pengawasan kepada struktural organisasi yang ada di bawahnya. 5. Dewan Pimpinan Pusat memiliki wewenang : a. Membuat dan menetapkan pedoman dan peraturan organisasi berdasarkan AD/ART dan keputusan Kongres b. Mengesahkan struktur, komposisi dan personalia Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan Cabang c. Melaksanakan Kongres pada waktu yang telah ditetapkan pada Kongres sebelumnya. d. Memberikan sanksi organisasi terhadap Pengurus dan anggota yang melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi. 6. Struktur Komposisi Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari : Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 20

a. Ketua Umum b. Wakil Ketua Umum c. Beberapa Ketua d. Sekretaris Jenderal e. Beberapa Wakil Sekretaris Jenderal f. Bendahara Umum g. Beberapa Wakil Bendahara 7. Uraian tugas, tata kerja dan sistim prosedur organisasi Dewan Pimpinan Pusat selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi 8. Mengenai pergantian pengurus dan pengisian jabatan lowong Personalia Dewan Pimpinan Pusat diatur dalam peraturan organisasi Pasal 19 Dewan Pimpinan Daerah 1. Dewan Pimpinan Daerah merupakan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di tingkat propinsi berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi 2. Dewan Pimpinan Daerah dipilih dan ditetapkan oleh Konferensi Daerah 3. Syarat untuk menjadi pengurus Dewan Pimpinan Daerah adalah; a. Anggota dan mempunyai KTA BMI b. Pernah menjabat sebagai pengurus BMI. c. Belum pernah mendapat sangsi organisasi dan sangsi partai. d. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan pelanggaran hukum yang diancam dengan dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. 4. Dewan Pimpinan Daerah mempunyai tugas : a. Melaksanakan peraturan, keputusan dan program organisasi. b. Melaksanakan konsolidasi organisasi di seluruh wilayah organisasi c. Menyelenggarakan manajemen organisasi ditingkat Provinsi d. Memberikan bimbingan dan pengawasan kepada struktural organisasi yang ada di bawahnya. 5. Dewan Pimpinan Daerah memiliki wewenang : a. Membuat dan menetapkan pedoman dan peraturan organisasi berdasarkan AD/ART dan keputusan Konferda b. Mengesahkan struktur, komposisi dan personalia Pengurus Anak Cabang c. Melaksanakan Konferda pada waktu yang telah ditetapkan pada Konferda sebelumnya. d. Memberikan sanksi organisasi terhadap Pengurus dan anggota yang melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi. 6. Struktur Komposisi Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari : a. Ketua b. Beberapa Wakil Ketua c. Sekretaris d. Beberapa Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Beberapa Wakil Bendahara 7. Uraian tugas, tata kerja dan sistim prosedur organisasi Dewan Pimpinan Daerah selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi 8. Mengenai pergantian pengurus dan pengisian jabatan lowong Personalia Dewan Pimpinan Daerah diatur dalam peraturan organisasi Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 21

Pasal 20 Dewan Pimpinan Cabang 1. Dewan Pimpinan Cabang merupakan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di tingkat Kota/Kotamadya/Kabupaten berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi 2. Dewan Pimpinan Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Konferensi Cabang 3. Syarat untuk menjadi pengurus Dewan Pimpinan Cabang adalah; a. Anggota dan mempunyai KTA BMI b. Belum pernah mendapat sangsi organisasi dan sangsi partai. c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan pelanggaran hukum yang diancam dengan dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. 4. Dewan Pimpinan Cabang mempunyai tugas : a. Melaksanakan peraturan, keputusan dan program organisasi. b. Melaksanakan konsolidasi organisasi di seluruh wilayah organisasi c. Menyelenggarakan manajemen organisasi ditingkat Kota/Kotamadya /Kabupaten d. Memberikan bimbingan dan pengawasan kepada struktural organisasi yang ada di bawahnya. 5. Dewan Pimpinan Cabang memiliki wewenang : a. Membuat dan menetapkan pedoman dan peraturan organisasi berdasarkan AD/ART dan keputusan Konferda b. Mengesahkan struktur, komposisi dan personalia Pengurus Ranting c. Melaksanakan Konfercab pada waktu yang telah ditetapkan pada Konfercab sebelumnya. d. Memberikan sanksi organisasi terhadap Pengurus dan anggota yang melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi. 6. Struktur Komposisi Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari : a. Ketua b. Beberapa Wakil Ketua c. Sekretaris d. Beberapa Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Beberapa Wakil Bendahara 7. Uraian tugas, tata kerja dan sistim prosedur organisasi Dewan Pimpinan Cabang selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi 8. Mengenai pergantian pengurus dan pengisian jabatan lowong Personalia Dewan Pimpinan Cabang diatur dalam peraturan organisasi Pasal 21 Pengurus Anak Cabang 1. Pengurus Anak Cabang merupakan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di tingkat Kecamatan berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi 2. Pengurus Anak Cabang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Anak Cabang 3. Syarat untuk menjadi pengurus Pengurus Anak Cabang adalah; a. Anggota atau simpatisan BMI b. Belum pernah mendapat sangsi organisasi dan sangsi partai. c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan pelanggaran hukum yang diancam dengan dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 22

4. Pengurus Anak Cabang mempunyai tugas : a. Melaksanakan peraturan, keputusan dan program organisasi. b. Melaksanakan konsolidasi organisasi di seluruh wilayah organisasi c. Menyelenggarakan manajemen organisasi ditingkat kecamatan d. Memberikan bimbingan dan pengawasan kepada struktural organisasi yang ada di bawahnya. 5. Pengurus Anak Cabang memiliki wewenang : a. Membuat dan menetapkan pedoman dan peraturan organisasi berdasarkan AD/ART dan keputusan Musancab b. Melaksanakan Musancab pada waktu yang telah ditetapkan pada Musancab sebelumnya. c. Memberikan sanksi organisasi terhadap Pengurus dan anggota yang melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi. 6. Struktur Komposisi Pengurus Anak Cabang terdiri dari : a. Ketua b. Beberapa Wakil Ketua c. Sekretaris d. Beberapa Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Beberapa Wakil Bendahara 7. Uraian tugas, tata kerja dan sistim prosedur organisasi Pengurus Anak Cabang selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi 8. Mengenai pergantian pengurus dan pengisian jabatan lowong Personalia Pengurus Anak Cabang diatur dalam peraturan organisasi Pasal 22 Pengurus Ranting 1. Pengurus Ranting merupakan pemegang kekuasaan eksekutif tertinggi di tingkat Kelurahan/Desa berdasarkan AD/ART dan Peraturan Organisasi 2. Pengurus Ranting dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Ranting 3. Syarat untuk menjadi pengurus Pengurus Ranting adalah; a. Anggota atau simpatisan BMI b. Belum pernah mendapat sangsi organisasi dan sangsi partai. c. Tidak pernah melakukan tindakan tercela dan pelanggaran hukum yang diancam dengan dengan hukuman minimal 5 tahun penjara. 4. Pengurus Ranting mempunyai tugas : a. Melaksanakan peraturan, keputusan dan program organisasi. b. Melaksanakan konsolidasi organisasi di seluruh wilayah organisasi c. Menyelenggarakan manajemen organisasi ditingkat kelurahan/desa. d. Memberikan bimbingan kepada anggota yang ada di bawahnya. 5. Pengurus Ranting memiliki wewenang : a. Membuat dan menetapkan pedoman dan peraturan organisasi berdasarkan AD/ART dan keputusan Musran b. Melaksanakan Musran pada waktu yang telah ditetapkan pada Musran sebelumnya. c. Memberikan sanksi organisasi terhadap Pengurus dan anggota yang melanggar AD/ART dan Peraturan Organisasi. 6. Struktur Komposisi Pengurus Ranting terdiri dari : a. Ketua Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 23

b. Beberapa Wakil Ketua c. Sekretaris d. Beberapa Wakil Sekretaris e. Bendahara f. Beberapa Wakil Bendahara 7. Uraian tugas, tata kerja dan sistim prosedur organisasi Pengurus Ranting selanjutnya diatur dalam peraturan organisasi 8. Mengenai pergantian pengurus dan pengisian jabatan lowong Personalia Pengurus Ranting diatur dalam peraturan organisasi Pasal 23 Alat Kelengkapan Organisasi 1. Alat kelengkapan organisasi dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada kepengurusan organisasi sesuai tingkatannya. 2. Pembina merupakan alat kelengkapan yang hanya ada di tingkat Pusat, ditetapkan dengan Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan. 3. Penasehat merupakan alat kelengkapan organisasi yang berfungsi untuk memberikan saran/pertimbangan kepada kepengurusan di tingkatannya baik diminta maupun tidak diminta. 4. Departemen merupakan alat kelengkapan organisasi yang berfungsi mengumpulkan dan menganalisa data untuk di pergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi Pengurus ditingkatannya dalam mengambil keputusan. 5. Badan merupakan alat kelengkapan organisasi yang berfungsi menjalankan program kerja Pengurus di masing-masing tingkatan. 6. Unit Kerja merupakan alat kelengkapan organisasi yang bersifat ad hoc / temporer. 7. Ketentuan lebih lanjut mengenai Alat Kelengkapan Organisasi diatur dalam peraturan organisasi. BAB V GARIS HUBUNGAN ORGANISASI Pasal 24 Hubungan Internal Organisasi 1. Kongres mengikat hubungan struktural seluruh jajaran pengurus dan anggota. 2. DPP mempunyai hubungan Koordinatif Instruktif dengan DPD dan DPC yang dalam pelaksanaanya meliputi : DPP dapat memberikan instruksi mengenai kebijakan-kebijakan organisasi kepada DPD dan DPC. Dalam menjalankan tugas organisasi menyangkut konsolidasi, pelaksanaan program kerja, pengawasan, DPP melakukan koordinasi dengan DPD. DPD merupakan perwakilan DPP pada tingkat propinsi, dimana DPD berfungsi sebagai komunikator antara DPP dengan DPC dan koordinator pelaksanaan program kerja organisasi pada DPC-DPC di wilayahnya. Secara rutin DPD harus memberikan laporan dalam bentuk tertulis kepada DPP mengenai perkembangan organisasi di daerahnya. 3. DPD mempunyai hubungan Koordinatif Instruktif dengan DPC dan PAC yang dalam pelaksanaanya meliputi : DPD dapat memberikan instruksi mengenai kebijakan-kebijakan organisasi sebagai kelanjutan dari intruksi dari DPP kepada DPC dan PAC. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 24

Dalam merealisasikan kerja-kerja organisasi DPD melakukan koordinasi dengan DPC. DPC merupakan perwakilan DPD pada tingkat Kota/Kabupaten, dimana DPC berfungsi sebagai komunikator antara DPD dengan PAC dan koordinator pelaksanaan program kerja organisasi pada PAC-PAC di Daerahnya. Secara rutin DPC harus memberikan laporan tertulis kepada DPD mengenai perkembangan organisasi di daerahnya, yang kemudian oleh DPD diteruskan kepada DPP. 4. DPC mempunyai hubungan Koordinatif Instruktif dengan PAC dan PR yang dalam pelaksanaanya meliputi : DPC dapat memberikan instruksi mengenai kebijakan-kebijakan organisasi sebagai kelanjutan dari intruksi dari DPP dan DPD kepada PAC dan PR. Dalam merealisasikan kerja-kerja organisasi DPC melakukan koordinasi dengan PAC. PAC merupakan perwakilan DPC pada tingkat Kecamatan, dimana PAC berfungsi sebagai komunikator antara DPC dengan PR dan koordinator pelaksanaan program kerja organisasi pada PR-PR di Daerahnya. Secara rutin PAC harus memberikan laporan tertulis kepada DPC mengenai perkembangan organisasi di Kecamatannya, yang kemudian oleh DPC diteruskan kepada DPD. 5. PAC mempunyai hubungan Koordinatif Instruktif dengan Pengurus Ranting yang dalam pelaksanaanya meliputi : PAC dapat memberikan instruksi mengenai kebijakan-kebijakan organisasi sebagai kelanjutan dari intruksi dari DPC dan PR. Dalam merealisasikan kerja-kerja organisasi PAC melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan PR. PR merupakan basis dasar organisasi yang dalam perkembangannya PAC harus turut aktif dalam pembangunan basis bersama PR. Secara rutin PR harus memberikan laporan tertulis kepada PAC mengenai perkembangan organisasi di Kelurahannya, yang kemudian oleh PAC diteruskan kepada DPC. Pasal 25 Hubungan Ekstra Organisasi 1. BMI adalah sayap Partai yang bekerja untuk menjalankan program-program kerja sektoral partai, khususnya bidang kepemudaan, yang operasionalnya meliputi ; 1.1. Struktur kendali organisasi BMI terpusat pada DPP PDI Perjuangan ditandai dengan Surat Keputusan DPP PDI Perjuangan kepada DPP BMI. 1.2. DPP BMI membagi tugas sesuai kewenangan organisasi kepada struktur dibawahnya sesuai mekanisme organisasi. 1.3. Struktural BMI dalam menjalankan mekanisme organisasi senantiasa memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana ayat 1 pasal ini. 2. Lebih lanjut mengenai hubungan kepartaian akan diatur kemudian dalam Peraturan Partai dan Peraturan Organisasi BMI. Pasal 26 Hubungan Eksternal Organisasi 1. Organisasi membangun Hubungan Konsultatif dengan berbagai instansi pemerintah di Pusat dan Daerah meliputi ; 1.1. Menyangkut legalitas organisasi mengenai pemberitahuan keberadaan dan prinsip-prinsip hukum lainnya sesuai sistem perundang-undangan yang berlaku. 1.2. Menyangkut perizinan kegiatan yang diselenggarakan organisasi yang mengharuskan hal demikian sesuai perundangan yang berlaku. Banteng Muda Indonesia Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 25