Nama Anis Lucky Sistiyani NIM 135100107121011 Jurusa THP n Kelas D Kelom O9 pok 4 PRE-LAB PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN 1. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik? Eukariotik berasal dari kata eu yang artinya normal atau sesungguhnya dan karyon yang artinya inti. Jadi sel eukariotik adalah sel yang intinya jelas terbungkus suatu membran, maka materi genetiknya tidak tersebar melainkan dibungkus selaput. Jenisjenis sel eukariotik meliputi: sel protista, sel hewan, sel tumbuhan, dan sel fungi. Adapun bagian-bagian dari sel eukariotik adalah sebagai berikut: 1). Membran Sel (selaput Plasma) 2). Sitoplasma 3). Sitoskleton atau rangka sel 4). Nukleus 5). Retikulum Endoplasma 6). Ribosom 7). Kompleks golgi 8). Lisosom 9). Badan Mikro 10). Mitokondria 11). Kloroplas 12). Sentriol (Syamsuri, 2004). 2. Sebutkan dan jelaskan jenis jaringan pada tanaman (minimal 3)! 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu : a. Jaringan meristem primer Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal. Aktiitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer (Suwarno, 2007). b. Jaringan meristem sekunder
Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan (Suwarno, 2007). 2. Jaringan Dewasa Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa antara lain sebagai berikut. a. Tidak mempunyai aktiitas untuk memperbanyak diri. b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem. c. Memiliki akuola yang besar. d. Kadang-kadang selnya sudah mati. e. Dinding sel telah mengalami penebalan. f. Terdapat ruang antarsel (Bagus, 2011). Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain : a. Jaringan pelindung (epidermis) Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain (deriat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus (Bagus, 2011).. b. Jaringan dasar (parenkim) Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang berariasi dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang (Bagus, 2011).. c. Jaringan penyokong (penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu : 1) Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan. Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya (Pratiwi, 2007). 2) Jaringan sklerenkim Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami
penebalan sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Sklereid lebih pendek daripada serat (Pratiwi, 2007).. d. Jaringan pengangkut (askuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xylem (Haryati, 2009). 1) Xilem Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem, dan parenkim xilem (Haryati, 2009).. 2) Floem Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu kolateral, konsentris, dan radial (Haryati, 2009).. e. Jaringan sekretoris Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah. Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain (Mader, 2004). 3. Berilah tanda () untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel tanaman Komponen Sel Tanaman Dinding sel Plasma membran Nukleus Nukleolus
Ribosom Endoplasmic retikulum Aparatus golgi Lisosom Mitokondria kloroplas Peroxisomes Sistokeleton sentriol (Pratiwi, 2007). 4. Jelaskan prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman! Prinsip pengujian dan pengamatan ini adalah mengidentifikasi jaringan pada tanaman menggunakan mikroskop cahaya dengan perbesaran tertentu dan mengetahui struktur serta fungsi jaringan tanaman (Priadi, 2010). Tangg al Nilai Paraf Asisten LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum 4.Pengamatan Jaringan Tanaman 1. Gambarkan hasil pengamatan preparat sel Tumbuhan dan beri keterangan bagian-bagiannya secara lengkap 1) Sel parenkim pada tangkai daun Keterangan: kana Nama bagian yang diamati : parenkim bintang daun kana Keterangan hasil pengamatan : a. Vakuola: hijau kekuningan b. Parenkim bintang: warna
hitam c. Ruang antar sel; warna hijau Literatur : (Edell, 2010) 2) Sel kolenkim dan penebalan dindingnya pada daun seledri Literatur : Keterangan: Nama bagian yang diamati : kolenkim seledri Keterangan hasil pengamatan : a. Kolenkim angular: warna hijau tua b. Ruang antar sel (lacunate) c. Kolenkim (Hidayat,2005) 3) Sel Sklerenkim pada tangkai waru Keterangan: Nama bagian yang diamati : sklerenkim daun waru Keterangan hasil pengamatan : a. Sklerenkim b. Sklerenkim tidak mengandung kloroplas c. Sklerenkim berlignin warna hitam Literatur :
(Edell,2010) 4) Sel parenkim dan skelerenkim pada kulit pisang Keterangan: Nama bagian yang diamati : Parenkim penimbun pisang Keterangan hasil pengamatan : a. Parenkim mengalami penebalan: warna coklat (parenkim penimbun) b. Vakuola: warna hitam c. Sklerenkim: warna coklat tua Literatur : (Nugroho,2004) 2. Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil pengamatan! Berdasarkan data hasil pengamatan, jaringan sel parenkim pada tangkai daun kana merupakan jenis sel parenkim berbentuk seperti bintang sesuai dengan literatur yang sel parenkimnya juga berbentuk seperti bintang dan berwarna hijau pada ruang antar selnya. Pengamatan pada sel jaringan skelerenkim pada tangkai waru terlihat jaringan skelerenkim pada seluruh bagian preparat dengan warna kecoklatan gelap sesuai dengan literatur dengan perbesaran lebih besar terlihat bagian skelerenkim warna gelap berbentuk bulat-bulat. Jaringan sel kolenkim pada daun seledri terlihat di bagian pinggir dan memiliki warna hijau gelap tidak sesuai dengan literature dimana sel parenkim ditunjukkan pada titik hijau gelap di bagian tengah. Terakhir pada preparat kulit pisang dapat dilihat sel parenkim pada bagian pinggir berwarnaa coklat gelap yang merupakan parenkim penimbun dan sel skelerenkim
dapat dilihat pada bagian dalam dinding sel hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menunjukkan sel parenkim berwarna hitam gelap berbentuk bulat. Sel parenkim, skelerenkim dan kolenkim memiliki bentuk, struktur, dan fungsi yang berbeda-beda. Berdasarkan literatur, sel jaringan parenkim merupakan jaringan dasar karena hampir terdapat di setiap bagian tumbuhan. Jaringan parenkim selnya memiliki dinding yang tipis dengan ruang antar sel yang besar. Fungsi dari jaringan parenkim adalah sebagai penyimpan cadangan makanan dan air, tempat fotosintes dan pengangkutan makan, tempat pernapasan dan jaringan penguat karena selnya bersifat turgor. Sel jaringan kolenkim adalah jaringan penyokong pada organ tubuh muda yang tersusun atas sel-sel berprotoplas dan selnya bersifat elastik serta bentuknya memanjang. Fungsi dari jaringan kolenkim adalah sebagai penyokong pada bagian tumbuhan muda yang sedang tumbuh dan pada tumbuhan herba. Sedangkan sel skelerenkim adalah jaringan yang hanya terdapat pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami pertumbuhan dan perkembangan atau organ yang telah tetap. Skrelenkim tidak mengandung protoplas sehingga sel-selnya mati, dinding selnya tebal karena berlangsung penebalan sekunder yang terdiri atas zat lignin. Fungsi dari jaringan skelerenkim adalah alat penyokong yang melindungi dan menguatkan bagian dalam sel, memberikan kekuatan mekanik ke tubuh makanan (Karl,2009). 3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa demikian! Faktor-faktor yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim antara lain adalah umur tanaman, kondisi lingkungan, tersedianya nutrisi, kondisi genetik tanaman, dan konsentrasi selulosa di dalam sel. Pengaruh umur tanaman yang sudah menua sel kolenkimnya akan semakin keras karena telah banyak mengalami penebalan, kondisi lingkungan berpengaruh terhadap penebalan sel kolenkim, nutrisi memberikan efek pertumbuhan dan penebalan sel jika nutrisinya cocok maka sel akan tumbuh dan terjadi penebalan, kondisi genetik merupakan bawaan gen dari induknya tergantung jika induknya memiliki sel kolenkim yang tidak terlalu tebal atau sangat tebal akan berpengaruh ke anakkanya, dan terakhir diperngaruhi oleh konsentrasi selulosa karena penebalan dinding sel kolenkim disebabkan karena banyaknya sel selulosa, hemiselulosa dan pektin (Aritmala,2007).
Kesimpulan Prinsip dari pengamatan jaringan tanaman adalah mengamati preparat jaringan tanaman dengan menggunakan mikroskop perbesaran 100x sehingga dapat diamati dan dibedakan sel jaringan penyusunnya. Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengamati dan menggambarkan struktur jaringan dari beberapa jenis tanaman. Dari data hasil pengamatan dapat dilihat jaringan sel parenkim pada tangkai daun kana merupakan jenis sel parenkim berbentuk seperti bintang dan berwarna hijau pada ruang antar selnya. Pengamatan pada sel jaringan skelerenkim pada tangkai waru terlihat jaringan skelerenkim pada seluruh bagian preparat warna kecoklatan. Jaringan sel kolenkim pada daun seledri terlihat di bagian tengah dan memiliki warna hijau tua. Terakhir pada preparat kulit pisang dapat dilihat sel parenkim pada bagian pinggir berwarna coklat yang merupakan parenkim penimbun dan sel skelerenkim dapat dilihat pada bagian dalam dinding sel. Daftar Pustaka Aritmala, P. 2007. Morfologi Tumbuhan. Erlangga: Jakarta Edell, Aston. 2010. Pintar Biologi. Gita Madig: Jakarta Hidayat. 2005. Anatomi Tumbuhan. Institut Teknologi Bandung: Bandung Karl, Gerald. 2009. Cell and Molecular Biology : Concept and Experiments. The Blankiston Company: US Nugroho, L. 2004. Biologi Dasar. Uniersitas Indonesia : Jakarta Tang gal Nilai Paraf Asisten DAFTAR PUSTAKA Bagus, Irshadi. 2011.Jaringan Tumbuhan. Erlangga: Bandung Haryati, Daroji. 2009. Jelajah Fakta Biologi 2. Tiga Serangkai: Jakarta Mader, S.S. 2004. Biology. Mcgrow Hill: Boston Pratiwi, D.A, S. Maryati, Srikini, Suharno dan Bambang S. 2007. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta Priadi, Arif. 2010. Sains dalam Kehidupan. Yuhdistira: Jakarta Suwarno. 2007. Paduan Pembelajaran Biologi. CV Karya Mandiri Nusantara: Jakarta Syamsuri, Istamar. dkk. 2004. Biologi Jilid 1A. Erlangga: Jakarta
LOG BOOK PRAKTIKUM BIOLOGI BAB 4 PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN Tujuan Praktikum 1. Mahasiswa mampu mengamati struktur jaringan dari beberapa jenis tanaman 2. Mahasiswa mampu menggambar jaringan dari beberapa jenis tanaman Alat dan Bahan Bahan: 1. Kulit pisang 2. Daun kana 3. Tangkai daun seledri 4. Daun waru 5. Aquades Alat: 1. Mikroskop cahaya 2. Gelas obyek 3. Gelas penutup 4. Silet 5. Pipet tetes No. Hari/Tanggal/Wakt u Kegiatan 1. Rabu, 2 Mei 2014 Mengamati sel parenkim pada daun kana Hasil Terdapat gambar jaringan sel parenkim pada daun kana berbentuk parenkim bintang dengan warna hitam, akuola yang berwarna hijau kekuningan dan ruang antar sel berwarna hijau
Kesimpulan Pada pengamatan daun kana terdapat gambar jaringan sel parenkim pada daun kana berbentuk parenkim bintang dengan warna hitam, akuola yang berwarna hijau kekuningan dan ruang antar sel berwarna hijau. Saran Waktunya tidak efisien dan terlalu cepat. Praktikan Asisten Praktikum (...) (...)