PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN) Bahasa Inggris

dokumen-dokumen yang mirip
ILMU PENYAKIT TUMBUHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1995 TENTANG PERLINDUNGAN TANAMAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1995 Tentang : Perlindungan Tanaman

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

III. PROSES TERJADINYA PENYAKIT TUMBUHAN

I. TOLAK PIKIR PERLINDUNGAN TANAMAN

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN SECARA TERPADU

tanam, tanamlah apa saja maumu aku akan tetap datang mengganggu karena kau telah merusak habitatku maka aku akan selalu menjadi pesaingmu

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.1

Pengendalian Gulma di Lahan Pasang Surut

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

III. METODE PENELITIAN

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

Penyakit Karena Bakteri

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

BALITSA & WUR the Netherlands,

PENGELOLAAN HAMA TERPADU (PHT)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

PEMELIHARAAN TANAMAN I. PEMELIHARAAN TANAMAN MUDA

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

Peta Konsep. Tujuan Pembelajaran. gulma biologi hama predator. 148 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Tikus. Hama. Ulat. Kutu loncat. Lalat. Cacing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang ahli botani bernama Linnaeus adalah orang yang memberi nama latin Zea mays

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

II KONSEP ILMU PENYAKIT HUTAN

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

BAB I PENDAHULUAN. 1993). Yang dimaksud dengan hama ialah semua binatang yang mengganggu dan

Daun dan Biji Sirsak: Pestisida Alami Untuk Mengendalikan Wereng

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (PA 1082)

Oleh : Nur Fariqah Haneda

DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN. Oleh: Tim Dosen HPT. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya 2013

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

KEBIJAKAN PERLINDUNGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Gulma

TINJAUAN PUSTAKA. yang terkait erat dengan jarak tanam dan mutu benih. Untuk memenuhi populasi

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Ilmu Tanah dan Tanaman

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

Faktor-faktor yang diintrodusir oleh manusia

PENYIANGAN. Peserta diklat diharapkan mampu menyiang padi sawah dengan benar.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip ekologi telah diabaikan secara terus menerus dalam pertanian modern,

Cultural Control. Dr. Akhmad Rizali. Pengendalian OPT melalui Teknik Budidaya. Mengubah paradigma pengendalian OPT:

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Alexopoulus dan Mims (1979), klasifikasi jamur C. cassiicola. : Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

BAB III GANGGUAN OLEH SERANGGA HAMA

Teknologi Produksi Ubi Jalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Bajeng, 2012

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Foto: Ibu Mariana (Disertasi Pascasarjana Unibraw)

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

Memahami Konsep Perkembangan OPT

Transkripsi:

PENGENDALIAN OPT (ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN) Bahasa Inggris

HAMA HAMA TANAMAN TANAMAN ( PEST SCIENCE (PEST) SCIENCE)

A. PENGERTIAN HAMA HAMA TANAMAN Adalah semua organisme atau binatang yang karena aktivitas hidupnya merusak tanaman sehingga menimbulkan kerugian ekonomi bagi manusia B. KERUGIAN AKIBAT SERANGAN HAMA 1. Kerugian secara kuantitas (berkurangnya hasil / produksi) 2. Kerugian secara kualitas ( menurunnya mutu hasil ) a. Perubahan warna b. Perubahan rasa c. Bercak atau bintik hitam d. Rusak atau abnormal

JENIS-JENIS HAMA PERUSAK YANG MENYERANG BAGIAN TANAMAN : 1. Hama pemakan daun atau penghisap cairan tanaman 2. Hama perusak batang dan ranting 3. Hama perusak bunga dan buah 4. Hama pemakan biji-bijian didalam gudang 5. Hama perusaka akar atau umbi 6. Hama penular (vektor) penyakit tanaman

JENIS-JENIS HAMA BERDASARKANKISARAN BAHAYA YANG DITIMBULKANNYA : 1.Hama Utama disebut hama abadi atau hama kunci yaitu hama yang selalu menyerang pada setiap musim tanam dengan intensitas serangan berat sehingga memerlukan pengendalian 2.Hama Minor disebut hama kadang-kadang atau hama musiman yaitu hama yang telah lama berada disuatu daerah yang kerusakannya kecil (di bawah ambang ekomoni)

3. Hama Potensial yaitu hama yang populasinya mampu muncul secara tiba-tiba banyak sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem 4. Hama Migran yaitu hama yang bukan berasal dari agro ekosistem setempat, melainkan datang dari luar karena sifatnya berpindah-pindah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN HAMA TANAMAN A. FAKTOR DALAM 1. Kemampuan berkembang biak 2. Sifat mempertahankan diri 3. Umur Imago (serangga dewasa) B. FAKTOR LUAR 1. Iklim : a. Suhu b. Kelembaban c. Curah hujan

c. Curah hujan d. Cahaya e. Angin 2. Tanah 3. Tanaman Inang 4. Faktor Hayati 5. Warna dan bau

PENGENDALIAN HAMA TANAMAN A. PENGENDALIAN SECARA FISIK 1. Perlakuan Panas (Hot Treatment) 2. Penggunaan Lampu Perangkap (Light Trap) 3. Penggunaan Penghalang (Barrier) B. PENGENDALIAN SECARA MEKANIS 1. Pengambilan dengan tangan 2. Gropyokan 3. Pemasangan perangkap 4. Pengusiran hama

C. PENGENDALIAN SECARA KULTUR TEKNIS 1. Sanitasi 2. Pengolahan Tanah 3. Pengelolaam air 4. Rotasi Tanaman 5. Tanam Serempak 6. Pengaturan jarak tanam 7. Tumpang sari 8. Penanaman tanaman perangkap 9. Menanam varietas unggul

D. PENGENDALIAN SECARA BIOLOGIS 1. Parasit Hama 2. Predator Hama E. PENGENDALIAN DENGAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN PEMERINTAH 1. Program Eradikasi (pemusnahan) 2. Sertifikasi Benih 3. Karantina F. PENGENDALIAN SECARA KIMIA 1. Tepat dosis, tepat waktu, tepat cara tepat biaya, tepat sasaran 2. Keselamatan & kesehatan lingkungan

G. PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( PHT ) 1. Memperbaiki teknik budidaya tanaman 2. Melestarikan dan mendayagunakan musuh alami 3. Pengamatan mingguan 4. Dapat memadukan cara-cara diatas ( A B ) dengan bijaksana dan mem perhatikan lingkungan 5. Dapat menghitung ambang ekonomi 6. Kerjasama kelompok & menjadi ahli PHT

CONTOH PENGENDALIAN HAMA TERPADU ( P H T ) 1. Pengendalian hama wereng coklat pada tanaman padi adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut : a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Pemilihan varietas resisten c. Tanam serempak d. Pergiliran tanaman (rotasi tanaman) e. Pengamatan kepadatan populasi f. Penyemprotan dengan insektisida selektif g. Eradikasi tanaman yang terserang berat

2. Pengendalian ulat daun kubis adalah perpaduan dari komponen-komponen sebagai berikut : a. Teknik budidaya tanaman yang baik b. Penentuan waktu tanam yang tepat c. Tumpang sari dgn tomat, jagung, bawang d. Rotasi tanaman dengan yg tidak sefamili e. Pemanfaatan predator (burung gereja, prenjak, capung, dll) dan parasit f. Penggunaan insektisida mikroba seperti: Dipel WP.

PENYAKIT TANAMAN (Phytophatologi)

PENYAKIT TANAMAN (Phytopathologi) Phyton = Tanaman, Pathos = menderita, Logos = ilmu Phytopathologi = ilmu yg mempelajari penyakit tanaman Penyakit Tanaman : Penyakit fisiologis Penyakit non fisiologis Peny. Fisiologis disebabkan oleh faktor alam (anorganis) Contoh: * kekurangan unsur hara, air, cahaya matahari * keracunan unsur kimia didalam tanah * Patah terinjak, luka dimakan ternak * Kemasaman tanah Peny. Fisiologis disebut juga penyakit non pathogenis

Peny. non fisiologis disebabkan oleh pathogen Pathogen = penyebab penyakit yg berasal dari mahluk hidup (organis) Peny. non fisiologis disebut juga peny. Pathogenis Pathogen virulen (berbahaya) non virulen Penyakit tanaman dari sudut biologi : * artinya penyimpangan dari sifat normal sehingga tanaman tidak bisa melakukan kegiatan fisiologisnya Penyakit tanaman dari sudut Ekonomi : * artinya ketidak mampuan tanaman untuk memberi kan hasil yg cukup dr kualitas maupun kuantitasnya

MUNCULNYA PENYAKIT-PENYAKIT BARU, DISEBABKAN : 1. Penyebaran yg lebih luas dari penyakit-penyakit lama 2. Makin banyaknya tanaman yg peka didalam populasi 3. Bertambahnya pengetahuan dan perhatian kita 4. Karena Intensifikasi Pertanian 5. Penyakit yang benar-benar baru Penyakit Endemis : peny. Yang berada disuatu tempat dari tahun ke tahun, merata, & kurang begitu berat Penyakit Epidemis : peny. Tersebut sering timbul secara meluas tetapi berkala (periodis) Penyakit Sporadis : peny. Yang timbul disana sini, pada saat tidak menentu, & menimbulkan sedikit kerugian

GEJALA-GEJALA PENYAKIT TANAMAN Gejala (Symptom) : adalah perubahanperubahan yang ditunjukkan oleh tanaman itu sendiri, sebagai akibat dari adanya penyebab penyakit * Syndrom serangkaian gejala (banyak) Gejala dapat dibagi menjadi 3 tipe pokok : 1.Gejala-gejala Nekrotis disebabkan karena adanya kerusakan sel, atau matinya sel 2.Gejala Hypoplastis disebabkan karena terhambat atau terhentinya pertumbuhan sel

3. Gejala-gejala Hyperplastis disebabkan karena pertumbuhan sel yang luar biasa (over development) GEJALA NEKROTIS, yang lazim adalah : 1. Nekrose atau matinya bagian tanaman 2. Hydrosis atau keluarnya air sel 3. Cholorosis atau menguning 4. Layu (wilt disease) 5. Terbakar (Scorch) 6. Mati ujung (Die back) 7. Busuk (Scab)

8. Damping off (Rebah kecambah) 9. Kanker (Cancer) 10. Pendarahan / Exudasi ( Blooding ) GEJALA HYPOPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Kerdil (strony) 2. Perubahan simetris (symetrical abnormal) 3. Chlorosis (menguning) 4. Etiolasi (pucat) 5. Roset (ruas batang pendek, daun bergerumbul)

GEJALA HYPERPLASTIS, yang lazim adalah : 1. Sapu (witches broom) 2. Proplensis 3. Cecidia (tumor, gall, kelenjar) 4. Instumeasensia (busung, cedema) 5. Erinose (pertumbuhan trichoma yg luar biasa 6. Menggulung atau mengeriting (curling) 7. Fesciaci (pipih, gepeng) 8. Pembentukan alat yg luar biasa (antholysis) 9. Kudis (scabies) 10. Rontoknya alat-alat 11. Perubahan warna

PENYEBAB PENYAKIT Faktor alam (anorganis) Pathogen (organis) Jenis-jenis Pathogen : Bakteri, cendawan, virus, ganggang dan tanaman bunga yang parasiter INFEKSI : masuknya pahtogen ke dalam tubuh tanaman Proses infeksi dapat melalui : 1.Luka-luka 2.Lubang-lubang alami (stomata & Hydratoda) 3.Langsung menembus permukaan tanaman

PENYEBARAN PENYAKIT Penyakit tanaman menyebar melalui : 1. Angin 2. Air 3. Serangga 4. Manusia Terjadinya Epidemi disebabkan oleh : 1. Keadaan cuaca 2. Penanaman yang menyimpang (unnatural) 3. Masuknya parasit dr daerah lain (Pathogen invasion) 4. Pemulyaan tanaman / seleksi (plant breeding)

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENURUNKAN EPIDEMI : 1. Berkurangnya populasi tanaman yang peka 2. Terjadinya populasi yang resistant 3. Adanya usaha pemberantasan (artifical control) 4. Pemberantasan oleh alam (natural control) Agar diperoleh peramalan yang tepat, diperlukan syarat-syarat : 1. Tanaman harus merupakan tanaman yang penting 2. Penyakit dapat menimbulkan kerugian besar 3. Perlu cukup keterangan 4. Penanam-penanam cukup siap dan mengerti 5. Telah tersedia cara pemberantasan yang tepat 6. Terdapat waktu yang cukup panjang antara diumum kannya hasil ramalan dengan timbulnya penyakit

4 PRINSIP DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT 1. Eksklusi Menjaga atau mencegah jangan sampai suatu penyakit masuk ke daerah kita 2. Proteksi Melindungi tanaman dari serangan pathogen 3. Eradikasi Memberantas penyakit didaerah pertanaman 4. Imunisasi Memberikan kekebalan tanaman terhadap serangan penyebab penyakit (pathogen)

Eksklusi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Melarang masuknya bahan tanaman yang mungkin mengandung penyakit 2. Pemeriksaan bahan-bahan tanaman dan sertifi kasi bahan tanaman 3. Karantina Proteksi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Kultur teknis 2. Mekanis 3. Fisik 4. Kimia

Eradikasi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Eradikasi sebagian 2. Eradikasi total 3. Eradikasi super total Imunisasi dapat dilakukan dengan cara-cara : 1. Ketahanan morfologi 2. Ketahanan fungsionil 3. Ketahanan protoplasmik

GULMA (Weed Science)

Gulma didefinisikan sebagai kelompok jenis tumbuhan yang hidupnya atau tumbuhnya tidak dikehendaki oleh manusia karena dianggap mengganggu dan bisa merugikan hasil tanaman yang dibudidayakan bersifat kuantitatif (kerugian dalam bentuk jumlah atau dapat diwujudkan dengan angka) dan bersifat kualitatif (kerugian dalam bentuk kualitas hasil pertanian yang tidak dapat diwujudkan dengan angka).

Pengaruh yang merugikan dengan adanya gulma: 1. Mempunyai pengaruh persaingan/kompetisi yang tinggi dengan tanaman budidaya 2. Sebagai rumah inang sementara dari hama dan patogen penyebab penyakit tanaman budidaya 3. Mengurangi mutu hasil panen tanaman budidaya 4. Menghambat kelancaran aktivitas pertanian 5. Hama perusaka akar atau umbi 6. Hama penular (vektor) penyakit tanaman

Gulma juga mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada lahan pertanian, yaitu : 1. Pengaruh yang menguntungkan terhadap tanah 2. Pengaruhnya terhadap populasi jasad pengganggu tanaman budidaya 3. Pengaruh yang menguntungkan bagi ekosistem pertanian 4. Pengaruh yang menguntungkan bagi pertanian secara umum

Persaingan yang terjadi antara gulma dengan tanaman budidaya : 1. Persaingan sinar matahari 2. Persaingan unsur hara 3. Persaingan air Pengelompokkan gulma yang dominan terdapat di lahanpertanian 1. Gulma golongan rumput (grasses : Famili Graminae) 2. Gulma golongan teki (sedges : Famili Cyperaceae) 3. Gulma golongan berdaun lebar (broad leaves)

Gulma mempunyai kemampuan untuk berkembangbiak baik secara generatif dengan menghasilkan biji maupun secara vegetatif dengan membentuk organ perkembangbiakan vegetatif seperti umbi daun, umbi akar, stolon, rhizoma, umbi batang, dan rootstock. Siklus hidup gulma dapat dibedakan menjadi gulma semusim atau setahun (annual), gulma tahunan (perenial), dan gulma dua tahunan (biennial).

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam menentukan metode pengendalian gulma 1. Siklus hidup dan perkembangbiakan gulma 2. Morfologi gulma 3. Lokasi gulma Teknik pengendalian gulma secara mekanis/fisik : 1. Pengendalian gulma dengan cara dicabut 2. Pengendalian gulma dengan cara dikored 3. Pengendalian gulma dengan cara dipotong dengan sabit ataupun dengan mesin pemotong rumput 4. Pengendalian gulma dengan cara dicangkul atau dibajak

Mengendalikan Gulma Secara Kimia Bahan kimia tersebut disebut dengan herbisida yang berasal dari kata herba = gulma dan sida = membunuh. 1. Herbisida pra-pengolahan tanah 2. Herbisida pra-tanam 3. Herbisida pra-tumbuh 4. Herbisida pasca tumbuh

Berdasarkan cara kerjanya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida kontak 2. Herbisida sistemik Berdasarkan selektifitasnya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida selektif 2. Herbisida non-selektif Berdasarkan sifat kimiawinya, herbisida dibedakan menjadi : 1. Herbisida anorganik 2. Herbisida organik

Penyemprotan Herbisida Harus Memperhatikan Beberapa Hal : 1. Waktu penyemprotan harus tepat yaitu sebaiknya pada pagi hari (jam 08.00-10.00) 2. Cuaca pada saat penyemprotan cukup cerah dan relatif tidak berangin 3. Penyemprot herbisida harus memakai pakaian pelindung khusus 4. Hendaknya alat-alat yang digunakan untuk menyemprot herbisida dicuci dengan bersih 5. Bersihkan muka dan tangan dengan air dan bahan pembersih

Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida 1. Siapkan sprayer dan nozel 2. Lakukan kalibrasi terhadap sprayer 3. Tentukan kebutuhan formulasi larutan herbisida 4. Campurlah herbisida dengan pelarutnya sesuai dengan perhitungan 5. Masukkan campuran larutan herbisida ke dalam tangkai sampai penuh 6. Naikkan sprayer ke punggung dan mulailah menyemprot gulma

Langkah-langkah dalam melakukan penyemprotan herbisida 7. Lakukan penyemprotan dengan berjalan secara normal 8. Lakukan pemompaan pada sprayer secara teratur 9. Lakukan penyemprotan sampai merata 10. Upayakan kabut/hembusan semprotan tidak mengenai daun 11.Lakukan penyemprotan ulang apabila turun hujan kurang dari 4 jam setelah selesai menyemprot.