Beda antara lava dan lahar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. letusan dan leleran ( Eko Teguh Paripurno, 2008 ). Erupsi lelehan menghasilkan

Jenis Bahaya Geologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GUNUNG BERAPI! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG BERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan letak astronomis, Indonesia terletak diantara 6 LU - 11 LS

Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.3. linier. effusif. sentral. areal. eksplosif

TEKANAN PADA ERUPSI GUNUNG BERAPI

GUNUNG API! CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT DESA SAAT MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API

Studi Pengaruh Lahar Dingin Pada Pemanfaatan Sumber Air Baku Di Kawasan Rawan Bencana Gunungapi (Studi Kasus: Gunung Semeru)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi geografis Indonesia terletak pada busur vulkanik Circum Pacific and

BAB I PENDAHULUAN. dari 30 gunung api aktif terdapat di Indonesia dengan lereng-lerengnya dipadati

BAB I PENDAHULUAN. terbanyak di dunia dengan 400 gunung berapi, terdapat sekitar 192 buah

BAB I PENDAHULUAN. sampai Maluku (Wimpy S. Tjetjep, 1996: iv). Berdasarkan letak. astronomis, Indonesia terletak di antara 6 LU - 11 LS dan 95 BT -

TUGAS MITIGASI BENCANA LETUSAN GUNUNG API. Virgian Rahmanda

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK

Morfologi dan Litologi Batuan Daerah Gunung Ungaran

6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL 7.2

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Kebakaran. 2. Kekeringan

Definisi dan Jenis Bencana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

AsaI Gejaia Volkanisme (Kegunungapian) Pada beberapa tempat di bumi sering tertihat suatu massa cair pijar yang dikenal dengan nama magma, keluar

01/04/2011 AL A F L ISO IS L L DAN DA ULT UL ISO IS L P L A P DA A DA VUL V K UL A K NIK A 3

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Secara historis, Indonesia merupakan Negara dengan tingkat

7.4. G. KIE BESI, Maluku Utara

1.1. G. PUET SAGOE, NANGGROE ACEH DARUSSALAM

II. PENGAMATAN 2.1. VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dan melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Definisi Vulkanisme. Vulkanisme

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang,

APLIK I AN LAN AN EKAP

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 7. MENGANALISIS MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA ALAMLATIHAN SOAL BAB 7

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Proses Pembentukan dan Jenis Batuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

GERAKAN TANAH DAN BANJIR BANDANG DI WILAYAH KECAMATAN TAHUNA DAN SEKITARNYA, KABUPATEN SANGIHE, SULAWESI UTARA

BAB I PENDAHULUAN. samudra Hindia, dan Samudra Pasifik. Pada bagian selatan dan timur

KEMENTRIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

Tipe Gunungapi Komposit (Strato( Strato) Sifat Gunungapi Tipe Strato

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ABSTRAK UCAPAN TERIMA KASIH

I. PENDAHULUAN. dan berada di jalur cincin api (ring of fire). Indonesia berada di kawasan dengan

24 November 2013 : 2780/45/BGL.V/2013

6.6. G. TANGKOKO, Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN pulau, terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan di antara dua

GERAKAN TANAH DI KABUPATEN KARANGANYAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN SEDIMEN. Aliran debris Banjir lahar Sabo works

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

INFORMASI KEHIDUPAN BERBAGAI BAHASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. faktor alam dan non alam yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA BADAN GEOLOGI

STANDAR KOMPETENSI. kehidupan manusia. 1.Mendeskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya terhadap kehidupan.

Definisi dan Jenis Bencana

Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia. a. Banjir dan Kekeringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BERITA GUNUNGAPI ENAM GUNUNGAPI WASPADA JANUARI MARET 2008

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

5.5. G. LAWARKAWRA, Kepulauan Banda, Maluku

Iklim Perubahan iklim

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang.

Vulkanisme. Yuli Ifana Sari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

7.5. G. IBU, Halmahera Maluku Utara

GUNUNG API CERITA TENTANG PERAN MASYARAKAT SAAT DILANDA BENCANA GUNUNG MELETUS

BAB I PENGANTAR. menjadi dua yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer

BAB I PENDAHULUAN. Bencana alam merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi setiap saat,

ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II SDN MEKARWANGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu:

DEBIT AIR LIMPASAN SEBAGAI RISIKO BENCANA PERUBAHAN LUAS SUNGAI TUGURARA DI KOTA TERNATE, PROVINSI MALUKU UTARA

Bersama ini dengan hormat disampaikan tentang perkembangan kegiatan G. Kelud di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang, Provinsi Jawa Timur.

Letusan Gunung Agung bisa menghasilkan tanah tersubur

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BERITA GUNUNGAPI APRIL - JUNI 2008

BAB I PENDAHULUAN. Lamongan dan di sebelah barat Gunung Argapura. Secara administratif, Ranu Segaran masuk

1 AL A LUVI A FAN A S A l l uvi v a i l fan:

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

lahar panas arti : endapan bahan lepas (pasir, kerikil, bongkah batu, dsb) di sekitar lubang kepundan gunung api yg bercampur air panas dr dl kawah (yg keluar ketika gunung meletus); LAHAR kata ini berasal dari bahasa Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional : adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan. Aliran lahar sangat berbahaya terutama bagi penduduk yang tinggal di perkampungan yang berada di lereng gunung ataupun bagi para penambang pasir yang sering berada di daerah aliran lahar ini. Lahar dapat mengalir dengan kecepatan beberapa puluh meter per detik menempuh jarak sampai beberapa kilometer membawa energi yang cukup besar. Untuk itu biasanya lahar dibuatkan saluran khusus yang di dalam ilmu geoteknik dikenal sebagai "sabo". Beberapa gunung di Indonesia yang mempunyai aktivitas aliran lahar ini misalnya Gunung Galunggung di Jawa Barat dan Gunung Merapi di Jawa Tengah/Yogyakarta. LAHAR PANAS : sama dengan lahar (dingin) hanya saja suhunya di atas suhu sekitar. Lahar panas HANYA dapat dihasilkan oleh gunungapi yang mempunyai DANAU KEPUNDAN seperti G. Kelud, sedangkan gunungapi yang tidak punya danau kepundan tidak mungkin menghasilkan lahar panas. Suhunya tidak akan mencapai 100 C, suhu yang meningkat ini akibat dari air danau kawah yang dipanaskan oleh magma di bawahnya sebelum erupsi, pada saat terjadi erupsi (tidak usah terjadi ledakan). air yang telah panas ini akan meluap bercampur dengan tefra (selanjutnya seperti pada proses lahar dingin), dan membentuk endapan lahar. Lahar panas ini tidak akan menghanguskan tumbuhan atau makhluk hidup seperti pada awan panas!!!!, karena suhunya hanya di bawah 100C. LAVA : adalah cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalambumi melalui kawah gunung berapi atau melalui celah (patahan) yang kemudian membeku menjadi batuan yang bentuknya bermacam-macam. Bila cairan tersebut encer akan meleleh jauh dari sumbernya membentuk aliran seperti sungai melalui lembah dan membeku menjadi batuan seperti lava ropi atau lava blok (umumnya di Indonesia membentuk lava blok). Bila agak kental, akan mengalir tidak jauh dari sumbernya membentuk kubah lava dan

pada bagian pinggirnya membeku membentuk blok-blok lava tetapi suhunya masih tinggi, bila posisinya tidak stabil akan mengalir membentuk awan panas guguran dari lava. Beda antara lava dan lahar Mengulang kembali materi kuliah vulkanologi (ilmu kegunungapian) di geologi, hehe. Menurut tulisannya Pak atau Mbah Yatno, berikut ini definisi istilah lava dan lahar. Lahar (dingin): dari Bhs Jawa, tapi sudah menjadi istilah internasional dan dikenal luas di kalangan ahli volkanologi internasional, adalah aliran air (air hujan, salju yang meleleh) yang bercampur rombakan tefra (material vulkanik-red) yang masih lepas-lepas, berasal dari bagian atas tubuh gunungapi mengalir dengan kecepatan dan densitas yang tinggi sehingga mampu melanda dan membawa serta bongkah batu berdiameter sampai 2 meter. Suhu lahar adalah sama dengan suhu di sekitarnya, endapannya adalah breksi lahar dengan fragmen yang sudah subrounded. MENGAPA LAVA BEGITU PANAS? Lava panas karena dua alasan: 1. Disebabkan oleh panas di dalam bumi (sekitar 150 km ke bawah) di mana batu mencair yang akhirnya menjadi magma. 2. Batu disekitar magma adalah insulator yang baik, sehingga magma tidak kehilangan banyak panas dalam perjalanan ke permukaan. MENGAPA LAVA MEMILIKI WARNA YANG BERBEDA? Warna lava tergantung pada suhu. Saat Lava mulai keluar berwarna oranye terang (1000-1150 C). Karena ada pengaruh udara dingin lava berubah warna menjadi merah terang (800-1000 C), kemudian menjadi merah gelap (650-800 C), dan merah kecoklatan (500-650 C) dan terakhir adalah Lava Solid yang berwarna hitam (tapi masih bisa sangat panas). ALIRAN LAVA ( lava flow ) : adalah magma yang keluar dari permukaan dan mengalir dipermukaan, bisa di darat, bisa di dasar laut. Ini adalah betul-betul material magma (cairan silikat) bersuhu tinggi, bisa mencapai 1300C. Hasil endapannya adalah batuan ekstrusif yang masif atau brecciated. Jadi yang sering terlihat sebagai aliran berpijar dari kepundan (crater) pada waktu malam saat terjadi letusan gunungapi adalah ALIRAN LAVA dan BUKAN lahar panas.

Istilah GUGURAN LAVA sudah sangat umum dipakai di bidang volkanologi, yaitu adalah identik dengan ROCK FALL tetapi khusus terjadi pada puncak gunungapi, terjadinya adalah sbb.: lava yang sudah mendingin menjadi batuan volkanik (misalnya andesit) di puncak gunungapi membentuk sumbat lava ( volcanic plug ) yang bisa menutupi seluruh atau sebagian lubang kepundan, tergantung bentuknya, bisa berupa kubah ataupun tiang. Biasanya terjadinya guguran lava dalam skala yang besar mengindikasikan akan terjadi erupsi, karena adanya peningkatan desakan magma dan tekanan gas dari bawah, mengakibatkan sumbat lava ini mengalami deformasi, terangkat, retak-2 dan akhirnya rontok membentuk guguran lava. Jadi BUKAN lava pijar yang gugur. Selain LAHAR dan LAVA ada beberapa hasil dari letusan gunung berapi lainnya, yaitu : GAS VULKANIK : Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia dan bisa mnyebabkan kematian. HUJAN ABU atau ABU VULKANIK : Abu vulkanik terdiri dari tefra kecil yang merupakan bubuk batuan dan kaca yang terbentuk dari letusan gunung berapi dengan diameter kurang dari 2 mm (0,1 in). Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. AWAN PANAS : Awan panas atau dikenal juga dengan wedhus gembel atau aliran piroklastik (ledakan freatik atau juga ultra vulcanian eruptions) terjadi bila magma yang sedang naik menyentuh air tanah atau air di permukaan bumi. Suhu tinggi dari magma ( antara 600 C sampai 1.170 C) membuat air langsung menguap dan terjadi letusan uap, air, debu, batu dan volcanic bomb. Hasil letusannya yang mengalir bergulung seperti awan, aliran ini dapat bergerak dari gunung berapi dengan kecepatan 700 km/jam. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih dari 1000 C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas bahkan kematian.

Lahar 1. Sejarah Lahar Seperti yang kita ketahui lahar berasal dari sebuah gunung berapi yang meletus. Lahar merupakan cairan yang keluar darii sebuah gunung pada saat meletus. Cairan ini berasal dari dalam perut bumi. Gunung meletus sendiri adalah sbagai berikut: Gunung meletus, terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah gunung berapi terbentuk. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur dengan keras sejauh radius 18 km atau lebih, sedang lavanya bisa membanjiri daerah sejauh radius 90 km. Letusan gunung berapi bisa menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bias mempengaruhi putaran iklim di bumi ini. Hasil letusan gunung berapi (sumber:mpbi) a. gas vulkanik b. Lava dan aliran pasir serta batu panas c. Lahar d. Tanah longsor e. Gempa bumi f. Abu letusan g. Awan panas (Piroklastik) Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(so2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia. Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya. Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya. Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir

Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas. Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan Permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak infrastruktur. Persiapan menghadapi Letusan gunung Berapi a. mengenali daerah setempat dalam menentukan tempat yang aman untuk mengungsi b. membuat perencanaan penanganan bencana c. mempersiapkan pengungsian jika diperlukan d. mempersiapkan kebutuhan dasar (pangan, pakaian alat perlindungan) 2. Pengertian Lahar Istilah Lahar berasal dari kata lahar dalam Bahasa Indonesia yang berasal dari Bahasa Jawa. Kata lahar sekarang merupakan salah satu istilah dalam ilmu volkanologi atau ilmu kegunungapian yang dipakai secara international. Seperti yang kita ketahui lahar memiliki 2 jenis yaitu lahar panas dan lahar dingin, berikut ini adalah pengertian lahar panas dan lahar dingin. Pengertian lahar panas adalah adalah lahar yang berasal dari letusan gunung api yang memiliki danau kawah, dimana air danau menjadi panas kemudian bercampur dengan material letusan dan keluar dari mulut gunung. Pengertian lahar dingin atau air hujan di sekitar gunung yang kemudian membuat lumpur kental dan mengalir dari lereng mengikuti aliran sungai. 3. Jenis-jenis lahar Pada hakitnya lahar terbagi menjadi 2 yaitu: a. Lahar panas Lahar panas adalah lahar yang baru keluar dari perut bumi melalui gunung berapi yang

meletus. b. Lahar dingin Lahar dingin adalah lahar yang tadinya merupakan lahar panas, namun telah menjadi dingin dan bercampur dengan air sungai, air hujan serta material sisa letusan gunung berapi. Lahar panas dan lahar dingiin memiliki beberapa perbedaan, selain suhunya yang berbeda, kandungngan yang terdapat pada dalam lahar pun berbeda. Selain itu proses pembentukannya pun berbeda. 4. Ciri-ciri lahar. a. Lahar panas. Lahar panas memiliki ciri seperti cairan dari besi yang meleleh dan memiliki suhu yang sangat tinggi. b. Lahar dingin Menurut hasil penelitian kami dari beberapa sumber, cirii-ciri lahar dingin tidak berbeda jauh dengan lumpur seperti biasanya. Akan tetapi yang membedakan lahar dingin dengan lumpur adalah warna. Warna lahar dingin berupa abu-abu kental yang di sebabkan oleh tercampurnya dengan banyak material gunung dan abu vulkanik. 5. Dampak lahar Aliran lahar yang bergerak cepat menuruni lembah sungai dan kemudian menyebar di dataran banjir di daerah kaki gunungapi dapat menyebabkan kerusakan ekonomi dan lingkungan yang serius. Dampak langsung dari turbulensi yang terjadi di ujung aliran lahar atau dari bongkahbongkah batuan dan kayu yang dibawa aliran lahar adalah menghancurkan, menggerus atau menggosok segala sesuatu yang ada di jalan jalur aliran lahar. Bila tidak hancur atau tergerus oleh liran lahar, bangunan-bangunan dan lahan-lahanyang berharga dapat sebagian atau seluruhnya tertimbun oleh endapan lahar. Aliran lahar juga bisa merusak jalan dan jembatan sehingga aliran lahar juga dapat

menyebabkan orang-oramng terisolasi atau terkurung di daerah bahaya erupsi gunungapi. Selain memberikan dampak yang merugikan, aliran lahar juga memberikan dampak yang menguntungkan, yaitu memberikan endapan batuan dan pasir yang sangat banyak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sebagai contoh, banyak aktifitas penambangan pasir dan batu yang dilakukan di lereng Gunung Merapi yang terletak di perbatasan Propinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu menunjukkan bahwa endapan lahar dapat memberikan dampak positif kepada aktifitas perekonomian masyarakat secara langsung yang tinggal di sekitar gunungapi, dan menyediakan bahan bangunan yang melimpah. Selain itu, setelah bertahun puluhan sampai ratusan tahun, dan tanah terbentuk di permukaannya, endapan lahar juga dapat menjadi lahan pertanian yang subur. 6. Faktor penyebab lahar Lahar dapat terjadi karena beberapa pemicu berikut ini, yaitu: a. Erupsi gunungapi, dapat memicu lahar secara langsung dengan pencairan salju dan es secara cepat pada suatu tubuh gunungapi atau melontarkan air dari danau kawah. b. Curah hujan yang tinggi selama atau setelah erupsi gunungapi. Air hujan dapat dengan mudah mengerosi batuan volkanik yang lepas-lepas dan tanah di lereng gunungapi atau bukit, dan di dalam lembah sungai. Cara pembentukan lahar seperti adalah yang paling sering terjadi. c. Dimulai dari gerakan tanah dari batan jenuh dan mengalami alterasi hidrotermal di lereng gunungapi atau lereng bukit didekatnya. Gerakan tanah dipicu oleh erupsi gunungapi, gempa bumi, hujan, atau peningkatan tarikan gravitasi di gunungapi. 7. Usaha pemerintah untuk menanggulangi lahar Usaha pemerintah untuk menanggulangi lahar dingin saat ini membuat aliran sungai baru dan mengarahkan aliran ini ke daerah yang aman agar tidak merusak lingkungan, fasilitas umum dan juga agar tidak memakan korban jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan gunung berapi

A. Kesimpulan Lahar dan lingkungan sangat lah erat karena semua pihak fungsi yang sangat terkait, mulai dari dampak positif maupun dampak negatif yang di timbulkan oleh lahar maupun lingkungan. Untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan oleh kita bersama kita bisa mencegah hal-hal tersebut dengan menjaga lingkungan, mempersiapkan segala sesuatu yang akan terjadi dengan dibantu oleh perkembangan teknologi yang ada pada saat ini. Oleh karena itu marilah kita bersama menjaga lingkungan alam ini untuk kehidupan kita ke depannya.