PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE ANALISIS HASIL ANALISA DAN EVALUUASI. Penentuan Model/ Geometri Struktur. Analisa Struktur dengan ETABS/SAP 2000.

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

BAB V PEMBAHASAN 5.1 STRUKTUR BETON

BAB V RETAK BETON BERTULANG

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PERBAIKAN ELEMEN STRUKTUR PASCA KEBAKARAN. Kusdiman Joko Priyanto. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Struktur bangunan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. banyak diterapkan pada bangunan, seperti: gedung, jembatan, perkerasan jalan, balok, plat lantai, ring balok, ataupun plat atap.

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH METODE PELAKSANAAN SHEAR WALL DAN CORE WALL

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. mengetahui metode di lapangan, maka dibuatkan gambar shop drawing. Dimana

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

ANALISA KUAT LENTUR PADA BETON K-300 YANG DICAMPUR DENGAN TANAH KOHESIF

BAB VI KONSTRUKSI KOLOM

BAB VII TINJAUAN KHUSUS

STUDI PENGARUH PEMASANGAN ANGKUR DARI KOLOM KE DINDING BATA PADA RUMAH SEDERHANA AKIBAT BEBAN GEMPA ABSTRAK

FAQ. Pengisi Nat (Tile Grout):


BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

BONDEK DAN HOLLOW CORE SLAB

memudahkan dan menajamin ketelitian pekerjaan di lapangan. Tahapan pekerjaan

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB VII TINJAUAN PELAKSANAAN PEKERJAAN CORE WALL

BAB 1. PENGENALAN BETON BERTULANG

PERBANDINGAN KUAT LENTUR DUA ARAH PLAT BETON BERTULANGAN BAMBU RANGKAP LAPIS STYROFOAM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 STUDI KASUS. Sandi Nurjaman ( ) 4-1 Delta R Putra ( )

RANGKA ATAP BAJA RINGAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB VII PEMBAHASAN TINJAUAN KHUSUS

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

3. Bagian-Bagian Atap Bagian-bagian atap terdiri atas; kuda-kuda, ikatan angin, jurai, gording, sagrod, bubungan, usuk, reng, penutup atap, dan

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

REKONSTRUKSI BANGUNAN PASCA GEMPA

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH. sebuah lahan sementara di sebuah proyek bangunan lalu dipasang pada proyek

Perkerasan kaku adalah struktur yang terdin dan pelat (slab) beton semen yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perencanaan desain struktur konstruksi bangunan, ditemukan dua

BAB III LANDASAN TEORI. Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda berkisar antara

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

RING BALK. Pondasi. 2. Sloof

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat studi kasus dan analisa, serta perbandingan

KONSTRUKSI ATAP (KHUSUS ATAP PELANA)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN BETON BERTULANG TERHADAP KAYU PADA KONSTRUKSI KUDA-KUDA. Tri Hartanto. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. proyek pembangunan. Hal ini karena beton mempunyai banyak keuntungan lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pozolanik) sebetulnya telah dimulai sejak zaman Yunani, Romawi dan mungkin juga

TINJAUAN KEKUATAN DAN ANALISIS TEORITIS MODEL SAMBUNGAN UNTUK MOMEN DAN GESER PADA BALOK BETON BERTULANG TESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kualitas bahan, cara pengerjaan dan cara perawatannya.

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. PENDAHULUAN 1.1. BETON

Aditif Mortar Waterproof, untuk pengisi celah pipa toilet, perbaikan dinding,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB 3 METODE ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

BAB II SIFAT BAHAN BETON DAN MEKANIKA LENTUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. desain untuk pembangunan strukturalnya, terutama bila terletak di wilayah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

BAB VI TINJAUAN KHUSUS PERBANDINGAN SISTEM PLAT LANTAI (SISTEM PLAT DAN BALOK (KONVENSIONAL) DAN SISTEM FLAT SLAB)

IDENTIFIKASI KEGAGALAN STRUKTUR DAN ALTERNATIF PERBAIKAN SERTA PERKUATAN GEDUNG BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode-metode dengan analisis studi kasus yang

MENGGAMBAR RENCANA PELAT LANTAI BANGUNAN

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

1. Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung (SNI ) 3. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI-1983)

ANALISA PENYEBAB DAN METODE PERBAIKAN YANG TEPAT PADA BETON YANG DISEBABKAN OLEH FAKTOR NON-STRUKTURAL

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan beton untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Proses Kerja Mesin Batching Plant Untuk Pembuatan Komposit Beton Ready Mix Di PT.SCG ReadyMix Indonesia

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB 4 PENGUJIAN LABORATORIUM

KAJIAN PERILAKU LENTUR PELAT KERAMIK BETON (KERATON) (064M)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VII TATA LAKSANA LAPANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

BAB I 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I KOLOM BAJA, BALOK BAJA DAN PLAT LANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MM-100 PEREKAT PASANGAN BATA RINGAN THIN BED

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN

Transkripsi:

PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A

PERMASALAHAN PADA ATAP

PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB Retak bubungan terjadi karena perubahan cuaca.

PERMASALAHAN 1. BUBUNGAN RETAK SOLUSI Minimalkan sambungan atap seperti penggunaan bubungan dan jurai. Ukuran bubungan atau jurai jangan terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Cara lainnya, aplikasikan lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur di atas permukaan bubungan.

PERMASALAHAN 2. RETAK RAMBUT PADA DAK BETON PENYEBAB Perubahan panas dan dingin secara terus menerus akan membuat dak beton retak halus. Namun, retak sekecil apapun pasti membuat air masuk.

PERMASALAHAN 6. RETAK RAMBUT PADA DAK BETON SOLUSI Sebaiknya dalam pelaksanaan memerhatikan komposisi campuran beton dan proses pengecoran, karena dua hal ini sangat menentukan kualitas beton. Jika keretakan sudah terjadi, gunakanwaterproofing pada seluruh permukaan atap.

1. Rangka Atap Keropos Penyebab keroposnya rangka atap bermacam-macam, misalnya rembesan air yang menetes dari sela-sela genteng dan talang. Mengganti keseluruhan rangka atap harus dilakukan jika kerusakannya parah, misalnya kuda-kuda atau sebagian besar kaso keropos. Namun, jika kerusakan hanya sebagian kecil kaso dan reng, Anda bisa memperbaiki bagian yang rusak saja.

1. Material yang tidak bermutu. Baja ringan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan beban yang ditahan bisa menyebabkan pula atap ambruk. Solusi Baja ringan yang digunakan harus bermutu baja G550 dengan coating zincalume yang lebih tahan karat dengan kadar AZ100. Kalaupun galvanis harus dengan kadar Z200.

2. Kesalahan perencanaan. Bisa karena perencananya kurang kompeten atau gambar perencanaannya kurang detil dan lengkap. Solusi Gunakanlah tenaga yang ahli dengan minimum pengalaman 2 tahun atau lebih atau telah mengerjakan minimal 50 atap rumah. Hal ini mengurangi kecerobohan pemasangan yang sering terjadi pada tenaga yang amatir.

3. Beban yang tidak sesuai dengan rencana dan fungsinya bisa menyebabkan ambruknya atap. Solusi Ketebalan rangka baja ringan. Bila rentangan bebasnya berkisar 1 8 meter maka tebal baja ringan 0.75 mm masih baik. Untuk rentangan bebas di atas 8 meter, harus dipergunakan baja ringan dengan ketebalan 0,9 1mm untuk rangka utamanya. Sementara untuk reng pergunakanlah ketebalan minimal 0.45mm Jarak antara penunjang untuk rangka atas maksimal 1,8 meter untuk genteng beton dan keramik.

4. Daerah rawan gempa, longsor atau angin kencang bila tidak dilakukan perhitungan dengan tepat akan menyebabkan bangunan ambruk. Solusi Jarak kuda-kuda yang baik umumnya antara 1.2 1.3 meter

5. Sambungan kurang kuat Solusi Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan.

6. Baut kurang kuat mengikat baja ringan Solusi Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang.

PERMASALAHAN PADA PELAT LANTAI

PERMASALAHAN 1. RETAKNYA PELAT LANTAI PENYEBAB Keretakan pada dinding banyak disebabkan oleh kurangnya kualitas beton

PERMASALAHAN 1. RETAKNYA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Siapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering (epoxy), selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan. 2. Untuk waterstop yang sobek harus diganti dengan yang baru.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI Spalling adalah hasil dari berkaratnya tulangan. Sehingga beton tidak lagi dapat menahan gaya tarik dan permukaan beton pun lambat laun akan jatuh dan hancur.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Patching Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan area yang tidak luas, dapat digunakan metode patching. Metode perbaikan ini adalah metode perbaikan manual, dengan melakukan penempelan mortar secara manual.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Patching Pada saat pelaksanaan yang harus diperhatikan adalah penekanan pada saat mortar ditempelkan; sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat. Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah dikerjakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap lapis), terutama untuk pekerjaan perbaikan overhead. Umumnya yang dipakai adalah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 2. grouting Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat digunakan metode grouting, yaitu metode perbaikan dengan melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar. Metode ini dapat dilakukan secara manual (gravitasi) atau menggunakan pompa.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 2. Grouting Pada metode perbaikan ini yang perlu diperhatikan adalah bekisting yang terpasang harus benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan harus kuat agar mampu menahan tekanan dari bahan grouting. Material yang digunakan harus memiliki sifat mengalir dan tidak susut. Umumnya digunakan bahan dasar semen atau epoxy.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Apabila spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, maka sebaiknya digunakan metode Shot-crete. Pada metode ini tidak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada umumnya. Metode shotcrete ada dua sistim yaitu dry-mix dan wet-mix.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Dry mix adalah campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga mutu dari beton yang ditembakkan sangat tergantung pada keahlian tenaga yang memegang selang, yang mengatur jumlah air. Tapi sistim ini sangat mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi blocking.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Wet mix adalah campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila sampai terjadi blocking. Pada metode shotcrete, umumnya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 4. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack) Metode perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan berupa spalling yang cukup dalam adalah dengan metode Grout Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang dihasilkan adalah dengan cara menempatkan sejumlah agregat (umumnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dilakukan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.

PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 4. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack) Material grout yang umumnya digunakan adalah polymer grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tidak susut.

PERMASALAHAN 3. RUSAKNYA PELAT LANTAI AKIBAT GAYA GESER Punching shear adalah gaya yang terjadi pada koneksi atau sambungan struktur. Gaya yang terjadi pada sambungan2 ini mempunyai peluang terjadi kegagalan yang besar dikarenakan pada daerah sambungan tersebut menghasilkan konsentrasi tegangan. Konsentrasi tegangan tersebut diakibatkan oleh beban yang dialami oleh struktur.

PERMASALAHAN 3. RUSAKNYA PELAT LANTAI AKIBAT GAYA GESER SOLUSI -Pada saat sebelum konstruksi, pastikan sambungan antar tulangan memenuhi aturan dan persyaratan -Pada saat setelah konstruksi, rebuild kembali pelat lantai dengn metoda konstruksi sesuai dengan persyaratan.

1. Akibat penurunan pondasi = membuat pondasi baru di dekatnya 2. Rusaknya struktur pada balok = jika kondisinya memungkinkan bisa ditambahkan kolom/ tiang di bawahnya. Jika tidak memungkinkan maka balok dapat disuntik/digrouting dengan epoxy

TERIMA KASIH