PERMASALAHAN STRUKTUR ATAP, LANTAI DAN DINDING DEASY MONICA PARHASTUTI M. IRFAN NUGRAHA NOVSA LIRIK QORIAH TAUFAN HIDAYAT KELOMPOK 3 KG-3A
PERMASALAHAN PADA ATAP
PERMASALAHAN 5. BUBUNGAN RETAK PENYEBAB Retak bubungan terjadi karena perubahan cuaca.
PERMASALAHAN 1. BUBUNGAN RETAK SOLUSI Minimalkan sambungan atap seperti penggunaan bubungan dan jurai. Ukuran bubungan atau jurai jangan terlalu tinggi karena akan menimbulkan celah yang mengundang air. Cara lainnya, aplikasikan lembaran khusus yang tahan air, lunak, dan lentur di atas permukaan bubungan.
PERMASALAHAN 2. RETAK RAMBUT PADA DAK BETON PENYEBAB Perubahan panas dan dingin secara terus menerus akan membuat dak beton retak halus. Namun, retak sekecil apapun pasti membuat air masuk.
PERMASALAHAN 6. RETAK RAMBUT PADA DAK BETON SOLUSI Sebaiknya dalam pelaksanaan memerhatikan komposisi campuran beton dan proses pengecoran, karena dua hal ini sangat menentukan kualitas beton. Jika keretakan sudah terjadi, gunakanwaterproofing pada seluruh permukaan atap.
1. Rangka Atap Keropos Penyebab keroposnya rangka atap bermacam-macam, misalnya rembesan air yang menetes dari sela-sela genteng dan talang. Mengganti keseluruhan rangka atap harus dilakukan jika kerusakannya parah, misalnya kuda-kuda atau sebagian besar kaso keropos. Namun, jika kerusakan hanya sebagian kecil kaso dan reng, Anda bisa memperbaiki bagian yang rusak saja.
1. Material yang tidak bermutu. Baja ringan yang tidak memenuhi spesifikasi teknis dan beban yang ditahan bisa menyebabkan pula atap ambruk. Solusi Baja ringan yang digunakan harus bermutu baja G550 dengan coating zincalume yang lebih tahan karat dengan kadar AZ100. Kalaupun galvanis harus dengan kadar Z200.
2. Kesalahan perencanaan. Bisa karena perencananya kurang kompeten atau gambar perencanaannya kurang detil dan lengkap. Solusi Gunakanlah tenaga yang ahli dengan minimum pengalaman 2 tahun atau lebih atau telah mengerjakan minimal 50 atap rumah. Hal ini mengurangi kecerobohan pemasangan yang sering terjadi pada tenaga yang amatir.
3. Beban yang tidak sesuai dengan rencana dan fungsinya bisa menyebabkan ambruknya atap. Solusi Ketebalan rangka baja ringan. Bila rentangan bebasnya berkisar 1 8 meter maka tebal baja ringan 0.75 mm masih baik. Untuk rentangan bebas di atas 8 meter, harus dipergunakan baja ringan dengan ketebalan 0,9 1mm untuk rangka utamanya. Sementara untuk reng pergunakanlah ketebalan minimal 0.45mm Jarak antara penunjang untuk rangka atas maksimal 1,8 meter untuk genteng beton dan keramik.
4. Daerah rawan gempa, longsor atau angin kencang bila tidak dilakukan perhitungan dengan tepat akan menyebabkan bangunan ambruk. Solusi Jarak kuda-kuda yang baik umumnya antara 1.2 1.3 meter
5. Sambungan kurang kuat Solusi Jarak antara baut, yang terletak di ujung sambungan (paling tepi) dengan ujung batang yang disambung, minimal 2 kali diameter baut yang digunakan. Jarak antara baut satu dengan baut yang lainnya, minimal 3 kali diameter baut yang digunakan.
6. Baut kurang kuat mengikat baja ringan Solusi Pemasangan baut harus menggunakan alat screw-driver, berkecepatan 2000 rpm hingga 2500 rpm, dengan posisi tegak lurus bidang sambungan, dan alat harus segera dihentikan ketika screw telah cukup kencang.
PERMASALAHAN PADA PELAT LANTAI
PERMASALAHAN 1. RETAKNYA PELAT LANTAI PENYEBAB Keretakan pada dinding banyak disebabkan oleh kurangnya kualitas beton
PERMASALAHAN 1. RETAKNYA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Siapkan cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering (epoxy), selanjutnya suntikkan/grouting pada daerah retakan. 2. Untuk waterstop yang sobek harus diganti dengan yang baru.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI Spalling adalah hasil dari berkaratnya tulangan. Sehingga beton tidak lagi dapat menahan gaya tarik dan permukaan beton pun lambat laun akan jatuh dan hancur.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Patching Untuk spalling yang tidak terlalu dalam (kurang dari selimut beton) dan area yang tidak luas, dapat digunakan metode patching. Metode perbaikan ini adalah metode perbaikan manual, dengan melakukan penempelan mortar secara manual.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 1. Patching Pada saat pelaksanaan yang harus diperhatikan adalah penekanan pada saat mortar ditempelkan; sehingga benar-benar didapatkan hasil yang padat. Material yang digunakan harus memiliki sifat mudah dikerjakan, tidak susut dan tidak jatuh setelah terpasang (lihat maksimum ketebalan yang dapat dipasang tiap lapis), terutama untuk pekerjaan perbaikan overhead. Umumnya yang dipakai adalah monomer mortar, polymer mortar dan epoxy mortar.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 2. grouting Sedang pada spalling yang melebihi selimut beton, dapat digunakan metode grouting, yaitu metode perbaikan dengan melakukan pengecoran memakai bahan non-shrink mortar. Metode ini dapat dilakukan secara manual (gravitasi) atau menggunakan pompa.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 2. Grouting Pada metode perbaikan ini yang perlu diperhatikan adalah bekisting yang terpasang harus benar-benar kedap, agar tidak ada kebocoran spesi yang mengakibatkan terjadinya keropos dan harus kuat agar mampu menahan tekanan dari bahan grouting. Material yang digunakan harus memiliki sifat mengalir dan tidak susut. Umumnya digunakan bahan dasar semen atau epoxy.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Apabila spalling yang terjadi pada area yang sangat luas, maka sebaiknya digunakan metode Shot-crete. Pada metode ini tidak diperlukan bekisting lagi seperti halnya pengecoran pada umumnya. Metode shotcrete ada dua sistim yaitu dry-mix dan wet-mix.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Dry mix adalah campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran kering, dan akan tercampur dengan air di ujung selang. Sehingga mutu dari beton yang ditembakkan sangat tergantung pada keahlian tenaga yang memegang selang, yang mengatur jumlah air. Tapi sistim ini sangat mudah dalam perawatan mesin shotcretenya, karena tidak pernah terjadi blocking.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 3. Shotcrete (Beton Tembak) Wet mix adalah campuran yang dimasukkan dalam mesin berupa campuran basah, sehingga mutu beton yang ditembakkan lebih seragam. Tapi sistim ini memerlukan perawatan mesin yang tinggi, apalagi bila sampai terjadi blocking. Pada metode shotcrete, umumnya digunakan additive untuk mempercepat pengeringan (accelerator), dengan tujuan mempercepat pengerasan dan mengurangi terjadinya banyaknya bahan yang terpantul dan jatuh (rebound).
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 4. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack) Metode perbaikan lainnya untuk memperbaiki kerusakan berupa spalling yang cukup dalam adalah dengan metode Grout Preplaced Aggregat. Pada metode ini beton yang dihasilkan adalah dengan cara menempatkan sejumlah agregat (umumnya 40% dari volume kerusakan) kedalam bekisting, setelah itu dilakukan pemompaan bahan grout, kedalam bekisting.
PERMASALAHAN 2. SPALLING PADA PELAT LANTAI SOLUSI 4. Grout Preplaced Aggregat (Beton Prepack) Material grout yang umumnya digunakan adalah polymer grout, yang memiliki flow cukup tinggi dan tidak susut.
PERMASALAHAN 3. RUSAKNYA PELAT LANTAI AKIBAT GAYA GESER Punching shear adalah gaya yang terjadi pada koneksi atau sambungan struktur. Gaya yang terjadi pada sambungan2 ini mempunyai peluang terjadi kegagalan yang besar dikarenakan pada daerah sambungan tersebut menghasilkan konsentrasi tegangan. Konsentrasi tegangan tersebut diakibatkan oleh beban yang dialami oleh struktur.
PERMASALAHAN 3. RUSAKNYA PELAT LANTAI AKIBAT GAYA GESER SOLUSI -Pada saat sebelum konstruksi, pastikan sambungan antar tulangan memenuhi aturan dan persyaratan -Pada saat setelah konstruksi, rebuild kembali pelat lantai dengn metoda konstruksi sesuai dengan persyaratan.
1. Akibat penurunan pondasi = membuat pondasi baru di dekatnya 2. Rusaknya struktur pada balok = jika kondisinya memungkinkan bisa ditambahkan kolom/ tiang di bawahnya. Jika tidak memungkinkan maka balok dapat disuntik/digrouting dengan epoxy
TERIMA KASIH