Meningkatkan Kompetensi Guru melalui Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI INFORMATION, COMMUNICATION AND TECHNOLOGY (ICT) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU BIDANG KEAHLIAN PEMASARAN DI SMK NEGERI SE-SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mencapai keberhasilan suatu instansi atau organisasi termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada hakekatnya merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dalam rangka meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, Edisi Mei 2016 Volume 25 Nomor 2

BAB II KAJIAN TEORI. a. pandangan dr samping (tt wajah orang); b. lukisan (gambar) orang dr samping; sketsa biografis;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN KOMPETENSI PAEDAGOGIK GURU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN PENDAMPINGAN ( MENTORING)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) SEBAGAI WUJUD INOVASI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Fuja Siti Fujiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesatnya telah memberikan berbagai perubahan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Technology (ICT) atau di Indonesia lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian . Josie Fitri Handayani, 2013

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ahmad Faiq Mu tasim Billah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I KOMPETENSI DAN RANAH KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh sektor kehidupan serta gaya hidup manusia di seluruh dunia.

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR LINGKUNGAN BINAAN

Kompetensi Guru. Ditulis oleh rastodio pada July 29th, Comments» A. Pengertian Kompetensi Guru

BAB I PENDAHULUAN. profesionalnya, dan sebaliknya kinerja yang di bawah standar kerja

MEMBANGUN LITERASI DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN OLEH : Nunuk Suryani. Page 1

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi berkembang sangat pesat seiring penemuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SD YAYASAN MUTIARA GAMBUT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

PROBLEMATIKA KOMPETENSI DAN PROFESIONALISME GURU

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Amelia Nur Fauza, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang kemudian disebut dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan fungsi pokok dan usaha yang paling

BAB I PENDAHULUAN. juga sangat pesat. Belum lagi pada tahun 2010 kita dihadapkan pada pasar bebas

INSTRUMEN LAM AKREDITASI S1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkembang dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun,

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak globalisasi adalah perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication

1. Pendahuluan PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN

STRATEGI PENGELOLAAN KKG DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI MPK BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai bidang kehidupan agar dapat mengikuti dan meningkatkan perkembangan

14. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas cakrawala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dalam pengembangan pendidikan di Indonesia pihak

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) juga. persaingan global yang dihadapi oleh setiap negara, khususnya

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan dalam lapangan kerja menuntut lembaga pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan

PERANAN MGMP PENJAS DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU PENJAS. Oleh. Drs. Andi Suntoda S., M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Hampir seluruh perusahaan terutama yang bergerak di bidang perbankan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen adalah pengelolaan usaha, kepengurusan, ketatalaksanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan guru yang diperlukan dalam pelaksanaan pembelajaran

Oleh: Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam bidang ekonomi, sosial, maupun budaya. Kondisi ini akan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi pendidikan

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam upaya

Kompetensi Sumber Daya Manusia Oleh: Indra Mulya, MSE

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, T. (2001). Metodologi Penelitian Agama. Cetakan ke IV. Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

Meningkatkan Kompetensi Guru melalui Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Ronny Mugara (Mahasiswa Program Studi Pengembangan Kurikulum Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia/ jenjang S3) Abstrak Saat ini profesi guru merupakan salah satu profesi yang banyak diminati oleh generasi muda. Hal ini salah satunya adalah karena pemerintah memberikan perhatian lebih kepada profesi guru ini yaitu dengan pemberian tunjangan sertifikasi bagi guru-guru yang sudah disertifikasi. Namun dibalik pemberian tunjangan tersebut, pemerintah menuntut para guru untuk lebih meningkatkan profesionalismenya dengan penguasaan kompetensi yang dimilikinya. Salah satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin canggih dengan cara penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Kata Kunci: kualitas guru, penguasaan TIK A. PENDAHULUAN Eksistensi guru yang kompeten dan profesional merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak negara adalah dengan menempatkan bidang pendidikan sebagai bidang yang perlu mendapat perhatian khusus dengan menyediakan hardware & software yang memadai. Selain itu, jaminan kesejahtraan hidup bagi para pendidik adalah suatu aspek fundamental agar tercipta para edukator yang qualified, kompeten, dan profesional. Beberapa Negara dibelahan dunia telah menerapkan konsep tersebut sejak lama. Alhasil, kualitas pendidikan mereka jauh lebih baik dan berkembang dengan cepat. Tak terbantahkan lagi dalam sejarah bagaimana Jepang dihancurleburkan dengan jatuhnya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Tapi dengan modal pendidikan yang menjadi prioritas utama, Jepang bangkit bak meteor sehingga Ronny Mugara 1102690 Page 1

menjadi negara yang super maju baik dalam IPTEK maupun peradaban. Berbeda dengan Jepang, Malaysia yang pada tahun 1980an banyak mengimpor guru dan belajar dari Indonesia, dalam waktu relatif singkat mampu mensejajarkan dirinya dengan negara-negara maju lainnya di dunia. Hal tersebut dapat terjadi karena perhatian pemerintah yang sangat besar terhadap dunia pendidikan termasuk kualitas dan kesejahteraan guru. Keberadaan guru yang kompeten dan profesional merupakan salah satu persyaratan yang wajib dipenuhi guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar dapat bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong terciptanya guru yang kompeten dan berkualitas. Salah satu indikator guru profesional dan kompeten adalah guru yang mampu beradaptasi dengan perkembangan keilmuan yang hari demi hari semakin canggih. Selain itu, guru yang profesional dan kompeten juga harus mampu menerapkan model dan metode pembelajaran berdasarkan tuntutan waktu dan kebutuhan peserta didik. Penerapan pola ini akan menciptakan suasana menyenangkan dalam belajar, enjoy dalam mengajar, yang pada akhirnya akan menghasilkan proses KBM yang berkualitas termasuk peserta didik yang berprestasi. Seiring dengan pesatnya perkembangan sains dan teknologi, khususnya dalam bidang Information, Communication and Tekhnology (TIK) semakin memudahkan siswa dalam menggali disiplin ilmu yang diminati, dan juga memudahkan guru dalam menyampaikan ilmu karena telah tersedianya fasilitas yang canggih. Internet sudah ada dimana-mana, ruang belajar tidak lagi disekat oleh kelas, tetapi sudah mampu belajar jarak (distance learning), dan belajar dimanapun. Mampuono Rasyidin Tomoredjo (2009) menyatakan bahwa supaya guru menjadi profesional yang sesuai dengan era global dan digital ini hendaknya guru kurang lebih memiliki sembilan kriteria guru profesional sebagai berikut: Ronny Mugara 1102690 Page 2

1. Mahir pada core competency-nya 2. Mengerti dan memahami kurikulum beserta aplikasi dan pengembangannya 3. Menguasai pedagogik secara teoritis dan praktis beserta pengembangannya 4. Menjadi pendengar yang baik dan empatik 5. Menguasai public speaking, terampil memotivasi dan menginspirasi 6. Menjadi pembaca yang efektif dan broad minded 7. Biasa melakukan riset dan penulisan 8. Bisa mengaplikasikan TIK berbasis pembelajaran 9. Menguasai bahasa internasional B. PENGERTIAN PENINGKATAN KOMPETENSI TIK BAGI GURU Depdiknas (2004:7) merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Muhaimin (2004:151) menjelaskan kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu melaksanakan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak. Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang dari sudut ilmu pengetahuan, Majid (2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Diyakini Robotham (1996:27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman. Sofo (1999:123) mengemukakan A competency is composed of skill, knowledge, and attitude, but in particular the consistent applications of those skill, knowledge, and attitude to the standard of performance required in employment. Dengan kata lain kompetensi tidak hanya mengandung pengetahuan, keterampilan dan sikap, namun yang penting adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan tersebut dalam pekerjaan. Ronny Mugara 1102690 Page 3

Spencer & Spencer (1993:9) mengatakan Competency is underlaying characteristic of an individual that is causally related to criterion reference effective and/ or superior performance in a job or situation. Jadi kompetensi adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Selanjutnya Spencer & Spencer menjelaskan, kompetensi dikatakan underlying characteristic karena karakteristik merupakan bagian yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorang dan dapat memprediksi berbagai situasi dan jenis pekerjaan. Dikatakan causally related, karena kompetensi menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Dikatakan criterion referenced, karena kompetensi itu benar-benar memprediksi siapa-siapa saja yang kinerjanya baik atau buruk, berdasarkan criteria atau standar tertentu. Berdasarkan uraian diatas kompetensi guru dapat diartikan sebagai penguasaan terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak dalam menjalankan profesi sebagai guru. Dengan demikian kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi terus akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, maupun sikap professional dalam memajukan fungsi sebagai guru. Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan, dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten. Inggit Dyaning Wijayanti (2011) memberikan Standar Kompetensi Guru yang harus dikuasai dalam penguasaan TIK adalah : 1. Mengoperasikan komputer personal dan periferalnya 2. Merakit, menginstalasi, menset-up, memelihara dan melacak serta memecahkan masalah (troubleshooting) pada komputer personal 3. Melakukan pemrograman komputer dengan salah satu bahasa pemrograman berorientasi objek 4. Mengolah kata ( word processing ) dengan komputer personal Ronny Mugara 1102690 Page 4

5. Mengolah lembar kerja (spreadsheet) dan grafik dengan komputer personal 6. Mengelola pangkalan data (data base) dengan komputer personal atau komputer server 7. Membuat presentasi interaktif yang memenuhi kaidah komunikasi visual dan interpersonal. C. KEADAAN KOMPETENSI TIK PADA SAAT INI Secara umum, penyediaan fasilitas sekolah dan peningkatan sumber daya tenaga pendidik merupakan kewajiban pemerintah (pusat dan daerah), karena kedudukannya memfasilitasi. Tetapi kini terlihat kemampuan pendanaan pemerintah terbatas. Keterbatasan itu, menyebabkan penyediaan fasilitas dilakukan secara bertahap dan tidak dapat diterima merata untuk semua sekolah. Berakibat pula pada minimnya kegiatan peningngkatan kualitas dan kompetensi guru melalui pendidikan dan pelatihan atau sejenisnya, termasuk yang berhubungan dengan penguasaan dan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran. Sejauh ini masih banyak guru yang belum memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Para guru banyak yang terjebak pada metode pembelajaran konvensional. Padahal, kemajuan teknologi seperti internet bisa jadi sumber belajar yang menolong guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Namun masih banyak guru-guru yang gaptek khususnya guru-guru senior. Banyak pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menggunakan pola-pola konvensional, yang sering dikenal dengan pembelajaran berpusat pada guru. Guru aktif sementara peserta didik seperti disetting untuk menjadi pendengar setia dalam kelas. Peserta didik bukan sekedar obyek dalam pembelajaran yang "diam dan duduk" saja, akan tetapi dapat menjadi subjek yang ikut berinteraksi langsung dalam pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa model-model pembelajaran yang konvensional harus tahap demi tahap digeser dengan model pembelajaran yang mengarah pada keaktifan siswa (student centered). Disinilah perumpaman bahwa teknologi itu laksana sebuah pisau bermata dua. Satu sisi jika perkembangan teknologi informasi dapat diikuti maka segalanya akan terasa mudah dan dapat Ronny Mugara 1102690 Page 5

membantu memperingan tugas dan beban guru. Sebaliknya teknologi akan menjadi sebuah malapetaka bagi guru manakala tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi informasi. Pemanfaatan media TIK dalam bidang pendidikan, dapat menunjang pembelajaran yang kini merupakan suatu keharusan, bukan hanya untuk meningkatkan efektivitas dan kualitas pembelajaran, tetapi yang lebih penting adalah untuk meningkatkan penguasaan TIK baik bagi guru mau pun siswa sebagai bekal hidup di era teknologi yang terus berubah dan berkembang. Dalam konteks pembelajaran, pemanfaatan dan pemberdayaan media TIK, termasuk teknologi multimedia, dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran, yang diharapkan dapat memberikan kepuasan public dengan memberikan layanan yang prima dengan hasil sesuai dengan Standar dan tujuan yang diharapkan. Jika pada masa lalu ada anggapa bahwa pembelajaran tidak terlalu perlu menggunakan media TIK, pada era saat ini penggunaan media TIK merupakan suatu keharusan. D. URGENSI PENINGKATKAN PENGUASAAN TIK PADA GURU Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya(penyusunan perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi dan analisis hasil evaluasi) maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumbersumber belajar. Sehingga setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna pemenuhan tuntutan kompetensi tersebut. Pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, menyatakan bahwa Kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Aspek-aspek kompetensi yang harus dimiliki (dipenuhi) guru, yang berkaitan dengan TIK adalah pada kompetensi pedagogik : pemanfaatan teknologi pembelajaran, dan pada kompetensi sosial : menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Dengan demikian, penguasaan (pemanfaatan) TIK oleh guru dalam pembelajaran sangat penting. Tetapi tidak Ronny Mugara 1102690 Page 6

semua guru dapat menguasai dan memanfaatkannya. Oleh karena itu, kemajuan tersebut harus diikuti dengan pengembangan sumber daya tenaga pendidik. Untuk menunjang pengembangan tersebut, dibutuhkan adanya fasilitas TIK. Di era informasi kini, sudah tidak zaman lagi para tenaga didik atau guru gagap terhadap teknologi. Teknologi diharapkan menjadi kesatuan dalam pembelajaran sehingga tercipta peserta didik yang lebih aktif dan mandiri. Guru juga perlu memiliki kompetensi profesional yaitu selalu meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Guru perlu meningkatkan kompetensinya melalui aktivitas kolaboratif dengan kolega, menjalin kerjasama dengan orang tua, memberdayakan sumber-sumber yang terdapat di masyarakat, melakukan penelitian sederhana. Guru perlu menguasai pemanfaatan TIK untuk kebutuhan belajarnya. Kegiatan belajar dan pembelajaran perlu dikelola dengan baik. Urgensi peningkatan kemampuan TIK guru menurut Inggit Dyaning Wijayanti (2011)adalah : 1. TIK dapat digunakan untuk membantu pekerjaan administratif (Word processor & Kebutuhan Wajib Tingkat Dasar,Spreadsheet). 2. TIK dapat digunakan untuk membantu mengemas bahan ajar (Multimedia) Kebutuhan Tingkat Menengah. 3. TIK dapat digunakan untuk membantu proses manajemen pembelajaran (elearning, Kebutuhan Tingkat Lanjut,dll). 4. TIK dapat digunakan untuk dukungan teknis dan meningkatkan pengetahuan agar dapat mewujudkan self running creation (antivirus, tools, jaringan,,internet, dll) Agar TIK terus digunakan oleh guru maka manfaat pelatihan harus sesuai dengan kebutuhan untuk mengatasi permasalahan sehari-hari, karena kalau tidak maka ketrampilan teknis yang dimiliki akan mudah terlupakan. Untuk itu seiring dengan peningkatan kompetensi guru maka sekolah harus memiliki program pemanfaatan TIK yang memaksa beserta aturan reward & punishment nya. Agar guru mau menggunakan TIK maka perlu didiskripsikan secara jelas dahulu Ronny Mugara 1102690 Page 7

kemanfaatan TIK tersebut secara personal bagi tiap guru, bukan hanya kemanfaatan bagi sekolah atau pihak lain, karena kalau demikian motivasi guru untuk mau menggunakan TIK tidak akan kuat. E. CARA MENINGKATKAN PENGUASAAN TIK PADA GURU Dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan IPTEK dan era globalisasi, berbagai upaya telah ditempuh pemerintah untuk mengadakan pembaharuan dan peningkatan mutu pendidikan, yang tercermin dalam berbagai kebijakan. Salah satu kebijakan pemerintah antara lain dalam bentuk pembaharuan atau perubahan kurikulum, yang tentunya menuntut guru dan sekolah untuk lebih aktif dan kreatif mengadakan penyesuaian. Dalam menanggapi berbagai kebijakan pemerintah itu, hampir semua sekolah merespon secara positif melalui berbagai tindakan, seperti: 1. Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan workshop mengenai TIK. 2. Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi bagi seluruh guru dengan mendatangkan nara sumber. 3. Mendorong guru untuk melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan sebagaimana ditentukan pemerintah. 4. Melengkapi berbagai sarana dan media yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 5. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan metode, meskipun tidak semua sekolah mampu melaksanakan secara efektif. 6. Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju. Dalam setiap kebijakan pemerintah untuk memajukan pendidikan, selalu diikuti kegiatan sosialisasi dan pelatihan. Tetapi berbagai kegiatan tersebut hanya menambah pengetahuan guru dan kurang mampu merubah cara pemikiran apalagi perilaku. Kebanyakan guru masih memiliki pemikiran, bahwa proses pembelajaran adalah sekedar menyampaikan materi pelajaran, sehingga perubahan kurikulum kurang mampu merubah proses pembelajaran. Ronny Mugara 1102690 Page 8

Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam meningkatkan penguasaan TIK adalah meliputi kegiatan pembelajaran secara tatap muka teori dan praktek serta kegiatan field work (guru memantapkan hasil kegiatan pembelajarannya melalui implementasi langsung sebagai tugas mandiri / kelompok di lapangan atau laboratorium. Dengan maksud untuk memadukan pengalaman wawasan yang diperoleh dari pembelajaran dengan aplikasinya) di sekolah atau lembaga pendidikan yang ditunjuk. Pembelajaran meliputi pembelajaran individual dan kelompok yang di dalamnya mempelajari modul dan melaksanakan tugas mandiri yang terstruktur. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan nantinya guru akan dapat mencapai target kompetensi dalam penguasaan TIK bagi guru. Penggunaan sistem information and communication technology (TIK) baik itu berupa internet, software sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai TIK. TIK selain memiliki banyak hal yang positif tentunya juga memiliki dampak yang negatif, tetapi dampak negatif dari TIK ini dapat kita cegah dengan meningkatkan pemahaman nilai-nilai keagamaan dan juga peran guru, orang tua dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menghilangkan atau meminimalkan halhal yang tidak kita harapkan tentunya. Penggunaan sistem information and communication technology (TIK) baik itu berupa internet, software sistem administrasi pendidikan, notebook dan LCD projector dalam dunia pendidikan untuk saat ini sudah mrupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam dunia pendidikan untuk mencetak generasi yang handal dan memiliki daya saing global. Oleh karena itu guru di era digital sekarang ini sangat dituntut untuk menguasai TIK. Sayangnya kemampuan guru dalam memanfaatkan TIK dalam pembelajaran masih sangat rendah. Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan TIK ini terlihat dari sangat seditkitnya guru yang bisa Ronny Mugara 1102690 Page 9

mengoperasikan komputer, sedikitnya guru yang bisa internet termasuk yang memiliki e-mail, facebook, blog, dan lain-lain. Padahal di era globalisasi sekarang ini penggunaan atau pemanfaatan teknologi sangatlah penting, mengingat tingginya penggunaan teknologi dalam suatu masyarakat juga mencerminkan tingkat pendidikan masyarakat itu sendiri. F. PENUTUP 1. Kesimpulan Dari beberapa pengertian tentang kompetensi pada guru maka dapat disimpulkan pengertian peningkatan kompetensi TIK pada guru adalah kemampuan yang harus dimiliki dan dikuasai oleh guru untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengajaran dalam bidang TIK. Penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi kini menjadi bagian dari tuntutan kompetensi guru, baik guna mendukung pelaksanaan tugasnya(penyusunan perencanaan, penyajian pembelajaran, evaluasi dan analisis hasil evaluasi) maupun sebagai sarana untuk mencari dan mengunduh sumbersumber belajar. Sehingga setiap guru pada semua jenjang harus siap untuk terus belajar TIK guna pemenuhan tuntutan kompetensi tersebut. 2. Saran Peningkatan kompetensi TIK guru harus sejalan dengan pengadaan sarana yang memadai, walau pun demikian peningkatan kemampuan kualitas guru melalui TIK harus menjadi visi sinergis dan terintegrasi sehingga perkembangan TIK, Perkembangan siswa, dan perkembangan kompetensi guru berjalan lurus mengikuti arah perkembangan pendidikan dan pembelajaran. Ronny Mugara 1102690 Page 10

DAFTAR PUSTAKA Depdiknas (2004). Standar Kompetensi Guru Sekolah Menengah Atas, Jakarta Majid, Abdul (2005). Perencaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT.Remaja Rosda Karya Muhaimin (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Robotham, David, (1996). Competences: Measuring The Immeasurable, Management Development Review, Vol 9, No.5 Sofo. Francesco. (1999). Humen Resource Development, Perspective, Roles and practice Choice. Business and Professional Publishing, Warriewood, NWS Spencer, Lyle M., Jr & Signe M.,Spencer (1993). Competency at Work: Model for Superior Performance. John Wiley & Sons.Inc Tomoredjo, Mampuono Rasyidin, Penguasaan ICT: Bekal Guru Profesional Menghadapi Era Global, (online) tersedia pada http://www.jatengklubguru.com Wijayanti, Inggit Dyaning (2011) Peningkatan Pendidikan Berbasis ICT. UIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta Ronny Mugara 1102690 Page 11