Iuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)

dokumen-dokumen yang mirip
Iuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Pengantar Perpajakan MINGGU 1

Sama seperti pajak, namun terdapat imbalan (kontra-prestasi) secara langsung yang dapat dirasakan oleh pembayar retribusi

FUNGSI PAJAK. 2.Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan berbagai kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.

Dasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Perpajakan. Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57. (Sesi 1)

PENGANTAR PERPAJAKAN. Pengantar Pajak

Perpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil

PERPAJAKAN (SEBUAH PENGANTAR) Disampaikan oleh: Rr. Indah Mustikawati, M.Si., Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OLEH: Yulazri M.Ak. CPA

PENGANTAR PERPAJAKAN. Amanita Novi Yushita, M.Si

DASAR DASAR PERPAJAKAN. ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA

PERPAJAKAN PENGANTAR PERPAJAKAN. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH.

BAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang

Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

Perpajakan I. Modul ke: 01FEB. Pengantar Perpajakan. Fakultas. Dra. Muti ah, M.Si. Program Studi AKUNTANSI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat (Mardiasmo, 2009:21). digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk. membayar pengeluaran umum (Mardiasmo, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk membayar pengeluaran umum.

DASAR-DASAR PERPAJAKAN

PERTEMUAN 1 DASAR DASAR PERPAJAKAN

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang

BAB I DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di negara Indonesia pajak sangatlah penting untuk menambah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

TINJAUAN UMUM HUKUM PAJAK

PERTEMUAN 2 DASAR-DASAR PERPAJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. yang semula dilakukan Cuma-Cuma dan sifatnya memaksa tersebut.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Pajak Pengertian Pajak Rochmat Soemitro (1990;5)

PENGANTAR PERPAJAKAN

Pengantar Perpajakan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. Pajak mempunyai definisi yang berbeda-beda menurut sudut pandang yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II LANDASAN TEORI. keempat atas Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 ketentuan Umum dan Tata

BAB II ASPEK-ASPEK HUKUM TENTANG PEMALSUAN FAKTUR PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Munawir Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sedangkan pengertian pajak menurut Marihot P. Siahaan (2010:7) adalah: 1. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. yang menyelenggarakan pemerintahan (Waluyo, 2007: 2) untuk memelihara kesejahteraan secara langsung.

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA

Modul ke: Pengantar Perpajakan. 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yusar Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., dan Brock Horace R.

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik kerja Lapangan Mandiri. memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan.

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Pengertian Pajak Prof. Dr. Rochmat. Soemitro, SH Waluyo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUKUM PAJAK. Chandra Dewi Puspitasari, LL.M

PILIH JAWABAN YANG PALING TEPAT SESUAI DENGAN PILIHAN SAUDARA. KERJAKAN DI KERTAS FOLIO BERGARIS. JAWABAN DISERTAI PENJELASAN.

BAB II LANDASAN TEORI. sudut pandang yang digunakan oleh masing-masing ahli pada saat merumuskan. Definisi pajak menurut para ahli sebagai berikut:

DASAR PERPAJAKAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB II BAHAN RUJUKAN

Modul ke: Perpajakan. Pengantar Perpajakan. Fakultas FAKULTAS EKONOMI & BISNIS. Yanti Verawati Bakara, SE, MSi, BKP. Program Studi MANAJEMEN

BAB II KAJIAN TEORI. Masalah pajak adalah masalah negara dan setiap orang yang hidup dalam suatu

PENGERTIAN PAJAK FUNGSI PAJAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontra-prestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Pajak menurut beberapa ahli antara lain :

BAB II LANDASAN TEORI. a. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H. ( Resmi, 2013) (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal balik

Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahun 2009 dalam pasal 1 angka 1, sebagai berikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) (APBN) terbesar. Hal ini sesuai dengan kebijaksanaan pemerintahan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembangunan nasional yang berlangsung terus menerus dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB 1 PERPAJAKAN INDONESIA

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

TINJAUAN HUKUM MEKANISME PENGELOLAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik. untuk mensejahterakan rakyat Indonesia secara adil dan makmur.

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut Soemitro, S.H (1990) dalam Resmi (2013) adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

BAB I PENDAHULUAN. langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima diperkuliahan. Praktik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. untuk pengeluran umum (Mardiasmo, 2011; 1). menutup pengeluaran-pengeluaran umum (Ilyas&Burton, 2010 ; 6).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

DASAR HUKUM PEMUNGUTAN Asas Keadilan PAJAK Untuk memberikan dasar pada keadilan ini maka dijelaskan dengan bermacam macam teori yaitu : 1. Teori Asura

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi Pajak menurut undang-undang No.16 tahun 2009 tentang. perubahan keempat atas undang undang No. 6 tahun 1983 tentang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bersumber dari pajak. Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut :

Transkripsi:

PERTEMUAN 1 / PERPAJAKAN/ VED / www.vero.my.id Silabus : 1 Definisi Pajak Iuran rakyat ke negara berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara penggunaan publik tanpa timbal balik ( non kontraprestasi) Falsafah Pajak UUD 45 (A) ps 23 ayat 2 segala pajak untuk kegunaan kas Negara berdasarkan Undang- undang Kebijakan Pajak (Jhinghan), tujuan : 1. utk meningkatkan laju investasi 2. utk meningkatkan kesempatan kerja 3. utk kestabilan ekonomi negar 4. mengatasi inflasi Negara 5. meningkatkan & mendistribusikan pendapatan negara Pendekatan Pajak : 1. Segi Ekonomi pengkajian dampak pajak thdp perekonomian masy (konsumsi, pendapatan, hrg pokok, supply / demand) 2. Segi Pembangunan pajak dinilai & dikaji dampaknya thdp pembangunan 3. Segi Penerapan Praktis pengkajian penerapan pajak (subjek & objek pjk) tanpa menghiraukan segi hukum 4. Segi Hukum hubungan hak & kewajiban dari wajib pajak, subjek pjk dlm hubungannya dg subj. hukum

Pungutan lain Pajak Daerah & Retribusi Daerah : UU 28/2009 2 Pajak Daerah Retribusi Daerah Pungutan daerah sehubungan dengan pelayanan daerah (jasa dan perijinan) dari pemerintah daerah Jasa Umum Pajak Propinsi (kend motor, balik nama, pjk bahan bakar, air tanah) Pajak kabupaten / kota (hotel, restoran, hiburan, reklame, penerangan jalan, parkir, dll) Retribusi Daerah Jasa Usaha Tata Cara Pemungutan Retribusi Dasar pemungutan SKRD (Surat Ketetapan Retribusi Daerah) atau dokumen lain yg dipersamakan (bentuk karcis,tiket,kupon, invoice) rekap bulanan atas total retribusi ditagihkan dg STRD (surat tagih retribusi daerah) ** mekanisme tagih & lapor : sesuai dg ketetapan Pemda Fungsi Pajak Perijinan Tertentu Fungsi Budgeter pendanaan negara Fungsi Regulerend pengaturan, terutama pola ekonomi rakyat

Dasar teori pemungutan Pajak Teori Asuransi negara melindungi/menjamin rakyat, pajak spt "premi asuransi" Teori kepentingan pajak berhubungan dengan kepentingan sesorang, semakin besar kepentingan : semakin besar pajak Teori daya pikul pajak harus sesuai dg kemapuan, pendekatan : unsur objektif : sesuai besarnya penghasilan seseorang unsur subjektif : sesuai kebutuhan ekonomis seseorang Teori Bakti Hubungan rakyat & negara : pajak bentuk bakti rakyat ke negara Teori Asas Daya Beli Pajak : mekanisme perpindahan nilai ekonomis dari rakyat ke negara, disalurkan kedalam bentuk kebutuhan publik (kembali ke rakyat) 3 Kedudukan Hukum Perpajakan Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH, Hukum Pajak mempunyai kedudukan diantara hokumhukum sebagai berikut : 1. Hukum Perdata yaitu hukum yang mengatur hubungan antara satu individu dengan individu lainnya. 2. Hukum Publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya. Hukum public ini terdiri dari : Hukum Tata Negara, Hukum Tata Usaha ( Hukum Administrasi ), Hukum Pajak dan Hukum Pidana. Hukum Pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku pemungut pajak dengan rakyat sebagai Wajib Pajak. Ada 2 macam hukum pajak yaitu: 1. Hukum pajak materil, yaitu memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan, perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek pajak), siapa yang dikenakan pajak (subjek), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif), segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan hukum antara pemerintah dan Wajib Pajak. Contoh: Undang-undang Pajak Penghasilan. 2. Hukum pajak formil, memuat bentuk/ tata cara untuk mewujudkan hukum materil menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materil). Hukum iini memuat antara lain: a. Tata cara penyelanggaraan (prosedur) penetapan suatu utang pajak. b. Hak fiskus untuk mengadakan pengawasan terhadap para Wajib Pajak mengenai keadaan, perbuatan dna peristiwa yang menimbulkan utang pajak. c. Kewajiban Wajib Pajak misalnya menyelenggarakan pembukuan/pencatatan, dan hakhak Wajib Pajak misalnya mengajukan keberatan atau banding. Contoh: Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Pengelompokan Pajak Golongan Pajak Langsung pajak "langsung" ke WP : tanpa perwakilan 4 Pajak tdk langsung pajak "dpt dialihkan ke WP lain Pajak Subjektif pajak berdasarkan subjek WP Sifat Pajak Objek pajak berdasarkan objek pajak, tanpa dipengarui subjeknya Pajak Pusat dipungut pleh pemerintah pusat Lembaga Pemungut pajak propinisi Pajak Daerah dipungut oleh pemda pajak kabupaten /kotamadya Stelsel Pajak Stelsel Nyata/ riel stelsel Pajak riil sesuai transaksi, pajak diakhir periode setelah diketahui dasar nilai pajak Stelsel anggapan/ fictieve stelses pajak dikenakan berdasarkan anggapan/estimasi Stelsel Campuran kombinasi : pajak awal (estimasi), pajak disesuaikan diakhir periode sesuai kenyataan (riel)

Sistem Pemungutan Pajak Official Assessment System 5 nilai pajak ditentukan oleh negara (fiskus) ciri : wp pasif, bayar pajak sesuai ketetapan pajak Self Assessment System nilai pajak ditentukan oleh WP sendiri ciri : wp aktif, fiskus sbg pengawas With Holding System pajak yg ditentukan oleh pihak ke III ciri : pajak ditentukan oleh pihak ke III buka fiskus bukan WP Asas Pemungutan Pajak (the four cannons / the four maxims by Adam Smith) : 1. Equility : seimbang sesuai dengan kemampuan subjek pajak 2. Certainity : kepastian hukum mengenai subj, obj, tarif & ketentuan2 pajak lainnya (diatur UU) 3. Convenience of Payment : dipungut pd saat kondisi yg baik scr ekonomis 4. Economic of Collections : beban pjk dioptimalkan seekonomis mungkin (tdk menambah beban biaya) wjb pjk. Teori Pembenaran Pemungutan Pajak : 1. Teori Asuransi : Warga Negara membayar pajak sbg premi kpd Negara yg melindungi & melayani wrg.negaranya 2. Teori Kepentingan : hubungan antara kepentingan warga Negara thdp Negara 3. Teori Daya/ Gaya Pikul : beban pajak hrs sesuai dg kemampuan bayar wjb pjk, dg memperhatikan pd besarnya Penghasilan, kekayaan & daya beli wjb pjk tsb Definisi : Daya Pikul (Prof.W.J de Langen) : kepuasan (max) kebutuhan primer (max) Daya Pikul (Mr.A.J. Cohan Stuart) : Kekuatan pembayaran kpn Negara dpt dilaksanakan, setelah dipenuhinya semua kebt.primer 4. Teori Kewajiban Mutlak / Teori Bakti: Negara sbg penyelenggaran Negara & memenuhi kebt. Negara serta berhak memungut pajak dari warga negaranya, sbg tanda bakti kpd Negara 5. Teori Daya Beli : sbg teori modern ; ditinjau dari daya beli & transaksi ekonomis warga Negara- yg berpengaruh thd hak Negara dalam hal pengenaan pajak. Sbg pendapatan Negara dalam menyelenggarakan / mengatur kegiatan pembiayaan Negara. Syarat Pembuatan UU Pajak : 1. Syarat Keadilan : adil & merata (sesuai dg kemampuan & sesuai dg apa yg akan diterima), Keadilan Horizontal : WP memiliki daya pikul yg sama, dikenakan pjk yg sama. Keadilan

Vertikal : WP memiliki daya pikul yg td sama, dikenakan pjk yg td sama 2. Syarat Yuridis : Pembayaran Pajak harus sesuai dg kekuatan membayar WP 3. Syarat Ekonomis : Pungutan Pajak harus menjaga keseimbangan ekonomi makro /mikro 4. Syarat Finansial : Biaya yg dikeluarkan Negara dlm pemungutan pajak harus lebih kecil dari nilai pajak yg diterima 6 Perlawanan thd Pajak : hambatan2 yg terjadi dl upaya pengumpulan pjk dr rakyat, terbagi : 1. Perlawanan Pasif : tdk ada upaya sistematis dr wjb pjk untuk menghambat penerimaan Negara sehubungan dg keadaan sos/ek masy & factor kebiasaan. 2. Perlawanan Aktif : ada upaya sistematis dr wjb pjk untuk menghambat penerimaan Negara / mengurangi jumlah pjk yg akan dibayarkan, terbagi : a. Penghindaran pjk :usaha pengurangan pjk, scr legal dg memanfaatkan ketentuan2 pjk b. Penggelapan pjk: pengurangan pjk dg casra melanggar peraturan (memberikan data palsu, menyembunyikan data