Pendahuluan. A. Perbandingan sebagai Metode- Sasaran

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Ilmu Hukum Materi Sumber Hukum. Disampaikan oleh : Fully Handayani Ridwan

Dinamika Pembangunan dan Pengembangan Hukum di Indonesia sejak masa kolonial hingga era kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA. Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH

POKOK-POKOK HUKUM PERDATA

Pengantar Hukum Pidana Joeni Arianto Kurniawan,S.H.

PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya, oleh karena itu mengabaikan perlindungan

I. PENDAHULUAN. karna hukum sudah ada dalam urusan manusia sebelum lahir dan masih ada

I. PENDAHULUAN. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang sekarang diberlakukan di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. langsung merugikan keuangan Negara dan mengganggu terciptanya. awalnya muncul Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. PENGANTAR HUKUM ADMINISTRASI. Pengantar Hukum Administrasi -- Joeni Arianto K, S. H.

PERBANDINGAN SEJARAH PERKEMBANGAN. Common Law. Sejarah& Perkembangan Hk Inggris 9/27/2014 SISTEM HK COMMON LAW & SISTEM HK ROMAWI GERMANIA

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 132/PUU-XIII/2015 Ketentuan Pidana Bagi Penyedia Jasa dan Pemakai Pada Tindak Pidana Prostitusi

I. PENDAHULUAN. sebutan Hindia Belanda (Tri Andrisman, 2009: 18). Sejarah masa lalu Indonesia

I. PENDAHULUAN. terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur didalam

Kejahatan merupakan bayang-bayang peradaban manusia, bahkan lebih maju dari peradaban

I. PENDAHULUAN. Disparitas pidana tidak hanya terjadi di Indonesia. Hampir seluruh Negara di

Doktrin Precedent dan Plea Bargaining System. Oleh : Supriyanta, SH.MHum Fak. Hukum UNISRI Abstrak

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

TINJAUAN PUSTAKA. Upaya penanggulangan tindak pidana dikenal dengan istilah kebijakan kriminal

MEMPERTANYAKAN KEMBALI KEPASTIAN HUKUM DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA DAN SISTEM HUKUM NASIONAL. Oleh : Mustafa Abdullah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Perbuatan yang oleh hukum pidana dilarang dan diancam dengan pidana

I. PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk

Sistem Hukum. Nur Rois, S.H.,M.H.

SISTEM HUKUM MAKALAH

BAB. VI PEMBIDANGAN HUKUM

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN

HUKUM ACARA PIDANA. DOSEN PENGASUH MATA KULIAH: DRS. ZAINUL AKHYAR M. ELMY, S.Pd

I. PENDAHULUAN. juga diikuti dengan berkembangnya permasalahan yang muncul di masyarakat. Perkembangan

: UPAYA PERLINDUNGAN ANAK BERHADAPAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN ANAK FAKULTAS : HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

PERANAN HAKIM DALAM PENERAPAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DI PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Oleh. I Gusti Ngurah Dhian Prismanatha

I. PENDAHULUAN. kali di dalam peraturan penguasa militer nomor Prt/PM-06/1957, sehingga korupsi

Hukum Acara Pidana disebut hukum pidana formal, untuk membedakan dgn hukum pidana materiil.

Joeni Arianto Kurniawan, S. H. 11/07/2008 Joeni Arianto Kurniawan, S. H. - Hk Acara Pidana

I. PENDAHULUAN. Pembunuhan berencana dalam KUHP diatur dalam pasal 340 adalah Barang

SIGNIFIKANSI PERBANDINGAN HUKUM PIDANA DALAM PROSES PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ali Dahwir, SH., MH Hukum Pidana

yang tersendiri yang terpisah dari Peradilan umum. 1

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan pemeriksaan investigatif oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

BAB I PENDAHULUAN. positif Indonesia lazim diartikan sebagai orang yang belum dewasa/

PENGUJIAN UU TERHADAP UUD. Riana Susmayanti, SH. MH

9/6/2013 suwarnatha.webs.com

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perbuatan menurut Simons, adalah berbuat (handelen) yang mempunyai sifat gerak aktif, tiap

PIDANA PENGAWASAN DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA DI INDONESIA. Oleh : I Made Ardian Prima Putra Marwanto

Susunan Hakim Konstitusi Dalam Psl 24C ayat (3) UUD 1945, MK memiliki 9 orang hakim konstitusi yang ditetapkan o/ Presiden.

I. PENDAHULUAN. terpuruknya sistem kesejahteraan material yang mengabaikan nilai-nilai

I. PENDAHULUAN. Hakim memiliki peranan penting dalam suatu proses persidangan yaitu. mengambil suatu keputusan hukum dalam suatu perkara dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dengan daerah daratan, lautan dan udara yang dimana musim penghujan dan

hukum terhadap tindak pidana pencurian, khususnya pencurian dalam keluarga diatur

Hukum Perdata. Rahmad Hendra

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI PERBANDINGAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PERTAMA DAN RESIDIVIS.

adalah penerapan pidana yang tidak sama terhadap tindak pidana yang

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai dimana-mana. Sejarah membuktikan bahwa hampir tiap Negara

BAB I PENDAHULUAN. tercipta pula aturan-aturan baru dalam bidang hukum pidana tersebut. Aturanaturan

I. PENDAHULUAN. transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Kemampuan ini tentunya sangat

I. PENDAHULUAN. Secara etimologis kata hakim berasal dari arab hakam; hakiem yang berarti

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. ketidakadilan yang dilakukan oleh hakim kepada pencari keadilan. Disparitas. hakim dalam menjatuhkan suatu putusan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia sebagai negara yang berdasarkan Pancasila dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pertanggungjawaban pidana ( criminal liability) atau ( straafbaarheid),

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), tidak

BAB I PENDAHULUAN. dapat di pandang sama dihadapan hukum (equality before the law). Beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Undang Dasar 1945, sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945, yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

SMA. Produk Hukum dapat dikenal melalui ciri-cirinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tindak pidana merupakan pengertian dasar dalam hukum pidana ( yuridis normatif ). Kejahatan

BAB I PENDAHULUAN. landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, tindak kriminal sudah menjadi salah satu masalah penting

PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN DAN PENGEDARAN UANG PALSU SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian keuangan negara maupun dari segi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perkara disandarkan pada intelektual, moral dan integritas hakim terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009 tentang Kesehatan pada Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa

itu asas-asas dan dasar-dasar tata hukum MEMBANGUN SISTEM HUKUM PIDANA YANG pidana dan hukum pidana colonial MENJUNJUNG TINGGI NILAI-NILAI KEADILAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. arti yang luas dan berubah-ubah, karena istilah tersebut dapat berkonotasi dengan bidang-bidang

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

I. PENDAHULUAN. kaya, tua, muda, dan bahkan anak-anak. Saat ini penyalahgunaan narkotika tidak

12/13/2009 HUKUM EKONOMI DEFINISI ILMU EKONOMI HUKUM EKONOMI 2 MASALAH DALAM MATA KULIAH HUKUM EKONOMI POKOK POKOK PIKIRAN DARI DEFINISI EKONOMI

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peraturan perundangan undangan yang berlaku dan pelakunya dapat dikenai

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XV/2017

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945

KONSEKUENSI HUKUM PENGINGKARAN ISI BERITA ACARA PEMERIKSAAN OLEH TERDAKWA DI PERSIDANGAN Oleh :

TUGAS PERBANDINGAN HUKUM PIDANA PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA DAN AMERIKA SERIKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, maka

I. PENDAHULUAN. dalam Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 Perubahan Ketiga yang disahkan 10 November

BADAN YUDIKATIF, BADAN LEGISLATIF DAN BADAN EKSEKUTIF

I.PENDAHULUAN. Pembaharuan dan pembangunan sistem hukum nasional, termasuk dibidang hukum pidana,

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan salah satu satuan pertahanan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT. Intermasa, Jakarta, hlm Tinjauan hukum..., Dwi Agung Tursina, FH UI, 2010.

BAB II PRAPERADILAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA INDONESIA. A. Sejarah Praperadilan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia

I. PENDAHULUAN. mengisi kemerdekaan dengan berpedoman pada tujuan bangsa yakni menciptakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Sebagai

I. PENDAHULUAN. Hak asasi manusia merupakan dasar dari kebebasan manusia yang mengandung

Transkripsi:

Pendahuluan A. Perbandingan sebagai Metode- Sasaran adanya hasil/ capaian yang diperoleh/ dikehendaki/ diinginkan Taylor: suatu hubungan J.S Mill: hubungan yang merupakan sebab akibat Soerjono Soekanto: hasil merupakan suatu persamaan/ perbedaan ( perbandingan: suatu kegiatan utk mengadakan identifikasi thd persamaan dan/ atau perbedaan antara dua gejala tertentu/ lebih)

Contoh kegiatan: 1. Kegiatan alamiah: membedakan/ menyamakan rasa, membandingkan harga 2. Kegiatan ilmiah: membandingkan = mengidentifikasi pola-pola tertentu dengan menggunakan analisis data yang akurat, menguji hypotesa, klasifikasi= mencari pengertian domisili adalah tempat tinggal bisa berarti tempat hidup, tempat asal, tempat bekerja.

B. Perbandingan Hukum sebagai Metode/ilmu Perbandingan mn. Barda Nawawi ada beberapa istilah: Comparative Law, Comparative Yurisprudence, Foregn Law (inggris), Droit Compere (prancis) rechtsgelijking (belanda) dan rechver leichung atau vergleichende rech lehre (jerman)

Pendapat tentang Perbandingan Hukum 1. Sunaryati Hartono mengatakan bahwa: perbandingan hukum adalah suatu metode penyelidikan bukan suatu cabang ilmu hukum 2. RC. Qutterridge mengatakan bhw: hukum perbandingan merupakan suatu metode dari penelitian, bukan cabang yg terpisah atau lapangan ilmu yg tersendiri dari hukum 3. Soerjono Soekanto, berpendapat bhw ilmu-ilmu hukum sebagai ilmu pengetahuan yg cabangnya adl ilmu kenyataan. Ilmu kenyataan antara lain adl perbandingan hukum (merupakan cabang dari ilmu pengetahuan hukum) 4. Lando mengatakan bhw perbandingan hukum itu mencakup kecenderungan utk menganggap perbandingan hukum sbg ilmu

Perbandingan Hukum Pidana Mempelajari tentang Perbandingan dalam hal: 1. Sistem Hukum 2. Nama-nama Hukum pidana 3. Sistematika KUHP 4. Pengertian Konsep kejahatan 5. Asas-asas hukum pidana 6. Sistem Sanksi dan tindakan 7. Pertanggungjawaban subjek tindak pidana

Sistem Hukum mengenal: 1. Sistem hk kebiasaan yg tradisional (hk adat) 2. Sistem hk anglo saxon 3. Sistem hk eropah kontinental 4. Sistem hk skandinavia 5. Sistem hk islam 6. Sistem hk komunis sosialis Sistem hukum Pidana yang dikenal, adalah: 1. Sistem hukum Eropah kontinental 2. Sistem hukum anglo saxon 3. Sistem hukum negara-negara sosialis

Perbandingan Hukum pidana, yg dibandingkan adalah Sistem Hukum Pidana (sist. Eropah kontinental (civil law system), sist. Anglo saxon (common law), sist. Negara sosialis (social law) Yang menjadi objek Pembahasan perbandingan dari ketiga sistem Diatas adalah 1. Pengkodifikasiannya 2. Kepastian hukum 3. Cara melaksanakan peradilan

1. Pengkodifikasiannya a. Sistem Eropah kontinental: HK pidananya senantiasa dikodifikasikan dalam 1 kitab UU HK Pidana. (negaranegara di daratan eropah menghendaki adanya satu hukum nasional atau unifikasi, pembentukkan hukumnya melalui pembentukkan kodifikasi, cth : KUHP Indonesia, dan KUHP Korea b. Sistem Anglo Saxon, hk pidananya tidak dikodifikasikan dalam 1 (satu) kitab undang-undang, tersebar dihukum umum cth: Jurisprudence, undangundang atau perundangan lainnya, maka tujuannya mencapai hukum nasional yg dilakuan melalui pembentukkan hukum kebiasaan, cth: KUHP Inggris, Philipina, malaysia

c. Sistem hukum yang termasuk keluarga hukum sosialis, hukum pidananya menganut sistem kodifikasi, akan tetapi karena konsep kejahatan adalah segala tindakan/kelalaian yang membahayakan masyarakat, maka dianut pula jurisprudence yg mengatur ttg kejahatan yang ada didalam masyarakat, misalnya dalam KUHP Rusia, KUHP china

2. Kepastian Hukum a. Sist. Eropah Kontinental: karena semua tertulis jadi kepastian hukumnya bersifat formal b. Sist. Anglo saxon: sumber hukum umum, maka yang diutamakan berdasarkan hukum yang berkembang dimasyarakat, jadi kepastian hukumnya secara materiil c. Sist. Negara-negara sosialis kepastian hukum pidananya bersifat formil dan materiil

3. Pelaksanaan peradilan a. Sist. Eropah kontinental dan sist. Negara sosial: dalam menentukan apakah seorang terdakwa bersalah atau tidak, dan siapakah yang kemudian menjatuhkan putusan baik berupa pemidanaan ataupun pembebasan, semuanya dilakukan oleh hakim b. Sist. Negara anglo saxon: mengenal adanya sistem juri dalam melaksanakan peradilan, maka dalam suatu persidangan perkara pidana, pihak yang berwenang menentukan terdakwa bersalah atau tidak adl dewan juri, artinya stlh pemeriksaan sidang selesai br hakim yg punya peranan yaitu, bl bersalah, mk hakim yng menentukan berat ringan kejahatan yg dilak./jenis pidananya,namun bl juri menentukan tdk bersalah mk hakim membebaskan terdakwa

4. Nama- nama Hukum Pidana (KUHP) a. Indonesia: KUHP (W.vs) b. Philipina: Revised Penal Code (RPC) c. Kuhp negara Korea: Criminal Code (C.C) d. Malaysia: Penal Code of Malaysia (PC) e. Negara Rusia (Fundamental Criminal Legislation (FCL) f. China: Criminal Law Code (CLC) g. Republik Greenland: Penal Code of Rep. Greenland h. Norwegia: Norwegian of Penal Code i. Yugoslavia: Penal Code of yugoslavia j. Polandia: Penal Code of polandia