MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 08 Penguat Operasional (Operational Amplifier)

MODUL 09 PENGUAT OPERATIONAL (OPERATIONAL AMPLIFIER) PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

OPERATIONAL AMPLIFIERS (OP-AMP)

OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Oleh : Sri Supatmi

OPERATIONAL AMPLIFIERS

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA MERANGKAI DAN MENGUJI OPERASIONAL AMPLIFIER UNIT : VI

Workshop Instrumentasi Industri Page 1

PENGENALAN OPERATIONAL AMPLIFIER (OP-AMP)

Operational Amplifier Karakteristik Op-Amp (Bagian ke-satu) oleh : aswan hamonangan

Penguat Inverting dan Non Inverting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Percobaan Mempelajari karakteristik statik penguat opersional (Op Amp )

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA Bagian II

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN OP AMP

Modul 04: Op-Amp. Penguat Inverting, Non-Inverting, dan Comparator dengan Histeresis. 1 Alat dan Komponen. 2 Teori Singkat

MODUL - 04 Op Amp ABSTRAK

Modul 4. Asisten : Catra Novendia Utama ( ) : M. Mufti Muflihun ( )

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

Gambar 2.1. simbol op amp

Bab III. Operational Amplifier

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

PERCOBAAN VII PENGUAT OPERASI ( OPERATIONAL AMPLIFIER )

PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 1 / RANGKAIAN LISTRIK / 2015 PERATURAN PRAKTIKUM. 1. Peserta dan asisten memakai kemeja pada saat praktikum

JOBSHEET 6 PENGUAT INSTRUMENTASI

BAB 4. Rangkaian Pengolah Sinyal Analog

BAB II Dasar Teori. Gambar 2.1. Model CFA [2]

Gambar 1.1 Rangkaian Dasar Komparator

PRAKTIKUM II PENGKONDISI SINYAL 1

PENDAHULUAN. Modul Praktikum Rangkaian Linear Aktif. Lab. Elektronika Fakultas Teknik UNISKA

Pengkondisian Sinyal. Rudi Susanto

Elektronika. Pertemuan 8

MODUL 05 TRANSISTOR SEBAGAI PENGUAT

Teknik Elektromedik Widya Husada 1

LEMBAR KERJA V KOMPARATOR

Penguat Oprasional FE UDINUS

PENERAPAN DARI OP-AMP (OPERATIONAL AMPLIFIER)

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

PENGUAT OPERASIONAL AMPLIFIER (OP-AMP) Laporan Praktikum

MODUL 05 FILTER PASIF PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

Perancangan Sistim Elektronika Analog

MODUL 06 RANGKAIAN FILTER PASIF

KATA PENGANTAR. Surabaya, 13 Oktober Penulis

KARYA TULIS ILMIAH MENGETAHUI DAN MENGANALISA KELUARAN PENGUAT INTEGRATOR (INTEGRATOR AMPLIFIER)

RANGKAIAN DIODA CLIPPER DAN CLAMPER

MODUL 06 PENGUAT DAYA PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

PERCOBAAN 4 RANGKAIAN PENGUAT KLAS A COMMON EMITTER

PERCOBAAN 10 RANGKAIAN DIFFERENSIATOR DAN INTEGRATOR OP-AMP

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)

Modul 05: Transistor

BABV INSTRUMEN PENGUAT

MODUL 04 TRANSISTOR PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TA 2017/2018

RANGKAIAN KONVERTER ZERO & Semester 3

BAB III PERANCANGAN ALAT

JOBSHEET 9 BAND PASS FILTER

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421)

Modul VIII Filter Aktif

MODUL 07 PENGUAT DAYA

BAB II ANALOG SIGNAL CONDITIONING

Praktikum Rangkaian Elektronika MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKRONIKA

Modul VII Operasional Amplifier

Lampiran A. Praktikum Current Feedback OP-AMP. Percobaan I Karakteristik Op-Amp CFA(R in,vo max. Slew rate)

KARYA TULIS ILMIAH MEMPELAJARI DAN MENGANALISIS KELUARAN PENGUAT INSTRUMENTASI (INSTRUMENTATION AMPLIFIER)

MODUL II MERANCANG PENGUAT COMMON EMITTER SATU TINGKAT

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENGUJIAN

OPTIMASI COMMON MODE REJECTION RATIO (CMRR) PADA PENGUAT INSTRUMENTASI

PERCOBAAN 9 RANGKAIAN COMPARATOR OP-AMP

BAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

PERCOBAAN 7 RANGKAIAN PENGUAT RESPONSE FREKUENSI RENDAH

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Sistem pengukur pada umumnya terbentuk atas 3 bagian, yaitu:

Rangkaian Pembangkit Gelombang dengan menggunakan IC XR-2206

PENULISAN ILMIAH LAMPU KEDIP

BAB II LANDASAN TEORI

Breadboard Breadboard digunakan untuk membuat dan menguji rangkaian-rangkaian elektronik secara cepat, sebelum finalisasi desain rangkaian dilakukan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret - Mei 2015 dan tempat

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

Modul 02: Elektronika Dasar

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PANDUAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR LABORATORIUM FISIKA DASAR FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

RESPON FREKUENSI PENGUAT CE

VOLTAGE PROTECTOR. SUTONO, MOCHAMAD FAJAR WICAKSONO Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

Dengan Hs = Fungsi alih Vout = tegang keluran Vin = tegangan masukan

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA KOMUNIKASI PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 2 ET 2200 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Elektronika Lanjut. Penguat Instrumen. Elektronika Lanjut Missa Lamsani Hal 1

RANGKAIAN ELEKTRONIKA ANALOG

Solusi Ujian 1 EL2005 Elektronika. Sabtu, 15 Maret 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pada bab IV ini Berisi hasil dan analisa masing-masing pengujian pedoman.

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERCOBAAN 6 RANGKAIAN PENGUAT KLAS B PUSH-PULL

MODUL PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

Elektronika Lanjut. Herman Dwi Surjono, Ph.D.

BAB II LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. dari bulan November 2014 s/d Desember Alat dan bahan yang digunakan dalam perancangan Catu Daya DC ini yaitu :

Transkripsi:

MODUL 08 OPERATIONAL AMPLIFIER 1. Tujuan Memahami op-amp sebagai penguat inverting dan non-inverting Memahami op-amp sebagai differensiator dan integrator Memahami op-amp sebagai penguat jumlah 2. Alat dan Komponen a) Osiloskop b) Pembangkit sinyal c) Catu daya d) Multimeter e) Breadboard f) Rangkaian terintegrasi (IC) operational amplifier LM358 g) Kabel jumper h) Resistor i) Kapasitor 3. Teori Dasar Operational amplifier merupakan sebuah rangkaian terintegrasi (IC) yang terdiri dari resistor, kapasitor, transistor, dan dioda (PENTING: untuk mengetahui struktur rangkaian dari op-amp yang digunakan pada praktikum ini, silakan unduh dan pelajari datasheet dari IC yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu LM358). Pada dasarnya, rangkaian tersebut memiliki fungsi yang sama dengan penguat dengan menggunakan transistor yaitu melakukan operasi-operasi matematis yang akan menghasilkan penguatan. Namun, seluruh rangkaian tersebut telah disatukan dalam sebuah IC. Berikut ini merupakan lambang sebuah op-amp dalam rangkaian: Gambar 1. Diagram Op-Amp 358

Berdasarkan lambang tersebut, dapat dilihat bahwa ada dua macam masukan pada sebuah op-amp yaitu masukan inverting (kaki no. 2) dan non-inverting (kaki no. 3). Apabila masukan diberikan pada kaki inverting dan kaki non-inverting dihubungkan ke ground, maka sinyal keluarannya akan memiliki fasa yang berlawanan (180 o ) dengan sinyal masukan. Sedangkan apabila kaki non-inverting diberikan sinyal masukan dan kaki inverting dihubungkan ke ground, maka sinyal keluaran akan memiliki fasa yang sama dengan sinyal masukan. Untuk memahami kerja dari op-amp perlu diketahui sifat-sifat dari op-amp ideal, yaitu: 1. Penguat lingkar terbuka (A v,ol ) bernilai tak berhingga 2. Hambatan keluaran lingkar terbuka (R o,ol ) bernilai nol 3. Hambatan masukan lingkar terbuka (Ri,ol) bernilai tak berhingga 4. Lebar pita (bandwidth) nilainya tak berhingga, dengan demikian perbedaan frekuensi tidak berhingga 5. Common Mode Rejection Ratio (CMRR) bernilai tak berhingga Parameter Simbol Op-amp ideal LM358 Open loop voltage gain Aol Infinite 100000 Unity gain frequency Funity Infinite 1 MHz Input bias current Iin(bias) 0 45 na Input offset current Iin(off) 0 3 na Input offset voltage Vin(off) 0 2 mv Common Mode Rejection Ratio CMRR Infinite 85 db Gambar 2. Gambar Op-Amp LM358 Berikut ini merupakan penjelasan untuk kaki pada LM 358: Kaki 1 merupakan output 1, yang merupakan keluaran pertama dari op-amp. Sinyal keluaran pada output akan bergantung pada input mana yang digunakan.

Kaki 2 merupakan inverting input 1. Jika op-amp diberikan masukan pada kaki ini maka sinyal keluarannya akan berbalik fasa dengan sinyal masukan. Kaki 3 merupakan non-inverting input 1. Jika op-amp diberikan masukan pada kaki ini maka sinyal keluarannya akan sefasa dengan sinyal masukan. Kaki 4 merupakan ground. Kaki ini diberikan suplai tegangan ground dari power supply. Kaki 5 merupakan non-inverting input 2. Memiliki fungsi yang sama dengan Kaki 3. Kaki 6 merupakan inverting input 2. Memiliki fungsi yang sama dengan Kaki 2. Kaki 7 merupakan output 2. Memiliki fungsi yang sama dengan Kaki 1. Kaki 8 merupakan V CC. Kaki ini diberikan suplai tegangan positif. Untuk LM 358 diberikan tegangan dari -0.3V hingga +32V untuk operasi antara 5 dan 15 V DC. Dalam range tegangan ini kerja dari komponen ini pada dasarnya sama. Sebenarnya, operasi yang membuat perbedaan yang berarti adalah kemampuan untuk memberikan output yang meningkat range arus dan tegangan seiring dengan tegangan yang diberikan. Sebagai penguat, op-amp biasanya tidak digunakan secara langsung, namun dirangkai bersama komponen elektronika yang lain. Dibawah ini merupakan rangkaian-rangkaian op-amp yang biasa digunakan dalam rangkaian elektronika: 1. Rangkaian penguat inverting Gambar 3. Penguat inverting Rangkaian ini menghubungkan sinyal masukan dengan input inverting (-). Besarnya sinyal keluaran: V out = R f R i V in... (1) 2. Rangkaian penguat non-inverting

Gambar 4. Penguat non-inverting Rangkaian ini menghubungkan sinyal masukan dengan input non-inverting (+). Besarnya sinyal keluaran: V out = (1 + R 1 R 2 )V in...(2) 3. Rangkaian penguat differensiator Gambar 5. Penguat differensiator Sinyal keluaran dari differensiator ini merupakan bentuk differensial dari sinyal masukan apabila RC << T/2 dengan T merupakan periode sinyal. 4. Rangkaian penguat integrator Gambar 6. Penguat integrator

Sinyal keluaran rangkaian ini merupakan bentuk integral dari sinyal masukan jika RC >> T/2 dengan T merupakan periode sinyal. 5. Rangkaian penguat jumlah Gambar 7. Rangkaian penguat jumlah Keluaran dari rangkaian ini merupakan penjumlahan dari masukan-masukan di kaki inverting. Penguatan dari rangkaian tersebut dapat dituliskan sebagai V OUT = R3 RIN (V IN,1 + V IN,2 )...(3) 4. Tugas Pendahuluan a) Apakah yang dimaksud dengan sebuah operational amplifier, dan jelaskan prinsip kerja sebuah operational amplifier! b) Sebutkan sifat-sifat yang menyebabkan sebuah op-amp menjadi tidak ideal! c) Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan offset dan apa pengaruhnya terhadap sebuah op-amp! d) Jelaskanlah perbedaan antara op-amp LM741 dan LM358! e) Turunkanlah cara memperoleh penguatan untuk rangkaian inverting dan non-inverting! f) Sebutkanlah aplikasi dari rangkaian inverting, non inverting, dan penguat jumlah! 5. Langkah Percobaan a) Op-amp sebagai penguat inverting 1. Buat rangkaian op-amp sebagai penguat inverting seperti pada Gambar 3. 2. Sebelum melakukan pengukuran dan memberikan sinyal masukan, pastikan rangkaian op-amp sudah diberi tegangan Vcc dan Vee dari power supply.

3. Beri tegangan masukan op-amp pada kaki (+) dengan ground dari signal generator dan kaki (-) dengan sumber sinyal positif (+) signal generator dan beri sumber sinyal sinusoidal. 4. Melalui rangkaian yang digunakan (rangkaian inverting), ukur respon amplitudo tegangan keluaran op-amp terhadap masukan. 5. Ukur dan catat tegangan masukan dan keluaran penguat pada rangkaian. 6. Lakukan variasi pada tegangan dengan cara merubah masukan dan mengulangi langkah 2 sampai 4. b) Op-amp sebagai penguat non-inverting 1. Buat rangkaian op-amp sebagai penguat non-inverting seperti pada Gambar 4. 2. Sebelum melakukan pengukuran dan memberikan sinyal masukan, pastikan rangkaian op-amp sudah diberi tegangan Vcc dan Vee dari power supply. 3. Beri tegangan masukan op-amp pada kaki (+) dengan sumber sinyal positif (+) dari signal generator dan kaki (-) dengan ground signal generator dan beri sumber sinyal sinusoidal. 4. Melalui rangkaian yang digunakan (rangkaian non-inverting), ukur respon amplitudo tegangan keluaran op-amp terhadap masukan. 5. Ukur dan catat tegangan masukan dan keluaran penguat pada rangkaian. 6. Lakukan variasi pada tegangan dengan cara merubah masukan dan mengulangi langkah 2 sampai 4. c) Op-amp sebagai differensiator dan integrator 1. Buat rangkaian op-amp sebagai differensiator dan integrator seperti pada Gambar 5 dan Gambar 6. 2. Sebelum melakukan pengukuran dan memberikan sinyal masukan, pastikan rangkaian op-amp sudah diberi tegangan Vcc dan Vee dari power supply. 3. Ukur terlebih dahulu nilai hambatan (R) dan kapasitor (C) yang digunakan pada rangkaian 4. Untuk rangkaian differensiator, beri masukan sinyal kotak. Untuk rangkaian integrator, beri masukan sinyal sinusoidal. 5. Amati bentuk sinyal keluarannya, ambil gambar (menggunakan kamera) bentuk sinyal masukan dan keluaran pada daerah frekuensi RC=T, RC<<T/2, dan RC>>T/2.

6. Lakukan variasi untuk 3 kali nilai R dan C yang berbeda, lalu ulangi langkah 2 sampai 4. d) Op-amp sebagai penguat jumlah 1. Buat rangkaian op-amp sebagai penguat jumlah seperti pada Gambar 7. 2. Sebelum melakukan pengukuran dan memberikan sinyal masukan, pastikan rangkaian op-amp sudah diberi tegangan Vcc sudah diberi tegangan Vcc dan Vee dari power supply. 3. Beri tegangan masukan op-amp pada kaki (+) dengan sumber sinyal positif (+) dari signal generator dan kaki (-) dengan ground signal generator dan beri sumber sinyal sinusoidal. 4. Untuk rangkaian yang digunakan (rangkaian non-inverting), ukur respon amplitudo tegangan keluaran op-amp terhadap masukan. 5. Ukur dan catat tegangan masukan dan keluaran penguat pada rangkaian. 6. Lakukan variasi pada tegangan dengan cara merubah masukan dan mengulangi langkah 2 sampai 4. 6. Tabel Percobaan a) Penguat Inverting dan Non Inverting Nilai RF =... Ohm Nilai RI =... Ohm Penguatan teori =... No Vin Vout 1 2 3 4 5 6 7 8 9... Dst (sertakan foto gambar input dan output)

b) Rangkaian Integrator dan Differensiator (bentuk gambar) No Sinyal masukan Sinyal keluaran c) Penguat Jumlah Nilai RF =... Ohm Nilai RI =... Ohm Penguatan teori =... No V1 V2 Vout 1 2 3 4 5 7. Tugas Laporan a) Gambarkan tanggapan amplitudo penguat inverting dan penguat non-inverting dari hasil percobaan yang diperoleh menggunakan Microsoft Excel dan tentukan penguatannya. (Sumbu-x = tegangan input, Sumbu-y = tegangan output). Bandingkan penguatan yang diperoleh dari hasil percobaan dengan penguatan secara perhitungan. b) Gambarkan sinyal masukan dan sinyal keluaran pada rangkaian differensiator dan integrator dan analisis hasil yang diperoleh. c) Analisis keluaran untuk percobaan op-amp sebagai penguat jumlah. d) Analisis apa yang terjadi apabila sebuah op-amp berada di luar frekuensi kerjanya. Mengapa terjadi demikian? e) Apakah pada rangkaian yang Anda buat terdapat sinyal keluaran yang terpotong? Jelaskan mengapa rangkaian tersebut memiliki sinyal terpotong!

8. Referensi [1]Alexander, C.K. & Sadiku, M.N.O. Fundamentals of Electronic Circuit. USA: Wiley. [2]Jung, Walt. Op-Amp Applications Handbook. USA: Howard & Co: Inc. [3] www.circuitstoday.com [4]www.electronics-tutorials.ws Revised By I Gede Putu Agastya Eka Wiraputra (10210034) Oktober 2014