FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

dokumen-dokumen yang mirip
Insidens Dislokasi sendi panggul umumnya ditemukan pada umur di bawah usia 5 tahun. Lebih banyak pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Fraktur terbuka dibagi menjadi 3 derajat yang ditentukan oleh berat ringannya luka dan berat ringannya fraktur.

a. fraktur midshaft umum pada anak-anak maupun orang dewasa muda.

BERBAGAI MACAM TES UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KESTABILAN SENDI LUTUT. Oleh: Bambang Priyonoadi Jur. PKR-FIK-UNY

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

1. tipe IIIA : jaringan lunak cukup menutup tulang yang patah. Fraktur bersifat segmental atau komunitif hebat.

Wan Rita Mardhiya, S. Ked

Thompson-Epstein Classification of Posterior Hip Dislocation. Type I Simple dislocation with or without an insignificant posterior wall fragment

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur yang lebih dikenal dengan patah tulang.

FRAKTUR DIAFISIS TIBIA DAN FIBULA. Yoyos Dias Ismiarto, dr., SpOT(K)., M.Kes., CCD.

DISLOKASI SENDI PANGGUL

BAB I PENDAHULUAN. atau keadaan patologis (Dorland,1994) tungkai bawah yang terdiri dari tulang tibia dan

Oleh : DWI BRINA HESTILIANA J

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleknya masalah dibidang kesehatan yang timbul dewasa ini, disertai

BAB I PENDAHULUAN. osteoporosis, biasanya dialami pada usia dewasa dan dapat juga disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. industrilisasi tentunya akan mempengaruhi peningkatan mobilisasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. secara adil, dan termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

Oleh: IDA WAHYU NINGSIH J KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. menjadi 2 yaitu fraktur terbuka, yaitu jika patahan tulang itu menembus kulit. fragmen tulang tidak berhubungan dengan dunia luar.

Fraktura Os Radius Ulna

BAB I PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya hubungan (diskontinuitas) tulang radius dan

Menurut Depkes RI (1995), berdasarkan luas dan garis traktur meliputi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang, retak atau patahnya tulang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. muka sekitar 40%. Lokasi hidung di tengah dan kedudukan di bagian anterior

PENATALAKSANAAN INFRA MERAH, MASSAGE DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST ORIF CLOSED FRAKTUR ANTEBRACHII DEXTRA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bersama dengan kemajuan zaman yang dirasakan dan perkembangan ilmu

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebabkan karena kecelakaan yang tidak terduga. kecelakaan lalu lintas adalah fraktur.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan bangsa Indonesia yang tertuang dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Patella merupakan tulang sesamoid terbesar yang ada di tubuh, menduduki

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI POST OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL DEXTRA DENGAN PEMASANGAN PLATE AND SCREW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fraktur terbuka adalah fraktur dimana terdapat hubungan fragmen

BAB 1 PENDAHULUAN. penatalaksanaanpatah tulang, sebab seringkali penanganan patah tulang ini. kekerasan yang timbul secara mendadak (Syaiful, 2009).

CTEV (Congenital Talipes Equino Varus)/ Club Foot-I

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA POST OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATIONPASCA FRACTURECRURIS 1/3 DISTAL DEXTRA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

EMG digunakan untuk memastikan diagnosis dan untuk menduga beratnya sindroma kubital. Juga berguna menilai (8,12) :

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia sampai tahun ini mencapai 237,56 juta orang (Badan

BAB I PENDAHULUAN. lalu lintas yang cukup tinggi. Data Kepolisian RI tahun 2009 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat disuatu negara,

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 02 September :18 - Last Updated Wednesday, 28 December :53

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh: ILSA ROVIATIN AGUSTINA J Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DI RSUD SALATIGA

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut bangsa Indonesia melakukan pembangunan disegala

FRAKTUR. Buckle fracture fraktur di mana korteksnya melipat ke dalam.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah. keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh).

BAB III METODE PENELITIAN

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITISKNEE JOINT

BAB I PENDAHULUAN. trauma atau aktifitas fisik dimana terdapat tekanan yang berlebihan pada. dan terjadi fraktur radius 1/3 (Thomas, 2011).

Oleh: JOHANA SYA BANAWATI J KARYA TULIS ILMIAH

OSTEOARTHRITIS GENU (

dengan processus spinosus berfungsi sebagai tuas untuk otot-otot dan ligamenligamen

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIS EKSTREMITAS BAWAH

REFERAT BEDAH FRAKTUR FEMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan atau hasil tahu, setelah orang

BAB II TINJAUAN TEORI

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

DDH (Developmental Displacement of the Hip)-I

BUKU PANDUAN MANUAL SKILL BLOK 18. SISTEM MUSKULOSKELETAL.

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. degeneratif atau osteoarthritis (OA). Sendi merupakan faktor penunjang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Instabilitas Spinal dan Spondilolisthesis

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST FRAKTUR 1/3 DISTAL FIBULA SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSUD SUKOHARJO.

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI POS OP FRAKTUR CRURIS 1/3 DISTAL SINISTRA DENGAN MODALITAS TERAPI LATIHAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONTRAKSI KONSENTRIK TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PASKA OPERASI FRAKTUR FEMUR 1/3 DISTAL

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST FRAKTUR 1/3 DISTAL FIBULA SINISTRA DENGAN PEMASANGAN WIRE DI RSUD SUKOHARJO

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan. dalam mencapai tujuan tertentu (Hidayat, 2007).

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS FRAKTUR TIBIA PLATEAU DEXTRA DI RSUD SRAGEN

Apakah Anda menderita nyeri. MAKOplasty. pilihan tepat untuk Anda

BAB I KONSEP DASAR. berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

Fraktur Terbuka Pada Tibia Dextra 1/3 Bagian Medial Hanna Maria Gracella Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

Patofisiologi Tulang yang mengalami fraktur biasanya diikuti kerusakan jaringan di sekitarnya, seperti di ligamen, otot tendon, persarafan dan pembulu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan dinamis dan dapat ditingkatkan sehingga manusia dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. atau permukaan rawan sendi. Karena tulang dikelilingi oleh struktur jaringan

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda

Carpal tunnel syndrome

PERBANDINGAN KOMPLIKASI PADA PASIEN FRAKTUR KLAVIKULA PASCA PENATALAKSANAAN OPERATIF DIBANDINGKAN DENGAN KONTRALATERAL

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOTERAPI OLAHRAGA. Tim Penyusun : SyahmirzaIndraLesmana, SFT, SKM, M.Or Muhammad ZIkra, S.Ft Victor SieraNenga, S.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa data yang tersedia menurut World Health Organization (2010),

BAB I PENDAHULUAN. kondisi dimana terjadi kerusakan bentuk dan fungsi dari tulang tersebut yang. dapat berupa patahan atau pecah dengan serpihan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Fraktur merupakan suatu keadaan dimana terjadi disintegritas tulang,

Pengantar Cedera Olahraga

Pembimbing Residen : dr. Praharsa Akmaja Chaetajaka Supervisor : dr. Taufiqqulhidayat, Sp.Rad. Anggota : Monareza Restantia Shirly D.

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

Gambar klasifikasi Le Fort secara sistematis

BAB I PENDAHULUAN. menaiki tangga, berlari dan berolahraga secara umum dan lain-lain. Untuk

Transkripsi:

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA Fraktur tibia umumnya dikaitkan dengan fraktur tulang fibula, karena gaya ditransmisikan sepanjang membran interoseus fibula. Kulit dan jaringan subkutan sangat tipis pada bagian anterior dan medial dari tulang tibia dan sebagai akibat dari hal ini, sejumlah besar fraktur tulang terbuka sering terjadi. Tendensi untuk terjadinya fraktur tibia terdapat pada pasien-pasien usia lanjut yang terjatuh, Pada pasien-pasien usia muda, mekanisme trauma yang paling sering adalah kecelakaan kendaraan bermotor (1,2,3) ANATOMI Terdapat dua tulang pada extremitas bawah yaitu tibia dan fibula. Tibia adalah tulang panjang yang mempunyai corpus, ujung proximal dan ujung distal, berada di sisi medial dan anterior dari crus.(5-6) Pada permukaan lateral terdapat incisura fibularis yang membentuk persendian dengan ujung distal fibula. Facies articularis inferior pada ujung distal tibia membentuk persendian dengan facies anterior corpus tali. (5) 1

Gambar 1. Anatomi Cruris 2

(Dikutip dari kepustakaan 7 ) Gambar 2. Anatomi cruris. (1) (Dikutip dari kepustakaan 7) 3

Klasifikasi Fraktur Tibia Fraktur tibia dapat terjadi pada bagian proksimal (kondiler), diafisis atau persendian pergelangan kaki. Variabel penting pada fraktur dalam mengklasifikasikan fraktur tibia adalah Lokasi anatomi Pola fraktur atau pola garis fraktur Bersamaan dengan cedera fibula Posisi dan jumlah fragmen Kerusakan jaringan lunak yang luas Fraktur Kondiler Tibia Mekanisme trauma Fraktur kondiler tibia lebih sering mengenai kondiler lateralis dari pada medialis serta fraktur kedua kondiler. Banyak fraktur kondiler tibia terjadi akibat kecelakaan antara mobil dan pejalan kaki di mana bemper mobil menabrak kaki bagial lateral dengan gaya kearah medial (valgus). Ini menghasilkan fraktur depresi atau fraktur split dari kondiler lateralis tibia apabila kondiler femur didorong kearah tersebut. Kondiler medial memiliki kekuatan yang lebih besar, jadi fraktur pada daerah ini biasanya terjadi akibat gaya dengan tenaga yang lebih besar (varus). Jatuh dari ketinggian akan menimbulkan kompresi aksial sehingga bisa menyebabkan fraktur pada proksimal tibia. Pada golongan lanjut usia, pasien dengan osteoporosis lebih mudah terkena fraktur kondiler tibia berbanding robekan ligamen atau meniscus setelah cedera keseleo di lutut. Eminentia intrakondiler dapat fraktur bersama robekan ligamen krusiatum sebagai akibat hiperekstensi atau gaya memutar.(1,9) Klasifikasi Klasifikasi yang sering dan meluas dipakai sekarang adalah klasifikasi Schatzker(10-11 ). 4

I : Fraktur split kondiler lateral II : Fraktur split/depresi lateral III: Depresi kondiler lateral IV: Fraktur split kondiler medial V : Fraktur bikondiler VI: Fraktur kominutif Tipe IV-VI biasanya terjadi akibat trauma dengan tekanan yang kuat. Fraktur tidak bergeser apabila depresi kurang dari 4 mm, sedangkan yang bergeser apabila depresi melebihi 4 mm. Gambar 3. Klasifikasi Schatzker.(2) (Dikutip dari kepustakaan 10) 5

Gambar 4. Fraktur kondiler tibia. (3) (Dikutip dari kepustakaan 12) Gambaran klinis Pada anamnesis terdapat riwayat trauma pada lutut, pembengkakan dan nyeri serta hemartrosis. Terdapat gangguan dalam pergerakan sendi lutut. Biasanya pasien tidak dapat menahan beban. Sewaktu pemeriksaan, mereka merasakan nyeri pada proksimal tibia dan gerakan flesi dan ekstensi yang terbatas. Dokter perlu menentukan adanya penyebab cedera itu akibat tenaga yang kuat atau lemah karena cedera neovaskular, sindroma kompartmen lebih sering terjadi pada cedera akibat tenaga kuat. Pulsasi distal dan fungsi saraf peroneal perlu diperiksa. Kulit perlu diperiksa secara seksama untuk mencari tanda-tanda abrasi atau laserasi yang dapat menjadi tanda fraktur terbuka(9). Penilaian stabilitas lutut adalah penting dalam mengevaluasi kondiler tibia. Aspirasi dari hemartrosis pada lutut dan anestasi lokal mungkin diperlukan untuk pemeriksaan yang akurat. Jika dibandingkan dengan bagian yang tidak cedera, 6

pelebaran sudut sendi pada lutut yang stabil mestilah tidak lebih dari 10o dengan stress varus atau valgus pada mana-mana titik dalam aksis gerakan dari ekstensi penuh hingga fleksi 90o. Integritas ligamen krusiatum anterior perlu dinilai melalui tes Lakhman(9). Fraktur kondiler sering disertai cedera jaringan lunak disekeliling lutut. Robekan ligamen kollateral medial dan meniscus medial sering menyertai fraktur kondiler lateral. Fraktur kondiler medial disertai robekan ligamen kollateral lateral dan meniskus medial. Ligamen krusiatum anterior dapat cedera pada fraktur salah satu kondiler. Fraktur kondiler tibia, terutama yang ekstensi frakturnya sampai ke diafisis, dapat meyebabkan kepada sindroma kompartemen akut akibat perdarahan dan edema( 9) Pemeriksaan radiologik Dengan foto rontgen posisi AP dan lateral dapat diketahui jenis fraktur, tapi kadang-kadang diperlukan pula foto oblik(1). Gambar 5. Fraktur kondiler tibia pada proximal diametaphysis. (Dikutip dari gambar kepustakaan 13) 7

Gambar 6. (A) Fraktur kondiler tibia dengan split dan terpisah di lateral. (B) Fraktur kondiler tibia direduksi dengan menggunakan buttress plate dan screw untuk mengembalikan kongruensi sendi.(4) (Dikutip dari kepustakaan 14) Gambar 7. Fraktur bikondiler ( Dikutip dari kepustakaan 15) 8

Fraktur Diafisis Tibia Mekanisme trauma Fraktur diafisis tibia terjadi karena adanya trauma angulasi yang akan menimbulkan fra,ktur tipe transversal atau oblik pendek, sedangkan trauma rotasi akan menimbulkan fraktur tipe spiral. Fraktur tibia biasanya terjadi pada batas antara 1/3 bagian tengah dan 1/3 bagian distal. Tungkai bawah bagian depan sangat sedikit ditutupi otot sehingga fraktur pada daerah tibia sering bersifat terbuka. Penyebab utama terjadinya fraktur adalah kecelakaan lalu lintas. (1) Gambar 8. Fraktur diafisis tibia. (Dikutip dari kepustakaan 10) Klasifikasi fraktur Klasifikasi dari fraktur diafisis tibia bermanfaat untuk kepentingan para dokter yang menggunakannya untuk memperkirakan kemungkinan penyembuhan dari fraktur dalam menjalankan penatalaksanaannya.(3) Orthopaedic Trauma Association (OTA) membagi fraktur diafisis tibia berdasarkan pemeriksaan radiografi, terbagi 3 grup, yaitu : simple, wedge dan kompleks. Masing masing grup terbagi lagi menjadi 3 yaitu(3) A. Tipe simple, terbagi 3: spiral, oblik, tranversal. B. Tipe wedge, terbagi 3: spiral, bending, dan fragmen. C. Tipe kompleks, terbagi 3: spiral, segmen, dan iregular. 9

Gambar 9. Klasifikasi fraktur diafisis tibia mengikut Orthopaedic Trauma Association (OTA). (Dikutip dari kepustakaan 3) Gambar diatas menunjukkan klasifikasi fraktur berdasarkan radiografi, dari sebelah kiri ke arah bawah menunjukkan fraktur tipe simpel, yang terdiri dari spiral, oblik dan transversal. Gambar yang di tengah memperlihatkan fraktur tipe wedge, dari atas ke bawah memperlihatkan tipe spiral, bending, dan fragmen. Gambar sebelah kanan menunjukkan fraktur tipe kompleks, dari atas ke bawah menunjukkan fraktur tipe spiral, segmen dan ireguler(3). Sistem klasifikasi yang sering digunakan pada fraktur terbuka adalah sistem Gustilo sebagai berikut:(3) Tipe I: lukanya bersih dan panjangnya kurang dari 1 cm. 10

Tipe II: panjang luka lebih dari 1 cm dan tanpa kerusakan jaringan lunak yang luas. Tipe IIIa: luka dengan kerusakan jaringan yang luas, biasanya lebih dari 10 cm dan mengenai periosteum. Fraktur tipe ini dapat disertai kemungkinan komplikasi, contohnya: luka tembak. Tipe IIIb: luka dengan tulang yang periosteumnya terangkat. Tipe IIIc: fraktur dengan gangguan vaskular dan memerlukan penanganan terhadap vaskularnya agar vaskularisasi tungkai dapat normal kembali. Gambaran klinis Ditemukan gejala fraktur berupa pembengkakan, nyeri dan sering ditemukan deformitas misalnya penonjolan tulang keluar kulit.(1) Pemeriksaan radiologis Evaluasi radiologi dari fraktur diafisis tibia adalah dengan sinar rontgen pada posisi anteroposterior dan lateral. Selain itu pada foto rontgen harus mencakup bagian distal dari femur dan ankle. Dengan pemeriksaan radiologis, dapat ditentukan lokalisasi fraktur, jenis fraktur, apakah fraktur pada tibia dan fibula atau tibia saja atau fibula saja. Juga dapat ditentukan apakah fraktur bersifat segmental (1,3). 11

Gambar 10. Fraktur diafisis tibia (Dikutip dari kepustakaan 16) 12

1 2 3 4