TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Potensi dan kapasitas terpasang PLTP di Indonesia [1]

MAKALAH OPTIMASI ANALISA UDARA FAN DENGAN JURNAL MODIFIKASI FAN SENTRIFUGAL. Disusun Oleh : : RAKHMAT FAUZY : H1F113229

POLSRI 2013 COOLING TOWER LIA FITRI FUJIARSI NUR FITRIANY RIDHOLLAHI

Cooling Tower (Menara Pendingin)

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM COOLING TOWER TIPE FORCED DRAFT ALIRAN CROSS FLOW

BLOWER DAN KIPAS SENTRIFUGAL

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : ENDI SOFAN HADI NIM : D

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

II. TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

/ Teknik Kimia TUGAS 1. MENJAWAB SOAL 19.6 DAN 19.8

BAB V PENUTUP Kesimpulan Saran. 60 DAFTAR PUSTAKA.. 61 LAMPIRAN. 62

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

COOLING TOWER. Disusun oleh : Ahmad Andriansyah Pratama ( ) Wiliardy Pramana ( ) Muhamad Wandy Amrullah ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

BAB III TURBIN UAP PADA PLTU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Performa Cooling Tower LCT 400 Pada P.T. XYZ, Tambun Bekasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LABORATORIUM PILOT PLAN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pompa adalah salah satu jenis mesin fluida yang berfungsi untuk

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) ada beberapa fan yang digunakan,

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar


PENGARUH PENGGUNAAN RADIATOR PADA SISTEM PENDINGIN MOTOR DIESEL STASIONER SATU SILINDER TERHADAP LAJU KENAIKAN SUHU AIR PENDINGIN

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Modul Praktikum Penentuan Karakterisasi Rangkaian Pompa BAB II LANDASAN TEORI


commit to user Gambar 1.1 Profil kecepatan angin yang keluar dari cooling tower

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KINERJA SUATU MENARA PENDINGIN

1. Bagian Utama Boiler

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

OPTIMASI DESAIN FAN PENDINGIN TERHADAP PENDINGINAN RADIATOR

BAB II PEMBAHASAN MATERI. fluida incompressible (fluida yang tidak mampu mampat) dari tempat yang rendah

BAB II LANDASAN TEORI

WISNU KURNIAWAN. S COOLING TOWER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Temperatur Air Pendingin Terhadap Konsumsi Bahan Bakar Motor Diesel Stasioner di Sebuah Huller

BAB II LANDASAN TEORI

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Kata Pengantar. sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan

...(2) adalah perbedaan harga tengah entalphi untuk suatu bagian. kecil dari volume.

BAB 3 POMPA SENTRIFUGAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan efisiensi boiler. Rotary Air Preheater, lazim digunakan untuk

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

PENELITIAN KINERJA INDUCED DRAFT COOLING TOWER DENGAN POTONGAN PIPA PVC Ø 1 INCI SEBAGAI FILLING MATERIAL

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

Kolom pemisahan. stripper. absorber. distilasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI.. xi BAB I PENDAHULUAN 1

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA UJI WIND TUNNEL. Disusun oleh : Kelompok 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekatronika Modul 11 Pneumatik (1)

PEMANFAATAN PANAS TERBUANG

BAB II PRINSIP-PRINSIP DASAR HIDRAULIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GLOSSARY STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG PEMBANGKITAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

Transkripsi:

TUGAS : MACAM MACAM COOLING TOWER, PACKING DAN FAN Klasifikasi Cooling Tower Ada banyak klasifikasi cooling tower, namun pada umumnya pengklasifikasian dilakukan berdasarkan sirkulasi air yang terdapat di dalamnya. Cooling tower dapat diklasifikasikan atas tiga bagian, yaitu: A. Wet cooling tower B. Dry cooling tower C. Wet dry cooling tower A. Wet Cooling Tower Wet cooling tower mempunyai sistem distribusi air panas yang disemprotkan secara merata ke kisi kisi, lubang lubang atau batang batang horizontal pada sisi menara yang disebut isian. Udara masuk dari luar menara melalui kisi kisi yang berbentuk celah celah horizontal yang terpancang pada sisi menara. Celah ini biasanya mengarah miring ke bawah supaya air tidak keluar. Pertemuan antara air dan udara menyebabkan terjadinya perpindahan kalor sehingga air menjadi dingin. Air yang telah dingin itu berkumpul di kolam atau bak di dasar menara dan dari situ diteruskan ke dalam kondensor atau dibuang keluar, sehingga udara sekarang kalor dan lembab keluar dari atas menara. Wet cooling tower dapat dibagi menjadi: 1. Natural Draft Cooling Tower Natural draft cooling tower tidak menggunakan kipas (fan). Aliran udaranya bergantung semata mata pada tekanan dorong alami. Pada natural draft cooling tower tidak ada bagian yang bergerak, udara mengalir ke atas akibat adanya perbedaan massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam cooling tower yang bersuhu lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya.

a. Natural Draft Cooling tower Aliran Counterflow Natural Draft Cooling Tower Aliran Counterflow b. Natural Draft Cooling tower Aliran Crossflow Natural Draft Cooling Tower Aliran Crossflow 2. Mechanical Draft Cooling Tower Sistem mechanical draft cooling tower dilengkapi dengan satu atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik sehingga dapat mengalirkan udara. Berdasarkan fungsi kipas yang digunakan cooling tower aliran angin mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu: a. Tipe aliran angin dorong (forced draft) b. Tipe aliran angin tarik (induced draft) Aliran udara masuk menara pada dasarnya horizontal, tetapi aliran di dalam bahan pengisi ada yang horizontal seperti yang terdapat pada cooling tower aliran silang (cross flow) dan ada pula yang vertikal seperti cooling tower aliran lawan arah (counter flow). Aliran lawan arah lebih sering dipakai dan dipilih karena efisiensi termalnya lebih baik

daripada aliran silang. Keunggulan mechanical draft cooling tower adalah: 1. Terjaminnya jumlah aliran udara dalam jumlah yang diperlukan pada segala kondisi beban dan cuaca. 2. Biaya investasi dan konstruksinya lebih rendah 3. Ukuran dimensinya lebih kecil. Kelemahan mechanical draft cooling tower adalah: 1. Kebutuhan daya yang besar 2. Biaya operasi dan pemeliharaan yang besar 3. Bunyinya lebih ribut. Induced Draft Cooling Tower Aliran Counterflow Induced Draft Cooling Tower Aliran Crossflow 3. Combined Draft Cooling Tower Natural draft cooling tower biasanya mempunyai ukuran yang besar dan membutuhkan lahan yang luas, tetapi dengan konsumsi daya dan biaya operasi yang kecil. Sebaliknya mechanical draft cooling tower ukurannya lebih kecil, namun membutuhkan daya yang besar. Oleh sebab itu, kedua hal tersebut digabungkan di dalam combined draft cooling tower. Menara ini disebut juga cooling tower hiperbola berkipas (fan assisted hyperbolic

tower). Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya lebih kecil dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin mekanik. Di samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan kipas, sehingga lebih hemat listrik. Combined Draft Cooling tower B. Dry Cooling Tower Dry cooling tower adalah cooling tower yang air sirkulasinya dialirkan di dalam tabung tabung bersirip yang dialiri udara. Semua kalor yang dikeluarkan dari air sirkulasi diubah. Dry cooling tower dirancang untuk dioperasikan dalam ruang tertutup. Cooling tower jenis ini banyak mendapat perhatian akhir akhir ini karena keunggulannya yaitu: 1. Tidak memerlukan pembersihan berkala sesering cooling tower basah. 2. Tidak memerlukan zat kimia aditif yang banyak. 3. Memenuhi syarat peraturan pengelolaan lingkungan mengenai pencemaran termal dan pencemaran udara pada lingkungan. Meskipun begitu, cooling tower kering mempunyai beberapa kelemahan, yaitu efisiensinya lebih rendah, sehingga mempengaruhi efisiensi siklus keseluruhan. C. Wet Dry Cooling Tower Wet dry cooling tower merupakan gabungan antara dry cooling tower dan wet cooling tower. Cooling tower ini mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara seri. Bagian atas menara di bawah kipas adalah bagian kering yang berisi tabung tabung bersirip. Bagian bawah adalah ruang yang lebar yang merupakan bagian yang basah yang

terdiri dari bahan pengisi (filling material). Air sirkulasi yang panas masuk melalui kepala yang terletak di tengah. Air mula mula mengalir naik turun melalui tabung bersirip di bagian kering, kemudian meninggalkan bagian kering dan jatuh ke isian di bagian basah menuju bak penampung air dingin. Sedangkan udara ditarik dalam dua arus melalui bagian kering dan basah. Kedua arus menyatu dan bercampur di dalam menara sebelum keluar. Oleh karena arus pertama dipanaskan secara kering dan keluar dalam keadaan yang kering (kelembaban relatif rendah) daripada udara sekitar, sedangkan arus kedua biasanya jenuh. Wet dry cooling tower mempunyai keunggulan, yaitu: 1. Udara keluar tidak jenuh sehingga mempunyai kepulan yang lebih sedikit. 2. Penyusutan karena penguapan jauh berkurang karena air mengalami pendinginan awal di bagian kering. Wet Dry Cooling Tower Jenis Packing Cooling Tower Berbagai jenis packing yang sering diaplikasikan dalam dunia di industri, antara lain : 1. Wood Gids Jenis ini pressure dropnya sangat rendah, effisiensi terhadap kontak sangat rendah namun tinggi pada HETP atau HTU. Baik digunakan pada menara dengan tekanan atmosfir berbentuk persegi atau persegi panjang. 2. Raschig Ring Jenis ini berbentuk silinder berlubang. Tersedia dalam berbagai variasi bahan yang disesuaikan dengan kebutuhan. Strukturnya sangat bising. Range diameternya ¼ 4 inci. Ketebalan packing jenis ini bervariasi tergantung produsen, dan beberapa dimensi serta

perubahan permukaan yang tersedia dengan ketebalan dinding. Ukurang packing maks 1/30 x diameter. Air yang mengalir melalui packing ini akan masuk ke lubang lubang dan mengarahkan cairan yang lebih pada dinding menara. Efisiensinya rendah. 3. Berl Saddles Packing jenis ini lebih efisien daripada raschig ring, pada sebagian besar aplikasi, tetapi biayanya lebih mahal. Wadah packing dan berl saddles juga menciptakan ruang ruang sempit yang mana menyalurankan fluida tetapi tidak sebanyak raschig ring. Berl Saddles memiliki HTU yang rendah dan pressure drop dengan flooding point yang lebih tinggi dari raschig ring. 4. Intalox Saddles And Other Saddle Designs Salah satu packing yang paling efisien, tetapi lebih mahal. Higher flooding lebih tinggi dan pressure drop yang rendah daripada raschig ring atau berl saddles. Nilai HTU yang rendah paling umum untuk sistem cooling tower. 5. Pall Rings Pall rings menurunkan pressure drop (kurang dari setengah) dari raschig ring, dan HTU yang rendah (dalam beberapa sistem juga lebih rendah dari berl saddles). Distribusi cairan yang baik, kapasitas tinggi, sisi dorong yang cukup di dinding kolom. Tersedia dalam bentuk logam, plastik dan keramik. 6. Lessing Rings Data kinerjanya tidak banyak tersedia, namun secara umum sedikit lebih baik daripada raschig ring, pressure drop sedikit lebih tinggi. Sisi dorong yang tinggi pada dinding cooling tower. 7. Cross Partition Rings Cross partition rings biasanya digunakan sebagai lapisan pertama pada support grid dan memiliki pressure drop yang relatif rendah. 8. Stedman Packing Jenis ini tersedia dalam logam saja, biasanya digunakan dalam proses distilasi dalam kolom berdiameter kecil tidak melebihi 24 inchi. Paling cocok untuk pekerjaan laboratorium. 9. Goodloe Packing dan Wire Mesh Packing Packing ini tersedia dalam logam dan plastik, digunakan pada menara yang besar maupun kecil untuk distilasi, absorbstion, scrubbing, dan ekstraksi cair. Efisiensi tinggi, dan pressure drop rendah.

10. Cannon Packing Jenis ini tersedia dalam logam saja, memiliki pressure drop yang rendah, batas flooding HETP tidak melebihi rasching ring, digunakan dalam skala laboratorium atau semi plant. Macam Macam Jenis Packing Macam-macam Kipas (Fan) Kipas adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menghasilkan aliran pada fluida gas seperti udara. Kipas memiliki fungsi yang berbeda dengan kompresor sekalipun media kerjanya sama, dimana kipas menghasilkan aliran fluida dengan debit aliran yang besar pada tekanan rendah, sedangkan kompresor menghasilkan debit aliran yang rendah namun tekanan kerja yang tinggi. Dengan fungsi yang berbeda dari kompresor tersebut, kipas banyak diaplikasikan seperti untuk kenyamanan ruangan (kipas meja/dinding), sistem pendingin pada kendaraan atau sistem permesinan, ventilasi, penyedot debu, sistem pengering (dikombinasikan dengan heater), membuang gas-gas berbahaya, dan juga supply udara untuk proses pembakaran (seperti pada boiler). Kipas Pendingin Pada Radiator Berdasarkan prinsip kerjanya, kipas dibagi menjadi dua macam yaitu: 1. Kipas Sentrifugal

Kipas sentrifugal ini menggunakan prinsip gaya sentrifugal untuk membangkitkan aliran fluida gas. Mirip dengan pompa sentrifugal, udara masuk melalui sisi inlet yang berada di pusat putaran kipas sentrifugal tersebut, lalu terdorong menjauhi poros kipas akibat gaya sentrifugal dari sudu-sudu kipas yang berputar. Pada debit aliran yang sama, kipas sentrifugal menghasilkan tekanan udara outlet yang lebih besar dibandingkan dengan kipas aksial. Pada dunia industri kipas ini sering diberi istilah blower. Kipas Sentrifugal Sisi inlet kipas sentrifugal dapat didesain dengan dua inlet atau satu inlet saja. Hal ini tentu disesuaikan dengan kebutuhan debit aliran fluida yang ingin dihasilkan. Dengan menggunakan sistem double inlet akan didapatkan debit aliran yang lebih besar dibandingkan dengan yang single inlet. Kipas Sentrifugal Dengan Double Inlet Karakteristik performansi dari kipas sentrifugal tergantung pada jenis dari bentuk sudu kipas yang digunakan. Secara umum bentuk sudu kipas sentrifugal ada tiga jenis yakni: 1. Backward Curved Blades. Dengan bentuk sudu ini, kipas sentrifugal akan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut: Efisiensi yang tinggi, di atas 90%. Beroperasi dengan sangat stabil. Tidak berisik. Ideal untuk digunakan pada kecepatan tinggi. Tidak memiliki karakter daya overload.

Tipe Sudu Backward Curve Beserta Kurva Karakteristiknya 2. Sudu Lurus (Straight Blade). Tipe sudu ini memiliki kelebihan sebagai berikut: Tahan terhadap abrasi. Perawatan yang simpel. Kapasitas yang luas. Namun di sisi lain kipas sentrifugal jenis ini memiliki kelemahan yakni nilai efisiensi yang rendah, serta karakternya yang tidak bebas overload power. Tipe Sudu Lurus Beserta Kurva Karakteristiknya 3. Radial Tip Blades. Tipe ini sangat dianjurkan digunakan pada fluida-fluida gas yang sifatnya abrasif. Selain itu kipas sentrifugal tipe ini memiliki keuntungan lain seperti berikut: Tidak memiliki karakter daya overload. Menghasilkan kapasitas besar. Beroperasi dengan sangat stabil. Kemampuan untuk dapat membersihkan permukaan sudu dengan sendirinya.

Tipe Sudu Radial Tip Beserta Kurva Karakteristiknya Salah satu aplikasi kipas sentrifugal pada dunia industri adalah Primary Air Fan (PA Fan) pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap. PA Fan berfungsi men-supply udara kepulverizer dan digunakan untuk mendorong pulverizer fuelke furnace boiler untuk proses pembakaran. PA Fan ini menggunakan sistem dua inlet dengan sudu tipebackward Curve. Primary Air Fan 2. Kipas Aksial Sesuai dengan namanya, Axial Fan menghasilkan aliran fluida gas dengan arah yang searah dengan poros kerja kipas tersebut. Kipas tipe ini adalah yang paling banyak penggunaannya di kehidupan sekitar kita. Hal tersebut tidak terlepas dari kemudahan desain serta harga yang lebih ekonomis jika dibandingkan dengan kipas sentrifugal. Karena desainnya yang tidak terlalu rumit serta dapat menghasilkan flow yang besar, kipas ini banyak digunakan sebagai alat pendingin pada berbagai keperluan. Dari pendingin CPU hingga komponen pendingin mesin kendaraan bermotor menggunakan kipas tipe aksial.

Kipas Aksial Pada Sebuah PLTU Kipas tipe aksial sangat banyak digunakan di dunia industri. Salah satunya digunakan pada pembangkit listrik tenaga uap sebagai Secondary Air Fan. Kipas ini berfungsi untuk men-supply udara dalam jumlah banyak yang dibutuhkan untuk proses pembakaran pada furnaceboiler. Kipas ini memiliki dua tingkat (stage) impeller, yang kedua-duanya dapat diatur besar bukaan pitch-nya. Hal tersebut berfungsi untuk mengatur jumlah (debit) udara yang akan dikirim untuk proses pembakaran.