KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

dokumen-dokumen yang mirip
AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASESMEN AWAL KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

INDIKATOR KETERANGA ELEMEN PENCAPAIAN

PEDOMAN MANAJER PELAYANAN PASIEN RUMAH SAKIT (CASE MANAGER)

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

CEKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA ASESMEN PASIEN (AP)

TELUSUR. Pelaksanaan asesmen informasi dan informasi yang harus tersedia untuk pasien rawat inap

TELUSUR. Pelaksanaan asesmen informasi dan informasi yang harus tersedia untuk pasien rawat inap

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

PROGRAM IMPLEMENTASI POKJA PELAYANAN PASIEN

Ditetapkan Tanggal Terbit

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

PANDUAN KREDENSIAL KEPERAWATAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

PELAYANAN PASIEN RISIKO TINGGI DAN PENYEDIAAN PELAYANAN RISIKO TINGGI. ( dr. Syukri, SpJP, Ns.Martalena,Skep, Ns.Syahlinda,Skep )

Perbedaan jenis pelayanan pada:

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

TABULASI POKJA PAP ( PELAYANAN ASUHAN PASIEN)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2014 TENTANG KEWAJIBAN RUMAH SAKIT DAN KEWAJIBAN PASIEN

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2002 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DAERAH

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU

PANDUAN REKAM MEDIK PUSKESMAS KARANGLEWAS. No Dokumen :PD/C.VII/UKP/ /IV/2016 Tanggal Terbi:4 April No Revisi : -

KOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

TRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

Regulasi RS: Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK ACEH

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

SPO ASUHAN GIZI TERSTANDAR AKREDITASI VERSI HERNI ASTUTI INSTALASI GIZI RSUP DR SARDJITO Workshop Gizi, Yogyakarta April 2013

KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN NOMOR TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMULANGAN PASIEN. PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini diketahui secara umum bahwa bayi sehat antara minggu

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

Data Administrasi diisi oleh Nama: NPM/NIP:

MEMPERSIAPKAN AKAREDITASI VERSI 2012 DESAIN FORMULIR MENUNJANG TELUSUR DOKUMEN REKAM MEDIS

Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

20 STANDAR, 70 ELEMEN PENILAIAN. dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM, MHKes Komisi Akreditasi Rumah Sakit

PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RSU HAJI MEDAN TAHUN

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PROGRAM KERJA RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT MUNYANG KUTE REDELONG TAHUN 2017

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL. Indikator Standar Dimensi Input/Proses l/klinis 1 Kepatuhan

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus selama 24 jam kepada pasien (Simamora, 2013). Pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB III ELABORASI TEMA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

PANDUAN PROSES EVALUASI KINERJA STAF MEDIS RUMAH SAKIT UMUM AMINAH BLITAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang terjadi di rumah sakit sebagaimana dimaksud dalam pasal. 46 UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

PROGRAM PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA RSUP DR. M. DJAMIL PADANG 2013 DAFTAR ISI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

PROBLEM ORIENTED MEDICAL RECORD (POMR) By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah proses komunikasi interprofesional dan pembuatan keputusan yang

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

TELAAH & PEMERIKSAAN DOKUMEN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 012 TAHUN 2014 TENTANG

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny

PANDUAN PELAYANAN PASIEN

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedaruratan psikiatri adalah sub bagian dari psikiatri yang. mengalami gangguan alam pikiran, perasaan, atau perilaku yang

dalam yang memenuhi standar profesi serta peraturan perundang- undangan. (R) Pedoman Pelayanan

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

TUGAS ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO /SK-DIR/RSIA-CI/VIII/2014 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT)

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. nifas sehingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI

BAB I PENDAHULUAN. banyak timbul penyakit yang ditimbulkan salah satu hernia, penyakit ini

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG, DAN OBAT SALAH DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. hamil perlu dilakukan pelayanan antenatal secara berkesinambungan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

Transkripsi:

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG Menimbang : a. Bahwa semua pasien yang dilayani di RSIA Kemang harus diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu proses asesmen yang baku; b. Bahwa semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau pemulangan pasien; c. Bahwa staf yang kompeten dalam melaksanakan asessmen dan asesmen ulang; d. Bahwa RSIA Kemang menetapkan asesmen laktasi sebagai asesmen khusus yang merupakan layanan unggulan; e. Bahwa staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien; f. Bahwa ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan peraturan; g. Bahwa staf yang benar-benar kompeten dan berpengalaman melaksanakan tes dan membuat interpretasi hasil-hasil; h. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a, b, c, d, e, f, dan g perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSIA Kemang. Mengingat : 1. PMK 269/Menkes/Per/III/2008;tentang rekam medis 2. KMK tentang standar profesi ; 3. UU 29 2004 tentang praktik kedokteran 4. UU No 36 2009 pasal 128 tentang pemberian ASI 5. PP No 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif

6. Keputusan direktur utama PT Sarana Mediktama Kemang nomor 002/SK/DIRUT/VI/2014 tentang struktur organisasi RSIA Kemang (Kemang Medical Care Women and Children) 7. Keputusan Direktur Utama RSIA Kemang Nomor 002/SK/DIR?02-2015 tentang kebijkan pelayanan kesehatan RSIA Kemang. MEMUTUSKAN Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASSESMEN PASIEN Kesatu : Memberlakukan Keputusan Direktur Utama RSIA Kemang tentang panduan asesmen pasien, termasuk informasi pasien rawat jalan dan rawat inap. Kedua : Keputusan kebijakan asesmen pasien RSIA Kemang sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat keputusan ini harus digunakan sebagai acuan dalam asesmen pasien. Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan; apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal : 15 Oktober 2017 Direktur Utama Dr. Yustitia, MARS, MHKes

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056 /SK/DIR/05-2017 TANGGAL : 15 Oktober 2017 I. Kebijakan Umum : Kebijakan Umum mengacu kepada asesmen pasien RSIA Kemang II. Kebijakan Khusus : 1. Setiap pasien yang masuk atau berobat di rumah sakit RSIA Kemang harus dilakukan asessmen yang meliputi : a. Anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang bila diperlukan untuk mendapatkan data informasi tentang kondisi fisik, psikologi dan sosial serta riwayat pasien. b. Menganalisis data di atas untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien. c. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi kebutuhan pasien tersebut di atas. d. Pasien yang direncanakan dirawat inap harus sesuai indikasi medis yang jelas. e. Data yang diperoleh pada saat asesmen pasien harus dicatat secara lengkap dalam rekam medis. 2. Penetapan isi minimal asesmen a. Rumah sakit menetapkan isi minimal asesmen berdasarkan undangundang peraturan dan standar profesi. b. Isi minimal ditetapkan oleh setiap disiplin klinis yang melakukan asesmen dan merinci elemen yang dibutuhkan pada riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. c. Asesmen dilakukan oleh pemberi asuhan pasien dengan kompetensi dan kewenangan menurut standar profesi yang berlaku. d. Isi minimal dari asesesmen rawat jalan terdiri dari : 1. Asesmen keperawatan terdiri dari :

1) Anamnesa 2) TTV 3) Antropometri 4) Riwayat psikososial dan ekonomi 5) Fungsional 6) Skrining nutrisi 7) Resiko jatuh 8) Asesmen nyeri 9) Kebutuhan informasi/edukasi 10) Masalah 11) Rencana dan tindakan 12) Tanggal, pkl, tanda tangan perawat/bidan dan nama jelas 2. Asesmen medis 1) Anamnesa 2) Pemeriksaan umum/fisik 3) Pemeriksaan status general dan status lokasi ( inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi) 4) Pemeriksaan penunjang 5) Diagnosa 6) Penatalaksanaan/ perencanaan pelayanan 7) Tanggal, pkl, tanda tangan dokter dan nama jelas e. Isi minimal dari asesmen rawat inap maternitas terdiri dari : riwayat penyakit, riwayat menstruasi dan riwayat obstetric, KB, Imunisasi TT, riwayat prenatal, antenatal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan khusus obstetric, riwayat psikososial budaya, kebutuhan belajar/edukasi, skrining nutrisi, risiko jatuh, penilaian tingkat nyeri. f. Isi minimal dari asesmen neonatus terdiri dari : riwayat perinatal, intranatal, postnatal, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang. g. Isi minimal dari asesmen NICU terdiri dari ; asesmen medis : anamnesa, pemeriksaan umum; asesmen keperawatan; anamnesa, pemeriksaan fisik, pengkajian persistem, kebutuhan komunikasi/pendidikan dan pengajaran orang tua, daftar masalah

keperawatan, perencanaan perawatan, interdisiplin/ referral, perencanaan pulang. h. Isi minimal dari asesmen rawat inap dewasa terdiri dari : data kesehatan, riwayat kehamilan, riwayat imunisasi, riwayat penyakit keluarga, riwayat penyakit sekarang, keadaan umum pasien, pemeriksaan fisik, riwayat psikososial, riwayat budaya pasien, identifikasi kebutuhan belajar/ edukasi, hambatan pasien, skrining nutrisi, skrining risiko jatuh, penilaian tingkat nyeri. i. Isi minimal dari asesmen rawat inap anak terdiri dari : keluhan utama, riwayat penyakit saat ini dan masa lalu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kelahiran,imunisasi, tumbuh kembang, psikososial, kebutuhan dasar saat ini, pola makan, tidur, kebersihan diri dan aktifitas, pemeriksaan keadaan umum, pemeriksaan fisik, penilaian risiko jatuh, penilaian tingkat nyeri dan skrining nutrisi. j. Isi minimal dari asesmen geriatrik terdiri dari : status social, ekonomi, agama, suku atau budaya, nilain kepercayaan, dan kebutuhan privasi,riwayat medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, status gizi, pengkajian fungsi kognitif dan motorik, proteksi, psikologis, kebutuhan pendidikan/komunikasi dan pengajaran, penilaian risiko jatuh, perencanaan pulang, dan transportasi. k. Isi minimal dari asesmen pasien terminal terdiri dari : gejala sepoerti mau muntah, dan kesulitan bernafas, factor yang meningkatkan dan membangkitkan gejala fisik, management gejala saat ini dan respon pasien, orientasi spiritual pasien dan keluarga, urusan dan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga, status psikososial pasien dan keluarga, kebutuhan akan alternative atau tingkat pelayanan lain, factor risiko bagi keluarga yang ditinggalkan. 3. Ruang lingkup asesmen a. Asesmen pasien meliputi asesmen medis, asesmen keperawatan dan staf disiplin klinis lainnya dengan sumber daya manusia yang sudah memiliki surat tanda registrasi, SIP sesuai profesi masing-masing. b. Asesmen medis yang dilakukan rumah sakit dicatat dalam status pasien yang meliputi : status rawat jalan atau status rawat inap.

Khusus status rawat inap terdiri dari status pasien medical, status pasien surgical, status pasien kebidanan dan status pasien anak. c. Dalam melakukan asesmen pasien setiap dokter wajib mengikuti panduan pelayanan klinis yang ditetapkan oleh rumah sakit berdasarkan consensus staf medis yang dikoordinir oleh komite medik. 4. Penetapan kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan. a. Kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan berdasarkan asesmen awal dan dicatat pada rekam medis pasien. b. Staf medik, staf keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien menyusun kebutuhan pasien menurut skala prioritas berdasarkan hasil asesmen c. Setiap pasien gawat darurat asesmen medis dan keperawatan dilakukan secara cepat dan tepat sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien sesegera mungkin diberikan pelayanan. Khusus pasien operasi darurat asessment pasien harus ada catatan ringkas termasuk diagnosa pre operasi. 5. Kerangka waktu penyelesaian asesmen. a. Asesmen medis awal dan asesmen keperawatan harus dilengkapi dalam waktu kurang 24 jam dari saat pasien masuk rumah sakit. Khusus pasien gawat darurat harus dilengkapi lebih cepat dari 24 jam. b. Asesmen awal medis yang berasal dari praktek dokter atau diluar rumah sakit masih diberlakukan bila kurang dari 30 hari, tetapi bila lebih dari 30 hari maka harus dilakukan asesmen ulang. Khusus pasien yang kondisinya berubah secara signifikan walaupun kurang dari 30 hari harus dilakukan asesmen ulang dan dicatat dalam rekam medis. c. Asesmen igd harus dilengkapi dalam kurun waktu 2 jam daeri saat pasien masuk. d. Staf medis menetapkan asemen ulang di minggu akhir untuk pasien pada kondisi tertentu untuk menetapkan respon terhadap pengobatan

6. Asesmen medis dan perawatan tambahan yang ditemukan seperti asesmen pra operasi dan pra anastesi harus dicatat dalam rekam medis sebelum operasi dilakukan dan mudah diakses. 7. Setiap pasien yang dalam hasil skrining perlu dilakukan asesmen gizi, fungsional dan resiko jatuh dilakukan oleh seorang perawat yang berkompeten dan berkualifikasi dan hasil interversi oleh ahli gizi atau ahli rehabilitasi medik dan dicatat dalam rekam medis. 8. Setiap pasien dengan keluhan nyeri harus dilakukan asesmen nyeri secara mendalam oleh perawat yang kompeten dan diintervensi oleh dokter yang kompeten serta dicatat dalam rekam medis. Dan bila diperlukan harus dilakukan asesmen ulang. 9. Setiap pasien yang akan meninggal harus diassesmen ulang sesuai kondisi pasien dan ditandatangani sesegera mungkin sesuai temuan yang diperoleh dan dicatat dalam rekam medis. 10. Bila pada asesmen awal pasien ditemukan kebutuhan khusus seperti gigi, tht, mata, kulit kelamin, jiwa dan lainnya maka harus dikonsultasikan dengan dokter bidang terkait untuk dilakukan asesmen khusus tersebut dicatat dalam rekam medis. 11. Setiap pasien yang pulang dengan kondisi kritis harus dilakukan identifikasi mulai saat dia masuk rawat inap sampai pulang dengan kriteria khusus dan direncanakan dengan sebaik baiknya. 12. Setiap pasien yang dirawat harus dilakukan asessmen ulang minimal sekali dalam 24 jam dan dicatat di rekam medis. 13. Asesmen dan assesmen ulang dilaksanakan oleh dokter dan perawat baik emergency, rawat jalan dan rawat inap dilakukan oleh mereka yang professional dibidangnya, kompeten dengan bukti sertifikasi serta surat izin praktek. 14. Penanganan yang efisien untuk pasien kompleks harus dilakukan klinical meeting semua yang terlibat pelayanan pasien tersebut dan menginformasikan kepada keluarga serta tercatat dalam rekam medis. 15. Prosedur pemulangan pasien sesuai intruksi DPJP dengan kondisi pasien sembuh. 16. Untuk penulisannya menggunakan tinta warna hitam.