Analisa Kuat Tekan Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan cara membakar secara bersamaan campuran calcareous ( batu gamping )

KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN UTAMA BUBUK LUMPUR LAPINDO DAN KAPUR (155M)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENAMBAHAN CaCO 3, CaO DAN CaOH 2 PADA LUMPUR LAPINDO AGAR BERFUNGSI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, khususnya dalam proses produksi Semen Portland (SP).

PERBANDINGAN PEMAKAIAN AIR KAPUR DAN AIR TAWAR SERTA PENGARUH PERENDAMAN AIR GARAM DAN AIR SULFAT TERHADAP DURABILITAS HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE

PENGARUH VARIASI KADAR SUPERPLASTICIZER TERHADAP NILAI SLUMP BETON GEOPOLYMER

BAB I PENDAHULUAN. mencampurkan semen portland, air, pasir, kerikil, dan untuk kondisi tertentu

PENGARUH KOMPOSISI SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADI PADA BETON GEOPOLIMER DENGAN ALKALINE ACTIVATOR SODIUM SILIKAT DAN SODIUM HIDROKSIDA

TINJAUAN KUAT TEKAN BETON GEOPOLYMER DENGAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEMEN


PEMANFAATAN LUMPUR SIDOARJO SECARA MAKSIMAL DENGAN CAMPURAN FLY ASH DALAM PEMBUATAN MORTAR GEOPOLIMER

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR PADAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON GEOPOLYMER

PENGARUH PENAMBAHAN ABU SEKAM TERHADAP KUAT TEKAN DAN POROSITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS BATU KAPUR KRISTALIN TUGAS AKHIR PROGRAM SI

Disusun oleh : Lintas Jalur - S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISA KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN BAHAN ALTERNATIF ABU SEKAM PADI DAN KAPUR PADAM

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

KUAT TEKAN BETON DENGAN BAHAN TAMBAH SERBUK HALUS DARI LUMPUR KERING TUNGKU EX LAPINDO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK MORTAR DAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

PERILAKU DAN KEKUATAN BALOK BETON BERTULANG GEOPOLIMER DI LINGKUNGAN AIR LAUT

PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DENGAN TREATMENT HCL SEBAGAI PENGGANTI SEMEN DALAM PEMBUATAN BETON

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat

PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON

Scanned by CamScanner

KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER DENGAN VARIASI BERAT AGREGAT DAN BINDER PADA UMUR BETON 21 DAN 28 HARI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu jenis batu yang biasanya digunakan sebagai

PENGARUH RASIO AGREGAT BINDER TERHADAP PERILAKU MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN CAMPURAN ABU SEKAM PADI DAN ABU AMPAS TEBU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI. Beton pada umumnya adalah campuran antara agregat. kasar (batu pecah/alam), agregat halus (pasir), kemudian

BAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.

REAKTIVITAS BERBAGAI MACAM POZZOLAN DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN MEKANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Yufiter (2012) dalam jurnal yang berjudul substitusi agregat halus beton

PEMBUATAN AGREGAT RINGAN GEOPOLIMER BERBASIS LUMPUR SIDOARJO DAN FLY ASH DENGAN MENGGUNAKAN FOAM AGENT

BAB I PENDAHULUAN. serta bahan tambahan lain dengan perbandingan tertentu. Campuran bahan-bahan

PEMERIKSAAN KANDUNGAN BAHAN ORGANIK PADA PASIR. Volume (cc) 1 Pasir Nomor 2. 2 Larutan NaOH 3% Secukupnya Orange

PERENCANAAN PLAT LANTAI BETON GRID DENGAN TULANGAN WIRE MESH MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH ABU SEKAM

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sifat Agregat Halus Sudibyo (2012), melakukan pengujian pengaruh variasi umur beton terhadap nilai kuat tekan beton dengan

BAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Batako merupakan salah satu alternatif bahan dinding yang murah dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi unsur utama bangunan. Kelebihan beton antara lain memiliki kuat tekan

PENGARUH MOLARITAS AKTIFATOR ALKALIN TERHADAP KUAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER DENGAN TRAS SEBAGAI PENGISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

STUDI AWAL PENGARUH PENAMBAHAN FOAM PADA PEMBUATAN BATA BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR LUMPUR SIDOARJO

STUDI PEMANFAATAN SERBUK GERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN TAMBAH CAMPURAN BATAKO

4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,

BAB I PENDAHULUAN. bidang konstruksi, pemakaian beton yang cukup besar memerlukan usaha-usaha

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: ( Print) D-104

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PENAMBAHAN SUPERPLASTICIZER PADA KINERJA BETON GEOPOLIMER

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PENGARUH PENAMBAHAN WATERGLASS PADA SIFAT MEKANIK BETON. Oleh: Anita Setyowati Srie Gunarti, Subari, Guntur Alam ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah membuat program untuk membangun pembangkit listrik dengan total

KARAKTERISTIK MORTAR PADA LIMBAH ABU KELAPA SAWIT. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Kampus Binawidya Km 12,5 Pekanbaru, 28293, Indonesia

PENGARUH BAHAN TAMBAHAN PLASTICIZER TERHADAP SLUMP DAN KUAT TEKAN BETON Rika Sylviana

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PERAWATAN DAN UMUR TERHADAP KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER BERBASIS ABU TERBANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NASKAH SEMINAR JURUSAN TEKNIK SIPIL, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH PENGGUNAAN SOLID MATERIAL ABU TERBANG DAN ABU SEKAM PADA KUAT TEKAN BETON GEOPOLIMER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

PENGARUH RASIO W/S TERHADAP KUAT TEKAN GEOPOLYMER MORTAR PADA KONDISI SS/SH 12 MOLAR 0,5 DAN 2,5

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN LIMBAH DEBU PELEBURAN BIJIH BESI (DEBU SPONS) SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN PADA MORTAR

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

Pasta Geopolimer Ringan Berserat Berbahan Dasar Lumpur Sidoarjo Bakar Dan Fly Ash Perbandingan 1 : 3 Dengan Pengembang Foam

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LUMPUR BAKAR SIDOARJO UNTUK BETON RINGAN DENGAN CAMPURAN FLY ASH, FOAM, DAN SERAT KENAF

PEMBUATAN BATAKO DENGAN MEMANFAATKAN CAMPURAN FLY ASH DAN LUMPUR SIDOARJO DENGAN KADAR YANG TINGGI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan abu terbang dan superplasticizer. Variasi abu terbang yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbawa selama proses pengendapan. Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama

Pengujian agregat dan kuat tekan dilakukan di Laboratorium Bahan

BATA BETON GEOPOLIMER DARI BAHAN FLY ASH LIMBAH PLTU TANJUNG JATI MEMILIKI BANYAK KEUNGGULAN

V. HASIL PENELITIAN. Tabel V-1 Hasil analisa fly ash Analisis kimia Satuan Fly ash Pasaran

TINJAUAN KUAT TEKAN BATA BETON DENGAN PENAMBAHAN LIMBAH GYPSUM PT. PETROKIMIA GRESIK YANG MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS ABU BATU.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kartika Purwitasari, Achfas Zacoeb, Siti Nurlina ABSTRAK Kata Kunci : 1. Pendahuluan

EKO YULIARITNO NIM : D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penyusunnya yang mudah di dapat, dan juga tahan lama. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis yang lebih ringan dari

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR LAPINDO DALAM CAMPURAN BETON NORMAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Zai, dkk (2014), melakukan penelitian Pengaruh Bahan Tambah Silica

Beton Ringan Berbahan Dasar Lumpur Bakar Sidoarjo dengan Campuran Fly Ash dan Foam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. didukung oleh hasil pengujian laboratorium.

Transkripsi:

The 6 th University Research Colloquium 2017 Analisa Kuat Mortar Geopolimer Berbahan Abu Sekam Padi dan Kapur Padam Eksi Widyananto 1*, Nurmansyah Alami 2, Yulis Setyani 3 1,2,3 Program Studi Teknik Sipil/Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purworejo *Email: eksiwidyananto@gmail.com Keywords: Mortar; Geopolimer; Abu Sekam Padi; Kapur Padam; Kuat Abstrak Emisi gas rumah kaca yang tak terkendali menjadi penyebab utama perubahan iklim di dunia. Permasalahan tersebut kemudian memicu pengembangkan riset ikatan geopolimer yang relatif ramah lingkungan dengan sedikit buangan gas CO 2. Salah satu bahan yang dapat digunakan dalam geopolimer adalah abu sekam padi. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu sekam padi dan kapur padam mortar geopolimer dilakukan penelitian menggunakan metode eksperimental yaitu percobaaan di laboratorium. Benda uji kubus berukuran 5x5x5cm 3 dengan proporsi abu sekam padi:kapur padam 100:0, 90:10, 80:20, dan 70:30 sebanyak 36 benda uji. Setelah dilakukan pengujian kuat tekan umur uji 7, 14, dan 28 hari didapat kuat tekan optimum mortar geopolimer berbahan abu sekam padi dan kapur padam pada variasi 70:30 yaitu 22,31 kg/cm 2. Dari hasil uji kuat tekan menunjukan bahwa penambahan kapur padam dan pengurangan abu sekam padi menjadikan kuat tekan mortar semakin meningkat. Berdasarkan tipe mortar, mortar geopolimer berbahan abu sekam padi dan kapur padam termasuk kedalam jenis mortar tipe K yaitu mortar dengan kuat tekan rendah. 1. PENDAHULUAN Berdasarkan United Nations Climate Change Conference, 03-14 Desember 2007 lalu menghasilkan beberapa keputusan yang di antaranya menyatakan emisi gas rumah kaca yang tak terkendali menjadi penyebab utama perubahan iklim di dunia. Dalam hal ini kaitannya dengan produksi semen Portland yang menghasilkan gas CO 2. Permasalahan tersebut memicu ahli teknik untuk mengembangkan riset ikatan geopolimer yang merupakan material geosintesis aluminasilicat polimerik dan alkali-silikat yang menghasilkan kerangka polimer SiO 4 dan AlO 4 yang terikat secara tetrahedral. Sebagai negara agraris, padi merupakan produk utama pertanian. Sekam padi merupakan hasil sampingan dari padi yang selama ini lebih banyak dimanfaatkan untuk proses pembakaran bata merah di desa-desa. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan ternyata abu sekam padi (ASP) menggandung mineral yang terdiri dari silika (Si) dan alumina (Al) yang bersifat reaktif sehingga apabila bersenyawa dengan kapur dan air membentuk massa yang padat, keras, dan tidak larut dalam air. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan analisa untuk meneliti pengaruh pemanfaatan abu sekam padi dan kapur padam terhadap kuat tekan mortar geopolimer. ISSN 2407-9189 183

The 6 th University Research Colloquium 2017 2. METODE Metode dalam penelitian ini meliputi. a. Studi literatur, survei lokasi pengambilan bahan uji serta persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. b. Pengayakan abu sekam padi dan kapur padam lolos saringan No. 200. c. Pembuatan larutan alkali aktivator 8 M NaOH:Na 2SiO 3 dengan perbandingan 1:2,5. d. Perencanaan pembuatan benda uji mortar geopolimer berukuran 5x5x5 cm 3 dengan variasi abu sekam padi:kapur padam 100:0, 90:10, 80:20, dan 70:30. Perbandingan binder:pasir 1:3 dan larutan alkali 26% dari berat binder. e. Perawatan benda uji sampai umur 7, 14, dan 28 hari dan pengujian kuat tekan umur 7, 14, dan 28 hari menggunakan alat UTM (Universal Testing Machine). f. Pengolahan data hasil pengujian kuat tekan yang telah dilakukan. Data penelitian terdiri dari: a. Pemeriksaan Gradasi Pasir, merupakan distribusi ukuran butiran dari agregat. Apabila butir-butir agregat memiliki ukuran yang sama atau seragam volume porinya akan besar. Sebaliknya, apabila ukuran butir-butirnya bervariasi maka akan terjadi volume pori yang kecil. b. Pemeriksaan Modulus Halus Butir, merupakan suatu indeks yang dipakai untuk ukuran kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat. c. Pemeriksaan Kadar Lumpur Agregat Halus, merupakan kadar suatu lumpur dalam pasir yang dilakukan dengan cara volume endapan ekivalen yang dinyatakan dalam persen (%). d. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat, merupakan rasio antara massa padat agregat dan massa air dengan volume sama dan pada suhu yang sama. Desain campuran mortar terdiri dari: Tahap pertama pembuatan larutan alkali. Alkali aktivator merupakan bahan kimia yang dibutuhkan untuk reaksi polimerisasi. Alkali mengaktifkan prekursor (abu sekam padi dan kapur) dengan mendisolusikan mereka ke dalam monomer Si(OH) 4 dan Al(OH) 4 -. Tahapan selanjutnya yaitu perencanaan kebutuhan benda uji menggunakan perbandingan berat yang disajikan pada Tabel 1. Tahapan selanjutnya yaitu pembuatan benda uji dan perawatan mortar meliputi: (1) persiapan alat dan penakaran bahan, (2) pengadukan mortar, (3) penuangan ke dalam cetakan mortar. Perawatan benda uji dilakukan setelah pembukaan cetakan benda uji umur 24 jam yaitu dengan menyimpan benda uji dalam suhu ruangan. Tahapan selanjutnya yaitu pengujian kuat tekan mortar menggunakan UTM. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian kuat tekan mortar geopolimer terdiri dari. a. Grafik kuat tekan mortar geopolimer umur uji 7, 14, dan 28 hari. b. Grafik kuat tekan mortar geopolimer berdasarkan variasi abu sekam padi:kapur padam. 3.1. Grafik kuat tekan mortar geopolimer umur uji 7, 14, dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan umur uji 7 hari didapat nilai kuat tekan tertinggi pada mortar geopolimer abu sekam padi:kapur padam 80:20 (MG80) yaitu 25,49 kg/cm 2, sedangkan nilai kuat tekan terendah pada mortar geopolimer abu sekam padi:kapur padam 100:0 (MG100) yaitu 9,79 kg/cm 2 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1 (terlampir). Hasil pengujian kuat tekan umur uji 14 hari didapat nilai kuat tekan tertinggi pada mortar geopolimer abu sekam padi:kapur padam 70:30 (MG70) yaitu 34,13 kg/cm 2, sedangkan nilai kuat tekan terendah pada mortar geopolimer MG100 yaitu 5,54 kg/cm 2 184 ISSN 2407-9189

The 6 th University Research Colloquium 2017 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2 (terlampir). Hasil pengujian kuat tekan umur uji 28 hari didapat nilai kuat tekan tertinggi pada mortar geopolimer MG70 yaitu 22,31 kg/cm 2, sedangkan nilai kuat tekan terendah pada mortar geopolimer MG100 yaitu 8,30 kg/cm 2 sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3 (terlampir). Hasil pengujian didapat nilai kuat tekan optimum pada mortar geopolimer berbahan abu sekam padi:kapur padam 70:30 (MG70) pada umur uji 28 hari. 3.2. Grafik kuat tekan mortar geopolimer berdasarkan variasi abu sekam padi:kapur padam. Berdasarkan Gambar 4 (terlampir) menunjukkan bahwa penambahan kapur padam berdampak positif terhadap kuat tekan mortar. Semakin banyak kapur padam dan semakin sedikit abu sekam padi yang digunakan maka kuat tekan mortar semakin meningkat. Persentase kenaikan kuat tekan variasi abu sekam padi:kapur padam 70:30 terhadap variasi abu sekam padi:kapur padam 100:0 pada umur 7 hari sebesar 109,93%; pada umur 14 hari sebesar 516,45%; dan pada umur 28 hari sebesar 168,85%. 4. KESIMPULAN Dari hasil analisa kuat tekan mortar geopolimer berbahan abu sekam padi dan kapur padam disimpulkan bahwa semakin sedikit variasi abu sekam padi yang digunakan dan semakin banyak kapur padam yang digunakan maka kuat tekan mortar geopolimer semakin meningkat. Nilai kuat tekan optimum mortar geopolimer pada variasi abu sekam padi:kapur padam 70:30 yaitu 22,31 kg/cm 2 di umur uji 28 hari. Hasil kuat tekan mortar geopolimer berbahan abu sekam padi dan kapur padam termasuk ke dalam tipe mortar K yaitu mortar dengan kuat tekan rendah. Dalam pengaplikasiannya untuk pasangan dinding terlindung yang tidak menahan beban dan tidak ada persyaratan mengenai kekuatan. Persyaratan mortar tipe K yaitu 5,25 kg/cm 2 K < 24,5 kg/cm 2. REFERENSI [1] Prasetyo, G. P. Tinjauan Kuat Beton Geopolymer dengan Fly Ash Sebagai Bahan Pengganti Semen. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. [2] Pujianto, A. dkk. Kuat Beton Geopolimer dengan Bahan Utama Bubuk Lumpur Lapindo dan Kapur. In: Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7). Surakarta; 2013. p. M-129-M-136. [3] Purnandani, Y. Pengaruh Penambahan Kapur Padam Terhadap Kuat Dan Modulus Elastisitas Beton Geopolymer. In: Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4). Sanur-Bali; 2010. p. S-357-S- 364. [4] Latief, A. Kuat Tarik Langsung, Kuat Tarik Lentur, Susut dan Density Mortar Campuran Semen, Abu Sekam Padi dan Precious Slag Ball, dengan Presentase 30%; 30%; 40%. Universitas Indonesia, 2010. [5] Septia, P. Studi Literatur Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Rasio NaOH:Na2SiO3, Rasio Air/Prekursor, Suhu Curing, dan Jenis Prekursor Terhadap Kuat Beton Geopolimer. Universitas Indonesia, 2011. [6] SNI-03-6825-2002. Metode Pengujian Kuat Mortar Semen Portland Untuk Pekerjaan Sipil. BSN, 2002. p.1-9. [7] SNI-15-2049-2004. Semen Portland. BSN, 2004. p. 94-104. ISSN 2407-9189 185

Kuat (Kg/cm 2 ) The 6 th University Research Colloquium 2017 Tabel 1. Kebutuhan Benda Uji Per Variasi Mortar Geopolimer Kode Mortar ASP: Kapur Padam Jumlah benda uji ASP Binder Prekursor Kapur Larutan alkali Pasir Air (ml) MG100 100:0 9 435,90 0 153,18 1767,15 435,87 MG90 90:10 9 392,31 43,59 153,18 1767,15 435,87 MG80 80:20 9 348,72 87,18 153,18 1767,15 435,87 MG70 70:30 9 305,13 130,77 153,18 1767,15 435,87 Jumlah 36 1482,06 261,54 612,72 7068,60 1743,48 Sumber : Perhitungan Kuat Mortar Geopolimer Umur 7 Hari 3 2 2 14.18 25.49 MG100 MG90 MG80 MG70 Variasi 20.54 Kuat Rata-rata (kg/cm2) Gambar 1. Grafik Kuat Mortar Geopolimer Umur 7 Hari 186 ISSN 2407-9189

Kuat (Kg/cm 2 ) Kuat (Kg/cm 2 ) The 6 th University Research Colloquium 2017 Kuat Mortar Geopolimer Umur 14 Hari 4 3 3 2 2 5.54 19.33 MG100 MG90 MG80 MG70 Variasi 34.13 Kuat Rata-rata (kg/cm2) Gambar 2. Grafik Kuat Mortar Geopolimer Umur 14 Hari Kuat Mortar Geopolimer Umur 28 Hari 2 2 22.31 15.20 15.58 8.30 MG100 MG90 MG80 MG70 Variasi Kuat Rata-rata (kg/cm2) Gambar 3. Grafik Kuat Mortar Geopolimer Umur 28 Hari ISSN 2407-9189 187

Kuat (kg/cm 2 ) The 6 th University Research Colloquium 2017 Kuat Mortar Geopolimer Berdasarkan Variasi Abu Sekam Padi : Kapur Padam 4 3 3 2 2 8.30 5.54 25.49 19.33 15.20 15.58 14.18 100:0 90:10 80:20 70:30 Variasi ASP : Kapur Padam 34.13 22.31 20.54 Umur 7 hari Umur 14 hari Umur 28 hari Gambar 4. Grafik Kuat Mortar Geopolimer Berdasarkan Variasi Abu Sekam Padi:Kapur Padam 188 ISSN 2407-9189