ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

dokumen-dokumen yang mirip
Manajemen Berdasarkan Aktivitas Source: Hansen & Mowen (2007) Chapter 5 Present By: Ayub W.S. Pradana 23 Maret 2016

Definisi Activity Based Management Aktivitas utama manjemen adalah mancari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Setiap aktivitas harus

HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan yang semakin kuat membuat setiap perusahaan salah satunya

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut Garrison.et.al (2008 : 477), Aktivitas adalah suatu kejadian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

ACTIVITY-BASED MANAGEMENT

BAB II PROCESS VALUE ANALYSIS

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan, perusahaan asuransi, jasa pariwisata ataupun lembaga keuangan.

BAB II. Activity-Based Management. Activity Based Management (ABM) adalah suatu pendekatan di seluruh

ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DAN ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kemampuan daya saingnya. Seiring dengan hal tersebut, kemajuan

Pengukuran Kinerja (Performance Measurement)

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II ACTIVITY BASED MANAGEMENT

ABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

OPENING ABC FOR E LEARNING SELASA 08 DES 2015 AZFA MUTIARA AHMAD PABULO, SE, MEK FOR APKB

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS (ABM)

MANAJEMEN BIAJA DAN ETRATEGI

BAB I PENDAHULUAN. Activity-based management (ABM) meliputi activity based costing (ABC)

ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

AKUNTANSI MANAJEMEN. Buku : Akuntansi Manajerial Garrison/Noreen. Dosen : 1. BUDI S. PURNOMO, SE., MM,.MSi. 2. POPPY SUSIANI H, SE, SE.

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

BAB 2 AKUNTANSI MANAJERIAL DAN KONSEP BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) 2.2. Permasalahan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

BAB I PENDAHULUAN. cepatnya terjadi perubahan di dunia usaha. Untuk dapat mengikuti arus persaingan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan juga melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. Karena kondisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. pemborosan, dan sumber kebocoran anggaran. Konsep value for money yang terdiri dari tiga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

BAB II LANDASAN TEORI. merupakan suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas suatu perusahaan biasanya diakui sebagai faktor kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. CV.ARMICO merupakan salah satu perusahaan penerbitan dan percetakan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang berdampak pada ketatnya persaingan dunia usaha. Hal ini. terutama di perkembangan industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. suatu unit usaha (baik milik pemerintah maupun swasta), dimana lembaga

BAB 2 TINJAUAN TEORI

ACTIVITY BASED COSTING. Prepared by Yuli Kurniawati

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN RANCANGAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

A. Konsep Dasar Srategic Cost Management Keputusan yang diambil untuk kompetisi jangka panjang yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara eksplisit

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

Bab I. Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

Sistem Pengalokasian Biaya Overhead Pabrik.

Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

I. PENDAHULUAN. Perusahaan perikanan merupakan salah satu pelaku dalam. pembangunan perekonomian nasional. Walaupun didukung oleh sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

ABSTRACT Siti Eka Fariyani COST EFFICIENCY PRODUCTION METHOD ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) Essay, Majoring In Accountant, Faculty Of Econo

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa semakin kuat (sumber:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. mendistribusikan produk yang telah dihasilkannya tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. operasionalnya berdasarkan tingkat biaya pelanggan dan aktivitas masing- masing

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pert 2. HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia persaingan yang sehat harus memiliki keunggulan kompetitif (competitive

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan serta menjaga. kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era perdagangan bebas saat ini, perkembangan teknologi dan kondisi

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. mengecewakan pelanggan, pada gilirannya merugikan perusahaan sendiri dalam

Farah Esa B

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

Transkripsi:

ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)

PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. ABM mengandalkan Activity Based Costing (ABC) sebagai sumber informasinya, sementara fokus perhatiannya adalah efektivitas dan efisiensi aktivitas serta proses kunci bisnis. Penggunaan ABM akan memberikan manfaat bagi bisnis melalui perbaikan operasi, pengurangan biaya, atau penciptaan nilai bagi konsumen dengan mengidentifikasi sumberdaya yang dikeluarkan untuk konsumen, produk dan jasa. ABM membantu manajemen berfokus pada faktor-faktor sukses perusahaan yang paling penting dan membawa pada keunggulan kompetitif.

ABM OPERASIONAL DAN ABM STRATEGIS Aplikasi ABM dapat dibedakan menjadi 2 kategori: ABM Operasional dan ABM strategis. ABM Operasional mengarah pada efisiensi operasi, penggunaan aset, dan penggunaan biaya yang lebih rendah. Fokusnya mengerjakan sesuatu dengan benar dan melakukan aktivitas dengan cara yang lebih efisien. Aplikasi ABM menggunakan teknik2 manajemen seperti manajemen aktivitas, perekayasaan proses bisnis, TQM, dan pengukuran kinerja

ABM Strategis mengarahkan manajemen untuk mendapatkan manfaat dari model biaya ABC melalui pengendalian biaya dan pembuatan keputusan untuk produk individual, layanan, dan konsumen. ABM Strategis bekerja melalui pengubahan kombinasi aktivitas menjauhi aplikasi-aplikasi mahal dan tidak menguntungkan sehingga pendapatan akan lebih besar dari biaya yang dibutuhkan. ABM strategis memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dalam hal: bauran produk dan penentuan harga, hubungan dengan konsumen, hubungan dengan pemasok dan pemilihan pemasok, pendesainan produk dan pengembangan produk.

ABC DAN ABM Manajemen akan mendapatkan pemahaman mendalam mengenai proses bisnisnya dan perilaku biaya dalam proses analisis ABC. Manajemen akan mengaplikasikan pandangan yang diperoleh selama menjalankan proses mendapatkan fakta dalam ABC. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusannya. Aktivitas manajemen ini disebut Activity Based Management (ABM)

ABC merupakan bagian dari ABM yang digunakan untuk hal-hal: 1. Mendesain produk atau jasa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan konsumen dan mamp menghasilkan laba yang lebih besar 2. Memberi tanda untuk melanjutkan atau menghentikan perbaikan kualitas, kecepatan, dan efisiensi yang berkelanjutan 3. Mengarahkan penentuan bauran produk dan keputusan investasi 4. Memilih pemasok 5. Negosiasi produk, fitur, kualitas, dan layanan untuk konsumen 6. Memanfaatkan proses distribusi dan layanan pada konsumen sasaran secara efisien dan efektif 7. Meningkatkan nilai produk dan jasa perusahaan

Keunggulan Utama Penggunaan ABM 1. ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan mengidentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut bisa diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. 2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.

Tujuan ABM 1. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dengan menyajikan informasi biaya yang lebih akurat. 2. Melakukan pengurangan biaya dengan mendorong dilakukannya program-program pengurangan biaya

Kegunaan ABM 1. Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk. 2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan. 3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.

Dua Dimensi ABM 1. Cost Dimension; Memberikan informasi biaya mengenai sumber daya, aktivitas, produk dan pelanggan (serta biaya-biaya lain yang diperlukan). 2. Process Dimension; Memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilaksanakan, mengapa aktivitas tersebut dilaksanakan dan seberapa baik pelaksanaannya

Analisis Biaya Bernilai Tambah & Tidak Bernilai Tambah Penghilangan aktivitas yang tidak memberi value atau sedikit memberi value bagi konsumen akan berdampak pada pengurangan konsumsi sumberdaya. Perusahaanpun akan lebih fokus pada aktivitas yang meningkatkan kepuasan konsumen. Dengan mengetahui nilai aktivitas, karyawan menjadi tahu bagaimana agar cara pekerjaannya dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Jadi, manajemen dapat memberdayakan mereka dalam melakukan pengurangan aktivitas yang tidak bernilai tambah.

Aktivitas Bernilai Tambah Aktivitas bernilai tambah adalah aktivitas yang dapat meningkatkan nilai produk atau jasa konsumen. Penghilangan aktivitas ini secara otomatis akan menurunkan nilai produk atau jasa untuk konsumen.

Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang memenuhi hal-hal berikut ini: 1. Ada perubahan bentuk 2. Bentuk yang dihasilkan tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya 3. Aktivitas lain menjadi dapat dilakukan 4. Untuk memenuhi permintaan atau harapan konsumen 5. Mendorong pembelian material atau komponen produk 6. Berkontribusi terhadap kepuasan konsumen 7. Salah satu langkah penting dalam proses bisnis 8. Untuk memecahkan atau menghilangkan masalah kualitas 9. Dilakukan atas dasar permintaan konsumen atau memuaskan mereka

Aktivitas bernilai tambah merupakan aktivitas yang perlu dijaga keberadaannya di dalam bisnis. Agar dapat disebut sebagai aktivitas bernilai tambah suatu aktivitas harus memenuhi minimalnya 3 kriteria yaitu aktivitas tersebut menyebabkan perubahan bentuk, perubahan bentuk tidak diperoleh dari aktivitas sebelumnya dan menyebabkan aktivitas lain dapat dilakukan

Aktivitas tidak bernilai tambah: adalah suatu aktivitas yang mengonsumsi waktu, sumberdaya, atau tempat tetapi hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi kepuasan konsumen atau bahkan sama sekali tidak memeberikan nilai tambah Jika aktivitas ini dihilangkan, nilai atau kepuasan konsumen tidak akan berkurang, tetapi konsumen tidak akan menyadarinya.

Aktivitas tidak bernilai tambah memiliki ciri-ciri: 1. Dapat dihilangkan tanpa mempengaruhi bentuk, kenyamanan, atau fungsi produk atau jasa 2. Menimbulkan pemborosan dan hanya memberikan sedikit nilai tambah bagi produk atau jasa atau bahkan tidak memberikan nilai tambah sama sekali. 3. Dilakukan karena adanya inefisiensi atau kesalahan dalam aliran proses 4. Pekerjaan ulang atas suatu pekerjaan yang telah dilakukan pada bagian atau departemen lain 5. Dilakukan untuk mengawasi masalah kualitas 6. Menghasilkan output yang tidak perlu atau tidak diinginkan.

Pelaksanaan aktivitas tidak bernilai tambah menyebabkan munculnya biaya tidak bernilai tambah. Munculnya biaya tersebut mengindikasikan terjadinya inefisiensi. Seiring semakin ketatnya persaingan, banyak perusahaan berusaha keras untuk menghilangkan aktivitas tidak bernilai tambah ini karena menyebabkan biaya semakin tinggi. Pada saat yang sama, perusahaan juga berusaha mengoptimalkan aktivitas bernilai tambah.

Strategi Pengurangan Biaya Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam peerbaikan biaya adalah penentuan biaya kaizen (kaizen costing). Kaizen adalah istilah Jepang yang artinya perbaikan berkelanjutan. Karakteristik umum kaizen adalah: 1. Fokus utama kaizen adalah menginformasikan dan memotivasi manajer untuk melakukan pengurangan terhadap biaya dan bukan pada akurasi perhitungan biaya produk 2. Upaya dalam melakukan pengurangan biaya merupakan tanggungjawab dan kerja tim bukan individu 3. Frekuensi biaya produksi sesungguhnya dihitung, dibagikan, dan dianalisis oleh para pegawai lini depan.

4. Informasi biaya yang dipergunakan oleh tim bersifat khusus sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan produksinya. Biasanya difokuskan pada bidang yang memiliki pengurangan biaya paling tinggi. 5. Standar biaya selalu disesuaikan. Hal ini bertujuan untuk merefleksikan pengurangan biaya di masa lalu dan target perbaikan di masa yang akan datang, selain itu juga membuktikan bahwa inovasi perbaikan selalu membawa dampak baik dan dapat digunakan untuk perbaikan tahap selanjutnya 6. Tim kerja bertanggungjawab untuk menghasilkan ide-ide pengurangan biaya. Mereka memiliki otoritas untuk menentukan investasi skala kecil dengan syarat dapat mendemonstrasikan pengembalian dari hasil pengurangan biaya.

Analisis aktivitas menjadi elemen kunci dalam metode kaizen. Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya dengan 4 cara berikut: 1. Penghapusan aktivitas >> cara ini dilakukan melalui penghapusan aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah atau hanya sedikit memberi nilai tambah bagi produk, jasa, atau konsumen dan tidak berdampak terhadap kelangsungan usaha perusahaan.

2. Pemilihan aktvitas >> cara ini dilakukan dengan memilih aktivitas-aktivitas tertentu yang akan dijadikan satu set aktivitas sesuai dengan strategi kompetisi yang digunakan perusahaan. 3. Pengurangan aktivitas >> cara ini dilakukan dengan mengurangi konsumsi waktu dan atau sumberdaya oleh aktivitas. Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan efisiensi aktivitas yang dibutuhkan atau menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah

4. Pembagian aktivitas >> cara ini dilakukan dengan melaksanakan aktivitas pada skala keekonomian. Pembagian aktivitas akan meningkatkan efisiensi aktivitas yang dibutuhkan dengan menggunakan skala ekonomi. Tujuan kaizen sebenarnya adalah perbaikan proses-proses penting secara konstan sehingga biaya dapat dikurangi secara bertahap termasuk lini produksi yang sudah matang, sensitivitas harganya tinggi, dan tidak memerlukan inovasi produk. Keizen tidak ditujukan untuk mencapai stabilitas proses produksi yang didasarkan pada standar kerja yang telah ditentukan sebelumnya

LAPORAN BIAYA BERNILAI TAMBAH & TIDAK BERNILAI TAMBAH Biaya bernilai tambah dapat dihitung dengan formula: Biaya bernilai tambah = KS x HS Sedangkan biaya tidak bernilai tambah dapat dihitung dengan formula: Biaya tidak bernilai tambah = (KA KS) x HS Dimana: KS = Kuantitas sesungguhnya HS = Harga standar per unit KA = Kuantitas aktual

Data aktivitas PT Pluto Aktivitas Pemicu Aktivitas Kuantitas Standar Kuantitas Sesungguhnya Harga Standar Penggunaan mesin Jam produksi 10.000 12.000 Rp. 4.000 Pengerjaan ulang Jam pengerjaan ulang 0 10.000 Rp. 900 Pengesetan Jam pengesetan 0 6.000 Rp. 6.000 Penginspeksian Jam inspeksi 0 4.000 Rp. 1.500 Laporan Biaya Bernilai Tambah PT Pluto Aktivitas Biaya Bernilai Tambah Biaya Tidak Bernilai Tambah Biaya Sesungguhnya Penggunaan mesin Rp. 40.000.000 Rp. 8.000.000 Rp. 48.000.000 Pengerjaan ulang - Rp. 9.000.000 Rp. 9.000.000 Pengesetan - Rp. 36.000.000 Rp. 36.000.000 Penginspeksian - Rp. 6.000.000 Rp. 6.000.000 Total Rp. 40.000.000 Rp. 59.000.000 Rp. 99.000.000

Soal: Perusahaan Wilson mempunyai data biaya dan opearsional tahun2012 sebagai berikut: Aktivitas Pemicu Kuantitas Standar Kuantitas Sesungguhnya Harga Pembelian Permintaan 3.000 4.000 Rp. 3.000 Perakitan Jam tenaga kerja 360.000 380.000 Rp. 150 Administrasi Jumlah suku cadang 36.000 38.000 Rp. 1.200 Penginspeksian Jam inspeksi 0 90.000 Rp. 200 Diminta: buatlah laporan bernilai tambah dan tidak bernilai tambah!