Oleh : SAWABI, S.E, M.M

dokumen-dokumen yang mirip
kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku

PENYIMPANGAN SOSIAL, DAMPAK DAN UPAYA PENCEGAHANNYA

SMA/MA IPS kelas 10 - SOSIOLOGI IPS BAB 5. PERILAKU MENYIMPANGLATIHAN SOAL BAB 5

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

KASUS PENYIMPANGAN SOSIAL. Dimas Y, Nyalliska W, Priyo Imam, Hilmi A, Fandy A, Prillia N X-8

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT

TUGAS KELOMPOK MAKALAH IPS TERPADU PENYIMPANGAN SOSIAL DAN UPAYA-UPAYA PERMASALAHAN YANG DIHADAPI SISWA DI SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata

Dinamika Pelanggaran Hukum

BAB I PENDAHULUAN. perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum

Defenis Menurut Para Pakar

PENYIMPANGAN SOSIAL 1. Pengertian Penyimpangan Sosial

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

Sosiologi. Penyimpangan sosial dan Kontrol Sosial. Farah Rizkiana Novianti, M.Psi.T. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. generasi-generasi muda menjadi generasi yang cerdas. Maksud dari generasigenerasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

Rio Jamaludin F

BAB XII PERILAKU MENYIMPANG

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan wujud gagasan seseorang, mengenai pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATERI 1 HAKIKAT PERILAKU MENYIMPAG

KONTROL PENGENDALIAN SOSIAL

FAJAR DWI ATMOKO F

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bagi sebagian besar orang, masa remaja adalah masa yang paling berkesan

KEPUTUSAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 008-A/SEK/SK/1/2012 TENT ANG ATURAN PERILAKU PEGAWAI MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA PELAKU TATO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara logis anak memiliki dua nilai fungsi, yakni fungsi sebagai

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan pesat, secara garis besar masalah kesehatan jiwa. Masalah psikososial membutuhkan kemampuan penyesuaian dan

PENYAKIT SOSIAL DAN PENYIMPANGAN SOSIAL

REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG

Singgih D. Gunarso mengatakan dari segi hukum kenakalan remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma hukum yaitu

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan yang serba sulit dan masa-masa membingungkan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah penulis melakukan penelitian tentang penanganan. kenakalan remaja oleh guru pendidikan agama Islam di MTs

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan suatu bangsa. Pendidikan menjadi sarana dalam rangka

V PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN RUMAH KOS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 56 TAHUN 2003 SERI E.5

BAB VI PENYIMPANGAN SOSIAL DAN PENGENDALIAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menempatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat sekaligus mampu

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

TATA TERTIB KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA

2011, No Peraturan Presiden Nomor 90 Tahun 2007 tentang Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda

I. PENDAHULUAN. nasional yaitu membangun kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa

GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI PENELITIAN. Berdasarkan hasil Penelitian tentang pengaruh penerapan tata tertib

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah negara hukum ( rechtstaats), maka setiap orang yang

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. pangan, dan papan tercukupi. Akan tetapi pada kenyataannya, masih ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam perkembangan peradaban dan kebudayaan suatu bangsa,

PENTINGNYA PERAN ORANGTUA DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 125/DJ-PSDKP/2011 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kriminalitas berasal dari kata crimen yang berarti kejahatan. Berbagai sarjana

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seseorang yang mengkonsumsinya (Wikipedia, 2013). Pada awalnya, alkohol

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini baik narkoba atau napza

BAB IV TATA TERTIB KELUARGA BESAR FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, agar dapat menciptakan sumber. peningkatan terhadap kualitas pendidikan itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupan manusia, begitu pula dengan proses perkembangannya.

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA KEDIRI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,

I. PENDAHULUAN. Remaja sebagai bagian dari masyarakat merupakan mahluk sosial yang

KATA PENGANTAR. Lamongan, 20 April 2012 Panitera/Sekretaris, ttd. H. Syaifuddin Latief, SH. NIP

BAB I PENDAHULUAN. aman belajar bagi dirinya sendiri, sekaligus bagi siswa lain yang berada di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

III. PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN. Penyebabnya sangatlah kompleks akibat interaksi berbagai faktor :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang

KENAKALAN REMAJA DAN PENANGANANNYA

SK Rektor Nomor : 591/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PERATURAN DISIPLIN KEMAHASISWAAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Senin, 18 Juli :29 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 11 April :35

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2007 NOMOR 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tudingan sumber permasalahan dalam upaya mengurangi praktek prostitusi

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan di masyarakat sering sekali terjadi pelanggaran terhadap

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengenal, memahami, mentaati dan menghargai norma-norma dan nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. besar peranannya di dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Dengan. mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur.

PERATURAN DIRJEN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA NOMOR: DJ.I/814/2010 TENTANG

KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

NOMOR 01tPM.2t2007 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penandasan kembali terhadap falsafah Man behind the gun. Roda organisasi sangat

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET NOMOR: 828/H27/KM/2007 TENTANG TATA TERTIB KEHIDUPAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I KETENTUAN UMUM

Bab 5. Ringkasan. suka berkelompok, dan sebagainya. Kehidupan berkelompok dalam masyarakat Jepang

Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih

STUDI KASUS KORUPSI DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun

DISIPLIN DAN TATA TERTIB MAHASISWA UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

Transkripsi:

Oleh : SAWABI, S.E, M.M

PERILAKU MENYIMPANG 1. Pengertian Perilaku menyimpang Robert MZ Lawang penyimpangan merupakan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari pihak berwenang untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut Van der Zanden berpendapat bahwa penyimpangan merupakan perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi

Pengertian Perilaku menyimpang Bruce J. Cohen, penyimpangan sosial sebagai perbuatan yang mengabaikan norma dan terjadi jika seseorang atau kelompok tidak mematuhi patokan baku dalam masyarakat Penyimpangan adalah segala tindakan atau perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku baik dikeluarga atau lingkungan masyarakat.

Penyebab Perilaku Menyimpang : 1. Sikap Mental tidak sehat, tidak merasa bersalah atau menyesal atas perbuatan. Misalnya : -PSK 2. Keluarga yang broken Home, Tidak ada keharmonisan dalam keluarga, sehingga mencari kesenangan diluar rumah. Misalnya : - Minum obat-obatan terlarang 3. Pelampiasan rasa kecewa. 4. Dorongan kebutuhan ekonomi. 5. Pengaruh lingkungan dan media masa. 6. Keinginan untuk dipuji atau gaya-gayaan 7. Proses belajar menyimpang. 8. Ketidak sanggupan menyerap norma budaya. 9. Pelabelan 10. Akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang. 11. Akibat kegagalan dalam proses sosialisasi.

Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial Berdasarkan sifatnya a. Penyimpangan primer Penyimpangan primer adalah penyimpangan sosial yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang. Adapun ciri-ciri penyimpangan primer adalah: 1) Bersifat sementara. 2) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang. 3) Masyarakat masih Mentolerir / menerima. Contoh penyimpangan primer adalah siswa tidak mengenakan seragam lengkap saat upacara, siswa tidak mengerjakan tugas, dan sebagainya. b. Penyimpangan sekunder Penyimpangan sekunder adalah Penyimpanngan yang merupakan pengulangan dari penyimpangan sebelumnya Adapun ciri-ciri penyimpangan sekunder adalah: 1) Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang. 2) Masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku tersebut. Contoh penyimpangan sekunder adalah semua bentuk tindakan kriminalitas, seperti curanmor, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya.

Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial Berdasarkan Tujuannya 1. POSITIF Penyimpangan yang selaras dengan nilai-nilai sosial yang dilakukan oleh masyarakat dan mengarah pada nilai-nilai sosial yang ideal. Pada awalnya perlaku tersebut tampak menyimpang tapi kemudian membawa dampak positif bagi kelompok/masyarakat 1. NEGATIF suatu perilaku yang mengarah pada pelanggaran nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Bentuk-bentuk Penyimpangan Sosial Berdasarkan Jumlah Pelakunya 1. INDIVIDU dilakukan oleh seseorang yang telah mengabaikan dan menolak norma yang berlaku dalam masyarakat 1. KELOMPOK dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma kelompok yang bertentangan dengan norma masyarakat 1. CAMPURAN dilakukan oleh kelompok yang terorganisir secara rapi sehingga individu ataupun kelompok tunduk dann taat pada norma-norma golongan

Media Pembentukan Perilaku Menyimpang Media pembentukan perilaku menyimpang antara lain: a. Keluarga Keluarga yang selalu cek-cok dan tidak harmonis menyebabkan keluarga gagal dalam mensosialisasikan nilai-nilai yang baik kepada anak, sehingga pada anak dapat terbentuk perilaku menyimpang. b. Kelompok bermain Kelompok bermain dapat memengaruhi terbentuknya kepribadian seseorang. Pergaulan dengan anak yang suka membolos dan membuat keonaran akan berpengaruh terhadap Teman lainnya. c. Media massa Media massa merupakan media sosialisasi yang dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Banyak pelaku menyimpang yang disebabkan karena pengaruh media massa, baik dari bacaan maupun dari tayangan media elektronik. d. Lingkungan tempat tinggal Seorang individu yang tinggal di lingkungan kumuh dengan berbagai bentuk perilaku menyimpang ada dan terjadi di sekitarnya menyebabkan ia akan tumbuh menjadi orang yang berkepribadian menyimpang.

3. Sifat-sifat Penyimpangan a. Penyimpangan positif, adalah bentuk penyimpangan yang mempunyai dampak positif karena mengandung unsur inovatif,kreatif, dan memperkaya alternatif. Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan meskipun cara yang dilakukan nampak menyimpang dari norma yang berlaku. Misalnya seorang ibu terpaksa menjadi penarik becak demi menghidupi keluarganya. b. Penyimpangan negatif, merupakan bentuk penyimpangan yang cenderung bertindak ke arah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk. Misalnya tindakan kejahatan/kriminal.

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial a. Perjudian b. Tawuran Antar Pelajar c. Penyalahgunaan Napza d. Alkoholisme e. Pelacuran f. Korupsi

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial a. Perjudian Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan suatu nilai atau sesuatu yang dianggap nilai, dengan menyadari adanya sebuah resiko dan harapan terterntu pada peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang belum pasti hasilnya. Jenis bersifat sembunyi-sembunyi misalnya Togel (totohan gelap), adu ayam jago, permainan kartu dengan Taruhan sejumlah uang.sedangkan judi yang terbuka,misalnya kuis dengan SMS Dengan Sejumlah hadiah uang atau barang.

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial b.tawuran Antar Pelajar Pada umumnya, tawuranterjadi karena masalah-masalah sepele seperti penghinaan terhadap seseorang, masalah pertemanan, rebutan pacar, akibat narkoba,alkoholisme, dan lain sebagainya. Dari permasalahan antar individu kemudian melebar menjadi solidaritas kelompok yang pada gilirannya menimbulkan tawuranmasal.

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial c. Penyalahgunaan Napza Napza adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif lainnya. Napza merupakan zat atau obat-obatan yang berpengaruh terhadap susunan syaraf atau otak

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial d. Alkoholisme Alkoholisme adalah orang yang kecanduan minumminuman keras yang mengandung alkohol dalam dosis yang tinggi. Penggunaan atau konsumsi alkohol, dapat menimbulkan dampak yang sangat merusak baik bagi individu pemakai maupun bagi masyarakat.

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial e. Pelacuran

Bentuk-Bentuk Penyakit Sosial f. Korupsi Korupsi berasal dari bahasa latin, corruptio, atau corrumpere, yang berarti buruk, busuk, rusak, menggoyahkan atau Memutarbalikkan. Korupsi merupakan perilaku penyelewengan dari tugas tertentu yang sengaja dilakukan Untuk memperoleh keun tungan pribadi atau kelompoknya, baik uang maupun harta kekayaan.

Akibat Penyimpangan Sosial dalam Keluarga dan Masyarakat Dampak atau akibat tersebut antara lain : 1. Mendorong Meningkatnya Tindak Kejahatan dan Kriminalitas 2. Berkembangnya Prostitusi 3. Meningkatnya Kemiskinan 4. Mengganggu Keharmonisan Keluarga 5. Merusak Mental dan Kesehatan 6. Meningkatnya Kasus HIV-AIDS

Penyimpangan Sosial dalam Keluarga Terjadi sebagai akibat dari hasil proses sosialisasi yang tidak sempurna dalam keluarga, pengaruh buruk dari media, lingkungan. Contoh: - Perbuatan yang dilarang keluarga, Merokok, Berkelahi Penyebabnya : - Teman atau kelompok bermain atau sepergaulan, membentuk kepribadian seseorang. Misalnya : - Penyimpangan ini bersumber dari pergaulan yang berbeda yang dipelajari dari proses alih budaya (anak menyerap sub kebudayaan menyimpang dari kelompok/lingkungan). - Menyerap nilai negatif dari kelompok tersebut sehingga berpengaruh pada perilakunya, menjadi gemar berkelahi.

Menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan kedisiplinan Menanamkan ajaran agama sejak dini Mengembangkan komunikasi dengan anak Menghargai pendapat anak Memberikan bimbingan jika anak mendapat kesulitan Memberikan hukuman jika anak salah dan memberikan hadiah jika anak berprestasi Memberikan tanggungjawab kepada anak sesuai tingkat usia dan kemampuan Menciptakan suasana harmonis Keteladanan orang tua

Dengan mempelajari Penyimpangan Sosial dan Upaya Pencegahannya kita menjadi makin tahu bahwa peran keluarga dan masyarakat sangat besar dalam mencegah munculnya penyimpangan sosial. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak untuk belajar dan bersosialisasi. Melalui keluarga anak mulai diperkenalkan dengan nilai dan norma yang harus dipatuhinya. Adapun masyarakat berperan sebagai kontrol sosial bagi perilaku-perilaku individu di dalamnya. Alat kontrol sosialyang digunakan masyarakat adalah nilai dan norma. Dengan nilai dan norma, masyarakat dapat menilai apakah perbuatan seorang individu itu baik atau buruk, pantas atau tidak pantas. Bahkan dengan nilai dan norma masyarakat juga bisa menjatuhkan sanksi bagi yang melanggarnya. Maka dari itu, sebagai individu yang merupakan bagian dari keluarga dan masyarakat, hendaknya kita mematuhi segala nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat, agar kita tidak dianggap sebagai pribadi yang menyimpang. Sudahkah kalian berbuat demikian? Jika sudah, kembangkan dan tingkatkanlah terus. Namun jika belum, mulailah dari sekarang.

4 Pejudi Digerebek Peringatan berulang kali tak digubris hukum yang bertindak. Inilah yang dialami empat warga Sragen yang ditangkap karena hobi berjudi. Aktivitas mereka telah meresahkan masyarakat sekitar, sehingga kemarin mereka ditangkap dan dijebloskan ke tahanan Polsek Sragen. Penggrebekan berawal saat para pejudi itu nekat menggelar judi di salah satu rumah warga. Warga sekitar lokasi telah melayangkan teguran supaya mereka tidak bermain judi. Namun rupanya peringatan itu tidak diindahkan. Tanpa dikomando, warga setempat langsung melaporkan perjudian itu ke Polsek Sambungmacan, Sragen. Sumber: Radar Solo, 20 Februari 2008 Berdasarkan artikel di atas, coba kerjakan pertanyaan berikut 1. Apa yang kalian lakukan jika di lingkungan sekitar kalian adaperjudian? 2. Menurutmu usaha preventif seperti apakah untuk mencegah timbulnya perilaku menyimpang berupa perjudian? 3. Apa peran yang dapat dilakukan pelajar untuk mencegah perjudian? Selamat mengerjakan dan semoga menjadi pribadi yang jauh dari perilaku menyimpang