Penentuan Kesadahan Dalam Air

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Klorida Analisa Kesadahan

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALTIK DASAR TITRASI KOMPLEKSOMETRI. Pembimbing : Dewi Widyabudiningsih. Oleh. Kelompok V. Indra Afiando NIM

Laporan Praktikum TITRASI KOMPLEKSOMETRI Standarisasi EDTA dengan CaCO3

KESADAHAN AIR. ADINDA DWI AYU D. RASYIDMUAMMAR FAWWAZ S.Farm.,M.Si.,Apt

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

PENYISIHAN KESADAHAN dengan METODE PENUKAR ION

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Laporan Praktikum KI1212. Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR KALSIUM DALAM KAPUR TULIS DENGAN METODE KOMPLEKSOMETRI

KESADAHAN DAN WATER SOFTENER

SOAL UJIAN OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2014

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

BERKAS SOAL BIDANG STUDI: KIMIA PRAKTIKUM MODUL I KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan pokok sehari-hari makhluk hidup di dunia ini yang tidak dapat

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Judul Percobaan B. Tujuan Percobaan

OLIMPIADE SAINS NASIONAL Ke III. Olimpiade Kimia Indonesia. Kimia UJIAN PRAKTEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFO TEKNIK Volume 7 No. 2, Desember 2006 (97-102)

Bab III Metodologi. III. 2 Rancangan Eksperimen

PEMURNIAN GARAM DAPUR MELALUI METODE KRISTALISASI AIR TUA DENGAN BAHAN PENGIKAT PENGOTOR NA 2 C 2 O 4 NAHCO 3 DAN NA 2 C 2 O 4 NA 2 CO 3

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Air dan air limbah Bagian 13: Cara uji kalsium (Ca) dengan metode titrimetri

UJIAN PRAKTIKUM KI2121 DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK PENENTUAN KADAR BIKARBONAT DALAM SODA KUE

JURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA

Penentuan Kadar Vitamin C dengan Titrasi Iodometri Langsung

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

MAKALAH KIMIA KOORDINASI SENYAWA KOMPLEKS EDTA DALAM TITRASI KOMPLEKSOMETRI PENENTUAN KESADAHAN AIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADAR KLORIDA DALAM MgCl 2 DENGAN ANALISIS GRAVIMETRI

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Resin sebagai media penukar ion mempunyai beberapa sifat dan keunggulan tertentu. Sifat-sifat resin yang baik adalah sebagai berikut:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK DASAR PENENTUAN KADAR NIKEL SECARA GRAVIMETRI. Pembimbing : Dra. Ari Marlina M,Si. Oleh.

: Komposisi impurities air permukaan cenderung tidak konstan

II. HARI DAN TANGGAL PERCOBAAN

PERCOBAAN 3 TEKNIK PEMISAHAN DENGAN ZAT PELEPAS-TOPENG (DEMASKING AGENT) PADA PENETAPAN MAGNESIUM, MANGAN, DAN ZINK DALAM SAMPEL SECARA TITRIMETRI

PRAKTIKUM II TITRASI ASAM BASA OLEH RONIADI SAGULANI 85AK14020

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berputar, sehingga merupakan suatu siklus (daur ulang) yang lebih dikenal

LAPORAN PRAKTIKUM Laboratorium Pengolahan Air Industri Kimia


Haris Dianto Darwindra BAB V PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN. Kelompok Vol. EDTA 0.01 M Vol. Magnesium ml 11.3 ml 14.1 ml 12 ml 11.3 ml 11.3 ml

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2

12/3/2015 PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR PENGOLAHAN AIR. Ca Mg

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 2 PENENTUAN KADAR KLORIDA. Senin, 21 April Disusun Oleh: MA WAH SHOFWAH KELOMPOK 1

LARUTAN. Zat terlarut merupakan komponen yang jumlahnya sedikit, sedangkan pelarut adalah komponen yang terdapat dalam jumlah banyak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

Metodologi Penelitian

STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

KIMIA DASAR PRINSIP TITRASI TITRASI (VOLUMETRI)

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Percobaan 3 INDIKATOR DAN LARUTAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WATER TREATMENT (Continued) Ramadoni Syahputra

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK 1 PERCOBAAN VII TITRASI PENGENDAPAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

TITRASI PENETRALAN (asidi-alkalimetri) DAN APLIKASI TITRASI PENETRALAN

UJI KESADAHAN AIR TANAH DI DAERAH SEKITAR PANTAI KECAMATAN REMBANG PROPINSI JAWA TENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT DALAM ASAM CUKA DENGAN ALKALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM V PEMERIKSAAN KESADAHAN PADA SAMPEL AIR SUMUR GALI DI JALAN SAHABAT 1

BAB III METODE PERCOBAAN. dilakukan di Laboratorium PDAM Tirtanadi Deli Tua yang berada di Jalan

PENENTUAN KADAR ION KLORIDA DENGAN METODE. ARGENTOMETRI (metode mohr)

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, fungsinya bagi kehidupan tidak pernah bisa digantikan oleh senyawa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. disebut Brine. Air yang terproduksi ini banyak mengandung mineral - mineral yang dapat

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

Modul 3 Ujian Praktikum. KI2121 Dasar Dasar Kimia Analitik PENENTUAN KADAR TEMBAGA DALAM KAWAT TEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi makhluk hidup. Manusia

Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)

III. REAKSI KIMIA. Jenis kelima adalah reaksi penetralan, merupakan reaksi asam dengan basa membentuk garam dan air.

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM STANDARISASI LARUTAN NaOH

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

ANALISIS KADAR KESADAHAN TOTAL PADA AIR SUMUR DI PADUKUHAN BANDUNG PLAYEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)

Laporan Praktikum Kesadahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

KATA PENGANTAR. Surabaya, 24 Februari Penulis. Asiditas dan Alkalinitas Page 1

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Ion Exchange. kemampuan menyerap/ menukar kation-kation seperti Ca, Mg, Na dsb. Yang ada dalam air. Contoh: Hidrogen zeolith (H 2 Z).

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA ANALITIK II. METODE VOLHARD Selasa, 10 April 2014

TESIS STUDI EFEKTIVITAS LAMELLA SEPARATOR DALAM PENGOLAHAN AIR SADAH

Percobaan 6 Penentuan kadar Nikel (II) klorida dengan metoda gravimetri dan volumetri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN III (PEMURNIAN BAHAN MELALUI REKRISTALISASI)

MODUL I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Penurunan Titik Beku Larutan

Transkripsi:

Penentuan Kesadahan Dalam Air I. Tujuan 1. Dapat menentukan secara kualitatif dan kuantitatif kation (Ca²+,Mg²+) 2. Dapat membuat larutan an melakukan pengenceran II. Latar Belakang Teori Semua makhluk hidup di bumi ini butuh air. Air merupakan pelarut yang sangat baik, sehingga di alam umumnya berada dalam keadaan tidak murni. Air alam mengandung berbagai jenis zat, baik yang larut maupun yang tidak larut serta mengandung mikroorganisme. Jika kandungan bahan-bahan dalam air tersebut tidak mengganggu kesehatan, air dianggap bersih dan layak untuk diminum, air dikatakan tercemar jika terdapat gangguan terhadap kualitas air sehingga air tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan penggunaannya. Pencemaran air dapat terjadi karena masuknya makhluk hidup, zat, dan energi terdalam air oleh kegiatan manusia. Keadaan itu dapat menurunkan kualitas air sampai ke tingkat tertentu dan membuat air tidak berfungsi lagi sesuai dengan tujuan penggunaannya. Air adalah pelarut yang baik, sehingga dapat melarutkan zat-zat dari batu-batuan yang berkontak dengannya. Bahan-bahan mineral yang dapat terkandung dalam air karena kontaknya dengan batu-batuan tersebut antara lain: CaCO3, MgCO3, CaSO4, MgSO4, NaCl, Na2SO4, SiO2 dan sebagainya. Dimana air yang banyak mengandung ion-ion kalsium dan magnesium dikenal sebagai air sadah. Air sadah adalah air yang di dalamnya terlarut garam-garam kalsium dan magnesium. air sadah tidak baik untuk mencuci karena ion-ion Ca2+ dan Mg2+ akan berikatan dengan sisa asam karbohidrat pada sabun dan membentuk endapan sehingga sabun tidak berbuih. Senyawa-senyawa kalsium dan magnesium ini relatif sukar larut dalam air, sehingga senyawa-senyawa ini cenderung untuk memisah dari larutan dalam bentuk endapan atau precipitation yang kemudian melekat pada logam (wadah) dan menjadi keras sehingga mengakibatkan timbulnya kerak. Jenis Air Sadah Air sadah digolongkan menjadi dua jenis, berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air sadah sementara Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau senyawa- 1

senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan jalan pemanasan senyawa- senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang terjadi adalah : Ca (HCO3)2 (aq) > CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g) Air sadah tetap Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida (MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang mengandung senyawa- senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. CaCl2 (aq) + Na2CO3 (aq) > CaCO3 (s) + 2NaCl (aq) Mg(NO3)2 (aq) + K2CO3 (aq) > MgCO3 (s) + 2KNO3 (aq) Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari ion Menghilangkan Kesadahan Proses penghilangan kesadahan air yang sering dilakukan pada industri-industri adalah melalui penyaringan denganmenggunakan zat-zat sebagai berikut : Resin pengikat kation dan anion Resin adalah zat polimer alami ataupun sintetik yang salah satu fungsinya adalah dapat mengikat kation dan anion tertentu. Secara teknis, air sadah dilewatkan melalui suatu wadah yang berisi resin pengikat kation dan anion, sehingga diharapkan kation Ca2+ dan Mg2+ dapat diikat resin. Dengan demikian, air tersebut akan terbebas dari kesadahan. EDTA EDTA (ethylene diamine tetraacetic) merupakan suatu kompleks kelat yang larut ketika ditambahkan ke dalam suatu larutan yang mengandung kation logam tertentu seperti Ca2+ dan Mg2+, di mana akan membentuk kompleks dengan logam-logam tersebut. Ketika ditambahkan suatu indikator EBT ke dalam larutan yang mengandung kompleks 2

tersebut maka akan menghasilkan perbahan warna pada ph tertentu, sehingga dengan prinsip ini nilai kesadahan air dapat dianalisis. III. Alat dan Bahan Alat : 1) Buret 2) Erlenmeyer 3) Gelas kimia 4) Pipet seukuran 5) Labu ukur 6) Corong 7) Batang pengaduk 8) Spatula 9) pipet tetes 10) botol semprot Bahan : 1) EDTA 0,01 M 2) EBT 3) Buffer ph 10 4) CaCo3 5) Sample air 3

IV. Cara Kerja A. Titrasi pembakuan larutan EDTA 0,01 N Timbang teliti 0,125 gram CaCo₃ larutkan dengan sedikit air dan Hcl Pekat Masukkan kedalam labu ukur 250 ml (secara kuantitatif) Encerkan dengan aquadest hingga tanda batas 250 ml larutan CaCO₃ masukkan kedalam erlenmeyer. kedalam larutannya tambahkan 2 ml larutan buffer ph 10 dan 0,5 mg EBT Larutan dititrasi oleh EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut. lakukan titrasi secara duplo B. Penentuan Kesadahan Total pipet 25 ml sampel air masukan kedalam erlenmeyer. kemudian tambahkan 2ml larutan buffer ph 10 dan 0,5 mg EBT Titrasi dengan EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut. lakukan titrasi secara duplo 4

C. Penentuan Kesadahan Tetap sebanyak 100 ml sampel air dididihkan selama 30 menit. dinginkan kemudian saring (larutan diencerkan kembali hingga volumenya 100 ml) pipet 50 ml larutan tersebut, masukkan kedalam erlenmeyer kemudian tambahkan 2ml larutan buffer dan 0,5 mg EBT Titrasikan dengan EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut (lakukan tirasi secara duplo) 5

Lembar Pengamatan Data Percobaan 1. Larutan baku primer CaCO₃ Wwadah + CaCO₃ = 42, 57 gram Wwadah kosong = 42,445 gram W CaCO₃ (berat) = 0,125 gram (3 digit dibelakan koma) V CaCO₃ (volume) = 250 ml (volume labu ukur) 2. Titrasi Pembakuan EDTA No Volume (ml) CaCO₃ EDTA awal EDTA akhir 1. 25 5,5 7,7 2. 25 10,6 12,6 3. Titrasi Kesadahan Total No Volume (ml) Sampel Air EDTA awal EDTA akhir 1. 50 2,7 5,5 2. 50 7,7 10,6 4. Titrasi Kesadahan Tetap No Volume (ml) Sampel Air EDTA awal EDTA akhir 1. 50 12,9 17,5 2. 50 17,5 21,5 Pengolahan Data 1. Perhitungan konsentrasi CaCO₃ Mr CaCO₃ W CaCO₃ (berat) V CaCO₃ (volume) = 100 g/mol = 0,125 gram (3 digit dibelakan koma) = 250 ml (volume labu ukur) 6

Normalitas CaCO₃ = W CaCO₃ / Mr CaCO₃ X 1000 V CaCO₃ = 0,125/100 X 1000 / 250 = 5 X 10 ³ N 2. Perhitungan Konsentrasi EDTA dari titrasi Pembakuan V (EDTA) pemakaian = V (EDTA akhir) V (EDTA awal) No (pemakaian) V EDTA ml 1. 1,2 2. 2 Rata - rata 2,1 V EDTA rata-rata X NEDTA V rata-rata X NEDTA = Voksalat X Noksalat = 25 X Noksalat NEDTA = ₃ = 3. Perhitungan Kesadahan Total (Ca + Mg) Kesadahan Total = X V EDTA rata-rata X N EDTA X 100 (ppm CaCO₃) = 4. Perhitungan Kesadahan Tetap (Mg) Kesadahan Tetap = X V EDTA rata-rata X N EDTA X 100 (ppm CaCO₃) = Rangkuman Perhitungan No. Senyawa Konsentrasi 1. CaCO₃ 2. EDTA 0,059 N 3. Kesadahan total (Ca+Mg) 336,3 ppm 4. Kesadahan tetap (Mg) 507,4 ppm 7

V. Pembahasan Pada praktikum ini, kami melakukan proses titrasi kompleksometri. Titrasi kompleksometri adalah titrasi yang melibatkan reaksi ion logam dengan zat pengompleks/zat ligand. Dimana zat pengompleks yang digunakan pada praktikum ini yaitu EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate) dan ion logamnya yaitu Ca. Sebelum melakukan proses titrasi ini, kami melakukan proses pembakuan larutan EDTA. Dan sebelum melakukan proses pembakuan larutan, kami pun membuat larutan yang diperlukan terlebih dahulu. Larutan EDTA 0,01 M, larutan buffer ph 10 dan indikator EBT (Eriochrome Black T) sudah tersedia. Maka, kami pun membuat larutan baku kalsium. Larutan baku kalsium dibuat dari padatan CaCO, larutan HCl dan air. Sebelum dilakukan titrasi Ca dilakukan terlebih dahulu pembakuan larutan EDTA. Proses pembakuan dilakukan karena EDTA merupakan larutan standar primer, maka harus distandarisasi terlebih dahulu dengan larutan standar primer (larutan baku kalsium) sebelum melakukan proses titrasi. Setelah proses pembuatan larutan baku kalsium, dilakukanlah proses pembakuan larutan EDTA. Larutan baku kalsium dipipet, kemudian dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer. Karena, dengan labu erlenmeyer akan lebih memudahkan dalam proses titrasi, terutama dalam proses pengocokkan. Setelah itu, ditambah larutan buffer ph 10. Penambahan larutan buffer ph 10 berfungsi supaya suasana dalam keadaan basa ketika melakukan proses titrasi dan untuk mempertahankan nilai ph. Lalu ditambahkan indikator EBT. Penambahan indikator EBT berfungsi sebagai indikator ph. Dengan ditambahkannya indikator EBT, maka terbentuk CaIn yang berwarna merah anggur (pink). Jika sudah terbentuk larutan berwarna merah anggur (pink), maka proses titrasi antara larutan EDTA dan larutan baku kalsium dapat langsung dilakukan. Setelah didapat larutan berwarna biru langit, proses titrasi dihentikan. Saat itulah, mol CaCO sama dengan mol EDTA, dan hal ini dinamakan titik akhir titrasi. Dimana reaksi yang terjadi selama proses titrasi yaitu Ca + HIn CaIn + H CaIn + H Y CaY + HIn + H Dari proses titrasi tersebut, didapatkan konsentrasi EDTA sebesar 0,059 N Kemudian, kami melakukan titrasi Ca. Langkah kerja yang dilakukan sama dengan proses pembakuan larutan EDTA. Kadar Ca yang diperoleh dari proses titrasi Ca ini yaitu 5 X 10 ³ N Dalam praktikum juga dilakukan titrasi kesadahan total dari sampel air. Kesadahan air adalah adanya kandungan mineral-mineral tertentu yang terdapat di dalam air, pada umumnya mineral itu adalah ion kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Proses titrasi dilakukan mirip dengan titrasi pembakuan larutan 8

EDTA yaitu menggunakan indicator EBT dan larutan dapar ph 10. Hanya saja sampel yang digunakan adalah air. Setelah dilakukan titrasi dan didapatkan titik ekuivalennya, dapat ditentukan kesadahan total dari air yaitu sebesar 336,3 ppm. Selain menghitung kesadahan total, juga dilakukan praktikum untuk menentukan kesadahan tetap air. Dalam percobaan ini sampel air dipanaskan terlebih dahulu dan disaring untuk menghilangkan bakteri atau pengotor air lainnya dalam air. Setelah dilakukuan titrasi dan didapatkan titik ekuivalennya,didapatkan kesadahan tetap dari sampel air yaitu 507,04 ppm. VI. Kesimpulan Air sadah sementara kesadahannya dapat dihilangkan dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Sedangkan air sadah tetap, karena kesadahannya tidak bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan, maka untuk membebaskan air tersebut dari kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq) atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dari hasil praktikum yang kami lakukan dari titrasi pembakuan EDTA, konsentrasi CaCO₃ = 5 X 10 ³ N, dan konsentrasi EDTA. Dari titrasi penentuan kesadahan total didapatkan konsentrasi kesadahan total (Ca + Mg) =, dan dari titrasi kesadahan tetap didapatkan konsentrasi kesadahan tetap (Mg) =. VII. Daftar Pustaka Day, R. A. dan Underwood, A. L, 2006, ANALISIS KIMIA KUANTITATIF EDISI KEENAM, Jakarta: Erlangga Wikipedia. 2011. Kesadahan Air. Online : http://id.wikipedia.org/wiki/kesadahan_air. Diakses pada tanggal 13 Maret 2013 http://www.chem-is-try.org. Diakses pada tanggal 17 Maret 2013 9