IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

dokumen-dokumen yang mirip
SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)

Induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

IDENTIFIKASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

LAPORAN PRAKTIKUM BIOSISTEMATIK HEWAN. Kelas Pisces (Ikan)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang memiliki bentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.09/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SRIKANDI

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Clarias fuscus yang asli Taiwan dengan induk jantan lele Clarias mossambius yang

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Cuvier (1829), Ikan tembakang atau lebih dikenal kissing gouramy,

2.2. Morfologi Ikan Tambakan ( H. temminckii 2.3. Habitat dan Distribusi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

Ciri-ciri Ikan kembung (Rastrelliger kanagurta L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan mas menurut Saanin (1984) adalah sebagai berikut:

Morfologi Ikan BENTUK TUBUH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan nila menurut Trewavas (1982), dalam Dirjen Perikanan

Sistem Otot (Urat Daging)

Ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis, Valenciences) - Bagian 1: Induk

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi dan tatanama ikan nila menurut Cholik et al. (2005), adalah sebagai

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI BATANGHARI

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN TAWES (PUNTIUS JAVANICUS) JOIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

BAB III METODE PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

Ikan kakap putih (Lates calcarifer, Bloch 1790) Bagian 1: Induk

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS MERAH NAJAWA

JUPE, Volume 1 ISSN Desember 2016 IDENTIFIKASI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI PANTAI JERANJANG

I. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan lele dumbo adalah jenis ikan hibrida hasil persilangan antara C. batracus

3. METODE PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Prevalensi Clinostomum complanatum pada ikan Betok (Anabas testudineus) di Yogyakarta

Uji Organoleptik Ikan Mujair

STUDI VARIASI MORFOMETRI IKAN BELANAK (Mugil cephalus) DI PERAIRAN MUARA ALOO SIDOARJO DAN MUARA WONOREJO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.48/MEN/2012 TENTANG

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

LAPORAN PRAKTIKUM REPRODUKSI IKAN PENGENALAN CIRI KELAMIN SEKUNDER

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi ikan koi (Cyprinus carpio) Ikan koi mulai dikembangkan di Jepang sejak tahun1820, tepatnya di kota

3. METODE PENELITIAN

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

3. METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Diantara pertnyataan berikut ini yang merupakan contoh adaptasi tingakah laku adalah...

Pengenalan Jenis Ikan, Identifikasi dan Pengamatan Ciri-Ciri Seksual Sekunder Pada Ikan Cupang (Betta sp.)

CACING TANAH (Lumbricus terrestris)

I. PENDAHULUAN. sumber daya perairan, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan. Perikanan adalah

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) RAJADANU SUPER RD

1b. Bibir bagian atas terpisah dari moncongnya oleh suatu lekukan yangjelas;pangkal bibir atas tertutup oleh lipatan kulit moncong 5

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Morfologi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp)

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.47/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA MERAH NILASA

II. TINJAUAN PUSTAKA

BIOLOGI LAUT Mollusca

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Ciri Morfologis Klasifikasi

2. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ikan Belida (Chitala lopis) (Dokumentasi BRPPU Palembang, 2009)

MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1

Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:

Fungsi Sistem Pencernaan Pada Manusia

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

BAB III SISTEM URAT DAGING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP. 52/MEN/2004 T E N T A N G PELEPASAN VARIETAS IKAN NILA JICA SEBAGAI VARIETAS BARU

Kompetensi. created by darmadi ahmad MAMALIA. Memahami perbedaan dan persamaan pencirian serta pengelompokan pada Mamalia CIRI-CIRI UMUM PENYEBARAN

III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

TINJAUAN PUSTAKA. tahapan dalam stadia hidupnya (larva, juwana, dewasa). Estuari merupakan

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

Ikan bawal bintang (Trachinotus blochii, Lacepede) Bagian 1: Induk

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

TINJAUAN PUSTAKA. nabati seperti bungkil kedelai, tepung jagung, tepung biji kapuk, tepung eceng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

STUDI MORFOLOGI BEBERAPA JENIS IKAN LALAWAK (Barbodes spp) DI SUNGAI CIKANDUNG DAN KOLAM BUDIDAYA KECAMATAN BUAHDUA KABUPATEN SUMEDANG

Transkripsi:

IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI KELOMPOK : 22 KELAS : B LAB : AKUAKULTUR MUHAMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131 KHASANATUR ROSYIDAH 230110150139 DAMAR PRATAMA PUTRA JIHAN SYAIFTRI 230110150142 230110150146 UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN PROGRAM STUDI PERIKANAN JATINANGOR 2016

DAFTAR ISI BAB I II III IV V Halaman DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iii PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tujuan... 2 1.3 Manfaat... 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila... 3 2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Nila... 5 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu... 7 3.2 Alat dan Bahan... 7 3.3 Prosedur... 8 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kelas... 9 4.2 Pembahasan Umum... 10 4.2.1 Pembahasan Khusus... 11 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 14 5.2 Saran... 14 DAFTAR PUSTAKA... 15 LAMPIRAN... 16 ii

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1. Morfometrik ikan nila kelas B... 9 2. Interval ukuran ikan nila kelas B... 9 3. Data morfometrik ikan nila kelompok 22... 11 4. Data meristik ikan nila kelompok 22... 12 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 1. Morfologi ikan nila... 4 2. Anatomi ikan nila.... 4 3. Bobot ikan nila... 16 4. Insang ikan nila... 16 5. Usus ikan nila... 17 6. Gigi faring ikan nila... 17 7. Sisik ctenoid ikan nila... 18 8. Otot ikan nila... 18 iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan Nila (Oreochromis niloticus) merupakan salah satu komoditas air tawar yang memperoleh perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan dunia, terutama berkaitan dengan usaha peningkatan gizi masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang (Khairuman dan Amri, 2008). Rukmana (1997), menambahkan bahwa ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawaar potensial untuk sumber protein hewani yang dapat dijangkau berbagai lapisan masyarakat. Identifikasi morfometrik dan meristik sangat dibutuhkan agar kita dapat mengetahui ciri dan karakteristik dari ikan tersebut. Pelaksanaanya dilakukan dengan cara mengamati, mempelajari dan membandingkan organ atau sistem organ yang dilihat sesuai dengan penjalasan teoritis dalam ikhtiologi. Sifat-sifat meristik ikan diantaranya jumlah jari-jari sirip, jumlah sisik berpori, dan jumlah sisik di muka sirip, sedangkan sifat morfometrik meliputi ukuran bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan. Karakter morfometrik yang sering digunakan untuk mengukur antara lain panjang total, panjang biasa, panjang dasar, tinggi dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip. Adapun jenis ikan yang diidentifikasi pada praktikum ini adalah ikan Nila (Oreochromis niloticus). 1

2 1.2 Tujuan Tujuan praktikum Ikhtiologi ini adalah: A. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi (bentuk luar) tubuh ikan nila (Oreochromis niloticus). B. Mempelajari dan mengetahui beberapa sistem organ tubuh pada ikan nila (Oreochromis niloticus). C. Mempelajari bagian-bagian tubuh dan menghitung sifat meristik dan morfometrik pada ikan nila (Oreochromis niloticus). 1.3 Manfaat Manfaat yang diperoleh dari praktikum ikhtiologi ini adalah mengembangkan pengetahuan sebagai mahasiswa perikanan secara ilmiah mengenai struktur tubuh dan sistem organ yang ada pada ikan nila. Serta mengetahui perbedaan mengenai perhitungan meristik dan morfometrik pada ikan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila Klasifikasi, Morfologi, dan Anatomi Ikan Nila diantaranya ialah sebagai berikut : A. Klasifikasi Ikan Nila Ikan Nila (Oreochromis niloticus) termasuk jenis hewan vertebrata yang seluruh badannya bersisik dan mempunyai gurat sisik. Ikan nila ini termasuk dalam phylum chordata yang berarti hewan bertulang belakang. Bagian ikan nila terdiri dari caput (kepala), trunchus (badan), caudal (ekor), yang mana antara trunchus dan caput tidak terdapat batas yang nyata. Tubuh ikan nila selalu dalam kondisi berlendir, yang berfungsi untuk mempermudah gerakan dalam air. Adapun klasifikasi Oreochromis niloticus menurut Saanin (1984), sebagai berikut : Filum : Chordata. Kelas : Osteichtyes. Ordo : Percomorphii. Famili : Cichlidan. Genus : Oreochromis. Spesies : Oreochromis niloticus. B. Morfologi Ikan Nila Morfologi dari ikan nila (Oreochromis niloticus), diantaranya sebagai berikut : a. Ikan nila memiliki bentuk tubuh yang panjang dan pipih atau biasa disebut dengan sebutan comprossed. b. Belahan mulutnya terdapat pada bagian depan kepalanya atau lebih tepatnya berada pada bagian ujung hidungnya. c. Gigi kerongkongannya terdapat pada ujung mulut bagian dalamnya. d. Pada seluruh bagian tubuhnya diselimuti oleh sisik stenoid. e. Memiliki ukuran tubuh dengan perbandingan antara panjang dan tinggi 2:1. f. Tubuh ada yang berwarna kemerahan, kehitaman, atau keabuan, dengan beberapa pita hitam belang yang makin mengabur pada ikan dewasa. 3

4 g. Memiliki sirip punggung dengan 16-17 duri tajam dan 11-15 duri lunak dan anl dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. h. Bentuk sirip caudal yang homocercal. i. Terdapat operculum pada sirip dadanya. j. Insang ikan nila terdiri dari beberapa bagian seperti tulang lengkung insang, tapis insang, dan lembaran daun insang. Gambar 1. Morfologi ikan nila Karakteristik morfologi ikan nila di atas itu adalah karakteristik yang umum dan biasa dijumpai pada ikan nila pada umumnya. C. Anatomi Ikan Nila Gambar 2. Anatomi ikan nila Organ-organ internal ikan ini meliputi jantung, alat-alat pencernaan, gonad, kandung kemih, dan ginjal. Alat pencernaannya terdiri dari esophagus, perut besar, usus halus, pankreas, dan hati. Organ-organ tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Peritoneum

5 merupakan selaput (membran) yang tipis berwarna hitam yang biasanya dibuang jika ikan sedang disiangi. a. Sistem pencernaan Saluran pencernaan terdiri dari mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilons, usus, rectum, dan anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri dari hati dan pancreas yang berguna untuk menghasilkan enzim pencernaan yang hasilnya akan bertugas membantu proses penghancuran makanan. Bila ditinjau dari secara umum, sistem pencernaan pada hewan-hewan vertebrata dibangun oleh pembuluh-pembuluh yang sifatnya sangat muskuler yang dimulai dari bagian mulut sampai anus. b. Sistem Ekskresi Sistem ekskresi pada ikan nila diantaranya ikan tidak banyak minum, aktif menyerap ion organic melalui insang dan mengeluarkan urin yang encer dalam jumlah yang besar. Sistem ekskresi melibatkan organ insang, kulit dan ginjal yang berfungsi mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung Nitrogen. Insang sebagai organ pernafasan ikan. Kulit sebagai organ ekskresi karena mengandung kelenjar keringat yang mengeluarkan 5%, 10% dari seluruh metaydisme. c. Sistem Reproduksi Ikan nila umumnya memiliki gonad, terletak pada bagian posterior rongga perut disebelah bawah ginjal. Nila berasal dari sungai nil, secara alamiah dapat berkembang biak sepanjang tahun. Namun frekuensi pemijahan, banyak terjadi pada musim penghujan. Ikan ini mudah berkembang biak tanpa perlakuan khusus. Sebelum melangsungkan perkawinan, nila jantan biasanya membuat kubangan berbentuk bulat di dasar perairan kolam. 2.2 Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Nila Untuk mengetahui ukuran dan jumlah tubuh pada suatu organisme dan menghitung jumlah dari setiap karakter pada ikan tersebut, maka dapat dilakukan dua metode atau cara pengukuran pada tubuh ikan yaitu pada morfometrik dan meristik (Tjitrosoepomo, 1994).

6 Morfometrik adalah ukuran yang berhubungan dengan panjang, lebar, dan tinggi dari tubuh atau bagian-bagian tubuh ikan. Misalnya panjang pada bagian kepala, serta pada bagian lebar dan tinggi struktur atau bentuk pada ikan tersebut.. Sedangkan, meristik adalah ciri yang berkaitan dengan jumlah bagian tertentu dari tubuh ikan (counting methods) (Tjitrosoepomo, 1994). Bagian tubuh ikan yang diukur berdasarkan ciri meristik yaitu jari-jari keras, jari-jari lunak, perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah sisik predorsal, jumlah sisik ventral, jumlah sisik linea lateralis, jumlah sisik batang ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet. Setiap spesies ikan memiliki ukuran yang masing-masing berbeda disebabkan oleh umur, jenis kelamin, tempat hidupnya serta faktor-faktor lingkungan sekitar seperti makanan, suhu, ph, salinitas dan iklim. Ukuran yang diberikan untuk diidentifikasi hanyalah ukuran mutlak (cm) dan ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1984). Ukuran ikan menunjukan besar kecilnya ikan. Ikan dikatakan besar apabila panjangnya lebih dari 10 cm, yang dimaksud panjang yang diukur dari ujung mulut sampai dengan ujung ekor yang disebut ukuran panjang total ikan (Wirjoatmodjo. 1993).

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Praktikum Ikhtiologi dilaksanakan pada hari senin tanggal 4 April 2016 di Laboratorium Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan Bahan yang digunakan selama kegiatan praktikum ikhtiologi diantanya sebagai berikut : A. Alat 1. Pisau bedah berfungsi untuk menyayat bagian kulit ikan nila. 2. Gunting berfungsi untuk membedah dan memotong tubuh ikan nila. 3. Jarum sonde berfungsi untuk mematikan ikan nila. 4. Penjepit berfungsi untuk mengambil sisik dan insang ikan mas. 5. Milimeter blok dan mistar berfungsi mengukur panjang tubuh ikan mas. 6. Stearoform berfungsi sebagai alas ikan mas yang diidentifikasi. 7. Cawan petri berfungsi sebagai alas jeroan ikan mas. 8. Mikroskop, Object glass, dan Cover glass berfungsi untuk mengamati sisik ikan nila. 9. Kain lap berfungsi untuk membersihkan meja bekas praktikum. B. Bahan 1. Ikan Nila sebagai spesies yang diidentifikasi saat praktikum. 7

8 3.3 Prosedur A. Alat dan bahan dipersiapkan di atas meja praktikum. B. Bahan praktikum difoto dan digambar. C. Identifikasi terhadap ikan dilakukan berdasarkan sifat meristik ( bentuk sirip, jari-jari sirip, garis rusuk lateral). D. Identifikasi dilakukanmengenai jenis sisik pada ikan dan bagianbagiannya. E. Dilakukan identifikasi mengenai jenis otot ikan dan bagian-bagiannya, difoto dan digambar. F. Dilakukan pembedahan pada ikan untuk mengetahui sistem pencernaan ikan, difoto dan digambar. G. Dilakukan identifikasi terhadap insang ikan, difoto dan digambar. H. Ditentukan organ-organ yang ada didalam tubuh ikan (gonad, usus, gelembung renang), difoto dan digambar. I. Setelah praktikum selesai, alat praktikum dibersihkan dan dikembalikan pada tempatnya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Data Kelas Tabel 1. Morfometrik ikan nila kelas B KELOMPOK SPESIES IKAN TL (CM) W (G) LL 1 Oreochromis niloticus 14.8 51.06 20 2 Oreochromis niloticus 15 61.99 30 3 Oreochromis niloticus 15.9 54.7 27 4 Oreochromis niloticus 17.5 176.83 30 5 Oreochromis niloticus 14.9 53.22 28 6 Oreochromis niloticus 13.5 47.4 38 7 Oreochromis niloticus 13 36.31 27 8 Oreochromis niloticus 14 40.53 24 9 Oreochromis niloticus 16 66 32 10 Oreochromis niloticus 12.5 40 24 11 Oreochromis niloticus 12 36 32 12 Oreochromis niloticus 16 63 32 13 Oreochromis niloticus 17 78 23 14 Oreochromis niloticus 16.5 91 34 15 Oreochromis niloticus 13.5 97.9 29 16 Oreochromis niloticus 11.5 27 29 17 Oreochromis niloticus 11.5 27 29 18 Oreochromis niloticus 13.8 37 29 19 Oreochromis niloticus 12.6 30 30 20 Oreochromis niloticus 15.9 80 24 21 Oreochromis niloticus 14.2 53 30 22 Oreochromis niloticus 15 56 22 23 Oreochromis niloticus 14.5 51 28 Tabel 2. Interval ukuran ikan mas kelas B Interval Jumlah Individu N1+(Frekuensi Relatif) 11.45-12.54 4 17.39130435 12.59-13.68 4 17.39130435 13.73-14.82 5 21.73913043 14.87-15.96 5 21.73913043 16.01-17.11 4 17.39130435 17.16-18.25 1 4.347826087 9

Jumlah Individu Ikan Nila (ekor) 10 Nilai Maksimum 17,5 Nilai Minimum 11,5 Jumlah Kelas 5,493702 Interval Kelas 1,09216 Data Hasil Ikan Nila Kelas B 6 5 4 3 2 1 0 11.45-12.54 12.59-13.68 13.73-14.82 14.87-15.96 16.01-17.11 17.16-18.25 Interval 4.2 Pembahasan Umum Data identifikasi ikan nila (Oreochromis niloticus) kelas B menunjukan bahwa ikan nila yang digunakan memiliki ukuran yang beragam. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya data tiap kelompok. Data yang digunakan dalam pengolahan data berasal dari hasil pengukuran sifat morfometrik ikan nila tiap kelompok. Dari data tersebut dapat diperoleh grafik hubungan antara interval dengan jumlah individu yang menunjukan bahwa individu terbanyak yaitu pada interval 13.73-14.82 dan 14.87-15.96 serta individu terkecil yaitu dari interval 17.16-18.25. Nilai interval ini diperoleh dari pengolahan data Total length (TL) tiap kelompok. Total length adalah panjang tubuh ikan yang diukur dari ujung kepala sampai ujung ekor. TL berhubungan dengan pertumbuhan ikan. TL berbanding lurus dengan bobot ikan. Semakin panjang TL semakin berat juga ikan tersebut.

11 Ikan nila memiliki bentuk tubuh compress, 1 sirip dorsal, 1 pasang sirip pectoral, 1 pasang sirip ventral, 1 sirip anal dan 1 sirip caudal. Ikan nila tidak memiliki misai, dan ikan ini memiliki sisik ctenoid. Ikan nila bernafas dengan menggunakan insang dan alat batu pernafasan seperti gelembung renang. Ikan ini berkembangbiak secara ovipar atau bertelur. 4.2.1 Pembahasan Khusus Ikan nila yang kami gunakan dalam praktikum ini memilliki berat 56 gram. Berikut ini data morfometrik dari ikan nila yang kami identifikasi. Tabel 3. Data morfometrik ikan nila kelompok 22 Morfometrik Panjang (cm) TL 15 FL 13 SL 10 HL 4 SnL 2 OD 1 CPL 4 CPD 2 BD 2,5 DFL1 2,5 DFL2 - DFB1 6 DFB2 - PFL 5 VFL 3 AFL 3,5 AFB 1,5 Berdasarkan hasil pengolahan data ikan nila kelas B, ikan nila kelompok kami termasuk ke dalam interval 14.87-15.96. Hal ini berarti ikan tersebut termasuk ke dalam ineterval dengan jumlah individu terbanyak. Selain morfometrik ikan, dalam praktikum ini juga mengidentifikasi meristic ikan. Berikut ini adalah data meristik ikan nila yang telah kami identifikasi.

12 Tabel 4. Data meristik ikan mas kelompok 22 Dorsal Keras XV Lunak Mengeras i Lunal 10 Pectoral Keras - Lunak Mengeras - Lunak 11 Ventral Keras I Lunak Mengeras i Lunak 4 Anal Keras II Lunak Mengeras i Keras 4 Caudal Keras - Lunak Mengeras vi Keras 15 Jumlah Linea Lateralis 22 Ikan nila yang kami identifikasi memiliki satu sirip dorsal yang terdiri dari jari-jari keras sebanyak 15 buah, jari-jari lunak mengeras 1 buah dan 10 buah jarijari lunak. Sepasang sirip pectoral terdiri dari 11 buah jari-jari lunak. Sepasang sirip ventral terdiri dari 1 jari-jari keras,1 jari-jari lunak mengeras dan 4 buah jari-jari lunak. Sirip anal terdiri dari 2 buah jari-jari keras, 2 buah jari-jari lunak mengeras dan 8 jari-jari keras. Sirip caudal terdiri dari 1 jari-jari keras, 4 jari-jari lunak mengeras dan 20 jari-jari keras. Dan linea lateralis ikan nila jumlahnya 22 buah. Linea lateralis adalah garis tengah pada tubuh ikan dari operculum hingga ekor yang ditutupi sisik. Ikan nila memiliki dua linea lateralis. Linea lateralis merupakan indera rangsang terhadap lingkungan, semakin banyak sisik maka semakin peka pula ikan ini terhadap lingkungannya.

13 Selanjutnya morfologi ikan nila, ikan nila tidak memiliki misai karena ikan ini mencari makan di permukaan air. Bentuk tubuh ikan nila compressed. Bentuk mulut ikan nila termasuk bentuk biasa dan letaknya terminal. Adapun bentuk sirip caudal termasuk jenis homocercal dan bentuk sisiknya ctenoid. Otot ikan nila merupakan jenis otot piscine. Otot ikan nila terdiri dari beberapa bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial (bagian bawah), muscular supervisialis, myomer, myosetum dan septum skeletogeneus horizontal. Pernafasan ikan nila menggunakan insang yang jumlahnya empat pasang, dimana insang terluar berhubungan langsung dengan air sehingga ditutupi oleh operculum. Ingsang terdiri dari beberapa bagian diantarnya filament branchial, jaring branchial dan lengkung branchial. Selain insang ikan nila ini juga memiliki gembung renang yang digunakan sebagai organ hidrostatik yaitu penyeimabang ketika beranang dan digunakan untuk naik dan turun. Saat kelompok kami melakukan pembedahan ikan, tidak ditemukan gelembung renang. Kemungkinan hal ini terjadi karena ikan tersebut sudah lama mati. Alat pencernaannya ikan nila terdiri dari gigi pharynx yang digunakan untuk menghancurkan makanan, lambung palsu yang merupakan pelebaran dari usus dan usus yang panjang karena ikan nila merupakan ikan herbivora. Alat reproduksi ikan nila dinamakan gonad. Pada ikan jantan gonad berupa testis dan berupa ovarium pada ikan betina.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Ikan nila mempunyai tubuh yang compressed simetri bilateral, bentuk mulut biasa dengan letaknya yang terminal, dan jenis sisik ctenoid. 2. Sistem organ tubuh meliputi sistem pencernaan, sistem pernafasan, sistem reproduksi dan sistem eksresi. 3. Ikan ini memiliki 2 linea lateralis, operculum, sirip dorsal tunggal dan sirip 5.2 Saran caudal yang homocercal. Pengerjaan laporan praktikum setiap minggu kurang efektif, alangkah baiknya pembuatan laporan dikerjakan diakhir kegiatan praktikum selesai sebagai tiket untuk mengikuti UAS. 14

DAFTAR PUSTAKA Dr. Hj. Tuti Kurniawati, M.Pd, Bintari Yustiana, M.Si & Sumiyati Sa adah, M.Si. 2012. Zoology vertebrata. HMPB painting, Bandung. Rahardjo,. M. F. dkk. 2011. Iktiology. Lubuk Agung, Bandung. Z, Sutandar. 1992. Petunjuk Praktikum Ihtiologi. Sumedang: Universitas Padjadjaran. Saanin H. 1984. Taksonomi dan kunci identifikasi ikan. Bina Cipta: Jakarta. Suyanto, R. 2003. Nila. Penebar Swadaya: Jakarta. Effendie, 2008. Biologi Umum. Gramedia: Surabaya. Wikipedia. Ikan nila. https://id.wikipedia.org/wiki/ikan_nila. Waktu akses 9-4- 2016 15

LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar 3. Bobot ikan nila Gambar 4. Insang ikan nila 16

17 Gambar 5. Usus ikan nila Gambar 6. Gigi faring ikan nila

18 Gambar 7. Sisik ctenoid ikan nila Gambar 8. Otot ikan nila