RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

dokumen-dokumen yang mirip
Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kegiatan Belajar TUJUAN. Pembelajaran Umum. Setelah mempelajari materi ini diharapkan Anda dapat mengaplikasikan prosedur mencuci tangan yang benar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola kegiatan pelayanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang ditunjukkan setelah pasien

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

1. Pentingnya patient safety adalah a. Untuk membuat pasien merasa lebih aman b. Untuk mengurangi risiko kejadian yang tidak diharapkan Suatu

BAB 2. Tinjauan Teori. yang menyebabkan infeksi didapat dari orang lain (pasien, tenaga

SAP (SATUAN ACARA PENGAJARAN) DIARE

LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Permohonan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Hubungan Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial Dan Kepatuhan Perawat

Pengendalian infeksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

CARA MENCUCI TANGAN CARA MENCUCI TANGAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

LINDUNGILAH KELUARGA ANDA DARI PENULARAN BATUK DAN FLU DENGAN ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

10/13/2015 HIGIENE KARYAWAN DALAM PENGOLAHAN MAKANAN

7 Langkah Cara Mencuci Tangan Yang Benar Menurut WHO

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga

SATUAN ACARA PENYULUHAN 6 LANGKAH MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

LAMPIRAN 1 : DELVA ADRE MEI PUSPITASARI NIM : PLAN OF ACTION (SEPTEMBER 2016 JULI 2017) Februar Oktober. No. Kegiatan Penelitian Septem

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

BAB II CUCI TANGAN PAKAI SABUN UNTUK CEGAH PENYAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan bagian terpenting dalam. diantaranya perawat, dokter dan tim kesehatan lain yang satu dengan yang

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Cuci Tangan yang Baik dan Benar Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar : keluarga dan klien

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HIGIENE PEKERJA DALAM PENENGANAN PANGAN

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT BAGI SISWA- SISWI SEKOLAH DASAR DI DUSUN PANJANG KECAMATAN TANAH TUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airbone,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. (WHO, 2002). Infeksi nosokomial (IN) atau hospital acquired adalah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Pengertian Penyuluhan Kesehatan. kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk

BAB ll TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kelman (1958) dalam Sarwono (2007) dijelaskan bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu bagian dari kewaspadaan standar.

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1. Pendahuluan. Infeksi nosokomial yaitu setiap infeksi yang. didapat selama perawatan di rumah sakit, infeksi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdapat di RS PKU Muhammadiyah Gamping memiliki berbagai

Menjadi sehat adalah impian seluruh manusia. Baik

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

Pelaksanaan Kegiatan UKS No. Dokumen No. Revisi : Tanggal Terbit Halaman :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN APD DI RUMAH SAKIT SYAFIRA

UNIVERSAL PRECAUTIONS Oleh: dr. A. Fauzi

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN

Universitas Sumatera Utara

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

PERMOHONAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Kepada Yth: Bapak/Ibu / Saudara(i) Responden di SDN Sungai Bahadangan Kecamatan Banjang Kabupaten HSU.

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM SENAM KAKI DIABETIK. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAKSANAAN CUCI TANGAN HAND RUB PERAWAT DI RUANG PRE OPERASI KAMAR BEDAH

STERILISASI & DESINFEKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan

PANDUAN PENGGUNAAN APD DI RS AT TUROTS AL ISLAMY YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. penyebarannya sangat cepat. Penyakit ini bervariasi mulai dari hiperemia

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya lailani Zahra, sedang menjalani pendidikan di Program D-IV Bidan

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR TILIK CUCI TANGAN MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah penilaian terhadap upaya

BAB I PENDAHULUAN. kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik

INOVASI KEPERAWATAN DIARE PADA ANAK. Pencegahan penyakit adalah upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit (K3RS). Dampak dari proses pelayanan

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

Bagian XIII Infeksi Nosokomial

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENGENDALIAN INFEKSI PADA HIPOSPADIA

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

BAB I PENDAHULUAN. (World Health Organization (WHO), 2011). Menurut survei di Inggris,

BAB 1 PENDAHULUAN. di udara, permukaan kulit, jari tangan, rambut, dalam rongga mulut, usus, saluran

BAB 1 PENDAHULUAN. langsung ataupun tidak langsung dengan mikroorganisme dalam darah dan saliva pasien.

Lampiran 1 LEMBAR OBSERVASI

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang terdapat pada pasien selama berada

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi (Hanafiah & Amir,

Untuk menjamin makanan aman

Transkripsi:

PANDUAN CUCI TANGAN

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id

BAB I DEFINISI Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik pencuci tangan. Kebersihan tangan yang baik berarti mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik seperti alkohol atau menggunakan sabun dan air untuk membantu menghentikan penyebaran kuman. Secara umum, cuci tangan adalah membersihkan tangan dari segala kotoran, dimulai dari ujung jari sampai siku dan lengan dengan cara tertentu sesuai dengan kebutuhan. Dengan kata lain, cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis dari kulit kedua belah tangan dengan menggunakan antiseptik. Manfaat dari mencuci tangan adalah mengurangi jumlah mikroorganisme dari kulit dan tangan, menghilangkan kotoran dari kulit, dan memutuskan mata rantai penularan infeksi. Tindakan cuci tangan merupakan prosedur yang paling penting dalam pencegahan dan pengontrolan infeksi. Mencuci tangan merupakan syarat utama yang dilakukan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan kesehatan kepada pasien. Cuci tangan dapat dilakukan setelah menyentuh darah, cairan tubuh, barangbarang tercemar; segera setelah membuka sarung tangan; sebelum dan setelah kontak dengan pasien; sebelum dan setelah melakukan tindakan invasif; setelah menggunakan toilet; serta masuk dan keluar ruang isolasi. Cuci tangan harus dilakukan dengan baik dan benar sebelum dan sesudah melakukan tindakan perawatan kesehatan kepada pasien walaupun memakai sarung tangan atau alat pelindung lain. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada pada tangan sehingga penyebaran penyakit di rumah sakit dapat dikurangi. Pelaksanaan cuci tangan ini dibutuhkan di Rumah Sakit untuk dapat memaksimalkan pelayanan terutama yang berbasis keselamatan pasien. RSIA Puri Betik Hati melakukan kegiatan hand hygiene ini untuk melindungi karyawan rumah sakit (tenaga medis dan tenaga non medis) dari penularan penyakit, memutuskan rantai penularan antara staf medis, staf non medis, pasien, dan pengunjung, menciptakan

lingkungan kerja yang bersih dan sehat, serta pencegahan dan pengendalian infeksi terutama infeksi nosokomial. Selain itu, kebiasaan cuci tangan oleh petugas kesehatan di rumah sakit merupakan perilaku yang mendasar dalam upaya pencegahan infeksi. Hal ini mengingat rumah sakit adalah tempat berkumpulnya segala macam penyakit baik penyakit menular maupun tidak menular. Oleh sebab itu, seluruh petugas kesehatan yang bekerja di rumah sakit seharusnya mengetahui pentingnya pencegahan infeksi silang (nosokomial).

BAB II RUANG LINGKUP Panduan hand hygiene mempunyai ruang lingkup yang cukup luas karena berhubungan dengan keselamatan pasien di RSIA Puri Betik Hati termasuk

pencegahan dan pengontrolan infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial ini dapat dicegah dengan selalu menjaga kebersihan tangan yaitu dengan cuci tangan. Tindakan ini benarbenar efektif untuk menghilangkan kuman dan mencegah penyebaran infeksi nosokomial. Pelaksana tindakan cuci tangan (hand hygiene) di RSIA Puri Betik Hati adalah semua pasien yang berobat ke rumah sakit, tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya), seluruh pegawai yang bekerja di rumah sakit, serta pengunjung dan seluruh unit di Rumah Sakit. Petugas kesehatan terutama perawat memiliki andil yang besar dalam pencegahan infeksi nosokomial ini karena perawat berinteraksi secara langsung dengan pasien. Ruang lingkup panduan hand hygiene ini adalah A. Indikasi/ waktu untuk mencuci tangan Dalam tindakan mencuci tangan untuk petugas kesehatan terdapat 5 moment/ indikasi menurut WHO (2009) yaitu : 1. Sebelum menyentuh pasien Sebelum menyentuh pasien, banyak aktivitas lainnya yang dilakukan oleh petugas medis. Untuk menjamin kebersihan tangan, petugas medis wajib mencuci tangan sebelum melakukan tindakan kepada pasien. Hal ini dilakukan untuk melindungi pasien dari infeksi berbahaya yang terbawa dari tangan petugas medis. 2. Sebelum melakukan prosedur steril/ bersih Cuci tangan sebelum melakukan prosedur steril/ bersih dilakukan untuk melindungi pasien dari infeksi berbahaya. Hal ini dapat dilakukan sebelum memberikan tetes mata, pemeriksaan mulut, hidung dan telinga pasien, sebelum membalut luka pasien, melakukan injeksi perkutan, sebelum pemasangan kateter, sebelum memasang alat bantu pernafasan, sebelum menyiapkan obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.

3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi Cuci tangan setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi dilakukan untuk melindungi petugas kesehatan dari infeksi berbahaya pasien. Hal ini dapat dilakukan dengan mencuci tangan setelah melakukan tindakan yang memungkinkan kontak dengan darah pasien, selaput lendir, cairan tubuh, sekresi atau ekskresi yang mengandung mikroorganisme. 4. Setelah menyentuh pasien Pasien yang ditangani oleh petugas medis memiliki kemungkinan yang cukup besar dalam menularkan infeksi/ kuman. Untuk mencegah penularan kuman/ infeksi maka petugas medis wajib mencuci tangan setelah menyentuh pasien. 5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Sumber kuman/ infeksi bukan hanya terdapat pada tubuh pasien, melainkan juga pada lingkungan sekitar pasien seperti dari selimut yang digunakan pasien, alat-alat makan, bantal dan sebagainya. Saat petugas medis menangani pasien, tidak dapat dihindari bahwa petugas medis juga menyentuh lingkungan sekitar pasien. Untuk mencegah penularan kuman/ infeksi dari lingkungan sekitar pasien maka petugas medis wajib mencuci tangan setelah selesai bertugas dari kamar rawat pasien. Selain itu pasien, keluarga pasien, dan pengunjung di rumah sakit juga memiliki kewajiban menjaga kebersihan tangan untuk pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial. Pasien wajib mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air, dan setelah tangan berhubungan dengan bagian-bagian yang terinfeksi. Keluarga pasien dan pengunjung juga wajib mencuci tangan setelah menyentuh pasien yang terinfeksi, setelah menyentuh alat-alat atau barang yang terkontaminasi, dan sebelum memberikan pasien makan. B. Macam-macam cara cuci tangan

Cuci tangan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu : 1. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air (hand wash) Cuci tangan menggunakan sabun dan air bertujuan untuk membantu melepaskan kotoran dan mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan. Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir ini dilakukan apabila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi oleh bahan yang mengandung protein. Tindakan cuci tangan ini dapat dilakukan dengan menggunakan sabun biasa atau sabun antiseptik tergantung dari kebutuhan pemakaiannya. Cuci tangan dengan sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepaskan mikroorganisme secara mekanik sedangkan sabun antiseptik (antimikroba) selain melepaskan mikroorganisme juga dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme. Langkah-langkah/ prosedur cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir ini sebaiknya dilakukan selama 40-60 detik. 2. Cuci tangan dengan menggunakan alkohol (handrub) Tindakan cuci tangan menggunakan bahan antiseptik berbasis alkohol dilakukan apabila tangan tidak jelas terlihat kotor atau terkontaminasi karena antiseptik ini tidak melunturkan/ melepaskan/ membasuh kotoran. Pembersih tangan dengan alkohol ini digunakan tanpa menggunakan air. Cuci tangan ini lebih efektif membunuh mikroorganisme daripada dengan sabun antiseptik atau dengan sabun biasa dan air mengalir. Antiseptik yang berbasis alkohol ini cepat dan mudah digunakan, menghasilkan penurunan jumlah mikroorganisme yang besar, serta kurang menimbulkan iritasi karena mengandung zat pelembab yang dapat menjaga agar kulit tetap dalam keadaan baik. Langkah-langkah/ prosedur cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol ini sebaiknya dilakukan selama 20-30 detik. 3. Cuci tangan pembedahan

Cuci tangan ini dilakukan sebelum memulai pembedahan. Tindakan cuci tangan dalam pembedahan adalah menghilangkan kotoran, debu, dan organisme sementara secara mekanikal dan mengurangi mikroorganisme selama pembedahan. Cuci tangan ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi luka dari mikroorganisme dari kedua belah tangan tim bedah dan mencegah terjadinya infeksi kepada pasien selama pembedahan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam cuci tangan pembedahan adalah: a. Perawat yang bekerja dalam area steril seperti ruang operasi, ruang bersalin harus melakukan cuci tangan persiapan bedah. b. Cuci tangan ini dilakukan di tempat cuci tangan khusus dan air yang digunakan adalah air yang mengalir serta sudah teruji secara biologis. c. Tekniknya memerlukan upaya lebih dari mencuci tangan rutin. d. Selama penyikatan atau scrub bedah, perawat mencuci area yang lebih luas, dari ujung jari ke siku e. Biasanya lama penyikatan 3-5 menit untuk memastikan bahwa semua permukaan kulit dibersihkan dengan menyeluruh. f. Untuk pembersihan maksimal dan menghilangkan bakteri, perawat melepaskan semua perhiasan dari jari dan tangannya serta mempertahankan agar kuku tetap pendek, bersih, dan bebas dari pewarna kuku.

BAB III TATA LAKSANA A. TATA LAKSANA CUCI TANGAN (HAND HYGIENE) Tindakan cuci tangan (hand hygiene) harus dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati baik tenaga medis maupun tenaga non medis, pasien, dan pengunjung. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan infeksi nosokomial di rumah sakit. Petugas kesehatan wajib melakukan tindakan cuci tangan sebelum dan setelah melakukan perawatan kepada pasien di unit IGD, HCU, Kamar Bersalin, Kamar Operasi. Tindakan cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat : 1. Sebelum menyentuh pasien 2. Sebelum melakukan prosedur steril/ bersih 3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi 4. Setelah menyentuh pasien 5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Tindakan cuci tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan mengunakan sabun (hand wash) dan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (handrub). Cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir dapat dilakukan apabila tangan jelas terlihat kotor atau terkontaminasi. Langkah-langkah cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir ini sebaiknya dilakukan selama 40-60 detik. Prosedur cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air (hand wash) adalah sebagai berikut : 1. Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan seperti perhiasan atau jam tangan.

2. Mengatur posisi berdiri menghadap keran air agar memperoleh posisi yang nyaman. 3. Membuka keran air dengan mengatur temperatur airnya 4. Membasahi tangan dengan air. 5. Memakai cukup sabun untuk menyabuni seluruh permukaan tangan. 6. Melakukan gerakan tangan: a. Meratakan sabun dengan kedua telapak tangan. b. Membersihkan/ menggosok telapak kanan diatas pungung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya. c. Membersihkan/ menggosok telapak pada telapak dan jari-jari saling menjalin. d. Membersihkan/ menggosok punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari saling mengunci. e. Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya. f. Membersihkan/ menggosok dengan memutar ke arah belakang dan depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya. 7. Membersihkan kuku dan daerah sekitarnya dengan ibu jari secara bergantian kemudian membersihkan ibu jari dengan lengan secara bergantian. 8. Membersihkan (membilas) tangan dengan air yang mengalir sampai bersih sehingga tidak ada cairan sabun dengan ujung tangan menghadap ke bawah. 9. Mengeringkan tangan sekering mungkin dengan handuk sekali pakai. 10. Menggunakan handuk untuk mematikan keran atau menggunakan siku, bukan dengan jari karena jari yang telah selesai dicuci pada prinsipnya bersih.

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Diadaptasi dari WHO guidelines on hand hygiene in health care : First Global Patient Safety Challenge, World Health Organization, 2009. Gambar 1. Cara mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air Cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol dapat dilakukan apabila tangan tidak terlihat kotor atau terkontaminasi. Langkah-langkah cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol ini sebaiknya dilakukan selama 20-30 detik. Tindakan cuci tangan ini memerlukan fasilitas di setiap sudut rumah sakit/ koridor yaitu dengan disediakannya cairan khusus berbahan dasar alkohol yang lebih cepat membasmi kuman di tangan, disediakan fasilitas hanrub di dinding kamar pasien, di wastafel, dan di ruang tindakan dan disertai dengan poster prosedur mencuci tangan

menggunakan hanrub. Di rumah sakit juga dapat menyediakan antiseptik berbasis alkohol dalam kemasan praktis/ kecil yang dapat dibawa sehingga tenaga kesehatan diharapkan tidak lupa cuci tangan sebelum melakukan tindakan medis. Prosedur cuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol (handrub) adalah sebagai berikut : 1. Tuang segenggam penuh bahan antiseptik berbasis alkohol pada telapak tangan. 2. Melakukan gerakan tangan : a. Meratakan antiseptik berbasis alkohol dengan kedua telapak tangan. b. Membersihkan/ menggosok telapak kanan diatas pungung tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin dan sebaliknya. c. Membersihkan/ menggosok telapak pada telapak dan jari-jari saling menjalin. d. Membersihkan/ menggosok punggung jari-jari pada telapak yang berlawanan dengan jari-jari saling mengunci. e. Membersihkan/ menggosok dengan memutar dengan ibu jari kiri tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya. f. Membersihkan/ menggosok dengan memutar ke arah belakang dan depan dengan jari-jari tangan kanan mengunci pada telapak kiri dan sebaliknya. 3. Tangan sudah bersih dari kuman dan infeksi.

Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 2. Cara mencuci tangan dengan menggunakan antiseptik berbasis alkohol

Cuci tangan pembedahan/ cuci tangan steril harus dilakukan sebelum memulai proses pembedahan. Seluruh tim bedah harus mencuci tangan persiapan bedah pada tempat cuci tangan khusus dengan air mengalir yang sudah teruji secara biologis. Prosedur cuci tangan pembedahan adalah sebagai berikut : 1. Melepaskan semua perhiasan termasuk cincin dan jam tangan. 2. Membasahi kedua tangan di bawah air mengalir dari ujung jari sampai siku 3. Menggunakan antiseptik microshield 4 di telapak tangan, gosok mulai dari telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari serta lengan bawah secara menyeluruh dan bilas. 4. Menggunakan sekali lagi cairan antiseptik. Sebarkan ke seluruh permukaan tangan dan lengan bawah. 5. Mulai dengan tangan. Gunakan pembersih kuku untuk membersihkan daerah bawah kuku di kedua tangan. 6. Membersihkan kuku secara menyeluruh, kemudian jari-jari, sela-sela jari, telapak tangan, dan punggung tangan. Cuci/ sikat tiap jari-jari seakan akan mempunyai empat sisi. 7. Berikutnya scrub daerah pergelangan tangan pada setiap tangan. 8. Setelah seluruh pergelangan tangan di scrub, bagian lengan bawah juga di scrub. Pastikan gerakan dari bawah lengan menuju siku. 9. Ulangi kembali pada lengan satunya, dari lengan bawah menuju siku. 10. Membilas tangan dan lengan bawah secara menyeluruh. Pastikan tangan ditahan lebih tinggi dari siku. 11. Membiarkan sisa air menetes melalui siku, lalu keringkan dengan handuk steril.

Pada kegiatan/ tindakan cuci tangan (hand hygiene) ini diperlukan sosialisasi di rumah sakit secara berkelanjutan agar karyawan yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati baik tenaga medis maupun tenaga non medis, pasien, dan pengunjung rumah sakit terbiasa mencuci tangan. Selain itu perlu juga diingatkan kepada siapa saja di rumah sakit mengenai menjaga kebersihan tangan. Khusus untuk petugas medis harus terusmenerus digiatkan tindakan cuci tangan untuk mencegah penyebaran kuman dan infeksi nosokomial di lingkungan rumah sakit. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 3. Cara mencuci tangan bedah/ steril

B. HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM HAND HYGIENE Dalam pelaksanaan hand hygiene, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan adalah: 1. Petugas kesehatan di rumah sakit sebaiknya menjaga kuku agar tetap bersih dan pendek, tidak boleh lebih 3 mm melebihi ujung jari. 2. Petugas kesehatan di rumah sakit dilarang untuk menggunakan kuku buatan selama memberi perawatan kepada pasien karena dapat menjadi tempat pertumbuhan mikroorganisme. 3. Petugas kesehatan di rumah sakit tidak menggunakan pewarna kuku selama memberi perawatan kepada pasien. 4. Petugas kesehatan di rumah sakit harus melepaskan perhiasan dari jari dan tangannya sebelum memberi perawatan kepada pasien.

BAB IV DOKUMENTASI Tindakan cuci tangan (hand hygiene) dilakukan dan berkaitan dengan segala aktivitas pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan cuci tangan harus dilakukan oleh petugas medis sebelum memulai pelayanan kepada pasien. Selain itu, seluruh karyawan yang bekerja di RSIA Puri Betik Hati, pasien, dan pengunjung juga harus menjaga kebersihan tangan melalui tindakan cuci tangan. Hal ini dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi mikroorganisme yang ada pada tangan sehingga penyebaran penyakit termasuk infeksi nosokomial di rumah sakit dapat dikurangi. berikut: Dokumen yang berkaitan dengan Pelaksanaan Hand Hygiene adalah sebagai

1. Dokumen Regulasi a. Kebijakan RS tentang Pelaksanaan Hand Hygiene b. Panduan Pelaksanaan Hand Hygiene c. SPO Mencuci Tangan (Hand Hygiene) (terlampir) d. SPO Cuci Tangan Pembedahan (terlampir) 2. Dokumen Implementasi a. Format Laporan Cuci Tangan b. Poster Teknik Cuci Tangan Bedah c. Poster Prosedur Cuci Tangan Menggunakan Sabun d. Poster Prosedur Cuci Tangan Menggunakan Antiseptik Berbasis Alkohol Demikian buku panduan ini dibuat untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan hand hygiene, sehingga di dalam pelayanan kesehatan pasien dapat berjalan baik dan sesuai standar yang telah ditetapkan oleh undang-undang kesehatan yang berlaku.

Dengan terbitnya Buku Panduan Pelaksanaan Hand Hygiene di RSIA Puri Betik Hati ini, maka segala pelayanan pasien wajib berlandaskan buku panduan ini terhitung setelah ditandatangani oleh Direktur RSIA Puri Betik Hati. Ditetapkan di : Bandar Lampung Pada Tanggal : September 2015 Direktur RSIA Puri Betik Hati dr. M. Iqbal, Sp. A