PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

Hubungan Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Anak Umur Bulan Dengan Pemberian Imunisasi Dasar

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

PENGARUH DUKUNGAN MASYARAKAT BAGI KELUARGA TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PROGRAM IMUNISASI DASAR DI KELURAHAN DAYEUH LUHUR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

KUESIONER PENELITIAN

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Novita Nining Anggraini 1), Ratih Sari Wardani 2), Wahyu Umiyati 3) 1)2)3)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

Ike Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kluet Selatan Kabupaten Aceh Selatan dengan jumlah responden 40 0rang dimana

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

GAMBARAN PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS PADURESO KABUPATEN KEBUMEN Tri Puspa Kusumaningsih

Putri Kusumawati Priyono

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN MAKAN PADA BAYI DAN ANAK TERHADAP PENGETAHUAN KADER DI WILAYAH PUSKESMAS KLATEN TENGAH KABUPATEN KLATEN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

ABSTRAK. Kata Kunci: Peran Orang Tua, Peran Petugas Kesehatan, Kelengkapan Imunisasi.

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

Lilis Suryani 1), Carudin 2) Program Studi D III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang emal:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIARE TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMPING 1 SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. (Informed Consent) Saya sebagai mahasiswa Prodi D III Keperawatan Fakultas Ilmu

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI PENTAVALEN LANJUTAN PADA BATITA DI KELURAHAN KEPRABON SURAKARTA.

Rizka Artanti. Kata Kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

PERAN SERTA SUAMI DALAM PROSES MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JOGONALAN KLATEN. Sugita Dosen Poltekkes Surakarta Jurusan Kebidanan ABSTRAK

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

DEWI SUSANTI ( S)

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

Fristia Hidayat b023 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo Ungaran Progran Studi Diploma IV Kebidanan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS (DPT) DI PUSKESMAS COT BA U KOTA SABANG

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PROGRAM LIMA IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH PUSKESMAS BANGETAYU KOTA SEMARANG

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

Muhammadiyah Semarang Kedung Mundu 50727, Semarang, Indonesia. 2. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah

Nisa khoiriah INTISARI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: WAHYU HIDAYAT

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA BULAN DI PUSKESMAS MEDAN MARELAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. feses secara terus menerus lebih dari tiga kali dalam satu hari dan memiliki

Transkripsi:

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT Helmi Fangidae a,c, Elisabeth Herwanti b, Maria Y. Bina c a Mahasiswa S-1 Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang 85211 b Jurusan DIII Keperawatan, Poltekes Kemenkes Kupang, Kupang 85211 c Prodi Keperawatan, STIKes CHMK, Kupang 85211 ABSTRAK Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit. Kendala utama untuk keberhasilan imunisasi bayi dan anak-anak dalam sistem perawatan kesehatan yaitu rendahnya kesadaran yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan ibu dalam membawa bayinya untuk diimunisasi serta tidak adanya kebutuhan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Desain penelitian ini adalah Quasyexperiment, dengan rancangan Non-randomized pre-test post-test with control group design. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 80 orang yang dibagi menjadi 40 orang kelompok intervensi dan 40 orang kelompok kontrol dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis dilakukan dengan uji Wilcoxon. Hasil uji statistik Wilcoxon menunjukan pengetahuan p value 0,000 (p< 0,05) dan sikap p value 0,000 (p< 0,05) dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Oleh karena itu diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui pendidikan kesehatan seperti leaflet atau media lainnya sebagai media penyalur informasi. Kata kunci: Pendidikan kesehatan, pengetahuan, sikap. PENDAHULUAN Kendala utama untuk keberhasilan imunisasi bayi dan anak- anak dalam sistem perawatan kesehatan yaitu rendahnya kesadaran yang dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap tindakan ibu dalam membawa bayinya untuk diimunisasi serta tidak adanya kebutuhan masyarakat. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior), untuk meningkatkan pengetahuan ibu diperlukan pendidikan kesehatan sehingga sikap ibu menjadi lebih baik. Pendidikan kesehatan merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk membantu individu, keluarga, dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuannya untuk mencapai kesehatan secara optimal 1. 1 Berdasarkan data yang diperoleh dari puskesmas Naioni, dari 3 Puskesmas Pembantu yaitu Manulai, Batuplat, dan Naioni, PUSTU yang hasil cakupannya terendah adalah Batuplat dengan hasil sebagai berikut: Hb0 50,6%, BCG 85,1%, DPT/HB 59,1%, Polio 67,9%, dan Campak 73,7%. Jumlah ibu yang mempunyai anak di bawah 1 tahun pada bulan januari 2016 berjumlah 99 orang yang tersebar di 8 Posyandu. Berdasarkan survei awal pada tanggal 20 Februari 2016 di Puskesmas Pembantu Batuplat didapatkan dari 10 responden yang membawa anaknya untuk imunisasi 7 di antaranya tidak memahami tentang imunisasi, jenis-jenis imunisasi dan kegunaan vaksin yang diberikan, beberapa di antaranya tidak mengetahui jadwal pemberian imunisasi, dan 2 di antara bayi

yang diimunisasi tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Program imunisasi diberikan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) antara lain penyakit Tuberkulosis, diferti, pertusis, tetanus, polio, hepatitis B dan campak melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus menerus, menyeluruh, dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan perlindungan kesehatan. Tingkat pengetahuan ibu yang masih kurang tentang imunisasi berpengaruh terhadap sikap dan tindakan ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi 2. Keterlambatan dalam vaksinasi sampai usia 18 bulan akan meningkatkan kemungkinan anak terserang penyakit karena pada usia tersebut anak rentan terhadap penyakit 3 (Ismail, 2009). Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui upaya promotif, antara lain lebih mengaktifkan penyuluhan dan sosialisasi pentingnya pelaksanaan imunisasi bagi bayi, anak sekolah, WUS, maupun ibu hamil, dengan demikian diharapkan pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi mendorong mereka jadi lebih peduli dan mau melaksanakan imunisasi dengan tanpa ragu-ragu 4. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi di Puskesmas Pembantu Batuplat. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasy-experiment), dengan rancangan Nonrandomized pre-test post-test with control group design. Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disarming kelompok eksperimental. Tapi pemilihan kelompok ini tidak menggunakan teknik acak. Kelompok eksperimental diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak 5. HASIL PENELITIAN Karakteristik responden berdasarkan umur Data karakteristik responden berdasarkan umur di tunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan umur Umur Kelompok intervensi Kelompok Kontrol Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase 17-25 Tahun 4 10,0% 9 22,5% 26-35 Tahun 23 57,5% 21 52,5% 36-45 Tahun 13 32,5% 10 25,0% Total 40 100% 40 100% Dari Tabel 1 diketahui bahwa pada kelompok intervensi, dari 40 responden 2 diperoleh jumlah umur responden terbanyak adalah pada rentang umur 26-35 tahun yaitu

23 responden dengan persentase 57,5%. Pada kelompok kontrol dari 40 responden diperoleh jumlah umur responden terbanyak adalah pada rentang umur 26-35 tahun yaitu 21 responden dengan persentase 52,5%. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Data distribusi berdasarkan pendidikan ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pendidikan Pendidikan ibu Kelompok intervensi Kelompok kontrol Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase SD 11 27,5% 5 12,5% SMP 5 12,5% 13 32,5% SMA 17 42,5% 19 47,5% S1 7 17,5% 3 7,5% Total 40 100% 40 100% Dari Tabel 2 diketahui bahwa pada kelompok perlakuan dari 40 responden didapatkan jumlah pendidikan terbanyak pada tingkat SMA yaitu: 17 responden (42,5%), sedangkan pada kelompok kontrol dari 40 responden didapatkan jumlah pendidikan terbanyak pada tingkat SMA yaitu: 19 responden (47,5%). Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 3. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Pekerjaan Kelompok intervensi Kelompok kontrol Frekuensi presentase Frekuensi Presentase IRT 35 87,5% 38 95,5% PNS 3 7,5% 2 5,0% Wiraswasta 2 5,0% 0 0,0% Total 40 100% 40 100% Tabel 3 menunjukan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan, pada kelompok perlakuan dari 40 responden didapatkan jumlah pekerjaan terbanyak pada IRT yaitu: 35 responden (87,5), sedangkan pada kelompok kontrol dari 40 responden didapatkan jumlah pekerjaan terbanyak pada IRT yaitu: 38 responden. 3

Distribusi pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar sebelum diberikan pendidikan kesehatan Tabel 4. Pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol Kelomopok Intervensi Kelompok Kontrol Kategori Pengetahuan Sikap Pengetahuan Sikap N % N % n % n % Baik 7 17.5% 27 67,5% 7 17,5% 29 72,5% Cukup 15 37.5% 13 32,5% 18 45,0% 10 25,0% Kurang 18 45.0% - - 15 37,5% 1 2,5% Total 40 100% 40 100% 40 100% 40 100% Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa pada kelompok intervensi sebelum diberikan pendidikan kesehatan, responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 18 orang (45,0%), 27 orang (67,5%) responden memiliki sikap baik, sedangkan pada kelompok kontrol responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan cukup 18 orang (45,0%) dan 29 orang (72,5%) memiliki sikap baik. Distribusi pengetahuan dan sikap setelah diberikan pendidikan kesehatan Tabel 5. Pengetahuan dan sikap ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi dan kontrol Kelomopok Intervensi Kelompok Kontrol Kategori Pengetahuan Sikap Pengetahuan Sikap N % N % n % n % Baik 33 82,5% 40 100% 8 20,0% 31 77,5% Cukup 7 17,5% 19 47,5% 9 22,5% Kurang 13 32,5% Total 40 100% 40 100% 40 100% 40 100% Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa pada kelompok intervensi setelah diberikan pendidikan kesehatan, responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 33 orang (82,5%), 40 orang (100%) responden memiliki sikap baik, sedangkan pada kelompok kontrol responden terbanyak memiliki tingkat pengetahuan cukup 19 orang (47,5%) dan 31 orang (77,5%) memiliki sikap baik. Mengidentifikasi pengaruh pre-post diberikan Pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi Tabel 6. Hasil uji statistik wilcoxon pengaruh pre-post diberikan Pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi Variable Mean Z p value rank Pengetahuan pre-post 17,50-5,100 0,000 Sikap pre-post 16,00-4,866 0,000 4

Berdasarkan tabel 6 diperoleh hasil uji statistik yakni uji Wilcoxon didapatkan hasil pada pengetahuan p value 0,000 lebih kecil dari p (α < 0,05) sedangkan sikap p value 0,000 lebih kecil dari p (α < 0,05), H1 diterima yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada kelompok intervensi. Mengidentifikasi pengaruh pre-post yang tidak diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol Tabel 4.7 Hasil uji statistik wilcoxon pengaruh pre-post yang tidak diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok kontrol Variable Mean Z p value rank Pengetahuan pre-post 2,00-1633 0,102 Sikap pre-post 2,00-1,604 0,109 Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh hasil uji statistik yakni uji Wilcoxon didapatkan hasil pada pengetahuan p value 0,102 lebih besar dari p (α < 0,05) sedangkan sikap p value 0,109 lebih besar dari p (α < 0,05), H1 ditolak yang artinya tidak ada pengaruh peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar pada kelompok kontrol. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol sebelum diberikan pendidikan kesehatan, menunjukan bahwa dari kelompok intervensi sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan kurang 45,0% dan memiliki sikap baik 67,5%. Sedangkan pada kelompok kontrol sebagian responden 5 memiliki tingkat pengetahuan cukup 45,0%, dan memiliki sikap baik 72,5%. Dari hasil penelitian mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang mengenai tujuan dan manfaat imunisasi dasar serta jadwal pemberian imunisasi dasar sedangkan sikap responden mayoritas baik karena responden tetap memberikan imunisasi bagi anaknya meski pengetahuannya kurang. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayat pada tahun 2014 tentang pengaruh penyuluhan pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap. Didapatkan tingkat pengetahuan responden kurang yaitu 52% dan sikap baik 84% sebelum diberikan pendidikan kesehatan 6. Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan terdiri dari faktor pendidikan, pekerjaan, umur, minat, lingkungan dan informasi 7. Peneliti berpendapat bahwa pengetahuan yang kurang pada kelompok intervensi dan cukup pada kelompok kontrol dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang didapatkan oleh responden. Hal ini berhubungan dengan pekerjaan responden yang mayoritas adalah IRT sebanyak 35 orang (87,5%) pada kelompok intervensi dan 95,5% pada kelompok kontrol. Rogers dalam buku Efendi mengatakan bahwa pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang positif dan bertahan lama, tapi sebaliknya jika pengetahuannya kurang maka sikapnya akan negatif 8. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori Efendi, menurut peneliti sikap responden rata-rata baik pada kelompok intervensi dan kontrol karena salah satu faktor yang mempengaruhi sikap adalah pengalaman pribadi dimana ibu-ibu selalu membawa anaknya datang ke posyandu karena sudah ada jadwal posyandunya, dan pengalaman pada anak

sebelumnya. Dalam hal ini pengetahuan yang kurang belum tentu seseorang memiliki sikap yang kurang. Tingkat pengetahuan dan sikap ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi, tingkat pengetahuan yang kurang meningkat menjadi baik, dalam hal ini responden mengetahui tentang manfaat dan tujuan imunisasi serta jadwal pemberiannya, sedangkan sikap responden yang masih kurang meningkat seluruhnya menjadi baik, dalam hal ini responden setuju untuk membawa anaknya mendapatkan imunisasi. Pada kelompok kontrol hanya 2 responden yang mengalami peningkatan pengetahuan dan sikap karena pada kelompok kontrol hanya diberikan leaflet sehingga hal ini juga dipengaruhi oleh ketertarikan responden dalam membaca leaflet, dan perbedaan kemampuan penyerapan melalui panca indra pada kelompok kontrol. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2011) tentang pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar 4. Setelah diberikan pendidikan kesehatan rata-rata pengetahuan baik 83,7% dan sikap baik 82,4%. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan di pusat pelayanan kesehatan, adapun media yang digunakan sebagai saluran informasi dalam penelitian ini yaitu LCD, Laptop, dan leaflet. Media tersebut dapat mempermudah pemahaman materi yang akan disampaikan. Proses penyuluhan diberikan 2 kali bagi responden sesuai dengan jadwal Posyandu. Menurut peneliti hal tersebut dapat meningkatkan pemahaman responden mengenai imunisasi dasar ditunjang oleh pendidikan responden yang sebagian besar pada kelompok intervensi SMA 42,5%, sehingga responden mampu memahami informasi yang diberikan. Oleh karena itu setelah diberikan pendidikan kesehatan ratarata responden mengalami peningkatan pengetahuan dan sikap. Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol di Puskesmas Pembantu Batuplat Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok intervensi didapatkan hasil sebagian responden mengalami peningkatan pengetahuan 82,5% dan sikap 100%. Hasil uji statistic Wilcoxon menunjukan pengetahuan p value 0,000 (p<0,05) dan sikap p value 0,000 (p<0,05) pada kelompok intervensi yang artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap, sedangkan pada kelompok kontrol untuk pengetahuan didapat p value 0,102, dan untuk sikap didapat p value 0,109 artinya tidak ada pengaruh. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Palupi (2011) bahwa terdapat pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun 4. Pengetahuan seseorang akan meningkat karena beberapa faktor, salah satunya dengan memberikan informasi kepada seseorang. Informasi tersebut dapat diberikan dalam beberapa bentuk salah satunya pemberian pendidikan kesehatan. Peneliti berpendapat bahwa peningkatan pengetahuan dan sikap dipengaruhi oleh pemberian pendidikan kesehatan. Setelah diberikan informasi kesehatan responden dapat memahami apa yang disampaikan sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap seseorang. 6

KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi, mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang kurang dan sikap baik, sedangkan pada kelompok kontrol mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan cukup dan sikap baik. Setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok intervensi terjadi peningkatan pengetahuan menjadi baik dan sikap responden yang cukup meningkat menjadi baik, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terjadi peningkatan yang signifikan. Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu di wilayah kerja Pustu Batuplat, dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon yaitu nilai p value 0,000 (p<0,05) dan sikap p value 0,000 (p<0,05). Oleh karena itu diharapkan perawat lebih optimal dalam memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat melalui pendidikan kesehatan seperti leaflet atau media lainnya sebagai media penyalur informasi. [4] [5] [6] [7] [8] [9] imunisasi dasar lengkap pada bayi sebelum usia 1 tahun. Diakses pada tanggal 12 Februari 2016. Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika. Hidayat,A. A. 2007. Metode penelitian kebidanan dan teknik analisa data. Jakarta: Salemba medika. Mubarak, W. I. dkk. 2007. Promosi kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Soedjatmiko.(2011). Pedoman imunisasi di Indonesia. Edisi 4.Fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Wawan dan Dewi. 2010. Pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Nuha medika;yogyakarta. DAFTAR PUSTAKA [1] Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta. [2] Yusnidar. 2012. Hubungan pengetahuan ibu tentang imunisasi dasar dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi usia 0-12 bulan di lingkungan kelurahan Sidorame Barat II Medan. http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/12356789/37200/6/pdf &ved di akses pada tanggal 12 Februari 2016 pukul 10:45. [3] Palupi, 2011. Pengaruh penyuluhan imunisasi terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap ibu tentang 7