Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.

dokumen-dokumen yang mirip
Revolusi Industri: Latar Belakang, Proses Revolusi, & Dampaknya

KATA PENGANTAR. Trenggalek, 16 Maret Tim Penyusun

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

Topik 1: Pendahuluan

Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Revolusi Industri. A. Pengertian

KLASIFIKASI INDUSTRI A. Industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya 1. Aneka industri 2. Industri mesin dan logam dasar

Prinsip dasar sistem prategang sebenarnya telah diterapkan di dunia konstruksi sejak berabad-abad yang lalu. Pada tahun 1886, insinyur dari California

KAJIAN ARSITEKTUR GHOTIC

PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP PERKEMBANGAN DESAIN MODERN. Didiek Prasetya M.Sn

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Berdasarkan beberapa ahli manajemen, pengertian manajemen operasi yaitu:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

2.2 Tinjauan Gaya Neo Klasik Eropa dan Indonesia Sejarah Gaya Arsitektur Neo Klasik

BAB I. SEJARAH PERKERASAN JALAN.

TI10T1: KONSEP TEKNOLOGI

SEJARAH DESAIN. Revolusi Industri Modul 1. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

Peran Pendidikan Tinggi dalam Program Pengembangan SDM Ketenaganukliran. Oleh. Prayoto. Universitas Gadjah Mada. Energi Sebagai Penunjang Peradaban

BAB I PENDAHULUAN D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG. Gambar 1.1 Pulau Obi, Maluku Utara

STASIUN DAN BALAI YASA MANGGARAI

STRUKTUR BANGUNAN 1. Ari Sentani

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengertian umum dan sejarah pemadam kebakaran di Indonesia:

BAB 5 KESIMPULAN. 88 Universitas Indonesia. Gereja Koinonia..., Rinno Widianto, FIB UI, 2009

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR

Konsep Pengembangan Sains dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN. tanah, dan batu digunakan langsung sebagai bahan utama pembuatan bangunan.

BAB VI KESIMPULAN. Dari uraian pada bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan. beberapa temuan sebagai kesimpulan dalam penelitian ini.

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

KLASIFIKASI BAKU LAPANGAN USAHA INDONESIA 1997

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 perbandingan bahan Sifat Beton Baja Kayu. Homogen / Heterogen Homogen Homogen Isotrop / Anisotrop Isotrop Isotrop Anisotrop

Gambar detail dari jembatan rangka

TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya angkat keatas. Pondasi tiang juga digunakan untuk mendukung

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

SELAMAT DATANG MODERNisme

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB V KESIMPULAN. menjalar ke Suriah merupakan akar dari konflik berkepanjangan yang terjadi di Suriah.

: memilih yang baik dari yang sudah ada sebelumnya. : aliran memilih, memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri.

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

sesudah adanya perjanjian Wina dan terutama dibukanya terusan Suez. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebun Agung didirikan pengusaha Cina, sedangkan Pabrik Gula Krebet

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2017

Interpretasi dan penggunaan nilai/angka koefisien dan keterangan tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna.

Sejarah Desain Grafis

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA PELAKSANA KONSTRUKSI

I. PENDAHULUAN. dari efek rumah kaca (green house effect) yang menyebabkan global warming,

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Museum Transportasi Darat di Bali 1

Geografi LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN II. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013

DAFTAR KONVERSI KLASIFIKASI USAHA JASA KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dirasakan sekarang, yaitu dengan pesatnya perkembangan pembangunan.

TOPIK PEMBAHASAN : MODEL MODEL JEMBATAN

BAB 1 PENDAH ULU AN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

STUDI PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI KOTA TEGAL MELALUI PENDEKATAN MORFOLOGI KOTA TUGAS AKHIR. Oleh : PRIMA AMALIA L2D

VI.7-1. Bab 6 Penataan Ruang dan Pembangunan Perkotaan Pembangunan Kota Baru. Oleh Suyono

BAB I PENDAHULUAN. Museum merupakan tempat yang sangat bernilai dalam perjalanan

mereka sebagai satu-satunya masa yang membawa perubahan mendasar bagi umat manusia. Pengaruh masa lampau diperkuat oleh kenyataan bahwa Renaissance

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH

2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

Teknologi Bahan Konstruksi. Ferdinand Fassa

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH KERETAKAN PADA BETON. Beton merupakan elemen struktur bangunan yang telah dikenal dan banyak

SMA. Tersedia bahan mentah Tersedia tenaga kerja Tersedia modal Manajemen yang baik Dapat mengubah masyarakat agraris menjadi Negara industri

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR DESEMBER 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR lsi KATA PENGANTAR PENDAHULUAN DAFTARISI BAB 1 SEKILAS TENTANG ARSITEKTUR CINA PADA AKHIR ABAD KE-19 DI PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perjalanan sejarah, pada titik-titik tertentu terdapat peninggalanpeninggalan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup dalam melangsungkan kehidupannya

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

Pokok Bahasan : Konsep Ekologi 2 Sub Pokok Bahasan : a. Lingkungan alamiah dan buatan b. Ekologi kota c. Ekologi kota sebagai lingkungan terbangun

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

APA ITU GLOBAL WARMING???

BAB II DATA DAN ANALISA. Sumber data-data untuk menunjang studi Desain Komunikasi Visual diperoleh. 3. Pengamatan langsung / observasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kali kita membahas tentang konstruksi bangunan, tidak lepas dari

Abdul Kholiq,S.Kom/Pram/LPP

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari bahan khusus yang mempunyai kualitas yang lebih baik dan dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

1- PENDAHULUAN. Baja Sebagai Bahan Bangunan

PEDOMAN PEMBANGUNAN PRASARANA SEDERHANA TAMBATAN PERAHU DI PERDESAAN

CAD LANJUTAN MUSEUM SAINS & TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis, lebih tahan akan cuaca, dan lebih tahan terhadap korosi.

2. SEJARAH INVESTASI. Page9 POKOK POKOK HUKUM INVESTASI INDONESIA

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR JANUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. Konsep Perancangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

Matakuliah : SEJARAH ARSITEKTUR II Tahun : 2009 Dampak Revolusi Industri dan Revolusi Sosial di Eropa Terhadap Perkembangan Arsitektur di Abad XVIII XIX Pertemuan 6 Gb.1 / 9 : Judul

Pertemuan 6.Gb.2 / 9 Di akhir abad ke XVIII di Eropa pada jaman Renissance, terjadi pencerahan gelombang kedua. Kali ini oleh para ilmuwan Inggris yang ingin kebebasan berkaya tanpa intervensi Gereja. Mulai dari penemuan uap air sebagai energi, sampai ke teori evolusi manusia yang menurut Darwin berasal dari kera yang sangat berlawanan dengan kepercayaan agama, karena secara tradisi Kristiani manusia adalah keturunan Nabi Adam. Penemuan uap air nejadi tenaga oleh James Watt, telah merubah peradaban manusia yang beribu tahun berlandaskan kehidupan agraris berubah menjadi kehidupan yang dipengaruhi oleh mesin atau industri dengan segala konsekuensinya. Intinya, gejolak masyarakat timbul dengan adanya kelas buruh pabrik, timbulnya perburuhan permpuan dan anak, tumbuhnya kehidupan perkotaan yang memebawa kemiskinan, dan masalah sosial lainnya. Secara teknis, perkembangan industri telah mengakibatkan penggundulan hutan di Eropa sebelum bahan bakar alterntif seperti batu bara digunakan.juga dibutuhkan penambangan biji besi sebagai bahan mentah untuk pembuatan mesin-mesin serta sarana dan prasarana industri. Industri yang menghasilkan produksi masal membutuhan gudang Bina penyimpanan Nusantara University barang, angkutan untuk distribusi barang, jaringan pasar, dsb.yang semuanya merupakan kebutuhan kehidupan kota yang baru. 2

Pertemuan 6. Gb.3 / 9 PERKEMBANGAN POLITIK (latar belakang yang mempengaruhi perkembangan Arsitektur DAMPAK Revolusi Industri Bidang Iptek Bidang Ekonomi Revolusi Industri di Inggris 1794 Revolusi Sosial di Perancis 1792 Bahan bangunan Besi Baja Semen Beton Kaca (botol) Kaca lembaran Bidang Sosial (buruh) Teknologi bangunan Bidang Perkotaan Bidang Arsitektur, yang ditunjang oleh perkembangan Rasional Eklektis (campuran) 3

Revolusi industri dimulai di industri tekstil (wol) di Inggris dengan diciptakannya mesin pintal dan tenun yang digerakkkan dengan uap air, Di bidang pertambangan banyak yang mengerjakan buruh anak lelaki agar tinggi lorong cukup rendah. Anak perempuan dipekerjakan dipabrik-pabrik tekstil. Buruh anak tidak mendapat jaminan apa-apa. Sejalan dengan kebutuhan distribusi, maka diciptakan kerta api dan kapal laut dengan tenaga uap.dibangun jembatan, terowongan, gudang, stasiun kereta api, pelabuhan kapal,gedung pertokoan dsb. Pembangunan prasarana seperti itu telah merubah wajah pemandangan pedesaan dan menyebabkan pencemaran udara karena asap pabrik, pencemaran air dan tanah. Sejarah Arsitektur 2 Pertemuan 6.Gb.4 /9 4

Pabrik Pergudangan Stasiun kereta api Pelabuhan kapal laut Perumahan buruh Bank & perkantoran Pertokoan & perdagangan Istana Gereja Parlemen Museum Universitas Perpustakaan Gedung Konser Gedung Opera Green House Sejarah Arsitektur 2 Pertemuan 6.Gb.5 / 9 Teknologi rasional yang diciptakan oleh para insinyur untuk para kapitalis yang lebih mementingkan fungsi bangunan dari pada keindahannya. Diciptakan oleh para arsitek untuk membangun gedung-gedung prestise di ibukota baru di berbagai kerajaan baru di Eropa sebagai hasil Konvensi Wina 1824,ketika Napoleon kalah perang. Para raja baru cenderung menginginkan bangunan kerajaan bergaya klasikisme meskipun secara konstruksi bangunannya menerapkan bahan bangunan hasil Industri.Gaya ini disebut eklektik atau campuran. Kesimpulan: Arsitektur Eropa pada abad XIX bersifat eklektik dengan banyak bangunan elitnya terjebak dalam gaya dari masa lalu yang disebut neo-klasikisme 5

Pertemuan 6.Gb.6 /9 Pengembangan bahan bangunan: 1.Besi jadi baja yang dicor sebagai balok atau batang yang berprofil; 2.Diolahnya tanah yang mengandung silikon menjai semen untuk konstruksi beton; serta 3.Dibuatnya lembaran kaca tebal dan lebar untuk bangunan, telah mendorong para insinyur mendesain bangunan umum dengan menerapkan bahan bangunan baru tsb. Para perancang ini disebut kelompok rasionalis. Karya dari kelompok ini di antaranya adalah yang contohnya tertera pada gambar di sebelah. Christal Palace (Paxton 1851) Menara Eiffel (Eiffel 1889 Perpustakaan di Paris (La Brouste 1855) Dsb. 6

Pertemuan 6.Gb.7 / 9 Ketika bahan bangunan baru dikem - bangkan, para arsitek lulusan Ecole des Beaux Arts masih mencari-cari cara menggunakan bahan bangunan baru tersebut,karena alam pikirnya masih didominasi keindahan yang berlatar belakang klasikisme. Kelompok ini disebut para romantisi. Karya-karya mereka menghias kotakota besar di Eropa dengan citra gaya neo-klasikisme yang lestari dan hal ini diikuti pula oleh negara-negara lain di luar benua Eropa (USA dsb). Beberapa yang terkenal contohnya tertera di gambar sebelah. Gedung Opera Paris (Garnier 1861 Museum Purba Berlin (Schinkel 1826) Gd.Parlemen Inggris-London (Barry 1834-1845) 7

Pertemuan 6.Gb. /8 Ketika Crystal Palace di bangun di th.1851 teknik pembangunannya belum jaman listrik,dan perhitungan kekuatan baja secara matematik.batang-batang baja diangkat ke atas dengan katrol yang ditarik kuda, dankekuatan lentur balok baja dites dengan sepasukan tentara berlari hilir mudik di atasnya seperti di atas sebuah jembatan. Selain itu desain asal yang ingin mencitrakan arsitektur modern yang sederhana diharuskan oleh Ratu Victoria diberi sentuhan ornamen ber citra Gotik. 8

Pertemuan 7. Gb.8 / 8 Di Indonesia pada kurun waktu 1800-1900 Belanda telah memperkenalkan bangunan neo-klasikisme ketika meembangun Weltevreden sebagai kota baru di selatan kota Batavia lama. Bangunan gaya ini antara lain seperti tertera di gambar. Gedung Dep. Keuangan yang dirancang semula untuk istana.(1809) Gd.eks.Mahkamah Agung,(1830) Gd.Kesenian (1821) dan Gereja Imanuel dulu Gereja Willem (1834). 9

SELESAI 10