JAWABAN PERTANYAAN EVOLUSI TUGAS disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evolusi Oleh: Kelompok 10 Pendidikan Biologi A 2014 Ane Yuliani 1400537 Hanifa Ahsanu A. 1403883 Meilinda Alfiana 1403318 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2017
BAB I SKALA WAKTU GEOLOGI JAWABAN 1. Mengapa jarang sekali ditemukan fosil yang utuh yang memberikan gambaran akurat tentang kehidupan di masa lalu? Jawab : Fosil yang utuh sulit ditemukan karena hancurnya tubuh makhluk hidup yang telah mati yang dapat diakibatkan oleh banyak faktor diantarnya adalah proses lipatan batuan bumi, pengaruh angin, air dan bakteri pengurai. 2. Mengapa metode jam radioaktif dianggap sebagai penentuan waktu yang paling akurat dalam menentukan usia bumi? Jawab : a. Penentuan umur bumi berdasarkan pada masuk keluarnya zat radio aktif dari dalam tubuh b. Peluruhan zat radioaktif berbeda-beda; tergantung zat radioaktif yang digunakan. 3. Perhatikan tabel 2.3: Kapankah terjadi glasiasi dalam evolusi kehidupan di bumi? Berikan penjelasan mengapa dapat terjadi perubahan iklim di masa itu! Jawab : Glasiasi terjadi pada kurun Pleistocen (Periode Tersier) dan Periode Permian. Glasiasi ini terjadi karena adanya siklus klimatik (perubahan iklim) yang disebabkan oleh revolusi bumi sehingga suhu bumi berubah, diantaranya adalah : a. Eksentritas orbit bumi, di mana sumbu eksentriknya bergeser dengan siklus 100 ribu tahun, jadi tiap 100 ribu tahun sekali ada masa ketika musim dingin yang ekstra dingin di utara bertepatan dengan titik paling jauh bumi dari matahari. Hasilnya adalah musim dingin yang ekstra dingin. b. Kemiringan sumbu bumi dari bidang orbit bumi yang juga mempunyai siklus 41 ribu tahun. c. Pergeseran sumbu bumi (presesi) yang mempunyai siklus 19 ribu dan 23 ribu tahun.
4. Kapankah kemunculan ikan placoderm dan berikan penjelasan mengapa ikan tersebut punah pada periode Permian? Ikan Placoderm adalah kelompok pertama vertebrata berahang, dan mendominasi ekosistem perairan antara 430 dan 360 juta tahun yang lalu. Periode Permian berlangsung selama kurun waktu 286 juta sampai dengan 248 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode akhir dari masa Paleozoikum. Dunia pada saat ini di dominasi oleh super benua yang dikenal sebagai Pangaea yang dikelilingi oleh lautan maha luas yang disebut sebagai Panthalassa (Laut universal). Penelitian mengemukakan bahwa adanya erupsi gunung berapi di kawasan yang kini di sebut Siberia memungkinkan membuat lapisan batu bara terpicu ledakan. Mereka berasumsi pada Periode Permian terjadi erupsi dari basal yang sebelumnya mengendap di area batuan vulkanik yang luas, yang disebut Siberian Trap. Basal adalah batuan beku hasil lelehan gunung berapi yang biasanya berwarna kehitam-hitaman. Erupsi tersebut kemungkinan memicu terbakarnya lapisan batu bara, mengirim debu abu terbang dalam jumlah sangat besar hingga lebih dari 20 kilometer ke atmosfer. Bahkan, beberapa erupsi besar diperkirakan melebihi jarak 40 kilometer. Artinya, erupsi ini cukup kuat untuk mengirim abu ke lapisan stratosfer. Abu yang ringan diperkirakan menyebar secara global dengan bantuan angin, sebelum akhirnya jatuh dari stratosfer. Abu itu kemudian bercampur dengan air dengan sangat perlahan-lahan dan membentuk cairan seperti bubur yang membatasi penetrasi cahaya. Sementara itu, logam beracun dan elemen radioaktif yang terkonsentrasi dalam abu, menciptakan kondisi yang sangat beracun. Tim peneliti juga menganalisis karbon terestrial yang ditemukan di sedimen laut dalam yang seusia Periode Permian. Mereka menyatakan, batuan-batuan penunjuk keberadaan sejumlah penting batu bara yang gosong, telah diendapkan sebelum kepunahan hewan-hewan laut terjadi. Para peneliti melakukan analisis geokimia dan petrologi arang. Arang tersebut kemungkinan besar berasal dari pembakaran batu bara Siberia dan dari sedimen yang kaya zat-zat organik. Selama kepunahan di Zaman Permian yang juga dikenal sebagai periode "Great Dying", siklus biogeokimia terganggu secara global. Gangguan ini menyebabkan kematian sekitar 80 persen hewan-hewan darat, dan 90 persen kehidupan laut.
5. Berdasarkan skala waktu geologi, kapankah mulai ada kehidupan darat? Beri penjelasan Kehidupan darat muncul ketika Zaman Palaezoikum. Zaman ini berlangsung sekitar 340 juta tahun, keadaan bumi masih belum stabil dan masih terus berubah. Akan tetapi menjelang akhir dari jaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan yaitu dari hewan bersel satu, hewan kecil yang tidak bertulang belakang, jenis ikan, amphibi, reptil dan beberapa jenis tumbuhan ganggang. Karena itulah maka jaman ini dinamakan pula dengan jaman primer (jaman kehidupan pertama). 6. Pada periode Karbonifera, mulai muncul reptilia pertama. Kapankah populasi reptilia raksasa menguasai daratan dan mengapa akhirnya punah pada periode Kretasea? Periode Karbon (Karbonifera) adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Reptilia raksasa menguasai daratan pada Zaman Jura dan Zaman Kapur (Kretasea). Peristiwa kepunahan besarbesaran. Beberapa teori mengungkapkan kepunahan massal ini diakibatkan oleh jatuhnya meteorit raksasa yang membentur bumi dengan benturan yang dashyat. Benturan tersebut menimbulkan panas dan kebakaran sehingga terjadi penguapan besar-besaran yang menghasilkan asap dan awan tebal. Awan tebal ini menghalangi sinar matahari sehingga terjadi pendinginan global dan penipisan kadar oksigen sehingga sebagian populasi tumbuhan serta hewan mati termasuk reptilia raksasa yang tidak mampu bertahan hidup pada iklim ekstrem tersebut. 7. Mengapa kemunculan Mamalia tidak bersamaan dengan Reptilia raksasa? Jawab: Mamalia pertama muncul pada periode akhir Triasik, dimana ukuran tubuhnya masih sangat kecil (sedikit lebih besar dari tikus), sementara Reptilia raksasa muncul pada periode awal hingga pertengahan Triasik. Mamalia kemudian berevolusi dengan sangat cepat pada periode Jurasik dan Kretasea (setelah Dinosaurus punah), dimana ukuran tubuhnya mulai membesar. Mamalia dengan tubuh yang cukup besar tidak muncul
bersamaan dengan Reptilia raksasa karena pada masa itu Reptilia raksasa telah menjadi spesies yang dominan di bumi, sehingga akan menimbulkan kompetisi antara Mamalia dan Reptilia raksasa. Kelangsungan hidup Mamalia juga akan terancam karena dapat diburu oleh Reptilia raksasa. 8. Jelaskan efek glasiasi dan deglasiasi terhadap kehidupan dan perubahan muka bumi! Jawab: Glasiasi merupakan peristiwa dimana suhu bumi menurun dalam jangka waktu yang lama, menyebabkan terbentuknya gletser (bongkahan es). Gletser tersebut dapat berukuran sangat besar hingga menutupi satu benua atau berukuran kecil yang dapat menutupi lembah di pegunungan. Periode glasiasi dapat berlangsung selama ratusan, ribuan, bahkan jutaan tahun. Glasiasi dan deglasiasi terjadi berkali-kali sebagai akibat perubahan iklim di bumi dan kondisi bumi yang masih labil. Glasiasi dan deglasiasi mengakibatkan kehidupan di bumi mengalami perkembangan baik secara geologi maupun biologi. Perkembangan tersebut meliputi: a. Kemunculan dan kepunahan spesies, baik hewan maupun tumbuhan, yang hidup di air maupun di darat. b. Pemisahan benua yang diawali dengan terpisahnya Pangea dan Gondwana hingga akhirnya terbentuk benua yang dikenal saat ini. c. Pergeseran wilayah daratan dan lautan. 9. Saat ini terjadi pergeseran musim yang juga dialami di Indonesia. Samakah penyebabnya dengan perubahan iklim berdasarkan tabel 2.3? Berikan penjelasannya! Jawab: Tidak sama. Pergeseran musim atau ketidakteraturan musim yang terjadi di Indonesia saat ini diakibatkan oleh gabungan dari faktor alam dan faktor yang disebabkan manusia, yaitu global warming (pemanasan global). Pemanasan global adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi akibat konsentrasi gas rumah kaca yang berlebihan. Bumi secara alamiah dapat menjaga suhu bumi relatif
hangat dengan sistem efek rumah kaca (green house effect). Namun dengan adanya aktivitas penduduk yang tidak terlepas dari kegiatan industri maka akan mempercepat hangatnya suhu bumi. Beberapa aktifitas yang menyebabkan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer bumi adalah emisi gas rumah kaca, kegiatan industri, penggunaan bahan bakar fosil, pemanfaatan sumber daya minyak bumi dan batu bara, serta kebakaran hutan. Sementara itu, perubahan iklim yang terjadi pada tabel 2.3 diakibatkan oleh faktor alam karena belum adanya campur tangan manusia. Penyebab perubahan iklim tersebut diantaranya adalah erupsi gunung berapi dan bencana alam besar-besaran yang terjadi akibat jatuhnya komet dan asteroid ke bumi, mengakibatkan kepunahan spesies tertentu.